Suku Batak TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 15. Garis-H. Garis-H ini diperoleh dengan menarik garis dari titik Pogonion kulit Pog ke Labial superior Ls; sudut-H, dibentuk oleh perpotongan garis-H dengan garis N -Pog 10

2.6 Suku Batak

Analisis wajah dimulai dengan memeriksa faktor individu yang dapat secara signifikan memberi efek pada perawatan ortodonti nantinya. 4 Ada 5 komponen individu yang mempengaruhi analisis wajah, yaitu umur, jenis kelamin, ras etnis, bentuk tubuh dan kepribadian. 16 Penduduk Indonesia terdiri dari kelompok Proto-Melayu Melayu Tua dan Deutro-Melayu Melayu Muda. Kelompok Proto-Melayu pada 2000 S.M. datang ke Indonesia sedangkan Deutro-Melayu pada 1500 S.M. Pada mulanya kelompok Proto- Melayu menempati pantai-pantai Sumatera Utara, Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat yang kemudian pindah ke pedalaman karena terdesak oleh kelompok Deutro- Melayu. 17 Universitas Sumatera Utara Suku Batak merupakan bagian dari ras Proto-Melayu yang menempati pulau Sumatra. Sifat dominan dari suku ini adalah kebiasaan hidup dalam Splendid isolation di lembah-lembah sungai dan puncak-puncak pegunungan. Dengan bertambahnya penduduk, maka berkurang pula lahan yang digunakan untuk pertanian. Maka perpindahan terpaksa dilakukan. Perpindahan diarahkan ke segala arah, sebagian membuka pemukiman baru di daerah hutan belukar di arah pantai selatan yang kemudian bernama Rao, sekarang di Sumatera Barat. Beberapa kelompok diantaranya turun ke Timur, menetap dan membuka tanah, sekarang dikenal sebagai Tanjung Morawa, daerah di pinggir kota Medan. 16 Dari pengamatan yang telah dilakukan di Klinik Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi USU sebelum penelitian dimulai diperoleh data yang diambil secara random bahwa pada tahun 2005 dan 2006 lebih dari 60 penderita yang berobat berasal dari suku Batak. Maka pengambilan sampel dalam penelitian ini, ditujukan pada suku Batak. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan crossectional.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat : Departemen Ortodonti FKG USU Waktu : Desember 2010

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi : Pasien suku Batak yang dirawat di klinik ortodonti FKG USU dari tahun 2005-2009. Foto Rontgen sefalogram lateral yang diperoleh adalah sebesar 110 sampel. Sampel : Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode porposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Foto Rontgen sefalogram lateral yang diperoleh adalah sebesar 44 sampel.

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria inklusi kelompok sampel :  Pasien suku Batak jenis kelamin laki-laki pada usia 12-14 tahun  Pasien suku Batak jenis kelamin perempuan pada usia 10-12 tahun  Suku Batak satu generasi di atas yaitu ayah danatau ibu