Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui bahwa persentase karakteristik dermatitis seboroik berdasarkan etnis tertinggi pada etnis batak, yaitu
32,5 40 orang dan terendah pada etnis Aceh, Minang dan Simalungun, yaitu 0,8 masing-masing 1 orang. Pada penelitian ini dijumpai karakteristik
dermatitis seboroik berdasarkan etnis tertinggi pada etnis batak, hal ini diduga berhubungan dengan lokasi atau letak dari rumah sakit tempat penelitian yang
banyak dijumpai etnis tersebut. Dermatitis seboroik dapat terjadi pada seluruh kelompok etnik. Artinya,
penyakit ini tidak spesifik pada kelompok etnik tertentu.
4.2.4 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
1,4,5,7,15,16
Tabel 4.5 Karakteristik Pasien Dermatitis Seboroik Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan
Subyek Penelitian n
1. Belum SekolahSDSederajat
20 16,3
2. SMPSederajat
15 12,2
3. SMASederajat
47 38,2
4. AkademiS1
41 33,3
Total 123
100
Gambar 4.5 Grafik
Pasien Dermatitis Seboroik
Berdasarkan Pendidikan
10 20
30 40
50
Belum SekolahSDSederajat SMPSederajat
SMASederajat AkademiS1
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui bahwa persentase karakteristik dermatitis seboroik berdasarkan pendidikan tertinggi pada
pendidikan SMASederajat, yaitu 38,2 47 orang dibandingkan pendidikan AkademiS1, yaitu 33,3 41 orang, belum sekolahSDSederajat, yaitu 16,3
20 orang, dan pendidikan SMPSederajat, yaitu 12,2 15 orang. Pendidikan pada pasien dermatitis seboroik menujukkan kelompok masyarakat dengan
pendidikan yang lebih tinggi mempunyai kepedulian yang lebih terhadap kesehatannya.
4.2.5 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.6 Karakteristik Pasien Dermatitis Seboroik Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan
Subyek Penelitian N
1. IRT
17 13,8
2. PelajarMahasiswa
22 17,9
3. Pensiunan
21 17,1
4. Petani
5 4,1
5. PNS
38 30,9
6. TNI
1 0,8
7. Wiraswasta
19 15,4
Total 123
100
Gambar 4.6 Grafik Pasien Dermatitis Seboroik Berdasarkan Pekerjaan
5 10
15 20
25 30
35 40
IRT PelajarMahasiswa
Pensiunan Petani
PNS TNI
Wiraswasta
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui bahwa persentase karakteristik dermatitis seboroik berdasarkan pekerjaan tertinggi pada pekerjaan
sebagai PNS, yaitu 30,9 38 orang, dan terendah pada pekerjaan sebagai TNI, yaitu 0,8 1 orang.
Hal ini sesuai dengan umumnya subyek penelitian memiliki umur 46-50 tahun. Kejadian dermatitis seboroik berdasarkan pekerjaan dalam penelitian ini
dikaitkan dengan umur penderita.
4.2.6 Karakteristik Lokasi Lesi Pasien Dermatitis Seboroik Tabel 4.7 Karakteristik Lokasi Lesi pada Pasien Dermatitis Seboroik
No Lokasi Lesi
Lokasi Lesi Total
Ada Tidak Ada
n n
1. Scalp
41 33,3
82 66,7
123 100
2. Wajah
41 33,3
82 66,7
123 100
3. Telinga
14 11,4
109 88,6
123 100
4. Wajah + Leher
3 2,4
120 97,6
123 100
5. Wajah + Punggung
5 4,1
118 95,9
123 100
6. Ketiak
2 1,6
121 98,4
123 100
7. Leher
10 8,1
113 91,9
123 100
8. Lengan
5 4,1
118 95,9
123 100
9. Punggung
24 19,5
99 80,5
123 100
10. Punggung + Leher
3 2,4
120 97,6
123 100
11. Lipat paha
16 13,0
107 87,0
123 100
12. Lipat paha + Kelamin
2 1,6
121 98,4
123 100
13. Kelamin
17 13,8
106 86,2
123 100
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7 Grafik Lokasi Lesi pada Pasien Dermatitis Seboroik
Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui bahwa persentase dermatitis seboroik berdasarkan letak lesi di wajah scalp tertinggi yaitu 33,3
41 orang. Persentase subyek penelitian berdasarkan letak lesi terendah di paha dan kelamin, ketiak yaitu 1,6 2 orang.
Seperti yang telah disebutkan di atas, lipid sebum penting untuk proliferasi Malassezia dan sintesa faktor-faktor proinflamasi awal, sehingga sebum dalam
jumlah tertentu selalu dibutuhkan untuk menciptakan kondisi yang sesuai untuk perkembangan dermatitis seboroik. Lesi dermatitis seboroik sering dijumpai pada
bagian-bagian kulit yang kaya kelenjar sebum.
15-22
Lesi terutama berkembang pada daerah yang produksi sebumnya tinggi seperti kulit kepala, wajah, telinga
eksternal, daerah retroaurikular dan daerah pra-sternal, kelopak mata dan lipatan- lipatan tubuh.
1-7
Pada pasien dermatitis seboroik area tubuh yang terkena dapat lebih dari satu lokasi tetapi literatur yang melaporkan persentase kejadian ini
sedikit.
19
Pada usia bayi atau anak-anak dermatitis seboroik biasanya dijumpai
20 40
60 80
100 120
140 Scalp
Wajah Telinga
Wajah + Leher Wajah + Punggung
Ketiak Leher
Lengan Punggung
Punggung + Leher Lipat paha
Lipat paha + Kelamin Kelamin
Tidak Ada Ada
Universitas Sumatera Utara
pada scalp, dahi yang dapat meluas sampai daerah retroaurikular dan pada daerah- daerah lipatan sedangkan pada usia dewasa dermatitis seboroik biasanya dijumpai
pada scalp dan wajah.
1-5
pada beberapa kasus yang jarang bentuk klinis dari dermatitis seboroik ini bisa mengenai badan dan ekstremitas bahkan bisa meluas
sampai ke leher. Pada penelitian Gustafson CJ pada tahun 2012 menyatakan dermatitis
seboroik merupakan penyakit yang kronis yang memiliki periode remisi sembuh dan eksaserbasi yang mengakibatkan pada seorang penderita jika mengalami
eksaserbasi ringan lokasi yang terkena hanya satu area lokal sedangkan jika ekaserbasinya lebih berat area yang terkena lebih dari satu lokasi dan bisa meluas
bahkan ke daerah yang jarang dijumpai penyakit ini.
3
Pada penelitian Peyri J dkk tahun 2005 di Spanyol menunjukkan penyakit dermatitis seboroik paling sering terjadi pada area wajah yaitu sebanyak 88 dan
scalp sebanyak 70.
19
23
Gambar 4.8 Grafik Lokasi Lesi Dermatitis Seboroik pada Penelitian Peyri J dkk di Spanyol
Dikutip berdasarkan kepustakaan no 23
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian Bukhari IA pada tahun 1999 di Saudi arabia menunjukkan lokasi lesi dermatitis seboroik paling banyak di scalp 70,2 dan wajah 37,5,
lokasi lesi dermatitis seboroik yang dijumpai lebih dari satu area yaitu 52 .
4.2.7 Karakteristik Pengobatan Pasien Dermatitis Seboroik