Dampak Return On Equity Dan Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

(1)

(2)

PENGARUH RETURN ON EQUITY DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

THE INFLUENCE OF RETURN ON EQUITY AND DIVIDEND PAYOUT RATIO TO FIRM VALUE

(CASE STUDY IN FINANCIAL COMPANIES LISTED ON INDONESIAN STOCK EXCHANGE)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi Oleh:

ANDINA HALIDYA ARTHA 21108116

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2012


(3)

(4)

i

ABSTRAK

Dampak Return On Equity dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan di BEI)

Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 berdampak terhadap pasar modal Indonesia terutama pada sektor perbankan yang tercermin dari terkoreksi turunnya harga saham. Kondisi tersebut mempengaruhi nilai perusahaan karena nilai perusahaan itu sendiri dapat diukur melalui harga saham perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on equity dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan baik secara parsial maupun secara simultan.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2006-2010. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 6 perusahaan. Untuk mengetahui return on equity dan dividend payout ratio serta nilai perusahaan menggunakan teknik sampling purposive yaitu data dari laporan perhitungan neraca, laba rugi dan catatan atas laporan keuangan perusahaan. kemudian return on equity, dividend payout ratio serta nilai perusahaan dianalisis dengan pendekatan kuantitatif yaitu regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruhnya baik secara simultan maupun secara parsial.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel return on equity dan dividend payout ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan baik secara parsial maupun simultan. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti ukuran perusahaan, pertumbuhan laba, likuiditas dan inflasi.


(5)

ii

The global economic crisis that occurred in 2008 have an impact on Indonesia's capital markets, especially in the banking sector, as reflected in falling stock prices declined. These conditions affect the firm value because the company itself can be measured through the company's stock price The purpose of this research is to empirically study effect of Return on Equity and dividend payout ratio either partially or simultaneously toward firm value.

Population of this research are banking firm that list in Indonesia Stock Exchange during 2006 to 2010. The sample used purposive sampling method and result six banking firms that used as samples in this research. To determine return on equity, dividend payout ratio and firm value, purposive sampling technique used. Data were taken from companies balance sheet, income statement, and notes of financial statement. Then return on equity, dividend payout ratio and firm value were analyzed with quantitative approach the multiple linear regression to determine the influence either simultaneously or partially.

Based on the results of descriptive statistical analysis, partially and simultaneously return on equity and dividend payout ratio have a significant effect on firm value.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunai-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi dengan judul “Pengaruh Return On Equity dan Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI) ” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang Sarjana (S1) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Surtikanti, SE., M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan dan memberikan petunjuk yang sangat berharga dalam proses penyusunan skripsi ini.

Selama menyusun laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Untuk itu penulis hanya dapat menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati,Dra.,SE.,MSi., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(7)

iv Komputer Indonesia.

6. Orang tua tercinta, Papah dan Mamah yang telah memberikan doa, kasih sayang, semangat dan pengorbanan tak terhingga baik secara moril maupun materil.

7. Kakak ku tercinta Lambang Filsolly Artha yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.

8. Andrian Ngesti Gunawan yang selalu memberikan do’a dan dukungan kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat ku Yunita Novianti, Fitri Nurgusman Sari, dan Aliyuna Rahman dan teman-teman AK 3 yang selalu memberikan dukungan dalam segala hal, terima kasih atas kebersamaanya selama ini.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga seluruh amal baik yang telah diberikan kepada penulis, mendapat ridho dari Allah SWT, Amin.

Bandung, Juli 2012 Penulis

Andina Halidya Artha NIM 21108116


(8)

(9)

v LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO HIDUP

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian... 11

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 11

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 12

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 12


(10)

vi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka ... 14

2.1.1 Profitabilitas ... 14

2.1.1.1 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas ... 15

2.1.1.2 Return On Equity ... 16

2.1.2 Dividen ... 17

2.1.2.1 Pengertian Dividen ... 17

2.1.2.2Pengertian Kebijakan Dividen ... 18

2.1.2.3Dividend Payout Ratio... 19

2.1.3 Nilai perusahaan ... 21

2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 25

2.2 Kerangka Pemikiran ... 29

2.2.1 Pengaruh ROE terhadap Nilai Perusahaan ... 32

2.2.2 Pengaruh DPR terhadap Nilai Perusahaan ... 33

2.3 Hipotesis ... 35

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 36

3.2 Metode Penelitian ... 36

3.2.1 Desain Penelitian ... 37

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 39

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 43

3.2.3.1 Sumber Data ... 43


(11)

vii

3.2.5.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 51

3.2.5.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 54

3.2.5.1.3 Koefisien Korelasi ... 55

3.2.5.1.4 Koefisien Determinasi ... 58

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 65

4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 65

4.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 67

4.1.3 Uraian Tugas (Job Description) ... 69

4.1.4 Aktivitas Bursa Efek Indonesia ... 81

4.2 Analisis Deskriptif ... 82

4.2.1 Analisis Deskriptif ROE ... 82

4.2.2 Analisis Deskriptif DPR ... 86

4.2.3 Analisis Deskriptif PBV ... 90

4.3 Analisis Verifikatif ... 94

4.3.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 94

4.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 101

4.3.3 Pengaruh ROE dan DPR Terhadap Nilai Perusahaan Secara Simultan ... 107


(12)

viii

4.3.4 Pengaruh ROE Terhadap Nilai Perusahaan Secara Parsial.. 112

4.3.5 Pengaruh DPR Terhadap Nilai Perusahaan Secara Parsial . 116 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 122

5.2 Saran ... ... 124

DAFTAR PUSTAKA ... 125

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 128


(13)

ix

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian... 12

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Sebelumnya ... 30

Tabel 3.1 Desain Penelitian... 38

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 41

Tabel 3.3 Daftar Perusahaan Yang Menjadi Populasi Penelitian ... 44

Tabel 3.4 Kriteria Penentuan Pengambilan Sampel ... 46

Tabel 3.5 Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian ... 47

Tabel 3.6 Tingkat Keeratan Korelasi ... 57

Tabel 3.7 Kategori Korelasi Metode Guilford ... 59

Tabel 4.1 Tabel Perkembangan ROE ... 81

Tabel 4.2 Tabel Perkembangan DPR ... 84

Tabel 4.3 Tabel Perkembangan PBV ... 88

Tabel 4.4 Uji Normalitas ... 92

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ... 95

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ... 96

Tabel 4.7 Data Perhitungan Regresi Linier Berganda ... 98

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Beranda ... 102

Tabel 4.9 Korelasi antara ROE dan DPR terhadap PBV ... 105

Tabel 4.10 Koefisien Korelasi ROE dengan PBV ... 106

Tabel 4.11 Koefisien Korelasi DPR dengan PBV ... 107


(14)

x

Tabel 4.13 Pengujian secara simultan ROE dan DPR terhadap PBV ... 111 Tabel 4.14 Hasil Uji t ROE dan DPR terhadap PBV ... 114


(15)

xi

Gambar 3.1 Uji Daerah Penerimaan dan Penilakan Hipotesis ... 61

Gambar 4.1 Grafik Perkembangan ROE ... 83

Gambar 4.2 Grafik Perkembangan DPR ... 87

Gambar 4.3 Grafik Perkembangan PBV ... 90

Gambar 4.4 Grafik Normalitas ... 93

Gambar 4.5 Grafik Sctterplot Variabel Dependen ... 97

Gambar 4.6 Kurva Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho Secara Simultan .... 112

Gambar 4.7 Kurva Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho ROE terhadap PBV Secara Parsial ... 116

Gambar 4.8 Kurva Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho DPR terhadap PBV Secara Parsial ... 119


(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Mengadakan Penelitian ... 128

Lampiran 2 Formulir Keterangan Telah Melakukan Riset di BEI ... 129

Lampiran 3 Berita Acara Bimbingan Skripsi ... 130

Lampiran 4 Lembar Revisi Sidang ... 131

Lampiran 5 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia... 132

Lampiran 6 Laporan Keuangan Tahun 2006-2010 ... 133

Lampiran 7 Rekapitulasi Harga Saham... 199

Lampiran 8 Output Hasil SPSS ... 211

Lampiran 9 Data Return On Equity tahun 2006-2010 ... 216

Lampiran 10 Data Dividend Payout Ratio tahun 2006-2010 ... 217


(17)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Era globalisasi yang semakin berkembang belakangan ini, membuat perusahaan semakin terpacu untuk mengembangkan bisnisnya. Globalisasi akan semakin mendorong ketatnya persaingan diantara perusahaan – perusahaan lain, dan hanya perusahaan yang mempunyai strategi dan kemampuan bisnis yang baiklah yang mampu bertahan dan mengembangkan bisnis share nya. Serta di tengah iklim dunia usaha yang kurang mendukung dewasa ini dan dengan semakin ketatnya persaingan baik di tingkat nasional, regional maupun internasional, pengusaha dituntut untuk dapat meningkatkan daya saing perusahaan untuk mampu bertahan dalam persaingan yang ketat tersebut (Prasetyo, 2004).

Dengan adanya persaingan yang begitu ketat, setiap perusahaan akan dituntut untuk bisa menghadapi tantangan dan hambatan yang timbul dari adanya persaingan tersebut. Sehingga perusahaan diharapkan dapat menggunakan strategi yang tepat untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya, serta penggunaan strategi bisnis yang tepat oleh perusahaan dapat dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan nilai (value) bagi perusahaan, terutama dalam hal peningkatan laba perusahaan (Prasetyo, 2004).

Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang


(18)

B a b I P e n d a h u l u a n | 2

dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar dividen (Matono dan Agus Harjito, 2005:3). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan antara lain ukuran perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan laba, dividen, likuiditas dan inflasi. Dan harga pasar saham mencerminkan nilai riil perusahaan ( Sutrisno 2008:5).

Setiap perusahaan di tuntut untuk dapat memaksimalkan nilai perusahaan agar mereka dapat memenangkan persaingan yang ada. Dengan meningkatkan nilai perusahaan maka tujuan akhir perusahaan untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham juga dapat terpenuhi (Gitman,2009:15).

Nilai perusahaan dapat dilihat juga dari kemampuan perusahaan membayar dividen. Besarnya dividen ini dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya bila jika dividen yang dibayarkan kecil maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah. Kemampuan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar dividen juga besar. Oleh karena itu, dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Matono dan Agus Harjito, 2005:3).

Pembayaran dividen yang lebih besar cenderung akan meningkatkan harga saham. Kemudian meningkatnya harga saham berarti meningkatnya nilai perusahaan. Tetapi perlu diingat bahwa pembayaran Dividen yang semakin besar akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk investasi sehingga kan


(19)

menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan dan selanjutnya akan menurunkan harga saham (R. Agus Sartono, 2001:281).

Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan (return) di masa yang akan datang (Abdul Halim, 2005:4). Tujuan investasi yang dilakukan oleh investor yaitu untuk memperoleh keuntungan berupa pendapatan atau tingkat pengembalian invetasi (return) baik berupa pendapatan dividen maupun selisih dari harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain) (Jogiyanto, 2008:5).

Dalam melakukan analisis perusahaan, salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa datang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang diisyaratkan investor (Eduardus Tendelilin, 2001:240).

Rasio Profitabilitas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam menjaga stabilitas finansialnya untuk selalu berada dalam kondisi yang stabil dan profit. Karena jika kondisi ini mengalami penurunan, hal ini cenderung membuat perusahaan berada dalam ambang kondisi yang harus diwaspadai untuk kelayakan dan keamanan dalam berinvestasi (Irham Fahmi, 2006:56). Dimana salah satu rasio profitabilitas yang utama adalah Return On Equity (ROE) yang menggambarkan sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham (Eduardus, 2010:372). Menurut Intan Rahmawati (2007) jika terjadi peningkatan laba sehingga ROE meningkat, maka semakin baik


(20)

B a b I P e n d a h u l u a n | 4

kemampuan perusahaan dalam mengelola modal untuk menghasilkan laba, sehingga nilai perusahaan yang tercermin dalam PBV akan meningkat.

Investor dapat mempertimbangkan rasio pasar modal seperti rasio harga terhadap nilai bukunya (price book value) yang selanjutnya disingkat PBV, untuk membedakan saham mana yang harganya wajar, terlalu tinggi (overvalued), atau terlalu rendah (undervalued), ini termasuk salah satu tujuan investor dalam menilai perusahaan (Wardjono, 2010).

Krisis keuangan global mempunyai efek domino ke seluruh dunia, baik itu negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia terutama sektor perbankan. Efek krisis biasanya paling parah dialami oleh negara berkembang karena ketergantungannya yang sangat tinggi pada negara lain. Misalnya, Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi atau krisis keuangan, maka daya beli masyarakat akan turun. Turunnya daya beli menyebabkan impor barang dari negara pengekspor utamanya, Asia Timur menurun. Asia Timur mengimpor bahan baku dari Indonesia, otomatis ekonomi Indonesia juga terganggu karena permintaan bahan baku dari Asia Timur menurun. Ekonomi Indonesia menjadi kacau, produksi menurun dan nilai perusahaan jadi tidak ekonomis lagi, harga saham semua perusahaan menjadi turun dan menyebabkan Indeks Harga Saham turun. Investor akan menarik dananya dan enggan untuk melakukan investasi, otomatis pertumbuhan ekonomi terancam (Sondang Mariani, 2008).

IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) turun dari angka 2.830 menjadi 1.111, atau turun lebih dari 60%. Nilai kurs rupiah terhadap dolar AS mengalami depresiasi dari Rp 9.076 per dolar hingga sempat mencapai Rp 12.900 per dolar,


(21)

atau mengalami depresiasi lebih dari 41% sejak Januari hingga Desember 2008. (sumber: www.okezone.com).

Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 berdampak terhadap pasar modal Indonesia terutama pada sektor perbankan yang tercermin dari terkoreksi turunnya harga saham hingga 40–60 persen dari posisi awal tahun 2008 (Kompas, 25 November 2008), yang disebabkan oleh aksi melepas saham oleh investor asing yang membutuhkan likuiditas dan diperparah dengan aksi “ikut-ikutan” dari investor domestik yang ramai-ramai melepas sahamnya. Kondisi tersebut secara harfiah mempengaruhi nilai perusahaan karena nilai perusahaan itu sendiri jika diamati melalui kemakmuran pemegang saham yang dapat diukur melalui harga saham perusahaan di pasar modal. Index harga saham gabungan yang terkoreksi dari 1.757,258 pada awal Januari 2007 melemah ke basis point 1.256,704 pada awal September 2008 (Kompas, 25 November 2008).

Berikut ini adalah tabel data nilai perusahaan dan return on equity perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2009 yaitu Bank Bukopin (BBKP), Bank Mandiri (BMRI), Bank Danamon (BDMN), Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI):


(22)

B a b I P e n d a h u l u a n | 6

Tabel 1.1

Data Nilai Perusahaan dan Return On Equity Sektor Perbankan tahun 2006-2009 KODE

ROE (%)

PBV (Kali)

2006 2007 2008 2007 2008 2009

BBNI 13,02 5,21 7,92 1,75 0,67 1,58

BMRI 9,19 14,86 17,41 2,48 1,39 2,81

BDMN 14,04 19,54 14,46 3,72 1,48 2,42

BBCA 23,48 21,96 24,81 4,39 3,40 4,29

BBKP 18,90 19,09 17,05 1,68 0,53 0,89

BBRI 25,22 24,89 26,65 4,69 2,52 3,46

Sumber : www.idx.co.id dan www.yahoofinance.com

Data di atas menggambarkan harga saham dan return on equity perusahaan perbankan yang setiap tahunnya mengalami perubahan. Dapat dilihat pada tahun 2007 ROE Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami penurunan menjadi 21.96% (BBCA), 5,21% (BBNI) dan 24,89% (BBRI). ROE yang menurun dapat mengakibatkan penurunan PBV perusahaan. Dari data diatas dapat dilihat nilai perusahaan (PBV) Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami penurunan juga masing-masing menjadi 3,40 (BBCA), 0,67 (BBNI) dan 2,52 (BBRI). bahwa menurunnya tingkat profitabilitas akan menyebabkan nilai perusahaan pun ikut turun (Sujoko dan Ugy Soebiantoro, 2007). Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan atau penurunan ROE akan menaikan atau menurunkan nilai perusahaan sehingga ROE mempunyai pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan.


(23)

Namun berbeda dengan perusahaan perbankan lainnya seperti Bank Bukopin, Tbk (BBKP), Bank Danamon, Tbk (BDMN) dan Bank Mandiri, Tbk (BMRI) dimana pada perusahaan-perusahaan tersebut terjadi kenaikan ROE pada tahun 2007 menjadi 19,09% (BBKP), 19,54% (BDMN), dan 14,86% (BMRI) yang tidak diikuti peningkatan PBV pada tahun 2008, melainkan PBV mengalami penurunan menjadi 0,53 (BBKP), 1,48 (BDMN), dan 1,39 (BMRI) yang kemungkinan disebabkan perusahaan lebih memilih untuk menahan laba nya untuk diinvestasikan kembali bukan diberikan kepada pemegang saham. Sesuai dengan teori yang ada menurut Jogiyanto (2008:119) bahwa laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham, laba yang tidak dibagi ini diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai sumber dana internal. Maka nilai ini jg akan menambah ke ekuitas pemilik saham di neraca.

Pada tahun 2008 ROE Bank Central Asia Tbk (BBCA) , Bank Mandiri, Tbk (BMRI), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami peningkatan masing-masing menjadi 24,81% (BBCA), 17,41% (BMRI), 7,92% (BBNI) dan 26,65% (BBRI). ROE yang meningkat dapat meningkatkan nilai perusahaan (PBV) pula. Dari data diatas dapat dilihat PBV Bank Central Asia Tbk (BBCA) , Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 4,29 (BBCA), 2,81 (BMRI), 1,58 (BBNI) dan 3,46 (BBRI). Bahwa dengan meningkatnya tingkat Profitabilitas (ROE) maka nilai perusahaan pun akan naik (Intan Rahmawati, 2007).


(24)

B a b I P e n d a h u l u a n | 8

Namun berbeda juga dengan perusahaan perbankan lainnya yang pada Pada tahun 2008 ROE Bank Bukopin, Tbk (BBKP) dan Bank Danamon, Tbk (BDMN) mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 17,05% (BBKP) dan 14,46% (BDMN) hal ini kemungkinan disebabkan karena perusahaan tidak mampu memaksimalkan modal sendiri dalam meningkatkan laba perusahaan sehingga laba yang diperoleh perusahaan menurun. Pada saat terjadi penurunan ROE perusahaan seharusnya PBV ikut mengalami penurunan namun hal tersebut tidak terjadi pada perusahaan perbankan, dimana PBV tahun 2009 justru mengalami peningkatan menjadi 0,89 (BBKP) dan 2,42 (BDMN). Hal ini bertentangan dengan teori yang ada, dimana menurut Wardjono (2010) mengungkapkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara ROE terhadap PBV ini membuktikan secara empiris jika ROE meningkat (naik) maka PBV juga akan mengalami peningkatan pula, begitupun sebaliknya. Jika ROE menurun maka akan mengakibatkan menurunnya PBV.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang diberi judul “Pengaruh Return On Equity dan Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”.


(25)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian mengenai pengaruh return on equity dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan adalah :

1. Peningkatan ROE tahun 2007 tidak diikuti peningkatan PBV pada tahun 2008, melainkan PBV mengalami penurunan yang cukup signifikan, yang kemungkinan disebabkan perusahaan lebih memilih untuk menahan laba nya untuk diinvestasikan kembali bukan diberikan kepada pemegang saham. Dimana menurut (Jogiyanto, 2008:119) laba yang tidak dibagi ini diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai sumber dana internal. Maka nilai ini jg akan menambah ke ekuitas pemilik saham di neraca

2. Pada tahun 2008 ROE mengalami penurunan dari tahun sebelumnya tidak mengakibatkan penurunan PBV tahun 2009 yang justru mengalami peningkatan. Hal ini bertentangan dengan teori yang ada, dimana menurut Wardjono (2010) mengungkapkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara ROE terhadap PBV ini membuktikan secara empiris jika ROE meningkat (naik) maka PBV juga akan mengalami peningkatan pula, begitupun sebaliknya. Jika ROE menurun maka akan mengakibatkan menurunnya PBV.


(26)

B a b I P e n d a h u l u a n | 10

1.2.2 Rumusan Masalah

Beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana return on equity pada perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia?

2. Bagaimana dividend payout ratio pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Bagaimana nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4. Seberapa besar pengaruh return on equity terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial?

5. Seberapa besar pengaruh dividend payout ratio terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial?

6. Seberapa besar pengaruh return on equity dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data, menganalisis, dan memperoleh pemahaman mengenai pengaruh return on equity dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(27)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian mengenai pengaruh return on equity dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan ini adalah :

1. Untuk mengetahui return on equity pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui dividend payout ratio pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh return on equity terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial.

6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh return on equity dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

• Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk membantu pihak manajemen terutama untuk melihat return on equity dan dividend payout ratio


(28)

B a b I P e n d a h u l u a n | 12

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang dalam hal ini merupakan acuan investor untuk menilai kinerja perusahaan

• Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang return on equity, dividend payout ratio dan nilai perusahaan pada perusahaan sebagai tambahan informasi dalam proses pengambilan keputusan khususnya keputusan-keputusan yang berkaitan dengan investasi.

1.4.2 Kegunaan Akademis

• Bagi perkembangan Ilmu Akuntansi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta referensi tentang pengaruh return on equity dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan.

• Bagi Peneliti, memberikan informasi dan kontribusi yang berguna untuk pengembangan penelitian saham terutama dalam return on equity dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah pada Bursa efek Indonesia (BEI) dengan mengambil data-data sekunder yang terdapat pada situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id dan Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Bandung Bursa Efek Indonesia, yang beralamat di Jalan Veteran No 10 Bandung, Jawa Barat Telp (022) 4214349 Fax (022) 4214359


(29)

1.5.2 Waktu Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat jadwal penelitian yang di mulai dengan tahap persiapan sampai ke tahap akhir yaitu pelaporan hasil penelitian. Secara lebih rinci jadwal dan waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan Maret 2012 April 2012 Mei 2012 Juni 2012 Juli 2012 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pra Survei :

a. Persiapan Judul

b. Persiapan Teori

c. Pengajuan Judul

d. Mencari Perusahaan

2

Usulan Penelitian :

a. Penulisan UP

b. Bimbingan UP

c. Seminar UP

d. Revisi UP

3 Pengumpulan Data

4 Pengolahan Data

5

Penyusunan Skripsi :

a. Bimbingan Skripsi

b. Sidang Skripsi

c. Revisi Skripsi


(30)

14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Profitabilitas

Keinginan perusahaan untuk memperoleh laba (profitability) memberi arti bahwa perusahaan bersifat ekonomis.

Pengertian profitabilitas menurut Agnes Sawir (2005) menyatakan bahwa: “Profitabilitas adalah merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan

dan keputusan manajemen. Profitabilitas dimaksudkan adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Rasio profitabilitas akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberikan gambaran tentang efektivitas pengelolaan perusahaan”.

Adapun pengertian profitabilitas menurut R. Agus Sartono (2001) adalah sebagai berikut:

“Profitabilitas adalah Kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba, dimana kemampuan perusahaan tersebut didapat dari kegiatan usaha perusahaan dari kelebihan modal yang dikeluarkan setelah dikurangi beban – beban selama melakukan usaha.


(31)

2.1.1.1 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004), ada beberapa jenis rasio profitabilitas, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Net Profit Margin

Angka ini menunjukan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.

2. Retrun on Asset (ROA)

Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.

3. Return On equity (ROE)

ROE sering disebut dengan return on net worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri. Laba yang diperhitungkan adalah laba bersih setelah dikurangi pajak atau earning after tax (EAT)

4. Return on Investment

Rasio ini menunjukan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus.

5. Retrun on Total asset

Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva


(32)

B a b I I K a j i a n P u s t a k a | 16

6. Earning per Share

Rasio ini menunjukan berapa besar kemampuan per lembar saham menghasilkan laba.

8. Contributin Margin

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan melahirkan laba yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Dengan pengetahuan atas rasio ini kita dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba.

2.1.1.2Return On Equity

Pengertian return on equity menurut Brigham & Houston (2010: 133) adalah sebagai berikut:

“Rasio yang paling penting adalah pengembalian atas ekuitas (return on equity), yang merupakan laba bersih bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang saham. Pemegang saham pastinya ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang mereka investasikan, dan ROE menunjukkan tingkat yang mereka peroleh.”

Sedangkan menurut Tjiptono Darmaji dan M Fakhruddin (2006:200) pengertian return on equity adalah :

“ROE merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan”.

Adapun pengertian return on equity menurut Kasmir (2007:280) yaitu: “Return on equity merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net income.”


(33)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa Return on Equity (ROE) merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan. Sesuai Peraturan Bank Indonesia, nilai ROE sebuah perusahaan perbankan dikatakan tinggi apabila ROE > 12% dan dikatakan rendah apabila ROE < 5%.

Menurut Eduardus (2010:372) Return On Equity (ROE) dapat dirumuskan sebagai berikut :

2.1.2 Dividen

2.1.2.1 Pengertian Dividen

Menurut Zaki Baridwan (2004:434) pengertian dividen adalah :

“Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham yang besarnya sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki”

Sedangkan pengertian dividen menurut Bambang Riyanto (2001:265) menyatakan bahwa :

“Dividen adalah aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham atau equity investors”.


(34)

B a b I I K a j i a n P u s t a k a | 18

Pengertian capital gain menurut Agus Sartono (2001:483) menyatakan bahwa :

“Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan aktiva tetap atau selisih harga jual dan harga beli surat berharga”

2.1.2.2 Pengertian Kebijakan Dividen

Pengertian kebijakan dividen menurut Agus Sartono (2001:281) menyatakan bahwa :

“Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang”.

Kebijakan dividen menurut Bambang Riyanto (2001:265) menyatakan bahwa :

“Kebijakan dividen adalah kebijakan yang bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan (earning) antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan dalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut harus ditanam di dalam perusahaan”.

Sedangkan pengertian kebijakan dividen menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2002:333) menyatakan bahwa :

“Kebijakan dividen adalah kebijakan yang menyangkut tentang masalah penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham, pada dasarnya


(35)

laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk diinvestasikan kembali”.

Laba ditahan (retained earning) dengan demikian merupakan salah satu dari sumber dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan sedangkan dividen merupakan aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham atau “equity investors”.

2.1.2.3 Dividend Payout Ratio

Kebijakan dividen dalam penelitian ini diukur melalui rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio). Rasio pembayaran dividen merupakan jumlah dividen yang di bayarkan relatif terhadap pendapatan perusahaan atau pendapatan tiap lembar (Keown, Scott, Martin dan Petty, 2000:606).

Pengertian rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menurut Agus Sartono (2001:491) menyatakan bahwa :

“Rasio pembayaran dividen adalah persentase laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen, atau rasio antara laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen dengan total laba yang tersedia bagi pemegang saham”.

Adapun pengertian dividend payout ratio menurut Suad Husnan (1996) adalah:


(36)

B a b I I K a j i a n P u s t a k a | 20

Didalam pembayaran dividen oleh perusahaan, maka perusahaan akan mengumumkan secara resmi jadwal pelaksanaan pembayaran dividen tersebut baik dividen tunai maupun dividen saham. Tanggal-tanggal yang perlu diperhatikan didalam pembayaran dividen adalah sebagai berikut (Keown, Scott, Martin dan Petty, 2000:626):

1. Tanggal Deklarasi (Declaration Date)

Merupakan tanggal pada saat dividen secara resmi di umumkan oleh dewan direksi.

2. Tanggal Pencatatan

Merupakan tanggal yang menunjukkan kapan buku transfer ditutup untuk menentukan investor yang mana untuk menerima pembayaran selanjutnya. 3. Tanggal Ex Dividend (Ex Dividend Date)

Merupakan tanggal saat perusahaan pialang saham serempak memutuskan menghilangkan hak pemilihan dividen 4 hari kerja sebelum tanggal pencatatan.

4. Tanggal Pembayaran (Payment Date)

Merupakan tanggal dimana perusahaan mengirim cek dividen pada tiap investor.


(37)

Menurut Zaki Baridwan (2004:444)Dividend payout ratio dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

2.1.3 Nilai Perusahaan

Tujuan utama manajemen keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau maximization wealth of stockholders melalui maksimisasi nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang go public, nilai perusahaan tercermin pada harga saham. Semakin tinggi harga pasar saham berarti semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan ukuran atas keberhasilan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen keuangan.

Pengertian nilai perusahaan menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2002:7) menyatakan bahwa :

“Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan”.

Sedangkan pengertian nilai perusahaan menurut Agus Sartono (2001:487) menyatakan bahwa :

“Nilai perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis yang sedang beroperasi”.


(38)

B a b I I K a j i a n P u s t a k a | 22

Adapun pengertian nilai perusahaan menurut Djohanputra (2004:34) menyatakan bahwa:

“Nilai perusahaan adalah didasarkan atas kesehatan arus kas operasinya. Nilai perusahaan berarti nilai jual perusahaan atau nilai tambah bagi pemegang saham. Dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti bagaimana manajemen perlu memproyeksi arus kas perusahaan agar selalu sehat dari waktu ke waktu.”

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan suatu metode estimasi harga saham yang menggunakan variabel nilai buku per saham (book value per share) suatu rasio. Pada dasarnya membeli saham berarti membeli prospek perusahaan.

Secara umum banyak metode dan teknik yang telah dikembangkan dalam penelitian dalam perusahaan, diantaranya adalah :

a. Pendekatan laba antara metode rasio tingkat laba atau price earning ratio, metode kapitalisasi proyek laba.

b. Pendekatan arus kas antara lain metode diskonto arus kas. c. Pendekatan dividen antara lain metode pertumbuhan dividen. d. Pendekatan aktiva antara lain metode penilain aktiva.

e. Pendekatan harga saham, dan

f. Pendekatan economic value added. Beberapa penelitian terdahulu menggunakan speread value over cost, return saham, market value, total asset (Fama & French,1998; McConnel Muscarella,1984; Masulis,1980; Wright & Ferris,1997) untuk menentukan nilai perusahaan.


(39)

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan menurut Akram antara lain:

a. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, karena pada perusahaanperusahaan besar, pemilik saham pada dasarnya terpisah dari manajemen, sehingga kurang berdaya mengubah manajemen. Ukuran perusahaan juga dapat berpengaruh negatif karena sekalipun perusahaan besar memiliki kemampuan untuk menghasilkan keuntungan lebih besar, namun modal yang digunakan juga besar, sehingga profitabilitasnya bisa jadi tidak terlalu tinggi dibanding perusahaan dengan ukuran lebih kecil.

Di sisi lain, ukuran perusahaan juga dapat berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan karena perusahaanperusahaan besar memiliki kemampuan dan sumber dana lebih besar sehingga dapat memperoleh keuntungan lebih besar.

b. Profitabilitas

Sejalan dengan peningkatan likuiditas, jika terjadi peningkatan laba sehingga ROE meningkat, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam mengelola modal untuk menghasilkan laba, sehingga nilai perusahaan yang tercermin dalam PBV akan meningkat.


(40)

B a b I I K a j i a n P u s t a k a | 24

c. Pertumbuhan Laba

Sama halnya dengan pertumbuhan laba dan sejalan dengan peningkatan likuiditas, jika terjadi peningkatan laba sehingga growth of earning after tax meningkat, maka semakin baik kinerja perusahaan, sehingga nilai perusahaan yang tercermin dalam PBV akan meningkat.

d. Likuditas

Semakin tinggi likuiditas perusahaan (yang salah satunya tercermin dalam rasio kas atas aktiva lancar), semakin banyak dana tersedia bagi perusahaan untuk membayar dividen, membiayai operasi dan investasinya, sehingga persepsi investor pada kinerja perusahaan akan meningkat. Harga saham diduga akan meningkat pula dan PBV akan terpengaruh secara menguntungkan. Dalam kondisi berbeda, peningkatan likuiditas bisa juga dipersepsi buruk. Jika kenaikan likuiditas tidak menaikkan dividen melainkan menaikkan free cash flow dalam perusahaan, maka diduga biaya agency akan meningkat.

e. Inflasi

Inflasi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Kondisi inflasi akan menurunkan daya beli perusahaan, sehingga perusahaan akan terdorong untuk melakukan retensi dana lebih besar agar dapat terus membiayai aktivitasnya.

Untuk menilai perusahaan dapat menggunakan rasio price book value. Menurut Mohamad Samsul (2006:171) price book value (PBV) adalah suatu metode


(41)

estimasi harga saham yang menggunakan variabel nilai buku per saham (book value per share) an suatu rasio. Pada dasarnya membeli saham berarti membeli prospek perusahaan (Mohamad Samsul, 2006:172).

Price to Book Value (PBV) juga menunjukan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan. Perusahaan yang berjalan baik umumnya mempunyai PBV diatas 1, yang menunjukkan nilai pasar lebih tinggi dari nilai bukunya. Semakin tinggi PBV semakin tinggi pula return saham. Semakin tinggi return saham akan menambah pendapatan perusahaan sehingga meningkatkan kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen. Arthur J Keown, at al (2000:849)merumuskan PBV sebagai berikut :

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai return on equity dan dividend payout ratio telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Rangkuman dari beberapa penelitian sebelumnya yang mempunyai hubungan dengan judul penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 2.1 berikut:


(42)

B a b I I K a j i a n P u s t a k a | 26

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Sebelumnya

No Peneliti Judul Hasil Sumber

1 Intan Rahmawati (2007) Faktor-faktor yang mempengaru hi kebijakan deviden dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan : Variabel ukuran perusahaan, profitabilitas yang di proksi dengan ROE dan kebijakan dividen diproksi dengan Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi

Volume, 6 No. 1 Juni 2007

2 Rosma Pakpahan (2010) Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Perusahaan dan kebijakan deviden terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan : Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas (ROE) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan yang di proksi dengan PBV (Price Book Value) Jurnal ekonomi, keuangan, perbankan dan akuntansi Vol. 2 No. 2


(43)

3 Sujoko dan Ugy Soebiantoro (2007) Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan Hasil penelitian menunjukkan : Variabel pembayaran dividen atau devidend payout ratio mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, Maret 2007 : 41-48

4 Lihan Rini Puspo Wijaya, Bandi Anas Wibawa (2010) Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan : kebijakan dividen yang di proksi dengan

devidend payout ratio yang secara positif mempengaruhi nilai perusahaan dengan koefisien beta adalah 0,206 dan tingkat signifikansi adalah 0,015 Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010


(44)

B a b I I K a j i a n P u s t a k a | 28

5 Luh Gede Sri Artini dan Ni Luh Anik Puspaningsih (2011) Struktur Kepemilikan dan Struktur Modal terhadap Kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan Kebijakan deviden yang di proksi dengan DPR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 15, No. 1, Januari 2011 : 66-75

6 Manoj Anand

(2004) Factors Influencing Dividend Policy Decisions of Corporate India Dividend decisions are important as they provide a signaling mechanism for the future prospects of the firm and thus affect its market value.

The ICFAI Journal of Applied


(45)

7 Mohammed Amidu (2007) How Does Dividend Policy Affect Performance Of The Firm On Ghana Tock Exchange? The study reveals that market value of firms has a negative relationship with dividend policy and the firm’s size but positively related to dividend pay out ratio, leverage and growth Investment Management and Financial Innovations, Volume 4, Issue 2, 2007

8 Husam-Aldin, Michael and Rekha (2010) Dividend Policy: A Review of Theories and Empirical Evidence In perfect capital markets, Miller & Modigliani asserted that the

value of a firm is independent of its dividend policy International Bulletin of Business Administration ISSN: 1451-243X Issue 9 (2010)

Sumber : berbagai jurnal

2.2 Kerangka Pemikiran

Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan (return) di masa yang akan datang (Halim, 2005:4). Tujuan investasi yang dilakukan oleh investor yaitu untuk memperoleh keuntungan


(46)

B a b I I K a j i a n P u s t a k a | 30

berupa pendapatan atau tingkat pengembalian invetasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun selisih dari harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain) (Jogiyanto, 2008:5).

Dalam melakukan analisis perusahaan, salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa datang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang diisyaratkan investor (Eduardus Tendelilin, 2001:240).

Rasio Profitabilitas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam menjaga stabilitas finansialnya untuk selalu berada dalam kondisi yang stabil dan profit. Karena jika kondisi ini mengalami penurunan, hal ini cenderung membuat perusahaan berada dalam ambang kondisi yang harus diwaspadai untuk kelayakan dan keamanan dalam berinvestasi (Irham Fahmi, 2006:56). Dimana salah satu rasio profitabilitas yang utama adalah Return On Equity (ROE) yang menggambarkan sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham (Eduardus, 2010:372).

Menurut Mardiyanto (2009: 196) ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham. ROE dianggap sebagai representasi dari kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan.


(47)

Hal ini sejalan dengan penelitian Intan Rahmawati (2007) jika terjadi peningkatan laba sehingga ROE meningkat, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam mengelola modal untuk menghasilkan laba, sehingga nilai perusahaan yang tercermin dalam PBV akan meningkat.

Selain analisa dengan return on equity, dalam melakukan penilaian terhadap perusahaan investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan dividen. Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proposional sesuai dengan jumlah lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik (Stice et al. 2004:902). Salah satu indikator dalam menilai sebuah dividen yang dilakukan oleh investor adalah dengan melihat dividend payout ratio (DPR). Menurut Abdul Halim (2003:17) Bagi investor jumlah rupiah yang diterima dari pembayaran dividen resikonnya lebih kecil dibandingkan capital gain, dan dividen dapat diperkirakan sebelumnya. Sedangkan capital gain lebih sulit diperkirakan, sehingga pembayaran dividen tinggi dianggap perusahaan mempunyai prospek tingkat keuntungan yang baik. Sebaliknya, penurunan pembayaran dividen dianggap prospek tingkat keuntungan yang kurang baik. Tingginya pembayaran dividen dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Luh Gede Sri Artini dan Ni Luh Anik Puspaningsih (2011) yang mengemukakan bahwa:

“Kebijakan deviden yang di proksi dengan DPR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa pembayaran deviden yang semakin meningkat merupakan signal positif yang menyatakan bahwa prospek perusahaan semakin baik sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham dan nilai perusahaan akan meningkat.”


(48)

B a b I I K a j i a n P u s t a k a | 32

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Return On Equity terhadap Nilai Perusahaan

Return on Equity merupakan salah satu rasio dari profitabilitas yang merupakan hasil pengembalian atas ekuitas.

Menurut Mardiyanto (2009: 196) ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham. ROE dianggap sebagai representasi dari kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan.

Hal ini sejalan dengan penelitian Sujoko dan Ugy Soebiantoro (2007) yang mengemukakan bahwa:

Investor Investasi

Melakukan Analisis Kinerja

Perusahaan

Alat yang digunakan untuk menganalisis

kinerja perusahaan

Return On Equity

Nilai Perusahaan

Dividen Payout Ratio


(49)

“Profitabilitas yang di proksi dengan ROE mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Temuan penelitian ini mendukung signaling theory, Battacharya (1979) yang menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai earning yang semakin meningkat merupakan signal bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek bagus di masa yang akan datang.”

Pendapat yang serupa dikemukakan oleh Intan Rahmawati (2007) dalam penelitiannya bahwa:

“Sejalan dengan peningkatan likuiditas, jika terjadi peningkatan laba sehingga ROE meningkat, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam mengelola modal untuk menghasilkan laba, sehingga nilai perusahaan yang tercermin dalam PBV akan meningkat. Profitabilitas yang di proksi dengan ROE berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas adalah salah satu aspek yang dilihat investor (baik investor lama maupun investor baru), karena aspek ini mencerminkan kesehatan perusahaan.”

Adapun pendapat yang dikemukakan Rosma Pakpahan (2010) dalam penelitiannya bahwa:

“Profitabilitas berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Profitabilitas yang rendah akan menurunkan kemampuan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang dan sebaliknya profitabilitas yang tinggi akan memacu perusahaan tumbuh dan berkembang.”

2.2.2 Pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan Menurut Bambang Riyanto ( 2001:266 ) menyatakan bahwa :

“Salah satu fungsi yang terpenting dari financial manager adalah menerapkan alokasi dari keuntungan netto. Setelah pajak atau pendapatan untuk pembayaran deviden disatu pihak dan untuk laba ditahan dilain pihak, dimana keputusan tersebut mempunyai pengaruh yang menetukan terhadap nilai perusahaan ( value of the firm )”.


(50)

B a b I I K a j i a n P u s t a k a | 34

Adapun teori menurut Abdul Halim (2003:17) yang menyatakan bahwa:

“Bagi investor jumlah rupiah yang diterima dari pembayaran dividen resikonnya lebih kecil dibandingkan capital gain, dan dividen dapat diperkirakan sebelumnya. Sedangkan capital gain lebih sulit diperkirakan, sehingga pembayaran dividen tinggi dianggap perusahaan mempunyai prospek tingkat keuntungan yang baik. Sebaliknya, penurunan pembayaran dividen dianggap prospek tingkat keuntungan yang kurang baik. Tingginya pembayaran dividen dapat meningkatkan nilai perusahaan.”

Sumani (2005) menemukan bahwa baik sebelum dan pada saat krisis, struktur keuangan dan DPR memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan manufaktur. Hal ini mendukung Bird in the hand Theory.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Luh Gede Sri Artini dan Ni Luh Anik Puspaningsih (2011) yang mengemukakan bahwa:

“Kebijakan deviden yang di proksi dengan DPR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa pembayaran deviden yang semakin meningkat merupakan signal positif yang menyatakan bahwa prospek perusahaan semakin baik sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham dan nilai perusahaan akan meningkat.”

Pendapat yang serupa dikemukakan oleh Lihan Puspo Wijaya dan Bandi Anas Wibawa (2010) bahwa:

“Hasil penelitian ini memberikan konfirmasi empiris bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen tersebut adalah membagikan laba yang diperoleh perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Implikasi bagi perusahaan adalah perusahaan harus merencanakan untuk mengambil kebijakan dividen yang membagikan labanya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen daripada menahan labanya dalam bentuk capital gain karena dengan membagikan labanya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen dapat meningkatkan nilai perusahaan.”


(51)

Adapun pendapat yang dikemukakan oleh Manoj Anand (2004) dalam penelitiannya, bahwa:

“Pengelolaan perusahaan India percaya bahwa keputusan dividen adalah penting karena mereka menyediakan mekanisme sinyal untuk prospek masa depan perusahaan dan demikian mempengaruhi nilai pasarnya. Mereka mempertimbangkan preferensi investor untuk deviden dan pemegang saham profil saat merancang kebijakan dividen. Mereka juga memiliki sasaran dividen payout ratio tapi ingin membayar dividen yang stabil dengan pertumbuhan.”

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka, dan kerangka pemikiran penelitian maka dapat disajikan hipotesis sebagai berikut :

Return On Equity pada perusahaan perbankan cukup baik. Dividend Payout Ratio pada perusahaan perbankan cukup baik. • Nilai Perusahaan pada perusahaan perbankan cukup baik

Return On Equity berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan perbankan

Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan perbankan

Return On Equity dan Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan perbankan


(52)

36 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Husein Umar (2010:29) mengemukakan bahwa: “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Return On Equity (ROE), Dividend Payout Ratio (DPR) dan Nilai Perusahaan

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu (Umi Narimawati, 2010:29). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik ( angka ) dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.


(53)

Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2010:29):

“Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

Sedangkan pengertian metode verifikatif menurut Mashuri (2008:45) menyatakan bahwa :

“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.”

Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif tersebut digunakan untuk menguji lebih dalam pengaruh dari return on equity dan devidend payout ratio terhadap Nilai Perusahaan serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis, sehingga identifikasi masalah yang ada dapat dijawab.

Desain Penelitian menurut Moh. Nasir (2003:84) bahwa :

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.


(54)

B a b I I I O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n | 38

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) : 1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya

menetapkan judul penelitian;

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi; 3. Menetapkan rumusan masalah;

4. Menetapkan tujuan penelitian;

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori; 6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang

digunakan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data. 8. Melakukan analisis data.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain penelitian dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut :


(55)

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan Penelitian

Desain Penelitian Jenis

Penelitian Metode yang digunakan

Unit Analisis

Time Horizon T-1 Descriptive Descriptive dan Survey Tahun Time Series T-2 Descriptive Descriptive dan Survey Tahun Time Series T-3 Descriptive Descriptive dan Survey Tahun Time Series

T-4 Descriptive & Verifikatif

Descriptive Survey &

kuantitatif Tahun Time Series

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2009:2) menjelaskan variabel penelitian yaitu :

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistic dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian. Operasional dalam penelitian ini adalah Variabel Bebas/Independent dan Variabel terikat/Dependent.


(56)

B a b I I I O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n | 40

1. Variabel Bebas/Independent

Variabel bebas/Independent merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain tetapi tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Terdapat dua variabel independent yang diteliti dalam penelitian ini yang pertama (X1) adalah Return On Equity dan kedua (X2) adalah Devidend Payout Ratio. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing variabel bebas :

a. Return On Equity

Return on equity adalah salah satu rasio dari Profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Agus Sartono, 2001:122).

ROE sering disebut dengan return on net worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri (Sofyan Syafri Harahap, 2004)


(57)

b. Dividend Payout Ratio

Kebijakan dividen adalah keputusan membayar atau menahan laba untuk diinvestasikan kembali pada perusahaan. Kebijakan Dividen yang diukur melalui dividend payout ratio. Dividend payout ratio merupakan persentase laba saham biasa yang dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham biasa setiap periode (Intan Rahmawati dan Akram, 2007). Dividend payout ratio dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

2. Variabel Terikat/Dependent (Y)

Pengertian Variabel terikat/dependent adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain dan kadang-kadang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel dependent atau variabel terikat (Y) Pada penelitian ini adalah Nilai Perusahaan yang diukur dengan PBV (price book value). PBV merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2002:7) Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.


(58)

B a b I I I O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n | 42

Arthur J Keown, at al (2000:849)merumuskan PBV sebagai berikut :

Berdasarkan uraian di atas, operasionalisasi variabel penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel 3.2:

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Jenis

Variabel Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Independent

Return On Equity pengembalian atas ekuitas (return on equity), yang merupakan laba bersih bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang saham (Brigham & Houston, 2010) Rasio Dividend Payout Ratio persentase laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen, atau rasio antara laba yang dibayarkan


(59)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

Dalam penelitian ini terdapat sumber data dan teknik penentuan data, berikut ini adalah penjelasannya.

3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, di mana data diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak lain. Sumber data sekunder

dalam bentuk dividen dengan total laba yang tersedia bagi pemegang

saham (Agus Sartono, 2001)

Dependent

Nilai Perusahaan (Price Book Value)

Nilai perusahaan merupakan

harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual (Suad Husnan

dan Enny Pudjiastuti,

2002)


(60)

B a b I I I O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n | 44

menurut Sugiyono (2010:37) adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Data-data yang digunakan diperoleh dari laporan-laporan yang berhubungan dan sudah dipublikasikan oleh perusahaan perbankan melalui Bursa Efek Indonesia.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai berikut:

1. Populasi

Menurut Umi Narimawati (2010:37) populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang telah ditetapkan untuk diteliti dan dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang diambil oleh penulis adalah seluruh perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 31 perusahaan atau sebanyak 155 laporan keuangan perusahaan


(61)

perbankan. Berikut ini adalah daftar perusahaan-perusahaan yang menjadi populasi penelitian:

Tabel 3.3

Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Populasi Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 AGRO Bank Agro Niaga Tbk 2 BABP Bank Icb Bumi Putra Tbk 3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 4 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk 5 BBCA Bank Central Asia Tbk 6 BBKP Bank Bukopin Tbk

7 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 8 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 11 BCIC Bank Mutiara Tbk

12 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 13 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk 14 BJBR Bank Jabar Banten Tbk 15 BKSW Bank Kesawan Tbk

16 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 17 BNBA Bank Bumi Arta Tbk

18 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

19 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 20 BNLI Bank Permata Tbk

21 BSIM Bank Sinarmas Tbk 22 BSWD Bank Swadesi Tbk

23 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 24 BVIC Bank Victoria International Tbk

25 INPC Bank Artha Graha International Tbk 26 MAYA Bank Mayapada International Tbk 27 MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk 28 MEGA Bank Mega Tbk

29 NISP Bank NISP OCBC Tbk 30 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 31 SDRA Bank Himpunan Saudara Tbk


(62)

B a b I I I O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n | 46

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2007:62) mengemukakan bahwa:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian. Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi yang banyak, maka harus dilakukan teknik pengambilan sampling yang tepat. Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui metode sampling purposive dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pengertian sampling purposive menurut Sugiyono (2009:68) yaitu:

“Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”

Perusahaan yang akan dijadikan penelitian ini dipilih menggunakan pertimbangan dengan memasukkan unsur-unsur tertentu yang dianggap memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Laporan Keuangan yang dimaksud dari perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006 – 2010.

2. Perusahaan dimaksud terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menyampaikan datanya secara lengkap sesuai dengan informasi yang diperlukan, yaitu laporan keuangan per 31 Desember, dengan alasan laporan tersebut telah diaudit sehingga informasi yang dilaporkan lebih dapat dipercaya.


(63)

3. Perusahaan tersebut memiliki laba dan membayar dividen secara rutin kepada para pemegang saham selama 5 tahun berturut-turut.

Tabel 3.4

Kriteria Penentuan Pengambilan Sampel

No Kode Nama Perusahaan

Kriteria Penentuan Sample

1 2 3

1 AGRO Bank Agro Niaga Tbk  

2 BABP Bank Icb Bumi Putra Tbk  

3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk  

4 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk  

5 BBCA Bank Central Asia Tbk   

6 BBKP Bank Bukopin Tbk   

7 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk    8 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk   9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk    10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk  

11 BCIC Bank Mutiara Tbk  

12 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk   

13 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk  

14 BJBR Bank Jabar Banten Tbk  

15 BKSW Bank Kesawan Tbk  

16 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk   

17 BNBA Bank Bumi Arta Tbk  

18 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk  

19 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk  

20 BNLI Bank Permata Tbk  

21 BSIM Bank Sinarmas Tbk  

22 BSWD Bank Swadesi Tbk  

23 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk   24 BVIC Bank Victoria International Tbk   25 INPC Bank Artha Graha International Tbk   26 MAYA Bank Mayapada International Tbk   27 MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk  

28 MEGA Bank Mega Tbk  

29 NISP Bank NISP OCBC Tbk  

30 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk  


(64)

B a b I I I O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n | 48

Dari tabel di atas, maka didapatkan daftar perusahaan yang dijadikan sampel penelitian sebagai berikut.

Tabel 3.5

Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 BBKP Bank Bukopin Tbk 2 BBCA Bank Central Asia Tbk 3 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

4 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

5 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

6 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Sesuai dengan kriteria di atas, laporan keuangan dari 31 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka diambil jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan terutama Neraca, Laporan Laba Rugi dan Catatan atas Laporan keuangan 6 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2006 – 2010, yaitu sebanyak 30 laporan keuangan. Tahun amatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 tahun berturut-turut yaitu tahun 2006 – 2010.


(65)

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu dengan cara mencatat atau mendokumentasikan data yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan di www.idx.co.id.

Pengumpulan data dimulai dengan tahap penelitian pendahulu yaitu melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku dan bacaan-bacaan lain yang berhubungan dengan pokok bahasan dalam penelitian ini. Pada tahap ini juga dilakukan pengkajian data yang dibutuhkan, ketersediaan data, cara memperoleh data, dan gambaran cara memperoleh data. Tahapan selanjutnya adalah penelitian untuk mengumpulkan keseluruhan data yang dibutuhkan guna menjawab persoalan penelitian, memperbanyak literature untuk menunjang data kuantitatif yang diperoleh. Dalam hal ini peneliti juga menggunakan media internet sebagai penelusuran informasi mengenai teori maupun data-data penelitian yang dilakukan.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

Adapun rancangan analisis dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, akan dijelaskan dibawah ini :

3.2.5.1 Rancangan Analisis

Menurut Umi Narimawati (2010:410) Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam


(66)

B a b I I I O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n | 50

pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.

a. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif menurut Sugiyono (2010:14) :

“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail”.

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari variabel X1 dan X2, peneliti menggunakan metode kualitatif.

b. Analisis Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2010:31) analisis kuantitatif adalah sebagai berikut : “Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan.” Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang digunakan peneliti dapat diuraikan sebagai berikut :


(67)

3.2.5.1.1 Pengujian Asumsi Klasik

Penggunaan model regresi berganda dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik. Dalam penelitian ini asumsi klasik yang dianggap penting adalah tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen, tidak terjadi heteroskedastisitas atau varian variabel pengganggu yang konstan (homoskedastisitas) dan tidak terjadi autokorelasi antar residual setiap variabel independen. Pengujian asumsi klasik yang digunakan meliputi :

1. Uji Asumsi Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.

Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

• Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. • Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan :


(68)

B a b I I I O b j e k d a n M e t o d e P e n e l i t i a n | 52

• Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. • Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal

2. Uji Asumsi Multikolinearitas

Uji Multikoliniearitas ini bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor (VIF).

(Gujarati, 2003: 351). 2

1

1

i

R

VIF

=


(1)

B a b V S i m p u l a n & S a r a n | 123

melemahnya daya beli masyarakat sehingga terjadi penurunan dalam pembagian dividen.

3. Price book value pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2006 sampai dengan 2010 secara keseluruhan cenderung mengalami peningkatan kecuali pada tahun 2008 yang mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan permintaan saham menurun yang diakibatkan krisis keuangan global sehingga investor cenderung lebih berhati-hati dalam berinvestasi agar tidak terjadi kerugian yang besar, dengan demikian berarti meskipun nilai buku saham mengalami peningkatan namun pasar kurang percaya akan prospek perusahaan di masa yang akan datang sehingga harga pasar saham undervalued nilai buku.

4. Pengaruh return on equity terhadap nilai perusahaan dengan dividend payout ratio sebagai variabel kontrol, menunjukkan hubungan yang kuat dan searah. Berdasarkan pengujian hipotesis, secara parsial return on equity memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. Pengaruh dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan dengan return on equity sebagai variabel kontrol, menunjukkan hubungan yang cukup kuat. Berdasarkan pengujian hipotesis, secara parsial dividend payout ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga nilai perusahaan.

6. Hasil analisis pengaruh return on equity dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan secara simultan menunjukkan adanya hubungan yang sangat


(2)

B a b V S i m p u l a n & S a r a n | 124

kuat dan searah. Return on equity memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap nilai perusahaan dibandingkan dengan dividend payout ratio. Berdasarkan uji hipotesis, bahwa return on equity dan dividend payout ratio secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

5.2 Saran

1. Saran Operasional

• Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk membantu pihak manajemen agar sebaiknya memperhitungkan dividend payout ratio sebagai penentu perolehan harga saham. Karena dengan pembayaran dividen yang meningkat dan rutin tiap tahunnya, investor justru akan lebih tertarik menanamkan saham diperusahaan tersebut, yang nantinya akan mempengaruhi langsung terhadap nilai perusahaan itu sendiri.

• Bagi Investor, yang bermaksud melakukan investasi sebaiknya lebih memperhatikan variabel return on equity dan dividen payout ratio karena berdasarkan penelitian ini kedua variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Saran Akademis

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat berguna untuk mahasiswa yang melakukan penelitian serupa atau melakukan penelitian lanjutan atas topik yang sama. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menggunakan variabel lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan seperti struktur modal, pertumbuhan laba, likuiditas, inflasi dan lain-lain.


(3)

125

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2003. Analisis Investasi, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Abdul Halim. 2005. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.Jakarta: Gramedia.

Amidu Mohammed, (2007), How Does Dividend Policy Affect Performance Of The Firm On Ghana Tock Exchange?. Investment Management and Financial Innovations, 4(2).

Anand Manoj, (2004), Factors Influencing Dividend Policy Decisions of Corporate India. The ICFAI Journal of Applied Finance.

Armida S Alisjahbana. (2008). Menyikapi Krisis Global. Diakses pada 05 Januari

2012 dari World Wide Web:

http://suar.okezone.com/read/2008/10/23/58/156695/menyikapi-krisis-global Bambang Riyanto, (2001), Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yoyakarta:BPFE Brigham, Eugene F. Houston, Joel F. (2010). Manajemen Keuangan (Edisi Kedua

Belas). Buku Satu. Jakarta: Erlangga.

Gitman, Lawrence J. 2009. Principle of Managerial Finance, 12 th Edition. Prentice Hall., Boston.

Husein Umar. 2005. Metodologi Penelitian. Raja Grafindo. Jakarta.

Intan Rahmawati dan Akram, (2007), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan-perusahaan di BEJ Periode 2000-2004. Jurnal Riset Akuntansi, 6(1).

Irham Fahmi. 2006. Analisis Investasi dalam Perspektif Ekonomi dan Politik. Bandung: PT. Refika Aditama.

Jogiyanto H. M.. M.B.A., Akuntan. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.


(4)

D a f t a r P u s t a k a | 126

Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Keown, Arthur, J at al. 2000. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan Buku Dua, alih bahasa : Chaerul d. Djakman dan Dwi Sulistyorini. Jakarta : Salemba Empat.

Keown, Arthur J. Scott, David F. Martin, John D. dan Petty, William J, (1994), Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

Lihan Rini Puspo Wijaya dan Bandi Anas Wibawa, (2010), Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.

Luh Gede Sri Artini dan Ni Luh Anik Puspaningsih, (2011), Struktur Kepemilikan dan Struktur Modal terhadap Kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan 15(1).

Mardiyanto, Handoyo. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Grasindo. Martono dan Agus Harjito. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisisa. Masyhuri dan M. Zainuddin. (2008). Metode Penelitian “Pendekatan Praktis dan

Aplikatif”. Bandung: PT. Refika Aditama.

Moh Nasir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta, Ghalia Indonesia.

Mohamad Samsul. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga. Prasetyo. 2004. Manajemen Keuangan. Raja Grafindo. Jakarta

Rosma Pakpahan, (2010), Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Perusahaan dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan di BEJ periode 2003-2007. Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi, 2(2).

R. Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Empat. Yogyakarta:BPFE

Sofyan Syafri Harahap. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Raja Grafindo: Jakarta.


(5)

D a f t a r P u s t a k a | 127

Stice, Earl K, et al. (2004). Accounting Intermediate. Edisi 15. Jakarta : Salemba Empat.

Suad Husnan. 1996. Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YPKN.

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2002. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YPKN.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

Sujoko dan Ugy Soebiantoro, (2007), Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 9(1).

Sumani. 2007. Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Serta Struktur Keuangan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Tesis Universitas Airlangga.

Sutrisno. 2008. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Ekonisia.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Teori Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius. Tjiptono Darmadji dan M Fakhruddin. (2006). Pasar Modal Di Indonesia

:Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta : Salemba Empat.

Umi Narimawati. (2008) Analisis Multifariat Untuk Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: Penerbit Genesis.

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, & Linna Ismawati, (2010), Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis.

Wardjono, (2010), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price To Book Value Dan Implikasinya Pada Return Saham. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan, 2(1)


(6)

74

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Andina Halidya Artha

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 20 Juli 1991

Alamat : Jl trsn Mars Utara III No. 5 Margahayu

Telp. : 085722630903

E-mail : himawari_lied@yahoo.co.id

 Riwayat Pendidikan

1. SDN Padasuka V (1997-2002)

2. SMPN 1 Ciparay (2002-2005)

3. SMA Al-Ma’soem (2005-2008)

4. Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung (2008-Sekarang)


Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 97

Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 103 114

Pengaruh Liquidity Ratio (Quick Ratio), Profitability Ratio (ROA dan ROE) Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 64 101

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 78 102

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Industri Perbankan Dan Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 24 156

Pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 100 91

Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 61 82

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 47 96

Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)

1 8 99

Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Perusahaan

0 3 131