14
3. Dengan memaksa orang menampilkan tingkah laku baru yang tidak konsisten dengan sikap yang sudah ada.
2.3 Informasi
Informasi adalah segala sesuatu yang di kenal oleh seseorang. Informasi dapat di peroleh secara langsung dengan jalan pengindraan terhadap objek – objek
dan peristiwa – peristiwa. Informasi juga dapat diperoleh secara verbal dengan jalan mendengarkan apa yang di katakan oleh orang lain dan dengan cara
membaca. Mass media merupakan salah satu sumber informasi bagi remaja. Yang
termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku – buku, komik,dan lain-lain. Semuanya itu ada dan beredar dalam masyarakat.
Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh negatif terhadap siswa. Sebagai contoh ,
siswa yang suka nonton film atau membaca cerita pergaulan bebas, percabulan, akan cenderung untuk berbuat seperti tokoh yang di kagumi dalam cerita itu,
karena pengaruh jalan ceritanya. Kecenderungan pelanggaran makin meningkat karena adanya penyebaran
informasi dan rangsangan melalui media massa dengan teknologi yang canggih VCD,Majalah,Internet. Remaja yang sedang dalam priode ingin tahu dan ingin
mencoba akan meniru apa yang dilihat atau didengar dari media massa, karena pada umumnya mereka belum pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap
dari orang tuanya.
Universitas Sumatera Utara
15
Orang tua sendiri, baik karena ketidak tahuannya maupun karena sikapnya yang masih mentabukan pembicaraan mengenai seks dengan anaknya,
menjadikan mereka tidak terbuka pada anak, bahkan cenderung membuat jarak dengan anak dalam masalah ini Sarwono, 1994.
2.4 Permasalahan perilaku seksual remaja
Menurut Zainun 2007 informasi masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan sejak dini, agar remaja tidak mencari informasi dari orang lain, sumber-
sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru. Informasi masalah seksual menjadi penting terlebih lagi, mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif,
karena berkaitan dengan dorongan seksual yang dipengaruhi hormon dan sering tidak memiliki informasi yang cukup megenai aktifitas seksual mereka sendiri.Hal
tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja bila ia tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang tepat.
Perlakuan yang wajar, sesuai dengan jenis kelamin anak, sangat membantu anak dalam menemukan perasaan cinta, rasa memiliki, menjadi suami atau istri
yang setia, dan menjaga keharmonisan keluarga dengan pasangannya di kemudian hari. Jika salah satu dari kedua orangtua menunjukkan sikap yang tidak
seharusnya, hal ini akan membuat anak tidak memiliki landasan yang kuat untuk membina kehidupan keluarganya kelak .
Masalah didengar atau tidaknya penjelasan yang di berikan orangtua mengenai perbedaan fisik anggota tubuh antara laki – laki dan perempuan,
ataupun asal muasal seorang bayi, merupakan hal yang kedua . Lebih penting dari
Universitas Sumatera Utara
16
semua itu adalah kemantapan pikiran dan perasaan si anak terhadap sesuatu yang dialami dalam kehidupan keluarganya. Dengan adanya kemantapan ini,
keterangan – keterangan seputar seks yang di perolehnya dari luar melalui film – film porno, perbincangan dengan teman- temannya, atau dari manapun asalnya,
tidak akan mampu mengubah pandanganya terhadap masalah seks itu sendiri. Kalaupun ada tidak akan banyak pengaruh yang di timbulkanya.
Dianawati,2003
2.5 Seks Bebas