Analisis Deskriptif Price Book Value PBV Pada Perusahaan

B a b I V H a s i l A n a l i s i s P e m b a h a s a n | 92 tinggi dibandingkan dengan nilai buku saham, dengan demikian berarti mengindikasikan bahwa kemakmuran pemegang saham juga tinggi dan pasar semakin percaya akan perluasan perusahaan di masa yang akan datang. Sedangkan PBV terendah diperoleh PT. Bank Bukopin sebesar 1,68 kali yang menurun dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan nilai buku per saham yang meningkat, tidak di imbangi dengan harga saham yang malah menurun pada tahun tersebut. 3. Pada tahun 2008 rata-rata PBV sebesar 1,67 kali. PBV tertinggi diperoleh PT. Bank BCA sebesar 3,4 kali yang menurun dari tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan penurunan seluruh harga saham perusahaan pada tahun ini dikarenakan krisis keuangan global yang menyebabkan permintaan saham menurun akibat investor cenderung banyak menjual sahamnya. Sedangkan PBV terendah diperoleh PT. Bank Bukopin sebesar 0,53 kali yang menurun juga dikarenakan harga saham yang menurun akibat krisis keuangan global. 4. Pada tahun 2009 rata-rata PBV sebesar 2,58 kali. PBV tertinggi diperoleh PT. Bank BCA sebesar 4,29 kali yang meningkat pada tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan semua harga saham pada tahun ini meningkat dikarenakan investor mulai kembali percaya bahwa berinvestasi di sektor perbankan cukup aman, sehingga permintaan saham cenderung kembali meningkat, dan nilai perusahaan yang tercermin dalam PBV pun ikut meningkat. Sedangkan PBV terendah diperoleh PT. Bank Bukopin sebesar 0,89 kali yang meningkat dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan B a b I V H a s i l A n a l i s i s P e m b a h a s a n | 93 karena adanya peningkatan harga saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku saham. 5. Pada tahun 2010 rata-rata PBV sebesar 2,94 kali. PBV tertinggi diperoleh PT. Bank BCA sebesar 4,63 kali yang meningkat dari tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan perusahaan mampu untuk menarik minat para investor untuk membeli saham peusahaan tersebut sehingga PBV nya ikut meningkat. Sedangkan PBV terendah diperoleh PT. Bank Bukopin sebesar 1,39 kali yang meningkat pada tahun sebelumnya hal ini dikarenakan harga saham lebih besar dari nilai buku per saham tahun sebelumnya, sehingga nilai perusahaan yang tercermin dalam PBV meningkat. Secara visual perkembangan Price Book Value pada perusahaan perbankan dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 4.3 Perkembangan Price Book Value pada Perusahaan Perbankan Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.3 diatas diketahui bahwa rasio PBV diperoleh rata-rata sebesar 2,474. Nilai maximum sebesar 4,69 yang B a b I V H a s i l A n a l i s i s P e m b a h a s a n | 94 berarti bahwa PBV tertinggi pada PT. BRI tahun 2007 dapat mencapai 4,69 kali, hal ini dikarenakan perusahaan dapat meningkatkan prospek perusahaan sehingga investor tertarik untuk membeli saham di perusahaan tersebut. Sedangkan nilai minimum PBV pada PT. Bank Bukopin tahun 2008 adalah 0,53 kali, hal ini dikarenakan perusahaan kurang mampu untuk menarik minat para investor, sehingga harga saham lebih kecil dibandingkan dengan nilai buku saham yang tercermin dalam PBV nya yang menurun. Setiap perusahaan di tuntut untuk dapat memaksimalkan nilai perusahaan agar mereka dapat memenangkan persaingan yang ada. Dengan meningkatkan nilai perusahaan maka tujuan akhir perusahaan untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham juga dapat terpenuhi Gitman,2009:15.

4.3 Analisis Verifikatif

Setelah diuraikan gambaran data masing-masing variabel penelitian, selanjutnya diuji pengaruh return on equity dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan, baik secara simultan maupun secara parsial. Pengujian akan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut; Pengujian uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, koefisien korelasi parsial, koefisien determinasi serta pengujian hipotesis. Pengujian tersebut dilakukan dengan bantuan software SPSS.17. dan untuk lebih jelasnya akan dibahas berikut ini.

4.3.1 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda, ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi agar kesimpulan dari regresi tersebut tidak bias, diantaranya adalah uji normalitas, uji multikolinieritas B a b I V H a s i l A n a l i s i s P e m b a h a s a n | 95 untuk regressi linear berganda, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi untuk data yang berbentuk deret waktu. Pada penelitian ini keempat asumsi yang disebutkan diatas tersebut diuji karena variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini lebih dari satu berganda dan data yang dikumpulkan mengandung unsur deret waktu 5 tahun pengamatan.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan signifikansi koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Menurut Singgih Santos 2002:393 dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas Asymtotic Significance, yaitu:  Jika probabilitas 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.  Jika probabilitas 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal. B a b I V H a s i l A n a l i s i s P e m b a h a s a n | 96 Pada tabel 4.4 diketahui bahwa untuk tiap variabel nilai signifikansinya lebih besar dari 5 ROE: 0,9390,05; DPR: 0,0510,05, dan PBV; 0,8490,05. Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas. Selengkapnya data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ROE DPR PBV N 30 30 30 Normal Parameters a,b Mean 18,3230 43,0950 2,6300 Std. Deviation 6,39618 17,57034 1,18293 Most Extreme Differences Absolute ,097 ,247 ,112 Positive ,073 ,247 ,105 Negative -,097 -,114 -,112 Kolmogorov-Smirnov Z ,532 1,354 ,611 Asymp. Sig. 2-tailed ,939 ,051 ,849 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan :  Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.  Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Singgih Santos, 2002:322.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 97

Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 103 114

Pengaruh Liquidity Ratio (Quick Ratio), Profitability Ratio (ROA dan ROE) Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 64 101

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 78 102

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Industri Perbankan Dan Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 24 156

Pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 100 91

Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 61 82

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 47 96

Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)

1 8 99

Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Perusahaan

0 3 131