Kajian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Sastra Arab Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara mengenai kata serapan dari bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia sesuai dengan referensi yang ditemukan, ada beberapa judul penelitian diantaranya yang ditulis oleh Mursalin 2005 dengan judul “ Analisis Perubahan Makna Kata Serapan Dari Bahasa Arab Kedalam Bahasa Indonesia Oleh Sudarno Tinjauan Semantik. Penelitian yang dilakukannya yaitu penelitian dengan pembahasan yang berfokus kepada masalah ada tidaknya perubahan makna yang terjadi ketika ada beberapa kata-kata bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Arab. Penelitian tersebut mendapati adanya 61 kata serapan dari bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia dengan objek penelitian oleh Sudarno yang ditinjau dari sudut Semantik. Suryadi 2006 dengan judul “ Analisis Kata-Kata Serapan Bahasa Arab Dalam Majalah Mangle Majalah Berbahasa Sunda”. Penelitian yang dilakukan oleh Suryadi 2006 adalah penelitian yang erat kaitannya dengan Bahasa Suku yaitu bahasa suku Sunda. Dia meneliti ada tidaknya kosa kata serapan dari bahasa Arab kedalam bahasa Sunda ke dalam sebuah majalah yang menggunakan bahasa Sunda yaitu majalah Mangle. Penelitian tersebut mendapati sebanyak 25 kosa kata serapan bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia, namun dilihat dari aspek fonologi yaitu bagaimana pelepasan bunyi kata serapan tersebut. Juairiah 2007 “ Analisis Perubahan Kata Serapan Dari Bahasa Arab Kedalam Bahasa Aceh Dalam Hikayat Rantongan Hikayat Teuku Di Meukek”. Penelitian yang dilakukan dalam Juairiah 2007 yaitu penelitian yang berfokus pada penelitian perubahan kata serapan dari bahasa Arab kedalam Bahasa Aceh dengan menggunakan objek penelitian sebuah karya satra berupa hikayat Rantongan Hikayat Teuku Di Universitas Sumatera Utara Meukek. Penelitian tersebut mendapati adanya 114 kosa kata serapan dari bahasa Arab kedalam bahasa Aceh. Dari ketiga penelitian di atas yaitu, penelitian suryadi 2006 dan Juairiah 2007 hampir sama dalam pokok permasalahan, tetapi berbeda dari segi objek penelitian walaupun sama-sama meneliti kata serapan dari bahasa Arab kedalam salah satu bahasa suku yang ada di Indonesia, yaitu Sunda dan Aceh. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mursalin 2005 melihat kepada perubahan makna kata serapannya yang mengambil pokok permasalahan bahasa Indonesia secara luas. Judul yang peneliti angkat untuk skripsi adalah mengenai “Kata Serapan Bahasa Arab Kedalam Bahasa Indonesia pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Republik Indonesia KUHP RI “. Sebagaimana kita ketahui, bahwa bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang ada dalam perjalanan dan siklus kehidupan manusia. Sehingga bahasa tidak bisa kita lepaskan dalam kehidupan dan perjalanan kehidupan manusia dalam berinteraksi antar sesama manusia. Keraf 1997:1 mendefinisikan pengertian bahasa yaitu bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat yang berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia . Sedangkan To’imah 2004 : 150 mengatakan bahwa bahasa adalah : ﻲﻫ ﺎﻣﻭ ﺔﻐﻠﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﻝﻮﻘﻟﺍ ﺏﺎﺑ : ﻢﻬﺿﺍﺮﻏﺍ ﻦﻋ ﻡﻮﻗ ﻞﻛ ﺎﻬﺑﺮﺒﻌﻳ ﺕﺍﻮﺻﺍ ﺎﻬﻧٍﺎﻓ ﺎﻫﺪﺣ ﺎﻣﺍ . b ābu al-qaulu ‘ala al-lugati wa mā hiya : ammā ḥaddahā fainnahā aṣwātun yu’abbiruh ā kulla qaumin ‘an agrā ḍihim‘adapun bab tentang bahasa yaitu salah satu batasannya adalah suatu tutur setiap bangsa tentang kebudayaan mereka’. Secara garis besar, elemen bahasa terdiri dari 2 macam yaitu : elemen bentuk dan elemen makna. Elemen bentuk adalah elemen fisik tuturan, dari tataran terendah sampai tertinggi diwujudkan dengan bunyi suku kata, morfem, kata, klausa, kalimat, paragrap dan wacana. Bunyi merupakan satuan terkecil dari bahasa sedangkan wacana merupakan satuan bahasa terbesar. Dalam mempelajari bahasa, dikenal empat komponen besar yaitu bidang fonologi yang mempelajari tentang komponen bunyi, morfologi tentang komponen kata, sintaksis tentang komponen kalimat dan semantic tentang komponen makna kalimat, Wijana, 2008 : 9 . Universitas Sumatera Utara Berdasarkan beberapa rujukan diatas, didapati beberapa defenisi tentang semantik. Semantik adalah cabang ilmu linguistik yang meneliti tentang arti atau makna, Verhaar, 2001 : 328. Komaruddin 1993 Semantik berasal dari bahasa Yunani yaitu Semantikos yaitu berkaitan dengan arti kata. Ilmu Semantik adalah ilmu yang berkenaan dengan arti kata, ilmu yang mempelajari makna kata-kata umum. Maka, dari beberapa defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa semantik adalah cabang ilmu linguistik yang menelaah tentang makna atau arti kata setelah dirangkai menjadi kalimat. Kajian ini berkaitan erat dengan makna. Makna merupakan persoalan yang paling inti dalam semantik. Makna adalah segi yang menimbulkan reaksi dalam fikiran pendengar atau pembaca karena rancangan aspek bentuk Keraf, 1987 : 25. Makna adalah hakikat yang dimaksudkan, Cahyono, 2002 : 199. Menurut Verhaar 2001 : 124, persoalan makna merupakan tataran besar dalam tataran linguistik. Oleh karena itu, beliau membagi makna dalam dua jenis, yaitu : makna leksikal dan makna gramatikal. Dalam bahasa Arab disebut dengan ﻲﺗﺩﺮﻔﻣ ﻰﻨﻌﻣ ma’nā mufradatiyyun , Khuli, 1982 : 153 dan makna gramatikal disebut dengan ﻱﺪﻋﺍﻮﻗ ﻰﻨﻌﻣ ma’nā qaw ā’idiyyun, Khuli : 1982 :111. Menurut Pateda 2001: 119, makna leksikal adalah makna yang ketika kata itu berdiri sendiri, dalam bentuk leksem atau bentuk imbuhan yang maknanya kurang lebih tetap. Seperti yang dibaca dalam kamus bahasa tertentu. Makna yang bersifat leksikal merupakan sebagian besar dari pungutan dari satu bahasa kebahasa yang lain. Sedangkan kata serapan adalah mengambil alih kata-kata dari bahasa lain, Cahyono, 2002: 107. Proses perkembangan bahasa secara terus-menerus melalui penambahan kata- kata baru dengan cara menyerap dari bahasa-bahasa lain merupakan perubahan yang paling banyak terjadi. Cahyono 2002: 358 mengatakan bahwa perubahan bahasa tidak terjadi dalam waktu yang singkat akan tetapi perubahan itu terjadi dalam kurun waktu yang lama sehingga pengaruh perubahan itu amat mencolok.

2.2. Landasan Teori