49
segi moril maupun materil. Harapan yang dimaksud menunjuk pada sesuatu yang akan terjadi dimasa yang akan datang melalui tindakan timbal-balik yang dilakukan
oleh setiap anggota terhadap anggota yang lain yang sedang membutuhkan pertolongan, sehingga hal ini akan memperkuat rasa saling percaya antara nggota
STM. Jaringan sosial dalam STM yang didasari oleh hubungan sosial antar individu karena adanya kesamaan agama serta diikat oleh rasa kepercayaan yang kuat mampu
membentuk kerja sama dan rasa senasib sepenanggungan diantara anggotanya. Melalui jaringan sosial setiap anggota saling mengingatkan, saling
menginformasikan, saling membantu dalam melaksanakan atau mengatasi suatu masalah yang akan lebih mudah diselesaikan bersama-sama dengan anggota yang lain
dari pada bekerja sendiri.
3.4 D.Kumarasamy Sebagai Pemimpin Deli Hindu Sabba
Dalam suatu organisasi, kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi dan juga untuk mempengaruhi perilaku orang
lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.Hal seperti inilah yang dimiliki oleh D.Kumarasamy. Terbukti ketika ia mampu memimpin
sebuah organisasi sosial Tamil dan mengantarkan masyarakatnya menuju arah yang lebih maju. Ia mampu mengemban tugas yang tidak mampu dilakukan oleh para
pendiri awal Deli Hindu Sabba. Sosok D.K begitu melekat dimata masyarakat.
50
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Yahya Rowter diketahui bahwa D.K adalah orang yang memiliki wawasan luas dan telah banyak melakukan kegiatan
sosial bagi masyarakat Tamil. D.K lahir di Binjai pada 11-3-1906. D.K berasal dari keluarga sederhana,
ayahnya bekerja di perusahaan Belanda dan Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Ketika ia berumur 7 tahun ayahnya membawa mereka pindah dari Binjai ke
Medan. D.K sempat mengenyam pendidikan dasar, namun karena kerbatasan biaya ia tidak bisa melanjut ke tingkat MULO atau SMP. Pendidikan bahasa Tamil didapatnya
dari Ibunya dan pendidikan bahasa Inggris dasar di dapatnya dari ayahnya, untuk mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya ia mengikuti kursus bahasa Inggris dengan
salah satu lembaga pendidikan dari India. Di usianya yang ke 16 tahun D.K sering mengirim artikel tulisannya ke majalah bahasa Tamil yang terbit di India. artikel-
artikel yang dibuatnya selalu bertema tentang kehidupan masyarakat Tamil, baik dalam kehidupan beragama maupun adat-istiadat. Ia bekerja di perusahaan Inggris
yang bernama Harrison sebagai seorang kerani. Ketika memasuki usia 21 tahun D.K telah bergabung dan aktif menjadi
anggota Medan Ladge Of the Theosophical Society, yaitu sebuah perkumpulan yang membahas tentang dasar-dasar atau filsafah ketuhanan. Inti dari ajaran Theosophy ini
adalah mencari hakikat hakikat ilahiah atau kebenaran baik hakiki melalui pengalaman batin maupun dari norma-norma keagamaan. Secara historis dasar-dasar
ajaran Theosophy ini berasal dari perpaduan Brahmanisme, Budhisme, Neoplatonisme dan Kekristenan.
51
Bergabung di Deli Hindu Sabba merupakan sebuah langkah yang tepat bagi Kumarasamy. Telah lama ia merancang gagasan-gagasan demi memajukan
masyarakat Tamil di Medan. Untuk melaksanakan gagasan tersebut ia memerlukan wadah yang telah diketahui di masyarakat. Hingga tahun 1928 hanya Deli Hindu
Sabba yang dirasanya mampu dalam melaksanakan gagasannya. Hal ini terbukti ketika menjabat sebagai ketua Deli Hindu Sabba selama 10 tahun D.K telah banyak
melakukan pembaharuan bagi masyarakat Tamil di Medan. D.K juga pernah menulis beberapa buku dalam bahasa Tamil yaitu Walkai Wilakam Pedoman Hidup,
Madhubhana Wilakam Pembrantasan Alkohol, Guru Upadhesam di kaki Guru
Sejati. Salah satu yang di lakukan oleh D.K dan bertahan hingga sekarang adalah
merubah status wanita yang sudah tidak memiliki suami lagi “janda”. Berdasarkan adat istiadat yang berlaku di India, seorang wanita yang sudah tidak memiliki suami,
hak-haknya dibatasi, mereka dilarang untuk menikah kembali, tidak diperbolehkan menghadiri sebuah perayaan, hanya boleh menggunakan pakaian warna putih, bahkan
rambut mereka dipangkas habis hingga gundul.
44
Kekejamaan ini menjadi pemicu para janda melakukan bunuh diri dengan mengikuti tradisi Sati.
45
44
Babita dan Sanjay Tewari,The History of Indian Women: Hinduism At Crossroads with Gender,
Kanpur: CJSM University,Tanpa Tahun,hlm. 37.
45
Tradisi bakar diri seorang janda hidup-hidup bersamaan dengan jasad suami mereka dikenal dengan tradisi Sati atau Sagagaman. Berdasarkan ajaran Hindu, seorang janda yang dibakar dengan
jasad suaminya akan masuk surga bersama. Sati diyakini lebih baik dari hidup dalam keadaan janda. Namun beberapa ajaran lain dalam hindu seperti ajaran Medhatiti memiliki pandangan yang lain,
mereka berpendapat bahwa Sati adalah sarana bunuh diri.
52
Tradisi ini sempat terbawa hingga ke Medan, tetapi ritual dimana sang istri ikut masuk kedalam api pembakaran suaminya tidak lagi diijinkan oleh pemerintah
Belanda. Ketika tradisi Sati di hapuskan, dibuat tradisi baru yakni seorang wanita diijinkan menjalin kembali sebuah hubungan dengan laki-kali tetapi hanya diikat oleh
“perjanjian di bawah tangan” antara mereka berdua tanpa ikatan-ikatan lainnya. Dalam bentuk ikatan yang seperti ini posisi si wanita menjadi lemah, karena
suaminya yang baru bisa dengan mudah menceraikannya lagi tanpa adanya sanksi- sanksi atau tanggung jawab lainnya. Untuk mencegah hal ini maka D. Kumarasamy
merubah tradisi itu. D.K membenarkan bagi seorang janda dapat menikah dengan pria lainnya melalui upacara yang resmi. Akan tetapi sebagian wanita India ini memilih
untuk hidup sendiri karena sudah berkomitmen dengan janji pernikahan hanya ada satu orang suami. Namun jika seorang wanita menjadi janda di usia yang relatif
masih muda, hal ini diserahkan kepadanya dalam menentukan langkah selanjutnya. Pada saat menjabat sebagai ketua D.K melihat tata cara pernikahan dalam
agama Hindu sangat rumit terutama dalam tradisi agama Hindu pernikahan dipimpin oleh seorang pendeta dari kasta brahmana yang sangat mengerti tentang tata cara
pelaksanaannya. Pada saat itu, di Medan sangat sulit menemukan pendeta dari kasta brahmana yang mampu dan sangat paham bagaimana tata cara pernikahan yang
sebenarnya.Sehingga dalam menjalankan sebuah ritual tata cara pernikahan banyak diserahkan oleh para tetua masyarakat. Dalam hal ini D.K membuat beberapa
terobosan dalam ritual tata cara pernikahan yakni dengan mempersingkat pelaksanaannya.
53
Berikut ini adalah penjelasan mengenai ritual tata cara pernikahan Tamil Hindu. Pernikahan Tamil Hindu mengandung banyak ritual dan tradisi yang
mengandung pusat kehidupan. Ini bukan hanya tentang pengantin mengikat simpul pernikahan, tetapi juga tentang dua keluarga yang akan bersatu dan kerabat yang
datang bersama-sama untuk merestui sebuah pernikahan. Untuk melangsungkan sebuah upacara pernikahan hal yang mendasar adalah
mempelajari atau mengetahui kecocokan dari pasangan yang akan menikah. Jathagam
akan memberikan hasil tentang tingkat kecocokan rasi bintang serta kehidupan mereka kelak. Jika Jathagam memberikan hasil yang positif pernikahan
akan dapat dirancang ketahap selanjutnya. Jathagam
atau Jyoti ṣa atau Jyotiṣavedāṅga adalah salah satu ilmu yang paling
awal di India yang mengkaji astronomi dan astrologi Ilmu ini ditemukan sekitar 1400 SM di India Selatan. Jathagam merupakan salah satu ilmu yang masuk kedalam kitab
Vedanga
46
yang disusun oleh Lagadha.
47
Bagi bangsa India Jathagam dinilai dengan sangat serius, karena hasil yang didapat nantinya dapat membantu untuk menghadapi masa depan dengan cara yang
Jathagam tetap merupakan aspek penting
dari kepercayaan rakyat di India. Mereka percaya bahwa benda-benda langit, termasuk planet-planet, memiliki pengaruh di seluruh kehidupan manusia, dan
pengaruh planet adalah buah karma dari kehidupan sebelumnya.
46
Vedanga adalah bagian dari isi Veda yang merupakan enam ilmu tambahan yaitu; Shiksha
siksa: fonetik fonologi dan morphophonologi, Kalpa ritual, Vyakarana tata bahasa, Nirukta etimologi, Chandas
meter, Jyotisha pengukuran Waktu, gerakan peramalan Matahari, Bulan dan gerakan planet, astronomi.
47
Jan Gonda, A History Of Indian Literature; The Ritual Sutra vol 1, Jerman: Otto Harrassowits-Wiesbaden, 1977, hlm: 489.
54
lebih baik, menghindari setiap kemalangan atau hambatan yang mungkin telah ditetapkan dalam jalan menuju kesuksesan. Hal ini dianggap salah satu hadiah yang
paling penting untuk budaya India.
Gambar 7. Panduan
Jathagam.
Sumber: Pendeta Jaya Barthi
Dalam pengaplikasiannya ilmu ini menggunakan rumus matematika dan ilmu perbintangan. Pada awalnya hanya kaum Brahma yang bisa menggunakannya.
Seiring berjalannya waktu banyak masyarakat awam yang belajar kepada kaum Brahma. Karena kaum Brahma hanya mau melayani permintaan para petinggi-
petinggi atau pun orang-orang penting di India. Masyarakat biasa jarang akan diladeni terutama yang tidak beragama Hindu. Di zaman sekarang ini ada tiga tipe
orang yang bisa membaca Jathagam yaitu, yang pertama kaum Brahma, kedua orang
55
yang telah memiliki bakat sejak lahir, ketiga orang yang khusus belajar dan melayani masyarakat awam.
48
Hampir 99 masyarakat India baik yang tidak beragama Hindu percaya dengan kemampuan dari ramalan Jathagam. Didalam melihat kehidupan seseorang
Jathagam memiliki batasan waktu, untuk wanita 3 kali di ramal dan laki-laki 2 kali.
Wanita dilakukan ketika saat lahir untuk mencari nama yang cocok, lalu ketika mendapat menstruasi pertama dan ketika hendak menikah. Sedangkan laki-laki hanya
ketika untuk mencari nama dan ketika akan menikah. Setelah itu Jathagam akan tutup buku baginya hingga kemudian ia meninggal dunia. Ketika prediksinya
menyatakan hal yang kurang baik hal ini dapat dihindari dengan melakukan upacara Archana
. Jathagam
berfungsi untuk mengetahui nama yang sesuai untuk bayi yang baru lahir, menentukan tanggal pernikahan, mengetahui kecocokan rasi bintang pasangan
yang akan menikah, melihat tanggal baik untuk memperingati upacara kematian atau dalam melaksanakansebuah acara. Semuanya dapat dilihat dengan menggunakan
tanggal dan jam kelahiran seseorang, semakin akurat waktu yang diberikan hasil yang didapat semakin tepat.
49
48
S.K. Mukherjee,Vedanga Jyotisa of Lagadha, India: Tanpa Penerbit, 1991, hlm. 40.
49
Archana merupakan puja yang dilakukan oleh pendeta di kuil atas permintaan individu atau keluarga, di mana nama, bintang kelahiran dan keturunan dibacakan untuk memohon bimbingan dan
berkah.
Yang unik dari buku panduan Jathagam ialah dibeberapa bagian terdapat penulisannya yang terbalik, sehingga untuk membacanya pendeta harus
menggunakan cermin.
56
Gambar 8. Sistem Perhitungan Jathagam Yang Menggunakan Aksara Tamil.
Sumber: pendeta Jaya Barthi
Tahap selanjutnya yaituNichayam dimana keluarga laki-laki akan datang untuk melamar wanita, dan menentukan tanggal pernikahan, ritual ini hanya
berlangsung antara kedua keluarga di rumah wanita. Setelah Nichayam akan diadakan upacara Parisam, diupacara ini pihak laki-laki akan membawa tujuh atau Sembilan
talam yang berisikan: 1.
Bubuk cendana, kumkum, daun sirih 2 lembar, pinang 2 potong, kunyit kering, jeruk nipis yang melambangkan keserasian dari pihak pelamar.
2. Pakaian saree yang akan digunakan pada hari pernikahan, perhiasan, sisir,
cermin dan alat hias. Untuk menghiasi calon mempelai perempuan. 3.
Sirih, pinang, kunyit kering, melambangkan wanita yang masih muda dan hijau seperti sirih dan pinang lambang laki-laki yang akan membimbing
57
wanita dalam hidup berumahtangga, dan kunyit kering melambangkan keagungan rumah tangga.
4. Gula pasir,gula batu, dan permen, memiliki arti agar rumah tangga yang akan
dibina harus manis dan harmonis seperti gula. 5.
Jeruk manis 6.
Apel 7.
Anggur ketiga buah ini menyampaikan pesan untuk hidup sederhana dan alami agar rumah tangga selalu dalam keadaan sehat dan ceria serta terhindar
dari penyakit. 8.
Pisang 5,7 atau 9 sisir, pisang melambangkan keturunan yang subur. 9.
Kelapa 5, 7 atau 9 sisir, kelapa biasanya akan dihias dengan cantik. Kelapa memiliki arti agar dapat menutup rapat isi dalamnya dengan tempurung
kelapa yang keras, demikian juga diharapkan dari seorang wanita agar mampu untuk menyimpan rahasia rumah tangganya untuk tidak diketahui oleh orang
lain.
50
Kesembilan talam tersebut dibawa dengan meletakkannya di pundak wanita dari pihak laki-laki ke tempat upacara.
Menjelang hari pernikahan dilaksanakan ritual Neilengge, atau prosesi siraman dimasin-masing rumah mempelai. Kunyit merupakan komponen yang
penting dalam hal ini yang akan di oleskan ketubuh mempelai oleh keluarga dan
50
A.S Kobalen, Idealnya Sebuah Perkawinan Hindu Tamil,Jakarta: Pustaka Mitra Jaya, 2004, hlm. 28.
58
teman dekat secara bergiliran. Dalam tradisi Hindu kunyit juga berfungsi untuk meningkatkan cahaya dan menambah keindahan pengantin.
Manavarai atau tahap upacara adalah bagian penting dari pernikahan Hindu
Tamil, dengan unsur-unsur yang menarik. Gurukal atau pendeta melakukan upacara di kanopi terbuka yang dihias disebut Manavarai, dirumah pengantin pria. Api suci di
tengah Manavarai berfungsi sebagai Agni Saatchi saksi suci. Pendeta akan menbacakan doa-doa pada buah kelapa yang melambangkan kemurnian karakter, pot
atau kendi kuningan diisi dengan air dan ditempatkan di depan kedua mempelai untuk melambangkan dewa, sebuah cabang pohon untuk melambangkan kesuburan.
Tahap berikutnya adalah Mappillai Azhaippu Menyambut Mempelai Pria yang dilakukan kakak atau bibi dari mempelai wanita yang sudah menikah dengan
Aarti . Agar terhindar dari kecelakaan dalam melaksanakan proses pernikahan.
Pengantin pria dipersilahkan masuk dan menjemput mempelai wanitanya untuk sama-sama menuju Manavarai dimana pendeta telah menanti.
Upacara dimulai dengan berdoa kepada Dewa Ganesha untuk menghapus semua hambatan, pendeta akan menbacakan doa atas nama pengantin pria. Mempelai
pria kemudian diberi Thetpai cincin yang dibentuk dari rumput yang melambangkan pembersihan pikiran dan benang safron yang diikat dengan pergelangan tangan
kanannya untuk menjaga istrinya kelak terhadap setiap kejahatan yang akan datang. Lalu tujuh perempuan yang sudah menikah akan menanam sembilan jenis biji-bijian
dalam pot dan taburi air untuk menandakan restu mereka terhadap kemakmuran dan kesuburan pasangan.
59
Pasangan akan membacakan sumpah pernikahan yang dibantu oleh pendeta lalu dilanjutkan dengan Thaali kattu Ikatan dari simpul kekal yang merupakan mas
kawin yang diberikan laki-laki pada perempuan, sedangkan perempuan memasangkan cincin sebagai tanda jika mereka sekarang adalah sepasang suami istri. Selanjutnya
sindoor akan dikenakan pada kening perempuan. Sindoor juga berarti keinginan sang
istri untuk umur yang panjang bagi suaminya. Pernikahan dianggap lengkap hanya ketika pengantin bertukar karangan
bunga Maalai maatral. Maalai maatral adalah simbol pemersatu dua jiwa menjadi satu. Maalai karangan bunga terbuat dari bunga dan benang, di mana bunga
melambangkan kebahagiaan, antusiasme, kegembiraan, aspirasi, semangat dan keindahan, sedangkan benang merupakan media untuk mengamankan semua
perasaan dan emosi bersama-sama. Meskipun bunga akan layu dan rontok seriring berjalannya waktu, tetapi benang tetap utuh mengikat tangkai bunga.Dengan cara
yang sama, pasangan tidak pernah harus meninggalkan satu sama lain melalui masa- masa sulit dalam hidup dan harus selalu bergerak maju dengan saling pengertian,
cinta, hormat, kepercayaan, iman, semangat, dan mereka menerima satu sama lain sebagai mitra.
Pasangan menikah kemudian mengambil Sapthapathi tujuh langkah untuk memulai hidup baru bersama-sama. Ketujuh langkah ini memiliki makna:
Langkah pertama untuk berkembang sama lain; Langkah kedua untuk tumbuh bersama dalam kekuatan;
Langkah ketiga untuk melestarikan kekayaan kita;
60
Langkah keempat untuk berbagi suka dan duka kami; Langkah kelima untuk merawat anak-anak kita;
Langkah keenam untuk bersama selamanya; Langkah ketujuh tetap berteman seumur hidup;
51
51
P.R. Ramachander, Iyer Marriages Rites and Rituals, India: Tanpa Penerbit, 2005, hlm. 16.
Setelah mengambil tujuh langkah saatnya untuk mengitari api suci Prathakshanam
. Ujung sari wanita akan diikat dengan selendang pria, jari kelingking saling bergandengan dan dipimpin oleh laki-laki.Pasangan ini berjalan di sekitar api
suci dalam tiga putaran. Putaran pertama, pengantin laki-laki akan menempatkan kaki kanan mempelai wanita pada Ammi batu granit dan memasangkan Metti cincin
perak pada kedua kakinya. Pada putaran yang kedua giliran mempelai wanita melakukan hal yang sama pada pasangannya. Ammi melambangkan fondasi yang kuat
hidup dan Metti melambangkan satu-satunya tanda yang terlihat dari status perkawinannya karena Thaali akan tersembunyi di balik pakaiannya sepanjang
waktu. Putaran terakhir melambangkan persatuan mereka sebagai suami istri yang lengkap dan utuh. Akan ditutup dengan pemberkatan dari semua orang yang hadir
pada ritual dengan menghujani pasangan pengantin dengan beras kuning yang dicampur dengan bunga.
61
Gambar. 9 Ritual Memasangkan Cincin di Atas
Ammi.
Sumber: goodphotography.info.com Setelah semuaritual yang telah dilaksanakan sejak pagi, ada waktunya untuk
Nalungu yaitu bermain untuk pasangan dan keluarga untuk bersantai dan
mengakrabkan ikatan dengan baik. Nalungu menawarkan berbagai macam permainan seperti memancing cincin, pengantin wanita mewarnai kaki pengantin pria, mengipasi
dia, bercermin, Selama permainan ini, keluarga menyanyikan lagu-lagu untuk memperolok pasangan.
Dari penjelasan ritual tata cara pernikahan di atas, berikut ini adalah beberapa prosesi yang dihilangkan atau dipersingkat, diantaranya yakni pernikahan biasanya
dilakukan di Manavarai namun Manavarai dianggap sebagai pemborosan mengingat pada saat itu masyarakat Hindu Tamil berada pada taraf ekonomi yang menengah ke
62
bawah. Selanjutnya mengenai ritual mengitari api suci Prathakshanam dihilangkan dan dipersingkat dengan kedua mempelai tetap duduk di hadapan api suci.
Selanjutnya mengenai ritual Nalungu tidak lagi dilaksanakan karena dianggap kurang penting.
63
BAB IV KEMUNDURAN DELI HINDU SABBA
Organisasi merupakan sebuah kesatuan sosial yang dibentuk untuk mencapai suatu tujuan atau sekelompok tujuan. Suatu organisasi dapat terbentuk karena
dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di
sekitarnya karena masyarakat tersebut memberikan kontribusi yang maksimal. Setiap organisasi pasti selalu mengalami pasang surut, hal ini juga terjadi
kepada Deli Hindu Sabba. Pernah mengalami kevakuman hampir 10 tahun, Deli Hindu Sabba mampu bangkit dan berkarya di tengah masyarakat Tamil. Kejayaan
Deli Hindu Sabba tidak terlepas dari peran pemimpin dan pengurusnya. Tetapi kejayaan tersebut tidak berlangsung selamanya. Memasuki tahun 1942 aktivitas Deli
Hindu Sabba mulai menyurut. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan kemunduran organisasi Deli Hindu
Sabba yakni antara lain faktor kultural antara golongan atas dan bawah yakni adanya dominasi golongan atas dengan bawah. Contohnya yaitu dalam kalangan Sikh hanya
sebatas penyandang dana namun dalam kepengurusan tidak terlalu banyak berarti. Dalam aturan awal organisasi seluruh kelompok etnis India boleh bergabung dalam
organisasi, tapi dalam prakteknya antara etnis Sikh dan Adi Dravida tidak mau berbaur dan bekerjasama menjalankan organisasi.