masing-masing dan tingkatan sekolah dan aneka ragam bidangnya Isbiyantoro, 2003:25.
Masih menurut Isbiyantoro 2003:26 Hubungan antara sekolah dengan masyarakat dapat dilihat dari dua segi yaitu:
1. Sekolah sebagai patner dari masyarakat di dalam melakukan fungsi
pendidikan 2.
Sekolah sebagai produser yang melayani pesanan pendidikan dari masyarakat
Hubungan tersebut terdapat tiga gambaran hubungan yang rasional; pertama, sekolah sebagai lembaga layanan masayarakat sehingga terdapat konsekuensi konseptual
dan teknis, hal ini mengakibatkan terjadi kesesuaian antara fungsi pendidikan yang dimainkan dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kedua, target yang ditangani
sekolah akan ditentukan oleh kejelasan formulasi kontrak antara sekolah dengan masyarakat. Ketiga, mengingat sekolah sebagai pihak yang dikontrak masyarakat, sehingga akan
dipengaruhi oleh ikatan obyektif antara keduanya seperti sarana dan prasarana yang ada Isbiyantoro, 2003:26.
2.1.3 Peran Pendidikan dalam Pembangunan
Pelayanan sosial kota dalam penyelenggaraannya memerlukan adanya penyediaan fasilitas sosial. Penyediaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan wilayah dan kota seharusnya tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik saja, melainkan juga pembangunan sumber daya manusianya. Arsyad mengemukakan konsep
perencanaan wilayah pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mengalokasikan sumber daya demi tercapainya tujuan yang lebih baik dimasa yang akan datang Tarigan, 2004:4-5.
Hal tersebut, berarti bahwa harus ada upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Masyarakat merupakan subyek
sekaligus obyek pembangunan, maka sudah seharusnya perlu diperhatikan kualitas
masyarakat. Meningkatkan kualitas masyarakat, maka pemerintah perlu mengupayakan mutu pendidikan dan kesehatan bagi masyarakatnya. Pemerintah harus memberikan fasilitas
dibidang kesehatan, sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Peningkatan kualitas pendidikan paling mendasar dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana pendidikan. Disebutkan dalam Undang Undang Dasar 1945, bahwa tujuan pembentukan
pemerintah negara Indonesia ialah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia aspek pertahanan dan keamanan, untuk memajukan kesejahteraan umum aspek sosial dan
ekonomi, mencerdaskan kehidupan bangsa pendidikan, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia aspek kebangsaan dan kemanusiaan. Preambule UUD 1945 tersebut secara tersirat
telah jelas pentingnya peran pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang merupakan salah satu tujuan utama negara Indonesia. Pendidikan juga mempunyai arti
penting bagi manusia, karena dengan pendidikan dapat memberikan keterampilan, pengetahuan dan nilai – nilai pada masyarakat. Peran pendidikan juga menstimulir dan
menyertai perubahan – perubahan serta perkembangan yang ada di masyarakat Tim IKIP, 1980 :215.
Berbagai problematik peningkatan mutu sarana pendidikan termasuk rehabilitasi kondisi fisik gedung-gedung yang bermasalah tentulah terkait dengan
pengelolaan dan sistem pendidikan yang belum seperti diharapkan oleh kalangan pendidikan. Pembangunan fasilitas sosial di bidang pendidikan sangat penting
untuk dilakukan, karena tingkat pendidikan masyarakat sangat mempengaruhi kualitas masyarakat bahkan kualitas bangsa ini www.suaramerdeka.com.
Menurut Supriyoko pendidikan dan masyarakat multikultural itu memiliki hubungan timbal balik reciprocal relationship. Artinya, bila pada satu sisi
pendidikan memiliki peran signifikan guna membangun masyarakat, di sisi lain masyarakat dengan segala karakternya memiliki potensi signifikan untuk
memberhasilkan fungsi dan peran pendidikan umumnya” Supriyoko,2004www. kompas.com.
Dr.E.N.M Gooding Tim IKIP 1980:219 bahwa mengikut-sertakan pendidikan dalam pembangunan dapat memberikan hasil yang memuaskan di
dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan. Menurut Margater Mead Tim IKIP 1980:222-223 mengatakan bahwa pendidikan dalam
pembangunan dituntut untuk mengemban tugas yang semakin kompleks dan luas sesuai dengan aneka ragam masalah yang terjadi di kehidupan masyarakat.
Adapun pendidikan yang relevan dengan pembangunan diarahkan untuk: a.
Menambah konformitas masyarakat terhadap program-program pembangunan. b.
Menambah kepekaan masyarakat terhadap perkembangan dan perubahan yang terjadi di kehidupan masyarakat dari pengaruh pembangunan yang terjadi.
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mampu menyelesaikan
persoalan yang ada sebagai upaya untuk memajukan pembangunan di lingkungan mereka.
d. Mengembangkan sikap yang cocok untuk tuntutan hidup dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Disimpulkan bahwa peran pendidikan dapat memberi penguatan di satu
sisi, yaitu peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Hal ini langsung atau tidak langsung, akan memberi penguatan pada sisi lain. Penguatan terhadap pendidikan,
misalnya dengan memperbaiki sistem dan mengefektifkan kegiatan belajar dengan cara mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana pendidikan, akan menambah
keberhasilan dalam membangun masyarakat. Di sisi lain, penguatan pada
masyarakat yaitu dengan mengelola potensi yang dimiliki secara benar, akan menambah keberhasilan fungsi dan peran pendidikan umumnya. Implikasinya,
dilakukannya penguatan pada kedua sisi secara simultan akan memberi hasil optimal, baik dari sisi peran pendidikan maupun pembangunan masyarakat secara
berkesinambungan.
2.1.4 Jenis Sarana Pendidikan