Kondisi Demografis Gambaran Umum Wilayah

galian C. Air Sungai Bingei dipakai sebagai bahan baku air PDAM Tirtasari. 2. Kondisi Land Use Kota Binjai Pola tata guna tanah dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan, dalam hal ini penggunaan untuk pemukiman terus mengalami perubahan. Dalam hal ini, penggunaan untuk pemukiman terus bertambah sedangkan lahan sawah dan perkebunan cenderung semakin berkurang. 3. Posisi regional dalam pembangunan Kota binjai berada pada lintasan Jalan Negara antara Banda Aceh dengan Kota Medan dan daerah Wisata Bukit Lawang yang berada pada wilayah Pembangunan Medan Metropolitan Area yang dikelilingi oleh perkebunan rakyat. 4. Potensi masyarakat Tingkat urbanisasi penduduk dari daerah lain ke Kota Binjai yang membuat masyarakat yang heterogen merupakan potensi pembangunan dari sumber konflik. Bentuk dan struktur heterogenitas masyarakat Kota Binjai terdiri dari suku yang termasuk : Batak, Melayu, Minang, Aceh, Jawa, Cina, dan lain lain.

3.1.3 Kondisi Demografis

Berdasarkan hasil registrasi penduduk akhir tahun 2014, penduduk Kota Binjai berjumlah 285.530 jiwa dimana jumlah perempuan sebesar 140.107 jiwa Universitas Sumatera Utara dan laki – laki 145.423 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Binjai Utara yakni terdiri dari 43.224 jiwa laki – laki dan 41.028 jiwa perempuan. Sedangkan penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Binjai Kota yakni terdiri dari 18.100 jiwa laki – laki dan 18.054 jiwa perempuan. Penduduk Kota Binjai tahun 2014 menurun sekitar 0,99 dengan ratio jumlah wanita di tahun 2014 ini lebih kecil dari pria, jika dilihat dari perkembangannya dapat diuraikan sebagai berikut : a. Perkembangan jumlah jiwa Pertumbuhan penduduk tertinggi terjadi tahun 1995 dan terendah pada tahun 1997. Pertumbuhan penduduk Kota Binjai dalam tahun 2014 diperkirakan laki – laki naik dan perempuan kurang. Hal ini disebabkan telah dilakukannya pemutakhiran data kependudukan pada bulan April 2014, dan terdapat data penduduk ganda, baik itu antar kecamatan dalam satu KabupatenKota, dan ganda antar wilayah dalam satu provinsi. b. Angkatan kerja Dampak dari pertumbuhan penduduk akan mendorong kenaikan angkatan kerja dan mengakibatkan jumlah pengangguran semakin meningkat. Namun demikian, pertambahan angkatan kerja dapat menjadi potensi modal dalam pembangunan daerah, dimana untuk itu penyediaan lapangan kerja sangat diperlukan bagi mereka agar potensi tersebut tersalurkan sesuai keahliannya masing – masing. Dalam penyediaan lapangan pekerjaan tersebut sangat dibutuhkan modal Universitas Sumatera Utara untuk investasi. Tingginya jumlah penduduk yang memasuki angkatan menunjukkan bahwa banyaknya usia sekolah yang tidak melanjutkan pendidikan tinggi tetapi memasuki pasar kerja untuk membantu kehidupan keluarga. Pertumbuhan angkatan kerja sebesar lebih kurang 2,4 per tahun mendorong pemerintah kota untuk meningkatkan pembangunan dengan mengundang para investor menanamkan modalnya untuk mengatasi lonjakan pengangguran. Tingkat penyerapan teknologi masih rendah yang dimiliki oleh angkatan kerja yang mencari kerja sehingga kurang mampu memasuki pasar kerja. c. Penduduk miskin Penduduk miskin Kota Binjai setelah terjadinya krisis moneter pada tahun 1998 sebanyak 9754 KK, tahun 1999 berkurang menjadi 8960 KK dan penurunan tetap terjadi. Para keluarga miskin ini terdiri dari kalangan yang berpendidikan rendah, keterampilan rendah, tidak ikut keluarga berencana, dan pada umumnya tidak memiliki modal. d. Sumber daya aparatur Sumber daya aparatur merupakan potensi daerah yang cukup besar dalam menunjang pembangunan dan pengembangan wilayah. Dalam struktur pemerintah Kota Binjai dan untuk mendukung tugas – tugas Kepala Dinas telah dibentuk Peraturan Walikota Binjai Nomor 29 Tahun 2012 Tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi, dan tata Kerja Dinas Kependudukan dan Kota Binjai sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Binjai dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kependudukan dan pencatatan sipil.

3.2 Visi dan Misi Kota Binjai

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah di Kota Medan Tahun 2014

23 220 103

Prosedur Pengujian Kendaraan Umum Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 4 Tahun 2012 Ditinjau Dari Aspek Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kabupaten Karo)

4 84 97

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame (Studi Tentang Penerbitan Izin Reklame di Kota Medan)

7 150 212

Peran DPRD Dalam Fungsi Pembentukan Peraturan Daerah (Studi pada DPRD Provinsi Sumatera Utara Priode 2010 – 2011)Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara

1 40 115

“Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame

8 145 136

Analisis Penerapan Penuh Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual (Kasus Pada Pemerintah Kota Medan)

18 162 123

Implementasi Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) ( Studi Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Binjai )

1 5 111

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 7 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

0 0 28

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA BINJAI NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK)

0 0 11