Dalam penelitian ini juga, peneliti tidak bisa memisahkan dengan kata serapan. Karena pembahasan dalam penelitian ini mengenai kata serapan. Cahyono 2002 : 107
mengatakan bahwa kata serapan adalah mengambil alih kata-kata dari bahasa lain.
2.3. Konsep-Konsep
2.3.1. Bentuk-Bentuk Perubahan Makna
Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa menurut Chaer 1996 perubahan makna terdiri dari tiga macam, yaitu penambahan makna, pengurangan makna, dan
penggantian makna.
2.3.1.1. Penambahan Makna
Makna sebuah kata seringkali mengalami penambahan sehubungan dengan berkembangnya bidang aktivitas manusia. Khuli dalam Juariah 2007 menyebutkan
dalam Skripsi “ Analisis Perubahan Makna Kata Serapan Dari Bahasa Arab Kedalam Bahasa Aceh Dalam Hikayat Ranto Ngon Hikayat Teungku Di Meukek “ mengatakan
bahwa makna meluas dalam bahasa arab dikenal dengan istilah ﻊﺳﺍﻮﻣ ﻰﻨﻌﻣ maʽnā
mawāsiʽun .
Menurut Chaer 2008 : 111 makna meluas atau penambahan makna disebabkan oleh adanya kebutuhan konsep baru, namun tidak selamanya harus dijawab
dengan penciptaan kata baru, tetapi yang justru lebih sering ditempuh oleh pemakai bahasa adalah dengan memperluas komponen makna kata-kata yang sudah ada. Seperti
contoh pada kata ‘akar’ bermakna ‘ bagian tumbuhan yang berfungsi untuk memperkokoh tumbuhan bersangkutan’. Akan tetapi dengan berkembangnya ilmu
matematika, kata ini mengalami penambahan makna lain yaitu, yakni ‘ penguraian pangkat ‘ ata masih banyak makna sekunder lainnya yang pada hakikatnya juga
merupakan perluasan konsep makna primer atas dasar berbagai persamaan.
Contoh kata serapan yang terdapat dalam KUHP RI dari bahasa arab kedalam bahasa Indonesia yang mengalami penambahan makna dapat dilihat pada table dibawah
ini : Jika hadiah atau perjanjian diberikan dengan maksud supaya hakim menjatuhkan
hukuman dalam suatu perkara pidana … dst KUHP RI , 1993 : 167 pasal 210 ayat 2 .
Universitas Sumatera Utara
B. Arab B. Indonesia
Penambahan Makna Arti dari B. Arab
Arti dari B. Indonesia
ﻢﻛﺎﺣ hākimun Hakim ﻲﺿﺎﻗ
: ﻢﻛﺎﺤﻟﺍ ﻆﻔﻨﻤﻟﺍ
al- qāḍī : al-
munazzamu al- ḥākimu ‘orang
yang mengadili’ Ma’luf : 146
Orang yang mengadili perkara di pengadilan
atau mahkamah: keputusan
-- tidak
dapat diganggu gugat;, juri; penilai dalam
perlombaan KBBI,
2007 : 383 Dari contoh kata serapan diatas, dapat kita lihat bahwa makna kata
ﻢﻛﺎﺣ hākimun dalam bahasa arab yang bermakna ‘
ﻲﺿﺎﻗ :
ﻢﻛﺎﺤﻟﺍ ﻆﻔﻨﻤﻟﺍ qāḍī : al-munazzamu al-ḥākimu
‘orang yang mengadili’ Ma’luf : 146 ‘ akan tetapi ketika kata tersebut diserap kedalam bahasa Indonesia terjadi penambahan makna dilihat dari segi makna leksikal.
Kata hakim yang terdapat dalam KUHP RI pasal 210 ayat 2 hal 163 KUHP RI 1993 bermakna Orang yang mengadili perkara dl pengadilan atau mahkamah. Sehingga
terjadi persamaan makna dilihat dari sudut makna gramatikal.
2.3.1.2. Pengurangan Makna
Khuli dalam Juariah 2007 menyebutkan dalam Skripsi “ Analisis Perubahan Makna Kata Serapan Dari Bahasa Arab Kedalam Bahasa Aceh Dalam Hikayat Ranto
Ngon Hikayat Teungku Di Meukek “ mengatakan bahwa Pengurangan makna dalam bahasa Arab dikenal dengan
ﺮﺴﺤﻨﻣ ﻰﻨﻌﻣ maʽnā munhasarun . Menurut chaer 1996 : 88 , pengurangan makna adalah gejala yang terjadi pada kata yang pada mulanya
memiliki makna yang cukup luas, kemudian berubah terbatas. Contoh pada saat sekarang, kata kitab hanya ditujukan kepada buku-buku suci atau keagamaan,
Universitas Sumatera Utara