48
PT Mandom Indonesia Tbk
• Laporan Tahunan 2012
d. Penjualan, beban, laba, pendapatan komprehensif lain, dan total laba komprehensif
Penjualan di tahun 2012 tercatat sebesar Rp 1,85 triliun atau tumbuh 11,9 dibanding tahun sebelumnya.
Persentase beban pokok penjualan di tahun 2012 tercatat 63,2, sedikit menurun dibanding tahun 2011 sebesar
63,7. Sementara itu, persentase laba bersih terhadap penjualan tercatat sebesar 8,1. Laba bersih tumbuh
7,4 dibanding tahun 2011 menjadi Rp 150,37 miliar. Pendapatan komprehensif lain diperoleh dari laba yang
belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek yaitu tercatat sebesar Rp 429,59 juta. Dengan demikian, total
laba komprehensif di tahun 2012 tercatat sebesar Rp 150,80 miliar. Laba per saham dasar sebesar Rp 748 saham.
e. Arus kas
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan tahun 2012 adalah sebesar Rp 250,45 miliar atau
meningkat 242,4 dibanding tahun 2011 sebesar Rp 73,14 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya kenaikan
penerimaan kas dari pelanggan sehubungan dengan pertumbuhan penjualan Perseroan. Kas bersih yang
digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2012 mencapai Rp 130,18 miliar atau meningkat 191,2 dibanding tahun
2011 sebesar Rp 44,71 miliar. Hal ini terutama dikarenakan adanya peningkatan penempatan deposito berjangka dan
perolehan aset tetap. Arus kas dari aktivitas pendanaan tercatat sebesar Rp 74,35 miliar atau meningkat 8,8
dibanding tahun 2011 sebesar Rp 68,31 miliar sehubungan dengan meningkatnya jumlah pembayaran dividen. Oleh
karena itu, kenaikan bersih kas dan setara kas tercatat sebesar Rp 45,93 miliar, sehingga saldo kas dan setara kas
di akhir tahun 2012 sebesar Rp 134,94 miliar.
f. Kemampuan membayar utang tingkat kolektabilitas piutang
Penjualan dan rencana produksi yang eisien membuat Perseroan memiliki kemampuan yang cukup tinggi dalam
pembayaran liabilitas jangka pendek. Aset lancar pada akhir tahun 2012 tercatat sebesar Rp 768,62 miliar dan liabilitas
jangka pendek sebesar Rp 99,48 miliar. Pada tahun 2012, rata-rata pembayaran hutang adalah 56 hari. Sementara
itu, tingkat rata-rata kolektabilitas piutang Perseroan pada tahun 2012 adalah 53 hari.
Analisis Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
d. Sales, cost of goods sold, net income, other comprehensive income, and total comprehensive
income
Sales in the year 2012 was recorded at Rp 1.85 trillion or grew by 11.9from the previous year. Cost of goods sold
ratio in 2012 was the same as in 2011 which was 63.2, slightly decrease compared to 2011 which was 63.7.
Ratio of net income to sales was recorded at 8.1. Net income grew by 7.4 from the previous year to Rp 150.37
billion. Other comprehensive income were obtained from unrealized gain on changes in market value of securities
which was recorded at Rp 429.59 million. Therefore, total comprehensive income in 2012 was recorded at Rp 150.80
billion. Basic earnings per share was Rp 748share.
e. Cashlow
Net cash provided by operating activities in 2012 was Rp 250.45 billion or increased by 242.4 from the previous year
which was Rp 73.14 billion. The rise was due to the increase in cash receiptes from customers in connection with sales
growth of the Company. Net cash used in investing activities in 2012 was Rp 130.18 billion or increased by 191.2
from the previous year which was Rp 44.71 billion. It was mainly due to the increase in placement of time deposits
and acquisitions of property, plant, and equipment. Cash lows from inancing activity was recorded at Rp 74.35
billion or an increase of 8.8 compared o the previous year which was Rp 68.31 billion due to the increase in
payment of dividends. Therefore, net increase in cash and cash equivalents was recorded at Rp 45.93 billion from the
previous year. Cash and cash equivalents at end of year was Rp 134.94 billion.
f. Solvability and receivables colectability
Through eicient sales and production planning, the Company manage to secure its solvency. As of the end
of 2012, current assets was Rp 768.62 billion and current liabilities was Rp 99.48 billion. In 2012, the average debt
payment was 56 days. While, the average collection day of the Company was 53 days.
49
2012 Annual Report
• PT Mandom Indonesia Tbk
TINJAUAN PEMASARAN
Penjualan Domestik
Produk Domestik Bruto PDB per kapita Indonesia di tahun 2012 telah menyentuh angka Rp 33,3 juta dan pertumbuhan
ekonomi sebesar 6,3. Pertumbuhan ekonomi masih ditopang oleh permintaan domestik yang cukup kuat dan
potensi membaiknya ekspor meskipun masih dibayangi oleh ketidakpastian perekonomian global. Pertumbuhan ini juga
didukung oleh masih cukup kuatnya sumber pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di Kawasan Timur Indonesia KTI
dan juga pulau Jawa. Jumlah ritel modern tumbuh cukup tinggi yaitu di kisaran
angka 10–15 didorong oleh meningkatnya jumlah golongan menengah di Indonesia. Perkembangan ritel modern menjadi
perhatian khusus bagi Perseroan dan untuk itu telah dilakukan beberapa aktivitas untuk mendukung penjualan Perseroan
di ritel modern seperti Target Sales, Kontes Pajang, dan Time Service.
Namun demikian, Perseroan juga terus mengembangkan pasar tradisional yang memberikan kontribusi cukup besar
bagi penjualan Perseroan. Beberapa aktivitas telah dilakukan seperti “A-Rank Program” dan “B-Rank Program” yang ditujukan
bagi toko grosir dan toko semi-grosir. Selain itu, Perseroan terus menambah titik distribusi sebagai
upaya pengembangan wilayah distribusi. Usaha ini dilakukan dengan membentuk Point of Distribution di Wilayah Leuwiliang
- Bogor, Luwuk - Palu, Wanci - Bau Bau, Dompu - Sumbawa, dan Kota Bumi - Lampung.
Analisis Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
MARKETING REVIEW
Domestic sales
Indonesia’s Gross Domestic Product GDP per capita in 2012 has reached Rp 33.3 million and economic growth was 6.3.
Economic growth is still maintained by strong domestic consumption and the potential improvement of exports,
despite continued threats of global economic uncertainty. This is also supported by the regional economy, which remains
strong, especially in the Eastern Region of Indonesia Kawasan Timur Indonesia
– KTI and Java.
The number of modern retail grew relatively high at a range of 10-15 due to the increasing number of middle class
consumer in Indonesia. The expansion of modern retail has been a particular concern of the Company and therefore
several activities such as Target Sales, Display Contest, and Time Service, had been carried out to support the Company’s sales in
modern market. However, the Company also continues to improve its sales in
traditional market which has been a signiicant contributor to the Company’s sales. Some activities such as “A-Rank Program”
and “B-Rank Program” had been done targeting wholesalers and semi-wholesalers.
Besides that, the Company keeps on increasing its point of distributions as an efort to expand distribution area. This
was done by establishing Point of Distribution in Leuwiliang - Bogor, Luwuk - Palu, Wanci - Bau Bau, Dompu - Sumbawa, and
Kota Bumi - Lampung.