Rancangan rumusan pasal yang diusulkan oleh Sir Humphrey ini merupakan rumusan yang sangat detail kendati banyaknya opini yang berbeda-
beda mengenai pengunduran diri tersebut. Oleh karena itu, rancangan pasal yang terlalu detail ini kurang disetujui dan kemudian pada akhirnya bunyi Pasal 56
yang disetujui untuk menggantikan penggolongan pasal yang detil tersebut adalah “a right of denunciation or withdrawal may be implied by the nature of
thetreaty”.
4. Praktik Negara
Apabila melihat pada praktik-praktik negara yang ada, maka jarang terdapat contoh-contoh klaim suatu negara bahwa negara tersebut memiliki hak
unuk mengundurkan diri dari perjanjian internasional yang tidak memiliki ketentuan tentang itu. Salah satu contoh praktik negara-negara yang terkenal
mengenai hak untuk pengunduran ini maka dapat dilihat pada Declaration of London. Declaration of London merupakan manifestasi awal
dalampraktiknegara untuk pengunduran diri dari perjanjian internasional.
102
Di dalam deklarasiini secara publik diakui bahwa telah menjadi suatu prinsip esensial dari hukum bangsa-bangsa bahwa tidak ada suatu otoritas yang
dapat membebaskan suatu negara dari keterikatan perjanjian internasional, atau memodifikasi ketentuan dari perjanjian yang bersangkutan agar dapat mencapai
tujuan tersebut, kecuali dengan persetujuan dari para pihak. Dan para pemerintah
102
Deklarasi ini muncul dari suatu kejadian yang melibatkan pasal-pasal Black Sea dari Treaty of Paris tahun 1856 dimana pemerintah Rusia mengumumkan pada tahun 1870 bahwa ia
harus dilepaskan dari perjanjian. Britania Raya menyatakan bahwa hak untuk melepaskan suatu pihak dari suatu perjanjian internasional merupakan hak yang hanya dimiliki oleh pemerintah dari
pihak yang merupakan pihak dari instrumen yang orisinil. Rusia kemudian meninggalkan posisinya di dalam perjanjian dan kemudian konferensi diadakan di London dimana pasal-pasal
diamandemen dengan persetujuan bersama dan sebuah Deklarasi, ditandatangani oleh semua pihaknya pada tahun 1871.
Universitas Sumatera Utara
negara-negara telah melanjutkan pandangan ini. Bahkan, beberapa kejadian besar yang melibatkan klaim serius tentang
hak untuk secara sepihak mengundurkan diri dari perjanjian adalah kejadian tertentu seperti perubahan sepihak terhadap penerimaan dari the Optional Clause
of the ICJ and PCIJ, pengunduran diri dari Geneva Conventions on the LawoftheSea1958yangdilakukanolehSenegalpadatahun1971,danbeberapaargumen
Islandia dalam kasus the Fisheris Jurisdiction yang dibawa ke hadapan ICJ pada tahun1973.
B. HubunganPengakhiran Perjanjian Internasional dengan Status Keanggotaan OrganisasiInternasional