b Diagram Pengendalian Persediaan Metode Q
Jumlah Persediaan Reorder Point
Reorder Point
Safety Stock
3 5
7 9
11 Waktu
Interval Pemesanan Interval Pemesanan
Gambar 2.2 Diagram Metode Q
2.6.2 Metode Perencanaan Kebutuhan Material Material Requirement Planning
MRP
Perencanaan kebutuhan material material Requirements Planning = MRP adalah metode penjadwalan untuk Purcased Planned Orders dan Manufactured Planned
Orders. Planned Manufacturing orders kemudian diajukan untuk analisis lanjutan berkenaan dengan ketersediaan kapasitas dan keseimbangan menggunakan
perencanaan kebutuhan kapasitas Capasity Requirements Planning = CRP. Metode MRP merupakan metode perencanaan dan pengendalian pesanan dan
inventory untuk item-item dependent demand, dimana permintaan cenderung
Discontinuous and Lumpy. Item-item yang termasuk dalam dependent demand adalah : bahan baku Raw Materials, part, subasembles, dan asembles, yang kesemuanya
disebut Manufacturing Inventories. Teknik-teknik MRP dan CRP paling cocok diterapkan dalam lingkungan job shop manufacturing, meskipun MRP dapat pula
diadobsi dalam lingkungan repetitif manufacturing.
Moto dari MRP adalah memperoleh material yang tepat, dari sumber yang tepat, untuk menempatkan yang tepat, pada waktu yang tepat
. MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk merencanakan pembuatan atau pembelian komponen atau
bahan baku yang diperlukan untuk melaksanakan MPS. Tujuan utama pembuatan MRP adalah merancang suatu sistem yang mampu
menghasilkan informasi untuk mendukung aksi yang tepat, baik berupa pembatalan pesanan, pemesanan ulang, atau penjadwalan ulang pesanan, sehingga diperoleh
pegangan untuk melakukan pembelian atau produksi.
2.6.3 Metode Persedian Just In Time JIT
Model persediaan Just In Time adalah suatu model yang digunakan untuk menurunkan atau meniadakan persediaan. Model ini didasarkan pada model persediaan
deterministik EOQ atau model probabilistik P atau Q yang digunakan sebagai masukan awal dalam perhitungannya. Masalah sistem JIT adalah untuk menentukan
jumlah optimal ndeliveries bagi operasi JIT berdasarkan kuantitas pemesanan pada model deterministik atau probabilistik. Dari model ini akan dihasilkan kuantitas
pemesanan yang optimal, orderquantity, totalannualcost, deliveryquantity, dan saving by switching.
2.7 Klasifikasi Model Persediaan