Dasar Hukum Mengenai Kebijakan Dalam Mengatasi Inflasi

20 sedikit. Inflasi biasanya menunjuk pada harga-harga konsumen, tapi bisa juga menggunakan harga-harga lain harga perdagangan besar, upah, harga, aset dan sebagainya. Biasanya diekspresikan sebagai persentase perubahan angka indeks. Tingkat harga yang melambung sampai 100 atau lebih dalam setahun hiperinflasi, menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap mata uang, sehingga masyarakat cenderung menyimpan aktiva mereka dalam bentuk lain, seperti real estate atau emas, yang biasanya bertahan nilainya di masa-masa inflasi. Inflasi tidak terlalu berbahaya apabila bisa diprediksikan, karena setiap orang akan mempertimbangkan prospek harga yang lebih tinggi di masa yang akan datang dalam pengambilan keputusan.Dengan demikian inflasi adalah suatu proses atau peristiwa kenaikan tingkat harga umum. 35 Inflasi biasanya menunjuk pada harga-harga konsumen, tapi bisa juga menggunakan harga-harga lain harga perdagangan besar, upah, harga, aset dan sebagainya, yang biasanya diekspresikan sebagai persentase perubahan angka indeks. Tingkat harga yang melambung sampai 100 atau lebih dalam setahun hiperinflasi, menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap mata uang, sehingga masyarakat cenderung menyimpan aktiva mereka dalam bentuk lain, seperti real estate atau emas, yang biasanya bertahan nilainya di masa-masa inflasi.

B. Dasar Hukum Mengenai Kebijakan Dalam Mengatasi Inflasi

Kata inflasi merupakan kata yang umum dalam ruang lingkup perekonomian. Bagi masyarakat awam, hal ini selalu mengandung konotasi 35 Ace Partadiredja, Pengantar Ekonomika, Yogyakarta: BPFE, 2006, hlm. 132 21 negatif, pendapat ini tidak sepenuhnya benar namun tidak pula sepenuhnya salah. Karena terdapat 2 sisi dalam inflasi, dapak negatif akan terjadi bilamana angka inflasi telah melewati batas wajar, hal sebaliknya dampak positif akan terjadi bilamana angka inflasi tersebut masih dalam batasan wajar. Inflasi yang ditandai dengan kenaikan harga barang-barang adalah peristiwa moneter yang penting dan sering dijumpai hampir di semua negara. Inflasi menimbulkan katrol harga dan subsidi pada bahan pokok makanan dan bahan penting lainnya untuk dikonsumsi. 36 Bahkan pada zaman Rasulullah SAW. pun beliau pernah mengalami inflasi yang sangat meresahkan, dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ash- Syaukan yaitu : Artinya : “ Orang-orang berkata : wahai Rasulullah, harga mulai mahal. Patoklah harga untuk kami. Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah-lah yang mematok harga, yang menyempitkan dan yang melapangkan rizki, dan aku sungguh berharap untuk bertemu Allah dalam kondisi tidak seorang pun dari kalian yang menuntut kepadaku dengan suatu kezhaliman pun dalam darah dan harta “. HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ash-Syaukan. 37 Hal tersebut mengisyaratkan bahwa dalam mengantisipasi dampak negative dari kenaikan harga-harga, terutama berkenaan dengan barang atau 36 Umerchapra, Islam dan Tantangan Ekonomi, Jakarta: Gema Insani, 2000, hlm. 166 37 http:www. mutiarahadist.com. Diakses pada 25 Juni 2016 pukul 10.00 WIB 22 komoditas yang menjadi kebutuhan pokok, maka pemerintah wajib melakukan langkah-langkah strategis guna menyiasati inflasi tersebut, kebijakan fiscal perlu di lakukan, diantaranya dengan melakukan intervensi terhadap harga pasar guna menekan ketimpangan harga. Hal ini bererti bahwa, tidak selalu memandang dan meyakini harga pasar ditentukan oleh kekuasaan invisible hand ansich, dan bahwa harga akan menyesuaikan dengan sendirinya sesuai dengan hokum supply and demand. Dalam penanggulangan inflasi digunakan 2 instrumen kebijakan yaitu fiskal dan moneter. Baik dalam ekonomi konvensional maupun ekonomi Islammenggunakan instrumen ini, perbedaannya terletak pada dihilangkannya elemen bunga atau ekspansi moneter melalui pencetakan uang baru atau defisit anggaran. Hal ini dilakukan karena tidak sesuai dengan konsep ekonomi Islam, sebagaimana firman Allah Swt. Dalam Al Qur‟an surat Ar Rum ayat 39 sebagai berikut: Artinya : “Dan sesuatu riba tambahan yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka yang berbuat demikian itulah orang-orang yang melipat gandakan pahalanya. 38 38 Q.S 30 : 39 23

C. Penyebab Inflasi Dalam Perspektif Ekonomi Islam