BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMAN 4 Medan dengan tujuan untuk mengetahui distribusi maloklusi pada siswa SMAN 4 Medan. Penelitian ini menggunakan
kuisioner yang diberikan kepada responden kemudian dari kuisioner tersebut didapat subjek penelitian yang berjumlah 100 orang, terdiri dari 48 orang laki-laki dan 52
orang perempuan. Subjek penelitian ini disesuaikan dengan sampel yang diperlukan dalam penelitian ini dan diambil dengan menggunakan teknik simple random
sampling. Berdasarkan hasil pencatatan dan pengamatan pada subjek penelitian,
dilakukan uji statistik deskriptif untuk mengetahui distribusi maloklusi pada siswa SMAN 4 Medan dalam bentuk frekuensi dan persentase Tabel 1.
Tabel 1. Distribusi maloklusi berdasarkan klasifikasi Angle pada siswa SMAN 4 Medan
Maloklusi klasifikasi Angle
Total n = 100
Laki-laki n = 48
Perempuan n = 52
N n
n Klas I
62 62
26 54,2
36 69,2
Klas II 1
1 1
1,9 Klas III
37 37
22 45,8
15 28,8
Keterangan : n = frekuensi
= persentase
Tabel 1 memperlihatkan bahwa hubungan molar Klas I memilki total persentase paling tinggi yaitu 62 62 orang yang terdiri atas persentase perempuan
69,2 36 orang dan laki-laki 54,2 26 orang. Kemudian total persentase hubungan molar Klas II 1 1 orang yang hanya dimiliki perempuan. Total
Universitas Sumatera Utara
persentase hubungan molar Klas III 37 37 orang dengan persentase pada laki-laki 45,8 22 orang dan perempuan 28,8 15 orang.
Penelitian ini bukan hanya melihat distribusi maloklusi berdasarkan klasifikasi Angle saja, tetapi juga melihat distribusi maloklusi berdasarkan bentuk-
bentuk umum seperti crowding, spacing, crossbite, deep bite, open bite dan protrusi. Distribusi maloklusi berdasarkan bentuk-bentuk umum pada siswa SMAN 4 Medan
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Distribusi maloklusi berdasarkan bentuk-bentuk umum pada siswa SMAN 4 Medan
Bentuk-bentuk umum maloklusi
Total n = 100
Laki-laki n = 48
Perempuan n = 52
N n
n
Crowding
Crowding Anterior 76
76 39
81,2 37
71,1 Crowding Posterior
45 45
24 50
21 40,3
Spacing
Spacing Anterior 15
15 10
20,8 5
9,6 Spacing Posterior
1 1
1 1,9
Crossbite
Crossbite Anterior 9
9 6
12,5 3
5,8 Crossbite Posterior
1 1
1 1,9
Deep bite
8 8
6 12,5
2 3,8
Open bite 3
3 2
4,2 1
1,9
Protrusi
2 2
2 4,2
Keterangan : n = frekuensi
= persentase
Tabel 2 memperlihatkan bahwa dari semua bentuk-bentuk umum maloklusi yang diteliti, crowding memiliki total persentase paling tinggi terutama pada
crowding anterior 76 76 orang yaitu pada laki-laki 81,2 39 orang dan perempuan 71,1 37 orang. Sedangkan untuk persentase crowding posterior 45
Universitas Sumatera Utara
45 orang yaitu pada laki-laki 50 24 orang dan perempuan 40,3 21 orang. Selanjutnya total persentase tertinggi kedua yaitu spacing 16 16 orang yang terdiri
dari spacing anterior 15 15 orang dan spacing posterior sebanyak 1 1 orang. Persentase spacing anterior pada laki-laki sebanyak 20,8 10 orang dan perempuan
9,6 5 orang sedangkan untuk spacing posterior 1,9 1 orang pada perempuan. Total persentase crossbite adalah 10 10 orang yang terdiri dari crossbite
anterior 9 9 orang dan crossbite posterior 1 1 orang. Persentase crossbite anterior yang ada pada laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan, sedangkan untuk
yang memiliki crossbite posterior adalah perempuan. Selanjutnya, total persentase deep bite sebesar 8 8 orang dengan
persentase pada perempuan 3,8 2 orang dan laki-laki 12,5 6 orang. Total persentase open bite sebesar 3 3 orang dengan persentase pada laki-laki sebanyak
4,2 2 orang dan perempuan hanya 1,9 1 orang. Total persentase protrusi sebesar 4,2 2 orang dan hanya dijumpai pada laki-laki dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN