Pemasaran Hasil Penelitian .1 Gambaran Umum Perusahaan

komponen-komponen aplikasi yang telah dibuat pada proses semi manufaktur. Semua komponen seperti rakitan bead, lembaran ply yang telah di potong dengan sudut 90°, steel belts, innerliner, tread dan side wall semua di rakit menjadi satu kesatuan utuh sebagai bagian dari ban setengah jadi atau biasa disebut dengan Green Tire GT. 7 Curing Proses selanjutnya adalah tahap akhir dari proses pembentukan ban. GT yang dihasilkan dari proses perakitan kemudian di kirim ke area Curing untuk dimasak. Proses Curing sendiri terdiri dari beberapa tahap. Pertama GT datang dari bagian Perakitan, sebelum masuk ke proses curing, GT harus diperiksa terlebih dahulu untuk menghindari adanya cacat pada GT. Setelah GT selesai diperiksa diambil 4 ban setiap 1 rak GT untuk dilakukan proses paintingChem Trend yaitu pengolesan cairan tire-lubricant pada bagian dalam GT yang bertujuan agar GT tidak menempel di bagian karet bladder pada saat proses curing berlangsung. Kemudian GT dikirim ke masing-masing operator untuk di proses di mesin press curing. Proses curing sendiri merupakan pemasakan atau vulkanisasi yaitu penyatuan polimer rubber dengan carbon black dan sulphur dengan dibantu oleh persenyawaan bahan kimia untuk mendapatkan beberapa karakteristik compound yang diperlukan dari bagian-bagian ban. Proses curing pemasakan ini membutuhkan suhu panas dan sejumlah tekanan steam yang sangat tinggi, GT akan ditempatkan pada cetakan mold dengan temperatur sesuai dengan yang diinginkan untuk produksi. Setelah cetakan tertutup, GT akan melebur ke dalam cetakan tread dan side wall. Cetakan tersebut tidak dapat dibuka sampai proses curing selesai secara keseluruhan. Setelah proses pemasakan selesai, mold akan terbuka secara otomatis. Ban yang sudah jadi akan jatuh dan masuk ke dalam conveyor untuk kemudian sampai di bagian Pemeriksaan Finishing. Sumber : PT. Sihitang Raya Baru Padang sidimpuan 2015

4.1.9 Pemasaran

Dalam dunia usaha ini merupakan kegiatan yang memegang peranan penting untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan. Pemasaran bukan hanaya sekedar dapat memasarkan barang dan jasa kepada konsumen atau pelanggan, akan tetapi di perlukan kerja sama yang intraksi dengan bagian lainnya. Dalam kegiatan pemasaran merupakan tempat dimana produksi perusahaan dapat di pasarkan. Penentuan daerah pemasaran ini akan bertambah penting apabila suatu perusahaan berkeinginan untuk mengangkat volume penjualan produksinya. Sehingga perusahaan perlu mencari daerah pemasaran yang baru untuk menampung kelebihan produksi yang dihasil kan tersebut. jadi dapat di katakan bahwa mustahil sebuah perusahaan mau berproduksi atau proses produksi kalau perusahaan hasil produksi dengan tepat. Agar lancarnya proses pemasaran hasil produksi, maka perlu kita lihat serta menentukan daerah pemasaran yang tepat untuk menunjang perkembangan perusahaan. kemampuan suatu daerah pemasaran untuk menyerap hasil produksi merupakan salah satu factor yang di pertimbangkan. Apabila daerah pemasaran tersebut tidak dapat menghasilkan volume penjualan sesuai dengan yang di harapkan maka akan menimbulkan kerugian pada perusahaan itu sendiri. Pemasaran merupakan salah satu fungsi nasional perusahaan yang paling utama di rencanakan sebelum aktivitas pengadaan barang. Hidup berkembangnya suatu perusahan sangat tergantung oleh pemasaran dari produk yang dihasilkan. Masalah pemasaran akan banyak di ketahui dalam kehidupannya menghadapi persaingan dan keinginan pembeli, oleh karena itu perusahaan harus mengharapkan berbagai macam kebijakan salah satu kebijakan yang paling penting adalah menetapkan daerah-daerah yang akan di jadikan tempat penjualan produk yang di hasilkan. Dengan adanya kebijaksanaan sperti ini yang di terapkan dalam suatu perusahaan akan dapat meningkatkan volume penjualan serta dapat berintegrasi hubungan timbal balik yang akan di dapatkan oleh suatu perusahaan dengan menjalin hubungan kerja sama perusahaan PT. Sihitang Raya Baru Padang Sidimpuan seperti Padang Sidimpuan, Pekanbaru, Medan dan Padang. Dalam melakukan pemasaran, PT. Sihitang Raya Baru Padang Sidimpuan tidak melakukan transaksi secara langsung dengan pembeli, tapi hanya dengan melalui pesanan pengiriman. Berikut ini adalah hasil pemasaran PT. Sihitang Raya Baru Padang Sidimpuan dari tahun 2011 sd 2015 : Tabel4.5 Volume Penjualan PT.Shitang Raya Baru Padang Sidimpuan Tahun 2011-2015 No Tahun SR1 SR2 SR3 SR 4 SR5 SR6 Totalton 1 2011 85 115 135 175 169 101 780 2 2012 62 80 115 130 140 40 567 3 2013 95 135 142 132 159 232 895 4 2014 75 150 162 173 154 184 900 5 2015 82 157 165 180 169 183 936 Sumber : PT. Sihitang Raya Baru Padang sidimpuan, 2015 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa volume penjualan Shitang Raya Baru Padang Sidimpuan paling tinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebanyak 936 ton, sedangkan volume penjualan paling rendah terjadi pada tahun 2012 dengan jumlah 567 ton. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Kegiatan Produktif dan Non Produktif