kelas, refleksi, analisis dan interprestasi data, perumusan hasil kegiatan. Jangka waktu yang dibutuhkan satu bulan November 2009.
c. Tahap Penyelesaian Tahap akhir dari kegiatan ini adalah pengolahan data dan
penyusunan laporan penelitian yang akan dilaksanakan mulai bulan Desember 2009 sampai dengan Januari 2010.
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai subyek penelitian yang melakukan tindakan kelas. Kepala sekolah dan guru matematika kelas VII ikut
membantu dalam perencanaan dan pengumpulan data penelitian. Sementara itu sebagai penerima tindakan adalah siswa kelas VIIE SMP N 3 Sukoharjo.
D. Rancangan Penelitian
Mengingat penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang berupaya memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang
dinilai paling efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang- ulang dengan revisi untuk menelaah sejauh mana dampak perlakuan dalam
rangka mengubah, memperbaiki, dan atau meningkatkan mutu perilaku itu terhadap perilaku yang sedang diteliti. Secara garis besar empat tahapan yang
lazim dilalui, yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4
refleksiSuharsimi Arikunto, 2007:15. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap sebagai berikut:
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi Arikunto, 2007:16
Penjelasan : Tahap 1 : Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian
tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan Pelaksanaan
Pelaksanaan Refleksi
Refleksi
Perencanaan
SIKLUS III
Pengamatan Pelaksanaan
Refleksi
yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi.
Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati.
Kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Dalam tahap ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha
menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.
Tahap 3 : Pengamatan Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Oleh karena itu, kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat agar melakukan “pengamatan balik” terhadap apa yang terjadi ketika tindakan
berlangsung. Sambil melakukan pengamatan balik ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang
akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. Tahap 4 : Refleksi
Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru
pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Istilah
refleksi disini sama dengan “memantul, seperti halnya memancar dan menatap kena kaca”. Dalam hal ini, guru pelaksana sedang memantulkan pengalaman
pada peneliti yang baru saja mengamati kegiatannya dalam tindakan.
E. Metode Pengumpulan Data