5 2.
Validitas instrumen Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Untuk menjamin pemantapan dan kebenaran data yang dikumpulkan dan dicatat dalam penelitian, maka
dipilih dan ditentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Dalam penelitian ini, pengujian
keabsahan data penelitian dilakukan dengan teknik Triangulasi dan Validitas isi
A. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian kualitatif pada dasarnya sudah dilakukan sejak awal kegiatan penelitian sampai akhir penelitian. Dengan cara ini diharapkan
terdapat konsistensi analisis data secara keseluruhan. Untuk menyajikan data tersebut agar lebih bermakna dan mudah dipahami, maka langkah analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini ialah Analysis Interactive Model dari Miles dan Huberman 1992: 20 yang membagi kegiatan analisis menjadi
beberapa bagian yaitu: pengumpulan data, pengelompokkan menurut variabel, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
B. Indikator Pencapaian
Dalam penelitian ini dapat diketahui tingkat keberhasilan berdasarkan, Siswa yang berani mengajukan pertanyaan sebesar 65, Siswa yang
mencatat materi sebesar 80, Siswa yang mandiri mengerjakan soal sebesar 70, Siswa yang menjawab soal sebesar 60, Siswa yang mampu
berkelompok sebesar 80 dan adanya peningkatan hasil belajar ipa oleh siswa dengan rata-rata nilai
≥ 70 dengan KKM ≥ 65.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A.
Deskripsi Latar Penelitian
Tempat Penelitian yang dipilih untuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah SD Negeri 1 Jagoan yang beralamat di Dukuh Congol RT.1 RW.02
Jagoan Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali. SD Negeri 1 Jagoan berdiri pada tanggal 1 Januari 1968 dengan luas tanah 1500 m
2
dan luas bangunan 483 m
2
. SD Negeri 1 Jagoan memiliki Nomor Identitas Sekolah 101030910014. Saat ini, SD Negeri 1 Jagoan dipimpin oleh Ibu Wahyuti
S.Pd. B.
Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan hasil observasi dalam pembelajaran IPA dan dialog awal dengan guru kelas IV diperoleh beberapa keterangangambaran dari 18 siswa
yang aktif mengajukan pertanyaan sebanyak 3 siswa 16,66, yang aktif mencatat materi yang disampaikan guru sebanyak 8 siswa 44,44, yang
mengerjakan latihan soal secara mandiri sebanyak 5 siswa 27,77, dan tidak ada siswa yang aktif menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan guru
0. Sedangkan hasil belajar IPA siswa daya serapnya hanya mencapai 16,67 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 65. Hal tersebut
memberi gambaran bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA cenderung masih sangat rendah.
6 Salah satu solusi yang dilakukan oleh peneliti dan bekerja sama dengan
guru kelas IV adalah penggunaan metode pembelajaran yang baru yaitu metode Think Pair Share. Dengan metode tersebut diharapkan pembelajaran
tidak bersifat teacher centered, siswa lebih aktif, dan siswa lebih menguasai materi yang disampaikan oleh guru, sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPA bisa meningkat. Aktivitas belajar siswa disini dilihat dari empat indikator, yaitu aktivitas bertanya, menjelaskan materi di depan
kelas, menanggapi, dan mengerjakan soal secara mandiri.
C. Deskripsi Masing-masing Siklus