Pendahuluan Pengertian Tes, Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi

Evaluasi Pembelajaran 2 BAB 1 Pengertian Tes, Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi

A. Pendahuluan

Dalam proses pendidikan tes dan pengukuran merupakan faktor sangat perlu diperhatikan karena hasil evaluasi amat diperlukan untuk menentukan berbagai macam tujuan daam pengambilan keputusan antara lain seleksi, penempatan, prediksi, pengembangan kurikulum, perbaikan proses belajar-mengajar, dan pertanggungjawab pelaksanaan program pendidikan. Berkaitan dengan bidang pendidikan, evaluasi secara khusus bertujuan untuk mengetahui sejauhmana siswa telah menguasai tujuan-tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya dan mendiagnosis kesulitan belajar siswa Gronlund, 1985. Untuk dapat membuat keputusan dengan tepat maka dalam evaluasi dibutuhkan informasi tentang tujuan-tujuan belajar siswa yang telah dicapai dengan akurat, relevan, dan komprehensif. Agar informasi yang diperoleh betul-betul merupakan gambaran kemampuan siswa yang sebenarnya maka diperlukan instrumen pengukuran dan prosedur pelaksanaan pengukuran yang dapat memperoleh hasil yang berpedoman dengan objektivitas tingga karena seringkali kita temukan pengukuran dan pengambilan keputusan mengandung subjektivitas disebabkan proses evaluasi merupakan kegiatan yang terdiri dari kegiatan yang kompleks. Dari uraian di atas seorang guru perlu menguasai pengembangan tes, penggunaan tes, prinsip-prinsip dan teknik pengukuran, penilaian hasil belajar, memberikan nilai terhadap informasi yang diperoleh untuk selanjutnya memberikan keputusan Evaluasi Pembelajaran 3 yang obyektif. Kegiatan penilain ini hendaknya dilakukan dengan berpedoman pada prinsip bahwa penilian yang diberikan mengenai hasil belajar siswa dimaksudkan sebagai umpan balik yang bersifat korektif baik bagi siswa maupun bagi guru, dengan hasil yang peroleh dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik lagi.

B. Pengertian Tes, Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi

Untuk menghindarkan kesalahan penafsiran terlebih dahulu perlu diuraikan pengertian tes test, pengukuran measurement, dan penilaian assessment serta evaluasi evaluation. Tes adalah merupakan suatu prosedur sistematis yang dipakai untuk mengukur tingkah laku atau karakteristik seseorang Popham, 1980. Selanjutnya Gronlund 1985 mendefinisikan tes sebagai suatu instrumen atau prosedur sistematis untuk mengukur suatu sampel dari tingkah laku. Lebih lanjut Cronbach 1984 mengemukakan bahwa: a test is a systematic prosedur for observing behavior and describing it with the aid of numerical scales or fixed categories. Secara singkat dapat didefnisikan bahwa tes merupakan proses pengamatan yang sistematis untuk mengetahui tingkah laku atau kemampuan siswa dan menggambarkannya dengan skala atau kategori-kategori yang pasti. Dari definisi terakhir ini ada tiga unsur pokok yang tercakup dalam tes yaitu: prosedur sistematis, tingkah laku, dan skala atau kategori. Prosedur sistematis berarti memberikan pemahaman bahwa tes direncakan dan disusun sesuai dengan aturan-aturan penyusunan tes yakni memperhatikan aspek tingkah laku, materi pelajaran, dan tujuan pengukuran. Selain itu, penulisan dan pembuatan tes harus dapat disesuaikan dengan bentuk tes yang diharapkan sehingga dapat diinterpretasikan dengan mudah. Berkaitan dengan penggunaaannya, Evaluasi Pembelajaran 4 tes dilaksanakan dengan disiplin yang tinggi agar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Tingkah laku behavior memberikan implikasi bahwa tes bertujuan untuk mengukur respon-respon siswa yang diungkap melalui butir-butir tes. Dengan demikian tes bukan mengukur siswa secara langsung tetapi mengkur karakteristik-karakteristiknya melalui respon- responnya terhadap butir tes. Selain itu tingkah laku yang diamati bukanlah keseluruhan tingkah laku melainkan sebagin atau cuplikan dari keselurun butir. Hal ini berati tingkah laku yang diobservasi merupakan sampel dari kemampuan seseorang secara keseluruhan, dengan perkataan lain dapat dinyatakan soal yang jumlahnya terbatas itu merupakan sampel dari soal yang tak terhingga jumlahnya. Skala angka atau kategori berati hasil tes dideskripsikan dengan bantuan skala pengukuran. Pada umumnya skal angka diberikan unuk melukiskan taraf atau bobot kemampuan atau tingkat ketercapaian hasil belajar siswa misalnya 0 -10 atau 0 – 100, sedangkan kategori yang diberikan lulus-gagal, baik–buruk, baik-cukup–kurang–buruk, banyak-cukup-kurang-rendah, dan lain-lain. Menurut Gronlund 1985 evaluasi merupakan proses mendapatkan tingkat deskripsi angka bagi individu dengan karakteristik tertentu. Sedangkan Brown 1976 berpendapat pengukuran adalah deskripsi tingkah laku atau karakteristik seseorang yang bersifat kuantitatif dan diperoleh berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dengan bantuan alat ukur atau instrumen khsusus yang dirancang untuk tujuan pengukuran. Hasil pengukuran dijabarkan dengan bantuan skala pengukuran. Dalam pemberian angka ada empat skala pengukuran yaitu nominal, ordinal, interval, dan ratio. Evaluasi atau penilaian adalah proses sistematis mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi informasi dalam Evaluasi Pembelajaran 5 menentukan sejauhmana siswa telah mencapai tujuan pengajaran. Hasil penilain ini digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang dilakukan. Penilaian tentu saja didasarkan pada data hasil pengukuran Gronlund, 1985. Dalam penilaian hasil yang diperoleh dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif. Dari uraian di atas tampak bahwa penilaian hasil belajar siswa cukup kompleks dan mungkin saja subyektif, hal ini disebabkan pengukuran berkenaan dengan aspek psikologis dengan data kuantitatif dan kualitatif. Untuk dapat memperoleh hasil belajar siswa secara obyektif diperlukan pemahaman guru yang lebih baik dalam hal penilaian dengan memanfaatkan bermacam-macam pengukuran.

C. Peranan Pengukuran dan Penilaian dalam Pengajaran