Komponen Biaya Persediaan Model-Model Persediaan

• Peraturan-peraturan pemerintah yang menyangkut persediaan material. • Harga pembelian bahan mentah. • Biaya penyimpanan dan resiko penyimpanan di gudang. • Tingkat kecepatan material menjadi rusak atau turun kualitasnya. Sedangkan factor-faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku adalah : • Perkiraaan pemakaian bahan baku Penentuan besarnya persediaan bahan yang diperlukan harus sesuai dengankebutuhan pemakaian bahan tersebut dalam satu periode produksi tertentu. • Harga bahan baku Harga bahan yang diperlukan merupakan faktor lainnya yang dapatmempengaruhi besarnya persediaan yang harus diadakan. • Biaya persediaan Terdapat beberapa jenis biaya untuk menyelenggarakan persediaan bahanbaku, adapun jenis biaya persediaan adalah biaya pemesanan order danbiaya penyimpanan bahan gudang. • Waktu menunggu pesanan lead time Tenggang waktu sejak peaanan dilakukan sampai dengan saat pesanantersebut masuk ke gudang.

2.4 Komponen Biaya Persediaan

Suatu keputusan yang optimum dalam persediaan ialah keputusan meminimumkan jumlah biaya yang berhubungan dengan persediaan inventory. Oleh karena itu, dalam menentukan besarnya persediaan, perlu diketahui biaya-biaya yang timbul akibat persediaan, yaitu ; 1. Biaya Penyimpanan Holding Cost Carying Cost Merupakan biaya yang timbul akibat adanya penyimpanan barang. Biaya- biaya yang termasuk di dalam biaya penyimpanan antara lain : a. Biaya fasilitas penyimpanan, b. Biaya modal Opportunity Cost of Capital, c. Biaya kerusakan dan keausan Amortisation, d. Biaya asuransi persediaan, e. Biaya perhitungan fisik dan konsolidasi laporan, f. Biaya kehilangan barang, g. Biaya penanganan persediaan Handling Cost. 2. Biaya Pemesanan Ordering Cost Merupakan biaya yang timbul selama proses pemesanan suatu barang. Biaya yang mencakup biaya pemesana adalah : a. Biaya ekspedisi, b. Biaya upah, c. Biaya telepon, d. Biaya surat-menyurat, e. Biaya pengepakan dan penimbangan, f. Biaya pengiriman ke gudang, g. Biaya pemeriksaan penerimaan Raw Materials Inspection 3. Biaya Penyiapan Set-Up Cost Merupakan biaya-biaya yang timbul dalam menyiapkan mesin dan peralatan untuk dipergunakan dalam proses konversi atau untuk menyimpan barang. Biaya-biaya yang dimaksud adalah : a. Biaya mesin yang menganggur Idle Capacity, b. Biaya penyiapan tenaga kerja, c. Biaya penjadwalan Schedulling, d. Biaya ekspedisi. 4. Biaya Kehabisan atau Kekurangan Bahan Shortage Cost Merupakan biaya yang timbul akibat kehabisan atau kekurangan persediaan bahan karena adanya permintaan barang. Yang mencakup biaya ini adalah : a. Biaya kehilangan penjualan, b. Biaya kehilangan langganan, c. Biaya pemesanan khusus, d. Biaya harga, e. Biaya yang timbul akibat terganggunya operasi, f. Biaya tambahan atau pengeluaran manajerial.

2.5 Model-Model Persediaan

Model persediaan akan sangat tergantung kepada sifat bahan atau barang, apakah barang tersebut bersifat permintaan bebas independent atau sebagai permintaan terikat dependent. Permintaan independen atas produk atau barang merupakan permintaan yang bebas, dengan pengertian tidak ada keharusan untuk membelinya sebagai kepentingan proses konversi. Sebagai contoh orang yang akan membeli mobil adalah bebas untuk membeli atau tidak, sama dengan orang akan membeli sepeda motor. Sedangkan permintaan dependen adalah permintaan terikat, disebabkan jika bahan atau barang tersebut tidak ada, maka proses konversi suatu perusahaan tidak akan dapat berjalan. Sebagai contoh, manufaktur mobil membeli plat besi dan komponen untuk merakit mobil, apabila plat besi atau komponen tidak ada, maka proses konversi tidak dapat dilaksanakan sehingga dikatakan plat besi dan komponen merupakan permintaan dependen dari manufaktur mobil. Model persediaan dibagi menjadi dua macam, yaitu model persediaan deterministik dan model persediaan probabilistik. Hamdy A. Taha; 1996 1. Model Persediaan Deterministik Modelpengendalian persediaan deterministic merupakan model persediaan yang semua parameternya diketahui dengan pasti. Model deterministik dalam masalah inventory berkaitan dengan persediaan, dimana permintaan yang sebenarnya diasumsikan diketahui. Masalah persediaan yang paling umum yang dihadapi produsen, pengecer dan pedagang besar adalah yang berkaitan dengan kasus dimana tingkat persediaanstok habis dengan waktu dan kemudian kembali diisi oleh kedatangan item baru. Model sederhana yang mewakili situasi dapat diselesaikan oleh model deterministik Hillier and Lieberman, 2006. Model deterministik dapat bersifat statis, yaitu model persediaan yang dimana kuantitas pemesanan hanya dilakukan dalam satu kali, persediaannya selalu tetap terbatas dalam suatu periode tertentu.Atau bersifat dinamis, dimana permintaan diketahui dengan pasti kontinu atau berulang-ulang tetapi bervariasi dari satu periode ke periode berikutnya. 2. Model Persediaan Probabilistik Model pengendalian persediaan probabilistik merupakan model persediaan yang fenomenanya tidak diketahui dengan pasti, tetapi nilai ekspektasi, variansi dan pola distribusi kemungkinannya dapat diprediksi. Model persediaan probabilistik ditandai oleh karakteristik permintaan dan periodekedatangan pesanan yang tidak dapat diketahui secara pasti sebelumnya sehinggaperlu didekati dengan distribusi probabilitas. Model ini terdiri atas dua, yaitu probalistik stationary dan probabilistic nonstationary.

2.6 Sistem Pengendalian Persediaan