Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU Negeri 16 Medan Tahun 2010
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI
TENTANG DISMENOREA DI SMU NEGERI 16 MEDAN
TAHUN 2010
Oleh
SONY BERNIKE MAGDALENA S
095102073
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2)
Judul : Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU Negeri 16 Medan Tahun 2010
Nama : Sony Bernike Magdalena Sitorus Nim : 095102073
Program Studi : D-IV Bidan Pendidik
Pembimbing Penguji
……… ……… Penguji I
( dr. Rina Amelia, MARS ) ( Farida Linda Sari Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep )
………. Penguji II
( Dr. Mohammad Fahdy, SpOG )
………... Penguji III
( dr. Rina Amelia, MARS )
Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.
... ... ( Nur Asnah Sitohang, SKep, Ns, M.Kep ) ( dr. Murniati Manik, MSc, SpKK ) NIP. 197 405 052 002 122 001 NIP. 19530719 198003 2 001 Koordinator Ketua Pelaksana
(3)
PERNYATAAN PERSETUJUAN SIDANG KTI
Nama : Sony Bernike Magdalena S
Nim : 095102073
Judul : Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU Negeri 16 Medan Tahun 2010.
Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas di setujui untuk mengikuti ujian sidang KTI.
Medan, Desember 2009 Pembimbing
( dr. Rina Amelia, MARS ) 197604202003122002
(4)
LEMBAR PERNYATAAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG DISMENOREA DI SMU NEGERI 16 MEDAN TAHUN 2010
Karya Tulis Ilmiah
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepenjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam Karya Tulis Ilmiah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Juni 2010 Yang menyatakan
(5)
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Sony Bernike Magdalena
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU Negeri 16 Medan Tahun 2010
vii + 37 hal + 6 tabel + 10 lampiran Abstrak
Nyeri haid atau dismenore adalah rasa nyeri saat menstruasi yang mengganggu kehidupan sehari-hari wanita. Menurut data dari berbagai negara, angka kejadian dismenorea di dunia cukup tinggi. Diperkirakan sekitar 50% dari seluruh wanita di dunia menderita dismenorea. Dismenorea dapat juga melemahkan sehingga seseorang menjadi lemas, tidak bertenaga sehingga berdampak negatif pada kegiatannya sehari-hari dan secara psikologis akan sangat mengganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remja puteri tentang dismenorea di SMU Negeri 16 Medan tahun 2010. Desain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini, yaitu siswa put eri SMU Negeri 16 Medan sebanyak 180 responden dengan menggunakan stratified random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Mei 2010. Uji statistik yang digunakan adalah chi kuadrat. Hasil analisis diperoleh, sumber informasi yang didapat remaja puteri tentang dismenore berasal dari media sebanyak 82 (45,6%). Berdasarkan kategori pengetahuan remaja puteri menunjukkan mayoritas remaja puteri mempunyai pengetahuan cukup tentang dismenorea, yaitu sebanyak 104 (57,8%). Berdasarkan kategori sikap remaja puteri menunjukkan mayoritas remaja puteri mempunyai sikap positif tentang dismenorea, yaitu sebanyak 136 (75,6%). Hasil analisis terdapat hubungan pengetahuan dan sikap remaja puteri tentang dismenorea di SMU Negeri 16 Medan dengan p value 0,001. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui tingkat pengetahuan yang masih terbatas tentang dismenorea, sehingga pemberian informasi baik berupa penyuluhan dan penyediaan buku perlu dilakukan di sekolah-sekolah.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, dan Dismenorea Daftar pustaka 19 (2000-2010)
(6)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul ’’Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU Negeri 16 Medan Tahun 2010”.
Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini peneliti banyak mengalami kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes selaku dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. dr. Murniati Manik, M. Sc, SpKK selaku ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. dr. Rina Amelia, MARS selaku dosen pembimbing dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini..
4. Seluruh Dosen, Staf dan Pegawai Administrasi Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Drs. Ramzah Ram, M. Si selaku Kepala sekolah SMU Negeri 16 Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melekukan penelitian di SMU Negeri 16 Medan.
(7)
6. Kepada orangtua tercinta yang telah memberikan kasih sayang, dorongan moril maupun material serta doa kepada peneliti untuk menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini.
7. Semua pihak yang mendukung, membantu, dan mendoakan peneliti dalam menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun susunan bahasanya, untuk itu peneliti mengharapkan saran dan bimbingan dari pembaca yang dapat membangun kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi peneliti khususnya. Akhir kata penliti mengucapkan terima kasih.
Medan, Juni 2010 Peneliti
(8)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I. Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
1. Tujuan Umum... 4
2. Tujuan Khusus ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II. Tinjauan Pustaka A. Dismenorea ... 5
B. Pengetahuan ... 9
C. Sikap ... 11
D. Defenisi Remaja ... 13
E. Defenisi Puteri ... 13
BAB III. Kerangka Konsep A. Kerangka Konsep ... 14
(9)
BAB IV. Metodologi Penelitian
A. Desain Penelitian ... 16
B. Populasi dan Sampel ... 16
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18
D. Pertimbangan Etik Penelitian ... 18
E. Instrumen Penelitian ... 19
F. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 22
G. Prosedur Pengumpulan Data ... 22
H. Analisis Data ... 23
BAB V. Hasil Penelitian dan Pembahasan A Hasil Penelitian ... 25
1. Analisis Univariat ... 25
2. Analisis Bivariat ... 29
B. Pembahasan ... 31
1. Pengetahuan Reamaja ... 31
2. Sikap Remaja ... 32
3. Hubungan Pengetahuan dan Sikap ... 33
BAB VI. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan ... 35
B. Saran ... 35 DAFTAR PUSTAKA
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi di SMU Negeri 16 Medan Tahun 2010 ... 20 Tabel 5.2 Jawaban Responden terhadap Pengetahuan tentang Dismenorea di SMU
Negeri 16 Medan Tahun 2010 ... 26 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Puteri tentang Dismenorea di
SMU Negeri 16 Medan Tahun 2010... 27 Tabel 5.4 Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU Negeri 16 Medan
Tahun 2010 ... 28 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU
Negeri 16 Medan Tahun 2010 ... 29 Tabel 5.6 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Responden Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 : Lembar Conten Validity Indeks Lampiran 4 : Lembar Editor Bahasa Indonesia Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 6 : Surat Balasan Penelitian Lampiran 7 : Lembar Konsul
Lampiran 8 : Time Tabel Lampiran 9 : Master Data
(12)
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Sony Bernike Magdalena
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU Negeri 16 Medan Tahun 2010
vii + 37 hal + 6 tabel + 10 lampiran Abstrak
Nyeri haid atau dismenore adalah rasa nyeri saat menstruasi yang mengganggu kehidupan sehari-hari wanita. Menurut data dari berbagai negara, angka kejadian dismenorea di dunia cukup tinggi. Diperkirakan sekitar 50% dari seluruh wanita di dunia menderita dismenorea. Dismenorea dapat juga melemahkan sehingga seseorang menjadi lemas, tidak bertenaga sehingga berdampak negatif pada kegiatannya sehari-hari dan secara psikologis akan sangat mengganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remja puteri tentang dismenorea di SMU Negeri 16 Medan tahun 2010. Desain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini, yaitu siswa put eri SMU Negeri 16 Medan sebanyak 180 responden dengan menggunakan stratified random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Mei 2010. Uji statistik yang digunakan adalah chi kuadrat. Hasil analisis diperoleh, sumber informasi yang didapat remaja puteri tentang dismenore berasal dari media sebanyak 82 (45,6%). Berdasarkan kategori pengetahuan remaja puteri menunjukkan mayoritas remaja puteri mempunyai pengetahuan cukup tentang dismenorea, yaitu sebanyak 104 (57,8%). Berdasarkan kategori sikap remaja puteri menunjukkan mayoritas remaja puteri mempunyai sikap positif tentang dismenorea, yaitu sebanyak 136 (75,6%). Hasil analisis terdapat hubungan pengetahuan dan sikap remaja puteri tentang dismenorea di SMU Negeri 16 Medan dengan p value 0,001. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui tingkat pengetahuan yang masih terbatas tentang dismenorea, sehingga pemberian informasi baik berupa penyuluhan dan penyediaan buku perlu dilakukan di sekolah-sekolah.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, dan Dismenorea Daftar pustaka 19 (2000-2010)
(13)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menstruasi/haid adalah keluarnya darah dari kemaluan. Menstruasi yang timbul pertama kali disebut menarch, kemudian setiap bulan secara periodik seorang wanita normal akan mengalami menstruasi secara siklik. Menstruasi merupakan peristiwa yang wajar dan alami, walaupun kenyataannya banyak wanita mengalami masalah menstruasi di antaranya yang sering terjadi adalah dismenorea atau nyeri haid (Moore, 2001). Dismenore adalah nyeri yang dirasakan ketika seorang wanita mengalami menstruasi sehingga memaksanya untuk beristirahat dan nyeri tersebut dapat berakibat pada menurunnya kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari-hari (www.kabarindonesia.com).
Berdasarkan data dari berbagai negara, angka kejadian dismenorea di dunia cukup tinggi. Diperkirakan sekitar 50% dari seluruh wanita di dunia menderita akibat dismenorea dalam sebuah siklus menstruasi (Llewellyn, 2005). Di Pensylvania dilaporkan 60% pelajar wanita menderita dismenorea yang hebat (Coco, 2005). Selanjutnya, di Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenorea dan 10-15% diantaranya mengalami dismenorea berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun dan ini akan menurunkan kualitas hidup pada individu masing-masing. Bahkan diperkirakan perempuan di Amerika kehilangan 1,7 juta hari kerja setiap bulan akibat dismenorea. Di Indonesia angka kejadian dismenorea primer sebesar 54,89% sedangkan sisanya adalah penderita tipe sekunder (Qittun, 2008, ¶ epidemiologi yang dilakukan di Amerika Serikat melaporkan prevalensi dismenorea
(14)
59,7%, yang dapat dikategorikan dismenorea berat sebanyak 12%, dismenorea sedang sebanyak 37% dan dismenorea ringan 49%. Studi ini juga melaporkan bahwa dismenorea menyebabkan 14% remaja sering tidak masuk sekolah (French, 2005).
Lebih lanjut dalam sebuah studi longitudinal yang dilakukan di Swedia melaporkan dismenorea terjadi pada 90% wanita yang berusia kurang dari 19 tahun dan 67% wanita yang berusia 24 tahun (French, 2005).
Menurut survei yang dilakukan Ayurai (2006) di SMA Negeri 3 Sidoarjo, didapatkan bahwa sebesar 90% siswi mengalami dismenorea dan sebanyak 70% siswi mengalami kecemasan. Hal ini disebabkan oleh salah satu faktornya yaitu kurangnya pengetahuan remaja tersebut tentang dismenorea (¶ http://ayurai.wordpress.com
Kemudian, sebuah penelitian di Jakarta tahun 2004 menemukan bahwa 83,5% mahasiswi mengalami dismenorea. Pada penelitian yang sama di Palembang tahun 2007 didapatkan angka kejadian dismenorea pada siswa putri SMP Negeri 3 Palembang adalah 58,2% dan SMP Negeri 28 Palembang adalah 66,3%
).
Masa dahulu, wanita yang menderita dismenorea hanya bisa menyembunyikan rasa sakit tanpa mengetahui apa yang harus dilakukannya. Keadaan ini juga diperburuk oleh orang disekitar mereka yang menganggap bahwa dismenorea adalah rasa sakit yang wajar yang terlalu dibesar-besarkan oleh wanita yang mencari perhatian. Sekarang baru diketahui bahwa dismenorea adalah kondisi medis yang nyata yang diderita wanita. Kebanyakan dari mereka yang mengeluh sakit tidak memerlukan pengobatan, tetapi lebih membutuhkan pengertian dan penerangan (Llewellyn, 2005).
(15)
masuk kerja atau sekolah. Dismenorea cenderung terjadi lebih sering dan lebih hebat, pada gadis remaja yang mengalami kegelisahan, ketegangan dan kecemasan. Jika tidak diatasi, nyeri menstruasi ini sering kali akan mengganggu aktifitas dari remaja tersebut (Qittun, 2008, ¶ http://qittun.blogspot.com
B. Perumusan Masalah
).
Hasil data-data yang ada dapat kita ketahui bahwa kejadian dismenorea cukup tinggi terutama pada kalangan remaja, pengetahuan tentang dismenore pada remaja dianggap penting sehingga mereka mengetahui dan dapat menghadapi dismenore sehingga dapat mencari jalan keluara yang terbaik dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Demikian juga halnya yang terjadi di SMU Negeri 16 Medan, sesuai dengan wawancara yang penulis lakukan pada beberapa siswa dan pegawai/guru, bahwa sebagian besar siswa mengalami dismenorea, sehingga banyak siswa yang tidak hadir atau permisi pulang karena nyeri haid tersebut.
Berdasarkan latar belakang uraian sebelumnya dapat dirumuskan masalah penelitan, yaitu “Bagaimana hubungan pengetahuan terhadap sikap remaja puteri tentang dismenorea di SMU Negeri 16 Medan?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan terhadap sikap remaja puteri tentang dismenorea SMU Negeri 16 Medan.
(16)
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja puteri tentang dismenorea b. Mmengetahui sikap remaja puteri tentang dismenorea
c. Mengetahui hubungan pengetahuan terhadap sikap remaja puteri
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Remaja
Sebagai sumber informasi dan bahan masukan bagi remaja untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang dismenorea.
2. Bagi Tempat Peneliti
Dapat dijadikan bahan bacaan di perpustakaan dan sebagai bahan masukan bagi sekolah tersebut untuk memberikan informasi seputar kesehatan reproduksi remaja. 3. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan terhadap sikap remaja puteri tentang dismenorea di SMU Negeri 16 Medan.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan bahan bacaan bagi yang memerlukan dan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian yang akan datang.
(17)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dismenorea
Dismenorea merupakan rasa nyeri saat menstruasi yang mengganggu kehidupan sehari-hari wanita dan mendorong penderita untuk melakukan pemeriksaan atau konsultasi ke dokter, puskesmas atau datang kebidan. Dikenal dua bentuk dismenorea, yaitu :
a. Dismenorea primer, yaitu nyeri haid yang tidak terdapat kelainan organ dimana rahim dalam batas normal.
b. Dismenorea sekunder, yaitu nyeri haid bila terdapat kelainan organik seperti mioma, polip endometrial, dan endometriosis (Moore, 2001).
Penyebab pasti dismenorea primer belum diketahui. Diduga faktor psikis sangat berperan terhadap timbulnya nyeri. Tetapi teori yang paling masuk akal adalah nyeri pada otot rahim yang disebabkan aliran darah tidak lancar (Llewellyn, 2005).
Etiologi dismenorea berbeda antara dismenorea primer dengan dismenorea sekunder yaitu:
a. Dismenorea primer
Dismenorea primer diduga disebabkan oleh kontraksi otot rahim atau iskemi, faktor-faktor psikologis, dan faktor-faktor servikal. Biasanya dismenorea ini mencapai puncaknya pada umur 17-25 tahun, dan berkurang atau sembuh setelah pernah mengandung (Moore, 2001).
(18)
mencapai puncaknya pada umur 17-25 tahun, dan berkurang atau sembuh setelah pernah mengandung (Moore, 2001).
b. Dismenorea sekunder
Dismenorea sekunder disebabkan oleh kelainan ginekologi (Wiknjosastro, 2006). Wanita dengan dismenorea mempunyai peningkatan aktifitas rahim, yang ditunjukkan sebagai peningkatan tonus istirahat, peningkatan kontraktilitas, peningkatan frekuensi kontraksi atau kerja yang tak terkoordinasi. Bukti bahwa prostaglandin terlibat dalam dismenorea adalah meyakinkan. Cairan haid dari wanita dengan dismenorea mempunyai kadar lebih tinggi daripada kadar prostaglandin normal (Moore, 2001).
Prostaglandin adalah C20 hidrokarbon dengan cincin siklopentan dan dihasilkan oleh enzim mikrosom (sintetaseprostaglandin) dari asam arakidonat. Ketika progesteron disekresi setelah ovulasi, endometrium yang telah mengalami luteinisasi sanggup mensintesis prostaglandin. Jika ada gangguan keseimbangan antara prostasiklin, yang menyebabkan vasodilatasi dan relaksasi endometrium, prostaglandin F2α, yang menyebabkan vasokontriksi dan kontrasi miometrium, dan prostaglandin E2, yang menyababkan kontraksi miometrium dan vasodilatasi, sehingga kerja PGF2α lebih menonjol, akan terjadi iskemia miometrium (angina uterus) dan hiperkontraktilitas uterus. Di samping itu, vasopressin juga berperan pada dismenorea. Vasopresin meningkatkan sintesis prostaglandin dan dapat bekerja pada arteri-arteri uterus secara langsung (Llewellyn, 2001).
(19)
Manisfestasi klinik: a. Dismenorea primer
Ada beberapa tanda klinis yang menunjukkan adanya dismenorea primer, yaitu: 1) Terjadi pada usia lebih muda (15-25 tahun) dan frekuensi menurun sesuai
bertambahnya usia dan biasanya berhenti setelah melahirkan. 2) Sering terjadi pada nulipara.
3) Timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur, permulaan awal 90% mengalami gejala di dalam 2 tahun menarche.
4) Nyeri timbul beberapa jam mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua haid.
5) Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus spesifik.
6) Biasanya nyeri paling kuat terasa pada perut bawah dan menyebar ke punggung atau paha sebelah dalam.
7) Tidak dijumpai keadaan patologiklvik.
8) Hanya terjadi pada siklus haid yang ovulatorik.
9) Sering memberi respons terhadap pengobatan medika mentosa. 10) Pemeriksaan pelvik normal.
11) Sering disertai mual, muntah, diare, kelelahan, dan nyeri kepala. b. Dismenorea sekunder
Ada beberapa tanda klinis yang menunjukkan terjadinya dismenorea sekunder, yaitu:
1) Terjadi pada usia lebih tua (30-40 tahun). 2) Tidak berhubungan dengan paritas.
(20)
4) Nyeri dimulai saat haid dan meningkat bersama dengan keluarnya darah. 5) Nyeri sering terasa terus-menerus dan tumpul.
6) Berhubungan dengan kelainan pelvik 7) Tidak berhubungan dengan adanya ovulasi.
8) Sering memerlukan tindakan operatif (Mansjoer, 2002) Ada pun gejala klinis dari dismenorea adalah :
• Nyeri abdomen bagian bawah
• Nyeri menjalar ke daerah pinggang dan paha
• Disertai sakit kepala, diare, mudah tersinggung, mual dan muntah Penanganan dismenorea antara lain:
a. Dismenorea primer 1) Konseling
Memberi penjelasan bahwa dismenorea adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Nasehat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup dan berolahraga bisa membantu mengurangi nyeri.
2) Pemberian obat analgetik
Obat analgetik yang sering diberikan adalah preparat kombinasi aspirin, fenasetin dan kafein. Obat-obat paten yang beredar di pasaran antara lain novalgin, ponstan, acetaminophen dan lain-lain.
3) Terapi hormonal
Dengan cara pemberian pil kombinasi kontrasepsi. 4) Terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin.
(21)
Pengobatan lainnya dengan pemberian terapi NSAIS (Non-Steroidal Anti-Imflammatory Drugs/obat Non-Steroid Anti-Prostaglandin (Coco, 2005, Cooper, 1996). Kebanyakan pasien yang menderita dismenorea primer menunjukkan perbaikan dengan terapi NSAID ini. Dilaporkan pelajar-pelajar yang sukses dengan menggunakan terapi ini sekitar 64-100%. Obat ini mempunyai rekor yang bagus sejak 15 tahun yang lalu (Coco, 2005).
5) Dilatasi kanalis servikalis
Merupakan upaya terakhir, apabila usaha-usaha lain gagal (Winkjosastro, 2006).
b. Dismenorea sekunder
Penanganan dismenorea sekunder harus sesuai dengan penyebabnya (Manuaba, 2001).
B. Pengetahuan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengetahuan itu berasal dari kata tahu yang berarti: mengerti sesudah (melihat, mengalami). Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain yang sampai kepadanya. Selain itu, dapat juga melalui media komunikasi, seperti: radio, televisi, majalah, atau surat kabar (Poerwadarminta, 1976).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2007).
Menurut Fritz Heider (1946), perubahan perilaku terjadi karena disposisi internal, misalnya pengetahuan, motif, sikap, dan sebagainya. Sedangkan menurut
(22)
Benjamin Bloom (1908), yang dikutip oleh Notoadmojo (2005) pengetahuan dibagi menjadi beberapa tingkatan yang selanjutnya disebut dengan Toksonomi Bloom.
Menurut Bloom, pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, antara lain :
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya dan merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan (menyimpulkan) secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara banar.
3. Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya), misalnya ; rumus statistik dalam perhitungan hasil penelitian.
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
(23)
6. Evaluasi (evaluacion)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang mananyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2007).
C. Sikap (attitude)
Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.
Proses Terbentuknya Sikap dan Reaksi
Stimulus
Rangsangan Proses Stimilus
Reaksi Tingkah Laku
(terbuka)
Sikap (tertutup)
(24)
a. Komponen Pokok Sikap
Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yaitu :
1. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek 2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
3. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh dan memegang peranan penting.
b. Berbagai Tingkatan Sikap Tingkatan sikap terdiri dari : 1. Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).
2. Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
3. Menghargai (valving)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat ketiga.
4. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segaala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
(25)
D. Pengertian Remaja
Remaja adalah mereka yang memiliki masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu usia 10-19 tahun yang merupakan periode peralihan dari masa anak-anak kemasa dewasa (Depkes, 2001; Surjadi, 2002).
Defenisi lain dinyatakan bahwa resminya masa remaja itu berakhir pada umur 21 tahun. Pada umur ini anak dianggap sudah benar-benar matang (Mahmud, 1997).
E. Defenisi Puteri
(26)
BAB III
KERANGKA PENELITIAN, HIPOTESA, DAN DEFENISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Penelitian ini, dapat mengetahui kerangka konsep penelitian sebagai berikut hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang dismenorea.
Variabel Independen Variabel Dependen
B. Hipotesa
Terdapat hubungan tingkat pengetahuan terhadap sikap remaja puteri tentang dismenorea.
Pengetahuan remaja puteri tentang dismenorea
Sikap remaja puteri tentang dismenorea
(27)
C. Defenisi Operasional
No Variabel
Defenisi Operasional
Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala 1 Pengetahuan
remaja puteri tentang
dismenorea
Segala sesuatu yang diketahui remaja put eri tentang pengertian, tanda gejala, dan penanganan dismenorea
Kuesioner Kuesioner 1. Baik : bila responden
menjawab benar 8-10 pertanyaan 2. Cukup : bila
responden
menjawab benar 4-7 pertanyaan Kurang : bila
responden menjawab benar 0-3 pertanyaan
Ordinal
2 Sikap remaja puteri tentang dismenorea Remaja puteri memperhatikan tanda gejala dismenorea dan bagaimana cara menanganinya.
Kuesioner Kuesioner 1. Positif : bila responden memiliki jumlah kategori > 15 2. Negatif : bila
responden memiliki jumlah kategori < 15
(28)
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk menganalisi hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap remaja puteri tentang dismenorea di SMU Negeri 16 Medan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja puteri yang mengalami dismenorea di SMU Negeri 16 Medan yang berjumlah 325 siswa.
2. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi siswa SMU Negeri 16 Medan yang diperoleh melalui rumus di bawah ini (Notoatmodjo, 2002).
n =
) ² ( 1 N d
N + n = ²) 05 , 0 ( 325 1 325 + n = 81 , 1 325
(29)
Keterangan :
N : Besarnya populasi n : Besar sample
d : Tingkat kepercayaan (ketetapan yang diinginkan) (0,05)
Berhubung sampel peneliti terdiri dari 2 kelompok yaitu siswa kelas I dan II, maka pengambilan sample dilakukan dengan cara stratified random sampling yaitu:
a. Kelas I, jumlah siswa 160 orang nh =
N Nh
x n
nh = 325 160
x 180 nh = 89rang
b. Kelas II, jumlah siswa 165 orang nh =
N Nh
x n
nh = 325 165
x 180 nh = 91 orang
Jadi sample yang dibutuhkan dalam penelitian sebanyak 180 orang yang terdiri dari 89 siswa kelas I, 91 siswa kelas II. Pengambilan sample dengan cara random.
(30)
C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti melaksanakan penelitian di SMU Negeri 16 Medan, dengan pertimbangan belum ada dilakukan penelitian tentang dismenorea di tempat tersebut.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Mei 2010.
D. Pertimbangan Etik 1. Surat Persetujuan
Membuat persetujuan antara peneliti dengan responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Surat persetujuan tersebut diberikan sebelum penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus manghormati hak responden.
2. Jaminan
Memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan inisial pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
(31)
3. Kerahasiaan
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik imformasi mau pun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data, yang berisikan kuesioner pengetahuan yang meliputi pengertian dismenorea, penyebab dismenorea, pembagian dismenorea, tanda gejala dismenorea, dan penanganan dismenorea, koesioner sikap yang meliputi setujukah remaja informasi dismenorea disebarkan di masyarakat. Bentuk kuesioner yang digunakan adalah bentuk pertanyaan tertutup (Closed Ende) dengan variasi pertanyaan berupa multiple choice, yang mana dari beberapa jawaban yang disediakan responden hanya memilih satu diantaranya yang sesuai dengan pendapatnya. Alat pengumpulan data terdiri dari tiga bagian, yaitu : bagian pertama instrumen penelitian berisi data demografi remaja meliputi umur dan sumber informasi.
Bagian kedua instrumen dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka. Kuesioner ini berisi pernyataan untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang dismenorea. Bagian ini terdiri dari 10 pernyataan. Pertanyaan dibuat berdasarkan variabel yang akan diukur yang terdapat pada kerangka konsep penelitian. Apabila jawaban responden benar diberi nilai 1 (satu), apabila jawaban responden salah diberi nilai 0 (nol), dan apabila tidak dijawab diberi nilai 0 (nol).
(32)
Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan sebagai berikut : 1. Menentukan skor terbesar dan terkecil
Skor terbesar : 10 Skor terkecil : 0
2. Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = skor terbesar-skor terkecil = 10-0
= 10
3. Menentukan nilai panjang kelas (i) Panjang kelas ( i ) = Rentang ( R )
Banyaknya kelas = 10
3 = 3,33 4. Menentukan skor kategori
Kurang = 0 + 3.3 = 3,33 (Dari jumlah pertanyan, responden menjawab dengan benar hanya 0-3 pertanyaan)
Cukup = 3,34 + 3,33 = 6,67 (Dari jumlah pertanyan, responden menjawab dengan benar hanya 4-7 pertanyaan)
Baik = 6,68 + 3,33 = 10 (Dari jumlah pertanyan, responden menjawab dengan benar hanya 8-10 pertanyaan)
(33)
remaja putri yang dijadikan sampel dilakukan dengan cara mengisi kuesioner dengan menggunakan skla likert yang menggunakan empat kategori untuk setiap pernyataan sebagai berikut: (a) bila bentuk pernyataan positif, alternatif jawaban : sangat setuju (SS) skornya 4, setuju (S) skornya 3, tidak setuju (TS) skornya 2, sangat tidak setuju (STS) skornya 1; (b) bila bentuk pernyataan negatif, alternatif jawaban : sangat setuju (SS) skornya 1, setuju (S) skornya 2, tidak setuju (TS) skornya 3, sangat tidak setuju (STS) skornya 4.
Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan sebagai berikut : 1. Menentukan skor terbesar dan terkecil
Skor terbesar : 40 Skor terkecil : 10
2. Menentukan nila rentang ( R )
Rentang = skor terbesar-skor terkecil = 40-10
= 30
3. Menentukan nilai panjang kelas ( i ) Panjang kelas ( i ) = Rentang ( R )
Banyaknya kelas = 30
2 = 15 4. Menentukan skor kategori
Positif : jika responden memiliki jumlah kategori > 15 Negatif : jika responden memiliki jumlah kategori < 15
(34)
F. Uji Validitas dan Reabilitas 1. Uji Validitas
Dimaksud agar pertanyaan yang memuat dalam kuesioner bisa mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen atau kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan content validiy. Uji validitas dilakukan dengan content validity oleh pakarnya yaitu dr. Ichwanul Adenin, Sp.OG.
2. Uji Reabilitas
Dimaksudkan untuk mengukur tingkat kestabilan atau kekonsistenan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien realibilitasnya lebih dari 0,7 sudah memadai syarat realibilitas. Uji reabilitas dilakukan pada 10 orang remaja puteri yang mengalami dismenorea di SMU PGRI 12 Medan, lalu data diolah menggunakan koefisien realibilitas Alpha Cronbach dengan menggunakan SPSS.
G. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data akan dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden dengan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan sikap remaja puteri tentang dismenorea di SMU Negeri 16 Medan.
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan
(35)
Medan. Setelah mendapat izin, kemudian peneliti menjumpai siswa remaja puteri dan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Kemudian peneliti meminta persetujuan dari calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani informed concent, setelah itu peneliti memberikan penjelasan bagaimana cara pengisian kuesioner kepada responden. Selanjutnya responden dipersilahkan mengisi lembar kuesioner dengan menjawab seluruh pertanyaan dengan jujur. Peneliti mendampingi responden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner.
H. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul melalui beberapa tahap ditandai dengan editing/pemeriksaan data, dilakukan pengecekan kelengkapan-kelengkapan pada data pertanyaan yang telah terkumpul, bila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pengumpulan maka diperbaiki kembali. Kemudian coding dilakukan dengan cara memberi kode pada setiap jawaban yang diberikan dengan tujuan untuk memudahkan entry data. Entry dilakukan dengan cara memasukkan data kekomputer dengan menggunakan software SPSS. Cleaning merupakan kegiatan pengecekkan kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan kedalam komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data. Setelah dikumpulkan selanjutnya akan dianalisa secara bertahap yaitu :
(36)
1. Analisis univariat
Analisais data dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentasi tiap variabel yang diteliti. Data yang bersifat kategorik dicari frekuensi dan proporsinya.
2. Analisis bivariat
Untuk mengetahui hubungan antara variabel dengan metode statistik berupa chi kuadrat (x2), Independen dan variabel dependen dengan taraf signifikan 95% (α= 0,05). Apabila p value < 0,05 maka H0 ditolak dan apabila p value > 0,05 maka H0 gagal ditolak.
(37)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Analisa Univariat
Hasil penelitian mengenai hubungan pengetahuan dan sikap remaja puteri tentang dismenorea di SMU Negeri 16 Medan tahun 2010 adalah sebagai berikut:
a. Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini dilakukan terhadap anak SMU kelas I dan II. Dimana pada pendidikan dan umur responden tidak terdapat perbedaan yang sangat jauh. Sehingga dalam hal ini karakteristik responden dianggap sama. b. Sumber Informasi
Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari berbagai macam sumber, misalnya media masa, media cetak, media elektronik, buku petunjuk petugas (petugas kesehatan), kerabat dekat, dan sebagainya. Sumber informasi responden disajikan dalam bentuk tabel 5.1 sebagai berikut :
(38)
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Di SMU Negeri 16 Medan Tahun 2010
Sumber Informasi Frekuensi Persentase (%) Orang Tua Media Tenaga Kesehatan Teman 77 82 13 8 42,8 45,6 7,2 4,4
Total 180 100
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden 82 orang (45,6%) mendapat sumber informasi tentang dismenorea dari media, dan hanya 8 orang (4,4%) yang mendapat sumber informasi tentang dismenorea dari teman
c. Pengetahuan Responden
Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang. Untuk menilai pengetahuan responden tentang dismenorea diajukan 10 pertanyaan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil yang dapat dilihat pada table 5.2 sebagai berikut :
Tabel 5.2
Jawaban Responden terhadap Pengetahuan tentang Dismenorea di SMU Negeri 16 Medan Tahun 2010
No Pertanyaan Benar Salah Jumlah
n % n % N %
1 Pengertian nyeri haid 128 71,1 52 28,9 180 100 2 Nyeri haid cenderung terjadi lebih
sering dan lebih hebat
124 68,9 56 31,1 180 100 3 Akibat yang timbul dari nyeri haid 170 94,4 10 5,6 180 100 4 Penyebab nyeri haid 144 80 36 20 180 100 5 Yang terjadi pada wanita yang
mengalami nyeri haid
125 69,4 55 30,6 180 100 6 Pembagian nyeri haid 103 57,2 77 42,8 180 100 7 Gejala klinis nyeri haid 164 91,1 16 8,9 180 100 8 Gejala lain yang sering menyertai 122 67,8 58 32,2 180 100
(39)
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui jumlah responden yang paling banyak menjawab benar tentang dismenorea adalah pertanyaan nomor 10 yaitu tentang penanganan nyeri haid dengan jumlah 177 (98,3%), dan jumlah responden yang paling banyak menjawab salah tentang dismenorea adalah pertanyaan nomor 6 yaitu tentang pembagian nyeri haid dengan jumlah 77 (42,8%). Kemudian dari hasil di atas dapat dikategorikan pengetahuan responden tentang dismenorea dengan kategori baik, cukup, dan kurang, seperti dalam tabel di bawah ini.
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU Negeri 16 Medan Tahun 2010
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Baik 74 41,1
Cukup 104 57,8
Kurang 2 1,1
Total 180 100
Pada tabel 5.3 mengambarkan bahwa sebagian besar remaja puteri mempunyai pengetahuan cukup tentang dismenorea yaitu sebanyak 104 orang (57,8%), dan hanya 2 orang (1,1%) mempunyai pengetahuan kurang. d. Sikap Responden
Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Untuk mengetahui sikap responden diajukan 10 pertanyaan tentang dismenorea. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 5.4 sebagai berikut :
(40)
Tabel 5.4
Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU Negari 16 Medan Tahun 2010
No Pernyataan SS S TS STS
N % N % N % N %
1 Nyeri haid perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter atau tenaga kesehatan
17 9,4 90 50 63 35 10 5,6
2 Seorang yang mengalami nyeri haid tidak peru menyembunyikan rasa sakit dan mengetahui apa yang harus dilakukan
38 21,1 103 57,2 30 16,7 9 5
3 Wanita perlu mengetahui penanganan nyeri haid
6 3,3 39 21,7 84 46,7 51 28,3
4 Nyeri haid terjadi perlu minum obat
17 9,4 47 26,1 66 36,7 50 27,8
5 Berolahraga dapat mengurangi nyeri haid
19 10,6 40 22,2 63 35 58 32,2
6 Jika terjadi nyeri haid, seharusnya wanita melakukan aktivitas
13 7,2 77 42,8 43 23,9 47 26,1
7 Wanita perlu mengetahui penyebab nyeri haid
57 31,7 75 41,7 10 5,5 38 21,1
8 Terjadi nyeri haid tidak perlu dilakukan pengurutan ke tukang urut
50 27,8 83 46,1 8 4,4 39 21,7
9 Untuk mengurangi rasa nyeri haid tidak perlu diberi buli-buli panas di atas perut
18 10 69 38,3 43 23,9 50 27,8
10 Setiap wanita perlu mengetahui tanda gejala nyeri haid
89 49,4 47 26,1 5 2,8 39 21,7
Dari tabel 5.4 dapat diketahui jumlah responden yang paling banyak menjawab setuju (S) tentang dismenorea adalah pada pertanyaan ke 2 yaitu sebaiknya seorang yang mengalami nyeri haid tidak perlu menyembunyikan rasa sakit dan mengetahui apa yang harus dilakukan dengan jumlah 103 (57,2%), dan responden yang paling sedikit menjawab tidak setuju (TS) tentang dismenorea adalah pada pertanyaan ke 10 yaitu wanita perlu mengetahui tanda gejala nyeri haid.
(41)
Hasil jawaban pernyataan sikap yang diberikan oleh remaja puteri SMU Negeri 16 Medan dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu positif dan negatif, seperti pada table 5.5 sebagi berikut :
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea Di SMU Negeri 16 Medan Tahun 2010
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Positif 136 75,6
Negatif 44 24,4
Total 180 100
Pada tabel 5.5 menggambarakan bahwa sebagian besar remaja puteri mempunyai sikap positif tentang dismenorea yaitu 136 orang (75,6%).
2. Bivariat
Data hubungan pengetahuan dan sikap remaja puteri tentang dismenorea di SMU Negeri 16 Medan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 5.6
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU Negari 16 Medan Tahun 2010
Pengetahuan
Sikap
Total
Positif Negatif
N % N % N %
Baik 64 86,5 10 13,5 74 100
Cukup 72 69,2 32 30,8 104 100
Kurang 0 0 2 100 2 100
Total 136 75,6 44 24,4 180 100
(42)
Pada tabel mengambarkan bahwa dari yang berpengetahuan baik terdapat 64 orang (86,5%) yang bersikap positif dan 10 orang (13,5%) yang bersikap negatif. Responden yang pengetahuan cukup terdapat 72 (69,2%) yang bersikap positif dan 32 orang (30,8%) yang bersikap negatif. Responden yang berpengetahuan kurang terdapat 2 orang (100%) yang bersikap negatif.
Berdasarkan perhitungan sebelumnya, hasil analisis lebih lanjut ditemukan p value 0,001 (<0.05). Dengan membandingkan antara p value dengan 0,05 maka diketahui bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja puteri tentang dismenorea.
(43)
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian, hubungan pengetahuan dan sikap remaja puteri tentang dismenorea di SMU Negeri 16 Medan tahun 2010 adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU Negeri 16 Medan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja puteri tentang dismenorea di SMU Negeri 16 Medan sebagian besar memiliki pengetahuan cukup sebanyak 104 orang (57,8%).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Salamah (2008) di SMA Islam Wali Songo Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto tentang dismenorea yang menyatakan bahwa pengetahuan remaja mayoritas berpengetahuan cukup. Menurut Istiarti (2000), bahwa pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari berbagai macam sumber, misalnya media masa, media elektronik, buku petunjuk petugas (petugas kesehatan), kerabat dekat dan sebagainya.
Menurut asumsi peneliti, pengetahuan remaja dalam penelitian ini dikategorikan cukup dikarenakan sebagian besar yang mempengaruhi pengetahuan remaja adalah sumber informasi yang didapat dari media (majalah, radio dan lain-lain). Dimana remaja hanya mendengar atau membaca tentang dismenorea atau dengan kata lain hanya melakukan komunikasi satu arah. Sehingga remaja tidak mempunyai kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti tentang dismenorea. Dalam hal ini sebaiknya orang tua (ibu) turut berperan serta dalam memberikan penjelasan kepada puterinya tentang dismenorea.
(44)
Menurut Widyastuti (2009) dalam bukunya bahwa cara yang paling efektif bagi remaja untuk mendapatkan pengetahuan kesehatan reproduksinya adalah orang tua, karena upaya memiliki kehidupan reproduksi yang sehat berarti suatu upaya meningkatkan kualitas keluarga karena remaja adalah bagian dari suatu keluarga. Hal ini sesuai dengan teori bahwa orang tua mempunyai peranan penting sebagai sumber informasi.
2. Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU Negeri 16 Medan
Hasil penelitian menunjukkan sikap remaja puteri tentang dismenorea di SMU Negeri 16 Medan sebagian besar adalah dengan kategori positif yaitu sebanyak 136 orang (75,6%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartianah (2007) di SMP Negeri 3 Palembang yang menyatakan bahwa sikap remaja put eri mayoritas positif, dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningsi (2007) di SMP Negeri 28 Palembang yang menyatakan bahwa sikap remaja puteri tentang dismenorea mayoritas positif.
Menurut asumsi peneliti, sikap remaja dalam penelitian ini dikategorikan positif karena sebagian besar remaja memiliki pengetahuan yang cukup tentang dismenorea. Dimana pengetahuan merupakan komponen penting yang menentukan perilaku seseorang. Hasil penelitian didapat responden yang memiliki pengetahuan cukup sebagian besar memperoleh skor pengetahuan >5. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik diperlukan untuk membentuk sikap yang baik dalam memandang masalah dismenorea.
(45)
adalah afeksi yang tidak menyenangkan atau individu akan membentuk sikap positif terhadap hal-hal yang dirasakan akan merugikan dirinya. Ini dapat diartikan bahwa semakin seorang remaja mengerti dan memiliki pengetahuan yang baik tentang dismenorea, maka orang tersebut cenderung bersifat lebih baik atau positif.
3. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU Negeri 16 Medan
Dari tabel 5.6 menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang cukup (30,8% dari total sampel), juga memiliki sikap yang kurang tentang dismenorea. Sebaliknya responden dengan pengetahuan yang baik, memiliki sikap yang baik tentang dismenorea.
Hasil uji statistic Chi-Square pada α 0,05 menunjukkan p value <0,05 yang berarti bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap responden tentang dismenorea.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ismar (2007) yang menyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap remja puteri tentang dismenorea, dan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Salamah (2008) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap remaja tentang dismenorea.
Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan komponen penting yang menentukan perilaku seseorang. Pengetahuan dapat terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
(46)
Menurut asumsi peneliti, pengetahuan sangat berhubungan dengan sikap remaja puteri tentang dismenorea. Dimana pengetahuan berperan penting dalam membentuk sikap seseorang. Karena jika remaja tidak mempunyai pengetahuan tentang dismenorea, remaja tersebut tidak mengetahui bagaimana cara menyikapi jika terjadi dismenorea.
(47)
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengelolaan data pada penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di SMU Negeri 16 Medan” maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengetahuan remaja puteri tentang dismenorea berada pada kategori cukup yaitu 104 orang (57,8%).
2. Sikap remaja puteri tentang dismenorea berada pada kategori positif yaitu 136 orang (75,6%).
3. Secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap remaja puteri tentang dismenorea dengan uji chi-square dengan derajat
kemaknaan (α = 0,05) diperoleh p value <0,05 (0,001<0,05)
B. Saran
1. Bagi Remaja
Agar remaja puteri meningkatkan pengetahuan tentang dismenorea, sehingga tidak berakibat buruk terhadap kesehatan reproduksi.
(48)
2. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan untuk memberikan informasi atau penjelasan kepada remaja tentang kesehatan reproduksi khususnya mengenai dismenorea untuk menurunkan jumlah siswa yang tidak hadir kke sekolah karena mengalami dismenorea. Seperti mengadakan seminar.
3. Bagi Orang Tua
Diharapkan untuk memberikan informasi atau penjelasan kepada ramaja puteri tentang hal-hal yang berhubungan dengan dismenorea dan orang tua ikut serta bekerja sama dengan sekolah dalam memberikan informasi tentang kesehatan reproduksinya.
4. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan untuk memberikan informasi atau penjelasan kepada remaja puteri tentang kesehatan reproduksi khususnya dismenorea seperti mengadakan penyuluhan, seminar dan lain-lain.
(49)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta Azwar, S. 2005. Sikap Manusia dan Pengukurannya.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset Coco, S. 2005. Primary Dismenorea 20 September 2009
Istiarti, 2000. Menanti Buah Hati Kaitan Antara Kemiskinan dan Kesehatan. Yogyakarta : Yayasan Adikarya IKAPI
Llewellyn. 2005. Setiap Wanita. Jakarta : Dela Prakasa Publising
________. 2005. Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Puspa Suara Manuaba. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC
_______. 2001. Kapita Selekta, Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Nyeri Haid yang Sangat Mengganggu tanggal 15 September 2009
Penelitian Prevalensi Gangguan Menstruasi pada Siswi SMU di Jakarta. Priyo, S. 2001. Modul Analisis Data. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
(50)
Sarwono, S. 2008. Psikologi Remaja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Studi Komparatif Pengetahuan dan Sikap Terhadap Dismenorea pada Siswi Puteri di SMP Negeri 3 Palembang
Studi Komparatif Pengetahuan dan Sikap Terhadap Dismenorea pada Siswi Puteri di SMP Negeri 28 Palembang
Diperoleh tanggal 4 Juni 2010
Diperoleh
tanggal 4 Juni 2010
Sugjana. 2002. Metode Statistik. Bandung : Tarsito
(51)
Lampiran 1
Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sony Bernike Magdalena S NIM : 095102073
Saya adalah mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Hubungan Pengetahan dan Sikap Remaja Putri tentang Dismenorea di SMU Negeri 16 Medan 2010”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja puteri tentang dismenorea. Untuk terlaksananya penelitian ini saya mengharapkan kepada siswi SMU Negeri 16 Medan sebagai responden dalam penelitian ini dengan menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner dengan jujur.
Informasi yang ada berikan akan dijaga kerahasiaannya. Penelitian ini hanya akan dipergunakan untuk kepentingan pendidikan serta pengembangan ilmu pengetahuan.
Atas bantuan dan kerja samanya, saya ucapkan terima kasih.
Medan, Januari 2010
Peneliti Responden
(52)
Lampiran 2
KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA
Biodata Responden
Inisial Responden : ... Kelas : ... Umur : ... Tahun
Petunjuk :
• Isilah data dengan baik dan benar serta jawablah semua pertanyaan yang ada sesuai dengan petunjuk.
• Beri tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap paling benar sesuai dengan pengatuhan anda.
Sumber Informasi :
a. Orang tua
b. Media (elektronik/cetak)
c. Tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) d. Teman
(53)
a. Kuesioner Pengetahuan tentang Dismenorea
1. Nyeri yang terdapat menjelang atau selama haid disebut... a. Nyeri haid
b. Nyeri pinggang c. Nyeri perut
2. Nyeri haid cenderung terjadi lebih sering dan lebih hebat pada wanita yang mengalami...
a. Kegelisahan dan kecemasan b. Lemas
c. Kekhawatiran dan lemah
3. Nyeri yang timbul pada saat haid dapat mengakibatkan... a. Menurunnya daya ingat dan kepintaran
b. Menurunnya fungsi tubuh
c. Menurunnya kinerja dan berkurangnya aktivitas sehari-hari 4. Nyeri haid disebabkan oleh...
a. Adanya aliran darah yang tidak lancar b. Kurang beraktivitas saat haid
c. Adanya sakit kepala
5. Wanita yang mengalami nyeri haid terjadi...
a. Peningkatan aktivitas rahim yang tidak terkoordinasi b. Peningkatan asam lambung yang tidak terkoordinasi c. Peningkatan aktivitas pencernaan yang tidak terkoordinasi
(54)
a. Nyeri haid biasa dan hebat b. Nyeri haid primer dan sekunder c. Nyeri haid primer dan hebat 7. Tanda gejala nyeri haid yaitu...
a. Nyeri perut bagian bawah yang menjalar sampai kepinggang b. Nyeri perut sampai ke dada
c. Nyeri pada payudara
8. Nyeri haid sering disertai oleh... a. Sakit kepala, mual, dan muntah b. Sakit kepala dan batuk
c. Demam
9. Nyeri haid yang menurun sesuai bertambahnya usia dan biasanya berhenti setelah melahirkan adalah...
a. Nyeri haid hebat b. Nyeri haid biasa c. Nyeri haid primer
10. Penanganan pada nyeri haid sekunder dilakukan dengan cara... a. Pemberian obat maag
b. Pemberian obat penghilang rasa sakit c. Pemberian obat tidur
(55)
b. Kuesioner Sikap Tentang Dismenorea SS : Sangat Setuju
S : Setuju TS : Tidak setuju STS : Sangat tidak setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Pada nyeri haid perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter atau tenaga kesehatan yang lainnya
2 Sebaiknya seorang wanita yang mengalami nyeri haid tidak perlu menyembunyikan rasa sakit dan mengetahui apa yang harus dilakukan
3 Setiap wanita perlu mengetahui penanganan nyeri haid
4 Jika terjadi nyeri haid perlu minum obat
5 Untuk mengurangi nyeri haid dengan berolahraga 6 Jika terjadi nyeri haid, seharusnya wanita
melakukan aktivitas
7 Setiap wanita perlu mengetahui penyebab terjadinya nyeri haid
8 Saat terjadi nyeri haid tidak perlu dilakukan pengurutan ke tukang urut
9 Untuk mengurangi rasa nyeri haid tidak perlu diberi buli-buli panas di atas perut
10 Setiap wanita perlu mengetahui tanda gejala nyeri haid
(56)
LEMBAR PERSETUJUAN VALIDITY CONTENT
Nama : Sony Bernike Magdalena S NIM : 095102073
Judul : Hubungan Pegetahuan Dengan Sikap Remaja Puteri Tentang Dismenorea
di SMU Negeri 3 Medan
Menyatakan bahwa mahasiswi tersebut di atas telah melakukan validity content oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk kelancaran proses karya tulis ilmiah ini.
Medan, Januari 2010
(57)
JADWAL PENELITIAN No Aktivitas Penelitian September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni
2010 2010 Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul
penelitian
2 Penyusunan proposal 3 Penyusunan instrument 4 Menyerahkan proposal
penelitian
5 Sidang proposal KTI 6 Perbaikan proposal 7 Menyiapkan ijin
penelitian 8 Uji validitas dan
reliabilitas
9 Pengumpulan data dan pengolahan data 10 Analisa data
11 Pengajuan Sidang KTI 12 Ujian sidang KTI 13 Revisi KTI
14 Mengumpulkan KTI
Diketahui oleh, Dosen Pembimbing ( dr. Rina Amelia, MARS ) NIP. 197604202003122002
(58)
MASTEL TABEL
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG DISMENOREA DI SMU NEGERI 16 MEDAN TAHUN 2010
No Sumber
Informasi
PENGETAHUAN
Total Kategori SIKAP Total Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Media 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 Baik 2 3 3 3 1 3 3 3 4 4 29 Positif
2 Media 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 Baik 2 3 3 2 1 2 3 3 4 4 27 Positif
3 Media 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 5 Cukup 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 14 Positif
4 Media 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 Cukup 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
5 Media 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 6 Cukup 2 2 1 2 1 3 1 1 1 1 15 Negatif
6 Media 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7 Baik 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 30 Positif
7 Orang tua 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 6 Cukup 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Negatif
8 Orang tua 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 4 2 1 1 3 3 4 3 4 28 Positif
9 Orang tua 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 Cukup 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 30 Positif
10 Orang tua 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 7 Cukup 2 2 2 3 2 2 4 4 4 4 29 Positif
11 Orang tua 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 5 Cukup 2 4 1 2 1 1 1 1 1 1 15 Positif
12 Orang tua 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 7 Cukup 3 2 1 1 1 2 1 2 1 1 15 Negatif
13 Orang tua 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 6 Cukup 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 28 Positif
14 Orang tua 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 6 Cukup 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 28 Positif
15 Orang tua 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 6 Cukup 2 3 2 4 3 3 3 4 1 4 29 Positif
16 Media 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 31 Positif
17 Media 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 27 Negatif
18 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 2 3 2 4 3 3 4 1 3 27 Positif
(59)
23 Orang tua 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 6 Cukup 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 14 Positif
24 Orang tua 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7 Cukup 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 32 Positif
25 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 2 3 2 4 3 4 4 1 4 29 Positif
26 Orang tua 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 6 Cukup 2 3 1 3 2 4 3 4 3 4 29 Positif
27 Media 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 3 4 2 3 2 2 4 3 2 4 29 Positif
28 Media 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 2 2 2 3 3 3 4 3 1 4 27 Positif
29 Media 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 2 4 2 4 2 2 4 3 3 4 30 Positif
30 Media 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 6 Cukup 3 3 3 1 2 3 2 4 4 3 28 Positif
31 Media 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 Cukup 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 14 Negatif
32 Media 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 5 Cukup 1 4 1 1 1 1 1 1 1 3 15 Positif
33 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 2 4 2 3 4 3 3 4 30 Positif
34 Media 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 30 Positif
35 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 28 Positif
36 Orang tua 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 5 Cukup 3 3 3 2 2 3 2 4 4 3 29 Positif
37 Orang tua 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 Cukup 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 14 Positif
38 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 3 3 1 2 1 4 4 3 26 Positif
39 Media 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 29 Positif
40 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 26 Positif
41 Orang tua 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 Cukup 2 1 3 3 2 3 2 1 3 3 23 Positif
42 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 4 2 3 1 4 3 4 4 4 4 33 Positif
43 Orang tua 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 3 4 1 3 2 3 4 3 3 4 30 Positif
44 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 26 Positif
45 Orang tua 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 Baik 3 4 2 2 2 3 4 3 4 3 30 Positif
46 Orang tua 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7 Baik 2 4 2 1 3 1 4 4 3 4 28 Positif
47 Orang tua 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 Baik 3 2 2 4 2 1 4 4 3 4 29 Positif
48 Media 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 5 Cukup 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 15 Positif
(60)
50 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 2 1 2 2 3 3 1 3 4 24 Negatif
51 Media 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik 4 4 2 1 1 3 3 3 3 4 28 Positif
52 Media 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 Baik 4 2 2 2 3 3 2 4 4 4 30 Positif
53 Media 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 4 3 2 1 3 3 3 3 2 4 28 Positif
54 Teman 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3 Kurang 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 15 Negatif
55 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 26 Negatif
56 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 1 3 2 1 3 3 4 4 3 4 28 Negatif
57 Orang tua 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 Baik 3 4 2 4 2 2 3 3 3 4 30 Positif
58 Orang tua 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 5 Cukup 3 3 1 3 2 1 4 3 3 4 27 Positif
59 Orang tua 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 5 Cukup 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 Positif
60 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 4 4 1 2 2 3 4 3 3 4 30 Positif
61 Media 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 30 Positif
62 Orang tua 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 5 Cukup 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28 Positif
63 Media 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 14 Negatif
64 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 Negatif
65 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 2 2 2 2 3 4 3 3 26 Negatif
66 Orang tua 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 1 3 1 1 1 2 2 2 1 1 15 Negatif
67 Orang tua 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 4 3 1 4 2 2 3 4 2 4 29 Positif
68 Orang tua 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 5 Cukup 3 3 2 2 2 1 4 4 3 4 28 Positif
69 Media 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 27 Positif
70 Media 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 4 3 4 4 2 2 3 3 3 4 32 Positif
71 Orang tua 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 Cukup 3 1 2 3 4 3 3 3 3 4 29 Positif
72 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik 2 3 1 4 3 3 4 3 3 4 30 Positif
(61)
77 Media 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 4 2 3 4 2 4 3 1 4 30 Positif
78 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 26 Positif
79 Media 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7 Cukup 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 25 Positif
80 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 1 1 1 3 3 3 4 4 25 Negatif
81 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 1 2 1 3 3 3 1 3 22 Positif
82 Orang tua 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 2 4 4 1 4 4 4 4 1 4 32 Positif
83 Orang tua 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 5 Cukup 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 29 Positif
84 Orang tua 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7 Cukup 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 28 Positif
85 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 27 Positif
86 Orang tua 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 6 Cukup 3 4 3 1 1 1 4 4 2 4 27 Positif
87 Orang tua 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 6 Cukup 3 3 1 3 2 3 3 4 3 3 28 Positif
88 Orang tua 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 7 Cukup 4 3 2 4 2 3 3 3 2 4 30 Positif
89 Orang tua 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
90 Orang tua 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 6 Cukup 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
91 Media 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik 3 3 1 1 2 3 3 4 3 4 27 Negatif
92 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 26 Positif
93 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 4 4 4 1 3 3 4 1 4 30 Positif
94 Media 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 3 4 2 3 4 3 4 3 1 4 31 Positif
95 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 1 3 3 3 4 3 3 4 29 Positif
96 Orang tua 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 6 Cukup 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 31 Positif
97 Orang tua 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 5 Cukup 2 3 2 2 3 2 4 3 1 4 26 Positif
98 Orang tua 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 5 Cukup 4 3 2 2 2 2 3 4 3 3 28 Positif
99 Orang tua 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 7 Cukup 3 3 2 1 2 2 4 4 2 4 27 Positif
100 Orang tua 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 7 Cukup 2 3 1 1 1 1 1 2 1 2 15 Negatif
101 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 1 1 3 4 4 3 3 4 29 Positif
102 Media 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 7 Cukup 3 3 3 4 1 1 4 4 3 4 30 Positif
(62)
104 Media 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik 1 3 2 4 2 2 3 4 3 4 28 Positif
105 Media 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 4 4 1 2 2 1 4 2 3 4 27 Positif
106 Media 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 5 Cukup 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 26 Positif
107 Media 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 29 Positif
108 Media 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 Cukup 4 3 2 1 3 3 3 4 3 4 30 Positif
109 Media 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 5 Cukup 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 30 Positif
110 Orang tua 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 4 4 1 4 2 2 3 3 4 4 31 Positif
111 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 2 1 4 3 4 4 3 4 30 Positif
112 Orang tua 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 28 Positif
113 Orang tua 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 27 Positif
114 Orang tua 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 14 Negatif
115 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 1 2 3 4 4 3 3 4 30 Positif
116 Media 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 29 Positif
117 Media 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 29 Positif
118 Media 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 4 1 1 4 4 4 3 3 4 31 Positif
119 Orang tua 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 6 Cukup 2 3 2 3 4 1 2 1 3 4 25 Positif
120 Orang tua 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 6 Cukup 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Negatif
121 Orang tua 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 2 3 1 3 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
122 Media 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6 Cukup 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 Positif
123 Media 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 Baik 1 3 2 3 2 2 3 3 1 3 23 Positif
124 Orang tua 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 5 Cukup 3 4 2 4 2 2 4 4 3 4 32 Positif
125 Orang tua 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7 Baik 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 14 Negatif
126 Media 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 6 Cukup 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
(63)
131 Media 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 Cukup 3 3 2 1 2 2 4 4 1 4 26 Positif
132 Orang tua 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 6 Cukup 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 28 Positif
133 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 1 3 2 2 3 4 3 4 4 28 Positif
134 Orang tua 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 3 4 2 2 2 2 4 3 4 4 30 Positif
135 Media 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7 Baik 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 29 Positif
136 Media 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7 Cukup 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Negatif
137 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
138 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 4 3 2 2 3 3 3 2 4 28 Positif
139 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 4 3 2 3 3 4 4 2 4 32 Positif
140 Media 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7 Cukup 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
141 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 4 2 1 1 3 3 4 3 3 26 Positif
142 Media 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 14 Negatif
143 Media 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 Cukup 3 4 3 2 2 3 3 3 2 4 29 Positif
144 Media 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 2 4 3 2 1 2 3 4 2 4 27 Positif
145 Orang tua 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 6 Cukup 2 4 4 2 1 2 4 4 3 3 29 Positif
146 Media 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 5 Cukup 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Negatif
147 Media 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 1 2 2 3 3 3 3 4 27 Positif
148 Media 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 3 4 1 2 2 2 4 3 2 4 27 Positif
149 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 1 3 2 2 2 2 3 3 3 4 25 Positif
150 Orang tua 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 6 Cukup 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 27 Positif
151 Orang tua 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7 Cukup 3 4 2 2 3 2 3 3 2 4 28 Positif
152 Media 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 2 3 1 3 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
153 Media 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 2 3 2 1 1 1 2 1 1 1 15 Negatif
154 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 2 2 3 2 4 3 2 3 27 Positif
155 Media 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 5 Cukup 3 4 3 2 3 3 3 4 1 4 30 Positif
156 Media 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 5 Cukup 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 28 Positif
(1)
23 Orang tua 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 6 Cukup 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 14 Positif
24 Orang tua 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7 Cukup 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 32 Positif
25 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 2 3 2 4 3 4 4 1 4 29 Positif
26 Orang tua 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 6 Cukup 2 3 1 3 2 4 3 4 3 4 29 Positif
27 Media 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 3 4 2 3 2 2 4 3 2 4 29 Positif
28 Media 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 2 2 2 3 3 3 4 3 1 4 27 Positif
29 Media 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 2 4 2 4 2 2 4 3 3 4 30 Positif
30 Media 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 6 Cukup 3 3 3 1 2 3 2 4 4 3 28 Positif
31 Media 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 Cukup 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 14 Negatif
32 Media 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 5 Cukup 1 4 1 1 1 1 1 1 1 3 15 Positif
33 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 2 4 2 3 4 3 3 4 30 Positif
34 Media 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 30 Positif
35 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 28 Positif
36 Orang tua 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 5 Cukup 3 3 3 2 2 3 2 4 4 3 29 Positif
37 Orang tua 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 Cukup 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 14 Positif
38 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 3 3 1 2 1 4 4 3 26 Positif
39 Media 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 29 Positif
40 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 26 Positif
41 Orang tua 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 Cukup 2 1 3 3 2 3 2 1 3 3 23 Positif
42 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 4 2 3 1 4 3 4 4 4 4 33 Positif
43 Orang tua 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 3 4 1 3 2 3 4 3 3 4 30 Positif
44 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 26 Positif
45 Orang tua 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 Baik 3 4 2 2 2 3 4 3 4 3 30 Positif
46 Orang tua 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7 Baik 2 4 2 1 3 1 4 4 3 4 28 Positif
47 Orang tua 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 Baik 3 2 2 4 2 1 4 4 3 4 29 Positif
48 Media 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 5 Cukup 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 15 Positif
(2)
50 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 2 1 2 2 3 3 1 3 4 24 Negatif
51 Media 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik 4 4 2 1 1 3 3 3 3 4 28 Positif
52 Media 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 Baik 4 2 2 2 3 3 2 4 4 4 30 Positif
53 Media 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 4 3 2 1 3 3 3 3 2 4 28 Positif
54 Teman 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3 Kurang 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 15 Negatif
55 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 26 Negatif
56 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 1 3 2 1 3 3 4 4 3 4 28 Negatif
57 Orang tua 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 Baik 3 4 2 4 2 2 3 3 3 4 30 Positif
58 Orang tua 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 5 Cukup 3 3 1 3 2 1 4 3 3 4 27 Positif
59 Orang tua 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 5 Cukup 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 Positif
60 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 4 4 1 2 2 3 4 3 3 4 30 Positif
61 Media 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 30 Positif
62 Orang tua 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 5 Cukup 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28 Positif
63 Media 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 14 Negatif
64 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 Negatif
65 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 2 2 2 2 3 4 3 3 26 Negatif
66 Orang tua 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 1 3 1 1 1 2 2 2 1 1 15 Negatif
67 Orang tua 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 4 3 1 4 2 2 3 4 2 4 29 Positif
68 Orang tua 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 5 Cukup 3 3 2 2 2 1 4 4 3 4 28 Positif
69 Media 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 27 Positif
70 Media 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 4 3 4 4 2 2 3 3 3 4 32 Positif
71 Orang tua 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 Cukup 3 1 2 3 4 3 3 3 3 4 29 Positif
72 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik 2 3 1 4 3 3 4 3 3 4 30 Positif
73 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 27 Positif
74 Orang tua 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 5 Cukup 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 30 Positif
75 Orang tua 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 4 3 1 4 1 4 4 4 3 4 32 Positif
(3)
77 Media 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 4 2 3 4 2 4 3 1 4 30 Positif
78 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 26 Positif
79 Media 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7 Cukup 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 25 Positif
80 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 1 1 1 3 3 3 4 4 25 Negatif
81 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 1 2 1 3 3 3 1 3 22 Positif
82 Orang tua 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 2 4 4 1 4 4 4 4 1 4 32 Positif
83 Orang tua 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 5 Cukup 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 29 Positif
84 Orang tua 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7 Cukup 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 28 Positif
85 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 27 Positif
86 Orang tua 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 6 Cukup 3 4 3 1 1 1 4 4 2 4 27 Positif
87 Orang tua 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 6 Cukup 3 3 1 3 2 3 3 4 3 3 28 Positif
88 Orang tua 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 7 Cukup 4 3 2 4 2 3 3 3 2 4 30 Positif
89 Orang tua 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
90 Orang tua 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 6 Cukup 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
91 Media 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik 3 3 1 1 2 3 3 4 3 4 27 Negatif
92 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 26 Positif
93 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 4 4 4 1 3 3 4 1 4 30 Positif
94 Media 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 3 4 2 3 4 3 4 3 1 4 31 Positif
95 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 1 3 3 3 4 3 3 4 29 Positif
96 Orang tua 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 6 Cukup 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 31 Positif
97 Orang tua 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 5 Cukup 2 3 2 2 3 2 4 3 1 4 26 Positif
98 Orang tua 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 5 Cukup 4 3 2 2 2 2 3 4 3 3 28 Positif
99 Orang tua 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 7 Cukup 3 3 2 1 2 2 4 4 2 4 27 Positif
100 Orang tua 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 7 Cukup 2 3 1 1 1 1 1 2 1 2 15 Negatif
101 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 1 1 3 4 4 3 3 4 29 Positif
102 Media 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 7 Cukup 3 3 3 4 1 1 4 4 3 4 30 Positif
(4)
104 Media 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik 1 3 2 4 2 2 3 4 3 4 28 Positif
105 Media 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 4 4 1 2 2 1 4 2 3 4 27 Positif
106 Media 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 5 Cukup 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 26 Positif
107 Media 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 29 Positif
108 Media 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 Cukup 4 3 2 1 3 3 3 4 3 4 30 Positif
109 Media 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 5 Cukup 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 30 Positif
110 Orang tua 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 4 4 1 4 2 2 3 3 4 4 31 Positif
111 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 2 1 4 3 4 4 3 4 30 Positif
112 Orang tua 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 28 Positif
113 Orang tua 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 27 Positif
114 Orang tua 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 14 Negatif
115 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 1 2 3 4 4 3 3 4 30 Positif
116 Media 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 29 Positif
117 Media 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 29 Positif
118 Media 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 4 1 1 4 4 4 3 3 4 31 Positif
119 Orang tua 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 6 Cukup 2 3 2 3 4 1 2 1 3 4 25 Positif
120 Orang tua 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 6 Cukup 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Negatif
121 Orang tua 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 2 3 1 3 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
122 Media 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6 Cukup 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 Positif
123 Media 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 Baik 1 3 2 3 2 2 3 3 1 3 23 Positif
124 Orang tua 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 5 Cukup 3 4 2 4 2 2 4 4 3 4 32 Positif
125 Orang tua 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7 Baik 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 14 Negatif
126 Media 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 6 Cukup 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
127 Media 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 2 2 1 2 1 1 3 1 1 1 15 Negatif
128 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 26 Positif
129 Media 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 Cukup 3 2 2 3 1 1 4 3 2 4 25 Positif
(5)
131 Media 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 Cukup 3 3 2 1 2 2 4 4 1 4 26 Positif
132 Orang tua 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 6 Cukup 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 28 Positif
133 Orang tua 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 1 3 2 2 3 4 3 4 4 28 Positif
134 Orang tua 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 3 4 2 2 2 2 4 3 4 4 30 Positif
135 Media 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7 Baik 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 29 Positif
136 Media 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7 Cukup 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Negatif
137 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 15 Negatif 138 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 4 3 2 2 3 3 3 2 4 28 Positif 139 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 4 3 2 3 3 4 4 2 4 32 Positif
140 Media 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7 Cukup 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
141 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 4 2 1 1 3 3 4 3 3 26 Positif
142 Media 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 14 Negatif
143 Media 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 Cukup 3 4 3 2 2 3 3 3 2 4 29 Positif
144 Media 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 2 4 3 2 1 2 3 4 2 4 27 Positif
145 Orang tua 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 6 Cukup 2 4 4 2 1 2 4 4 3 3 29 Positif
146 Media 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 5 Cukup 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Negatif
147 Media 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 1 2 2 3 3 3 3 4 27 Positif
148 Media 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 3 4 1 2 2 2 4 3 2 4 27 Positif
149 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 1 3 2 2 2 2 3 3 3 4 25 Positif
150 Orang tua 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 6 Cukup 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 27 Positif
151 Orang tua 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7 Cukup 3 4 2 2 3 2 3 3 2 4 28 Positif
152 Media 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 2 3 1 3 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
153 Media 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Cukup 2 3 2 1 1 1 2 1 1 1 15 Negatif
154 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 2 2 3 2 4 3 2 3 27 Positif
155 Media 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 5 Cukup 3 4 3 2 3 3 3 4 1 4 30 Positif
156 Media 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 5 Cukup 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 28 Positif
(6)
158 Media 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7 Baik 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 14 Negatif
159 Media 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Negatif
160 Media 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 Baik 2 3 2 3 3 3 4 3 2 4 29 Positif
161 Media 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
162 Media 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 Baik 3 4 1 3 2 3 3 3 2 4 28 Positif
163 Media 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik 4 3 2 2 1 3 3 4 2 4 28 Positif
164 Orang tua 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Negatif
165 Orang tua 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 1 3 2 1 1 2 1 2 1 1 15 Negatif
166 Media 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 Baik 3 2 1 1 1 1 2 1 1 2 15 Negatif
167 Tenaga kesehatan 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 15 Negatif 168 Tenaga kesehatan 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 2 2 1 4 4 4 4 3 4 31 Positif 169 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 2 3 2 3 2 3 4 4 4 4 31 Positif 170 Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 Positif
171 Media 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 2 3 4 3 4 4 2 3 31 Positif
172 Orang tua 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 2 3 3 3 1 3 3 3 4 28 Positif
173 Orang tua 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 5 Cukup 3 3 1 1 2 1 1 1 1 1 15 Negatif
174 Orang tua 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 Baik 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Negatif
175 Orang tua 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 Baik 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3 27 Positif
176 Media 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 5 Cukup 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Negatif
177 Media 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 3 2 1 3 3 3 3 4 3 27 Positif
178 Media 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 4 Cukup 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 26 Positif
179 Teman 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 3 Kurang 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 14 Negatif