Teras Bangku Miring Teknologi Konservasi Hedgerows

commit to user 8 tampingan teras, c bila selanjutnya akan dibangun hillside ditches maka dinding batu diletakkan sepanjang garis ditches, d untuk mengurangi kelerengan, dinding batu dapat dibangun dengan jarak sesuai dengan lebar baris tanaman. Cara pembuatan teras batu adalah: a buat gambar dasar dinding dan gali tanah sedalam 30 cm atau lebih, b pilih batu yang besar sebagai dinding, c dinding jangan terlalu tinggi, bila akan digunakan untuk membangun teras bangku di waktu yang akan datang, d dalam membangun teras bangku, dinding dibangun dalam beberapa tahap tergantung dari ketersediaan batu. Sedangkan pemeliharaan yang harus dilakukan adalah: a penanaman searah kontur harus dilakukan pada lahan di antara dinding batu, b bila dinding diharapkan akan menjadi teras bangku atau hillside ditches, tanah yang terkumpul di bagian atas dinding harus diratakan sesuai dengan spesifikasi teras bangku dan hillside ditches Anonim, 2007.

2. Teras Bangku Miring

Teras merupakan metode konservasi yang ditujukan untuk mengurangi panjang lereng, menahan air sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan, serta memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah. Tipe teras yang relatif banyak dikembangkan pada lahan pertanian di Indonesia adalah teras bangku atau teras tangga bench terrace dan teras gulud ridge terrace. Teras bangku dapat dibuat datar bidang olahnya datarmembentuk sudut 0 dengan bidang horizontal, miring ke dalamgoler kampak bidang olahnya miring beberapa derajat ke arah yang berlawanan dengan lereng asli, dan miring keluar bidang olah miring ke arah lereng asli. Efektifitas teras bangku akan meningkat bila ditanami tanaman penguat teras pada bibir dan tampingan teras. Beberapa penelitian membuktikan bahwa efektifitas teras bangku bertambah dengan penanaman rumput pada bibir teras Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah Dan Agroklimat, 2004. Teras bangku atau teras tangga dibuat dengan cara menggali tanah pada lereng dan meratakan tanah bawah sehingga terjadi suatu commit to user 9 deretan tangga atau bangku. Teras bangku dapat dibuat pada tanah berlereng 2 sampai 30 atau jauh lebih besar. Teras bangku dapat miring kedalam berlereng kedalam atau datar. Teras bangku miring dapat digunakan untuk tanah yang permeabilitasnya rendah, dengan tujuan air tidak segera terinfiltrasi tidak mengalir keluar melalui talud Arsyad, 2000. Keuntungan teras bangku adalah: a efektif dalam mengendalikan erosi dan aliran permukaan,b menangkap tanah dalam parit-parit yang dibuat sepanjang teras dan tanah yang terkumpul itu dapat dikembalikan ke bidang olah, c mengurangi panjang lereng, dimana setiap 2–3 meter panjang lereng dibuat rata menjadi teras sehingga mengurangi kecepatan air mengalir menuruni lereng, d dalam jangka panjang akan meningkatkan kesuburan tanah, e bidang olah yang agak datar memudahkan petani melakukan budidaya tanaman utama, e tanaman penguat teras dapat menjadi sumber pakan ternak, bahan organik untuk tanah dan kayu bakar. Namun teras bangku ini juga memiliki kelemahan: a pada awalnya cukup menganggu keadaan tanah, mengurangi produksi selama 2–3 tahun pertama, b tenaga kerja biaya untuk pembuatannya cukup tinggi, makin curam lahannya makin banyak tenaga kerja dan biaya yang diperlukan, c berkurangnya luas permukaan lahan efektif untuk budidaya tanaman utama lebih besar dibandingkan dengan teknik konservasi tanah yang lain, makin curam lerengnya, makin besar berkurangnya luas tersebut, d bidang olah yang terbentuk pada bagian galian mempunyai tingkat kesuburan yang lebih buruk daripada bidang olah yang terbentuk pada bagian timbunan Anonim, 2007. Teras bangku merupakan metode yang efektif untuk mencegah erosi dan aliran permukaan. Kelemahannya tidak dapat diterapkan pada semua kondisi lahan, misalnya pada tanah bersolum dangkal. Tapi dalam memodifikasi teras bangku dengan tanaman pinggiran teras dapat ternyata lebih banyak nenekan erosi. Biasanya tanaman yang digunakan untuk tanaman pinggiran yaitu tanaman rumput dan sejenisnya misalnya akar commit to user 10 wangi Vetiver. Sedangkan Pada sistem alley cropping, jenis tanaman yang digunakan sebagai tanaman konservasi adalah tanaman legume pohon atau perdu. Modifikasi konservasi ini selain bias menekan bahaya erosi juga data menyediakan unsur hara dan mencitakan kondisi lingkungan yang baik untuk aktivitas mikroorganisme tanah Dariah, 2007.

3. Pemberian Mulsa Sisa Tanaman.