komponen-komponen aplikasi yang telah dibuat pada proses semi manufaktur. Semua komponen seperti
rakitan bead, lembaran ply yang telah di potong dengan sudut 90°, steel belts, innerliner, tread dan side wall
semua di rakit menjadi satu kesatuan utuh sebagai bagian dari ban setengah jadi atau biasa disebut dengan Green
Tire GT.
7 Curing
Proses selanjutnya adalah tahap akhir dari proses pembentukan ban. GT yang dihasilkan dari proses
perakitan kemudian di kirim ke area Curing untuk dimasak. Proses Curing sendiri terdiri dari beberapa
tahap. Pertama GT datang dari bagian Perakitan, sebelum masuk ke proses curing, GT harus diperiksa
terlebih dahulu untuk menghindari adanya cacat pada GT. Setelah GT selesai diperiksa diambil 4 ban setiap 1
rak GT untuk dilakukan proses paintingChem Trend yaitu pengolesan cairan tire-lubricant pada bagian dalam
GT yang bertujuan agar GT tidak menempel di bagian karet bladder pada saat proses curing berlangsung.
Kemudian GT dikirim ke masing-masing operator untuk di proses di mesin press curing. Proses curing sendiri
merupakan pemasakan atau vulkanisasi yaitu penyatuan polimer rubber dengan carbon black dan sulphur
dengan dibantu oleh persenyawaan bahan kimia untuk mendapatkan beberapa karakteristik compound yang
diperlukan dari bagian-bagian ban. Proses curing pemasakan ini membutuhkan suhu panas dan sejumlah
tekanan steam yang sangat tinggi, GT akan ditempatkan pada cetakan mold dengan temperatur sesuai dengan
yang diinginkan untuk produksi. Setelah cetakan tertutup, GT akan melebur ke dalam cetakan tread dan
side wall. Cetakan tersebut tidak dapat dibuka sampai proses curing selesai secara keseluruhan. Setelah proses
pemasakan selesai, mold akan terbuka secara otomatis. Ban yang sudah jadi akan jatuh dan masuk ke dalam
conveyor untuk kemudian sampai di bagian Pemeriksaan Finishing.
Sumber : PT. Sihitang Raya Baru Padang sidimpuan 2015
4.1.9 Pemasaran
Dalam dunia usaha ini merupakan kegiatan yang memegang peranan penting untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan. Pemasaran bukan hanaya
sekedar dapat memasarkan barang dan jasa kepada konsumen atau pelanggan, akan tetapi di perlukan kerja sama yang intraksi dengan bagian lainnya.
Dalam kegiatan pemasaran merupakan tempat dimana produksi perusahaan dapat di pasarkan. Penentuan daerah pemasaran ini akan bertambah
penting apabila suatu perusahaan berkeinginan untuk mengangkat volume penjualan produksinya. Sehingga perusahaan perlu mencari daerah pemasaran
yang baru untuk menampung kelebihan produksi yang dihasil kan tersebut. jadi dapat di katakan bahwa mustahil sebuah perusahaan mau berproduksi atau proses
produksi kalau perusahaan hasil produksi dengan tepat. Agar lancarnya proses pemasaran hasil produksi, maka perlu kita lihat
serta menentukan daerah pemasaran yang tepat untuk menunjang perkembangan perusahaan. kemampuan suatu daerah pemasaran untuk menyerap hasil produksi
merupakan salah satu factor yang di pertimbangkan. Apabila daerah pemasaran tersebut tidak dapat menghasilkan volume penjualan sesuai dengan yang di
harapkan maka akan menimbulkan kerugian pada perusahaan itu sendiri. Pemasaran merupakan salah satu fungsi nasional perusahaan yang paling
utama di rencanakan sebelum aktivitas pengadaan barang. Hidup berkembangnya suatu perusahan sangat tergantung oleh pemasaran dari produk yang dihasilkan.
Masalah pemasaran akan banyak di ketahui dalam kehidupannya menghadapi persaingan dan keinginan pembeli, oleh karena itu perusahaan harus
mengharapkan berbagai macam kebijakan salah satu kebijakan yang paling penting adalah menetapkan daerah-daerah yang akan di jadikan tempat penjualan
produk yang di hasilkan. Dengan adanya kebijaksanaan sperti ini yang di terapkan dalam suatu perusahaan akan dapat meningkatkan volume penjualan serta dapat
berintegrasi hubungan timbal balik yang akan di dapatkan oleh suatu perusahaan dengan menjalin hubungan kerja sama perusahaan PT. Sihitang Raya Baru Padang
Sidimpuan seperti Padang Sidimpuan, Pekanbaru, Medan dan Padang. Dalam melakukan pemasaran, PT. Sihitang Raya Baru Padang Sidimpuan tidak
melakukan transaksi secara langsung dengan pembeli, tapi hanya dengan melalui pesanan pengiriman.
Berikut ini adalah hasil pemasaran PT. Sihitang Raya Baru Padang Sidimpuan dari tahun 2011 sd 2015 :
Tabel4.5 Volume Penjualan
PT.Shitang Raya Baru Padang Sidimpuan Tahun 2011-2015
No Tahun SR1 SR2 SR3
SR 4
SR5 SR6
Totalton
1 2011
85 115
135 175
169 101
780 2
2012 62
80 115
130 140
40 567
3 2013
95 135
142 132
159 232
895 4
2014 75
150 162
173 154
184 900
5 2015
82 157
165 180
169 183
936 Sumber : PT. Sihitang Raya Baru Padang sidimpuan, 2015
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa volume penjualan Shitang Raya Baru Padang Sidimpuan paling tinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebanyak 936
ton, sedangkan volume penjualan paling rendah terjadi pada tahun 2012 dengan jumlah 567 ton.
4.2 Pembahasan 4.2.1 Kegiatan Produktif dan Non Produktif