KI dan KD IPS Kelas VIII yang dipadukan

28 Kompetensi Inti Kompetensi Dasar membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghi- tung, menggambar, dan menga- rang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori. aspek geografis, ekonomi, budaya, pendi- dikan dan politik yang ada di lingkungan sekitarnya. 4.2 Menggunakan berbagai strategi untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi peran kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik di lingkungan masyarakat sekitar 4.3 Menyajikan hasil pengamatan tentang bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar Sumber: Depdikbud, Permendikbud No. 68 Tahun 2013. Menurut Permendikbud No. 68 tahun 2013 Mata Pelajaran IPS di SMP merupakan pembelajaran IPS terpadu yang terdiri dari unsur mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi dan Antropologi. Masing-masing unsur tersebut tersebar dalam KIKD sesuai dengan Standar Isi dan Standar Kompetensi Kurikulum BNSP. Berlakunya kurikulum 2013 di sekolah menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran khususnya pada jenjang formal sekolah. Sesuai dengan Kurikulum 2013, bahwa model pembelajaran terpadu merupakan model implementasi kurikulum yang diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan. Hal ini bergantung pada kecenderungan materi-materi yang memiliki potensi untuk dipadukan dalam suatu tema tertentu. Model pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik individu maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip secara holitstic dan autentik Depdikbud, 2013. 29 Pembelajaran tematik terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik. Makna pembelajaran Tematik Terpadu adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Dikatakan bermakna pada pembelajaran Tematik Terpadu artinya, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkan dengan konsep yang lain yang sudah mereka pahami. Permendikbud No. 68 tahun 2013 berisi tentang Prinsip Pengembangan Kurikulum yaitu: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi serta Panduan Penyusunan Kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut. a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap 30 mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini. b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini. c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu essentialism. Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik. d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik experimentalism and social reconstructivism. Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik. IPS merupakan perwujudan dari satu pendekatan interdisipliner dari pelajaran ilmu- ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial antara lain: Sosiologi, Antropologi Budaya, Sejarah, Psikologi Sosial, Geografi, Ekonomi, Politik, dan Ekologi. IPS berusaha mengintegrasikan materi dari berbagai ilmu sosial dengan menampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat di sekitarnya. IPS merupakan aspek penting dari ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan diadaptasikan untuk digunakan dalam pengajaran di sekolah. 31 LKS IPS model tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dari menentukan tema. Dalam merancang pembelajaran tematik maka ditetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dipadukan. Guru harus memahami betul kandungan isi dari masing-masing standar kompetensi dan kompetensi dasar sebelum dilakukan pemaduan. Penetapan tema dapat dilakukan dengan melihat kemungkinan standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat dipersatukan. Model-model desain sistem pembelajaran dapat diterapkan dalam berbagai jenjang dan satuan pendidikan. Desain sistem pembelajaran dapat diaplikasikan baik pada level kegiatan pembelajaran harian micro, kegiatan perancangan mata kuliah messo dan perancangan dan pengembangan sistem pendidikan macro. Sembilan kondisi pembelajaran menurut Gagne dalam Herpratiwi 2009: 15 adalah sebagai berikut. 1. Mendapatkan perhatian gaining atention. 2. Menginformasikan siswa mengenai tujuan yang akan dicapai inform leaner of objective. 3. Stimulus kemampuan dasar siswa untuk persiapan belajar stimulate recall of prerequisite learning. 4. Penyajian materi baru present new material. 5. Menyediakan materi baru provide guidance. 6. Memunculkan tindakan elicit performance. 32 7. siap memberikan umpan balik langsung terhadap hasil yang baik provide feedback about correctness. 8. Menilai hasil belajar yang ditunjukkan assess performance 9. Meningkatkan proses penyimpanan memori dan mengingat echance retention and recall. Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara peserta didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan dan pengetahuan guru atau temannya dan untuk membangun cara alternatif untuk berfikir dan merasakan. Kelebihan strategi ini antara lain: 1 peserta didik dapat belajar dari temannya dan guru untuk membangun keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan, 2 mengorganisasikan pemikiran dan membangun argumen yang rasional. Strategi pembelajaran interaktif memungkinkan untuk menjangkau kelompok-kelompok dan metode-metode interaktif. Kekurangan dari strategi ini sangat bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok. Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik yang efektif. Kelebihan dari strategi ini antara lain: 1 meningkatkan partisipasi peserta didik, 2 meningkatkan sifat kritis peserta didik, 3 meningkatkan analisis peserta didik, dapat menerapkan pembelajaran pada situasi yang lain. Sedangkan kekurangan dari strategi ini adalah penekanan hanya pada proses bukan pada hasil, keamanan siswa, biaya yang mahal, dan memerlukan waktu yang panjang. 33 2.3 Landasan Teori Pengembangan Bahan ajar IPS di SMP Pembelajaran adalah suatu sistem yang lebih sempit dari sistem pendidikan. Namun melalui sistem pembelajaran inilah peserta didik dibentuk kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Sebagai suatu sistem, pembelajaran memiliki berbagai komponen yang berperan dan berinteraksi dengan komponen lain dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Salah satu komponen yang penting dalam sistem pembelajaran adalah keberadaan bahan ajar bagi peserta didik. Dalam meningkatkan kompetensinya, guru memerlukan bantuan berbagai bahan ajar, baik yang berupa handout, buku ajar, modul, LKS, dan lain-lain yang dapat membantu melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan lancar. Menurut Nasution dalam Salirawati, 2012 Bahan ajar merupakan salah satu masukan input dalam proses pembelajaran yang merupakan pendekatan implementasi kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu, ketika kurikulum suatu negara berubah, maka secara otomatis bahan ajar yang digunakannyapun berubah. Bahan ajar dipandang sebagai sarana yang harus secara jelas dapat mengkomunikasikan informasi, konsep, pengetahuan, dan mengembangkan kemampuan sedemikian rupa, sehingga dapat dipahami dengan baik oleh guru dan peserta didik. Bahan ajar juga harus mampu menyajikan suatu objek secara terurut bagi keperluan pembelajaran dan memberikan sentuhan nilai-nilai afektif, sosial, dan kultural yang baik agar dapat secara komprehensif menjadikan peserta didik bukan hanya dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya, tetapi juga afektif dan psikomotoriknya. LKS IPS model tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dari menentukan tema. Dalam merancang 34 pembelajaran tematik maka ditetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dipadukan. Penetapan tema dapat dilakukan dengan melihat kemungkinan standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat dipersatukan.

2.3.1 Tinjauan Bahan Ajar

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guruinstruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan ajar merupakan inti dalam proses belajar mengajar. Penggunaan bahan ajar akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan serta isi pelajaran. Bahan ajar juga dapat membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman, penyajian data yang menarik dan terpercaya, bahkan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.

2.3.2 Jenis-Jenis Bahan Ajar

Berbagai macam bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran di Indonesia adalah. 1 modul; 2 handout; 3 LKS Lembar Kegiatan Siswa; 4 Diktat. Dalam hal ini yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah LKS Lembar Kegiatan Siswa yang terdapat pada modul. Menurut Trianto, 2012: 111 Lembar Kegiatan Siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. LKS memuat sekumpulan kegiatan belajar mengajar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman kemampuan dasar sesuai 35 indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. Karena keterpaduan konsep merupakan salah satu dampak pada kegiatan pembelajaran maka muatan materi setiap lembar kegiatan siswa pada setiap kegiatannya diupayakan agar dapat mencerminkan hal itu. Struktur Lembar Kegiatan Siswa secara umum adalah sebagai berikut: a. Judul, mata pelajaran, semester, tempat b. Petunjuk belajar c. Kompetensi yang akan dicapai d. Indikator e. Informasi pendukung f. Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja g. Penilaian

2.3.3 Fungsi dan Manfaat Bahan Ajar LKS IPS

Menurut Depdiknas 2004: 18 LKS biasanya berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapai. LKS berwujud lembaran berisi tugas-tugas guru kepada siswa yang disesuaikan dengan kompetensi dasar dan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Atau dapat dikatakan juga bahwa LKS adalah panduan kerja siswa untuk mempermudah siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Tujuan Lembar Kegiatan Siswa LKS: a. Mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran b. Membantu siswa mengembangkan konsep 36 c. Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan keterampilan proses d. Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran e. Membantu siswa dalam memperoleh informasi tentang konsep yang dipelajari melalui proses kegiatan pembelajaran secara sistematis f. Membantu siswa dalam memperoleh catatan materi yang dipelajari melalui kegiatan pembelajaran. Kegunaan Lembar Kegiatan Siswa LKS: a. Memberikan pengalaman konkret bagi siswa b. Membantu variasi belajar c. Membangkitkan minat siswa d. Meningkatkan retensi belajar mengajar e. Memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien

2.4 LKS IPS Berbasis Tematik Materi Lingkungan Hidup di kelas VIII

Semester Ganjil di SMP Diagram alur pembelajaran tematik dimulai dari memilih standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dipadukan. Langkah berikutnya menetapkan tema, kemudian membuat bagan hubungan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Selanjutnya menyusun silabus pembelajaran tematik, rencana pembelajaran tematik dan Membuat LKS IPS berbasis tematik materi Lingkungan Hidup. 37 Gambar 2.1 Diagram Alur Pengembangan LKS IPS Model Tematik Langkah-langkah tersebut secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Memilih Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang akan dipadukan

Langkah pertama dalam pengembangan model pembelajaran terpadu adalah memilih Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar bidang kajian IPS perkelas yang dapat dipadukan. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh dan utuh mengenai materi yang akan dipadukan. Menurut Depdiknas beberapa ketentuan dalam pemetaan Kompetensi Dasar dalam pengembangan model pembelajaran terpadu IPS adalah sebagai berikut. 1 Mengidentifikasikan beberapa Kompetensi Dasar dalam berbagai Kompetensi inti yang memiliki potensi untuk dipadukan. 2 Beberapa Kompetensi Dasar yang tidak berpotensi dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan dalam pembelajaran. Kompetensi Dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkandisajikan secara tersendiri.