commit to user
oleh guru. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam batas waktu yang singkat maupun lama. Hal  ini  mengandung  pengertian  bahwa  guru  menerapkan  pembelajaran  kooperatif
dalam satu waktu tertentu dan seiring dengan perkembangannya guru bisa melakukan improvisasi  dan  memadukannya  dengan  beberapa  teknik  yang  lain.  Masing-masing
guru  harus  menyesuaikan  dengan  kondisi  dan  situasi  kelas  agar  penerapan  metode pasangan terstruktur dapat lebih diefektifkan.
B. Penelitian yang Relevan
Adapun  penelitian  yang  relevan  dengan  penelitian  ini  adalah  penelitian  yang dilakukan  oleh  Yuni  Susilowati  2008  dengan  judul  “Peningkatan  Keterampilan
Bercerita  dengan  metode  Paired  Storytelling  pada  Siswa  Kelas  V  SD  Negeri Pringanom  1  Masaran  Sragen”.  Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa
pembelajaran  bercerita  dengan  metode  paired  storytelling  mampu  mengefektifkan waktu  pembelajaran  bercerita  sehingga  kemampuan  bercerita  siswa  dapat
terkembangkan  dengan  optimal  dan  meningkatnya  kualitas  proses  dan  hasil pembelajaran  bercerita.  Dengan  diterapkannya  metode  paired  storytelling  dalam
pembelajaran  bercerita  di  depan  kelas,  kemampuan  bercerita  siswa  dapat terkembangkan.  Semula,  sebagian  siswa  tidak  dapat  tampil  bercerita  di  depan  kelas
karena  keterbatasan  waktu  pembelajaran  bercerita  yang  tersedia.  Dengan  metode  ini mereka  semua  dapat  tampil  bercerita  di  depan  kelas  karena  metode  ini  dapat
mengefektifkan  waktu  pembelajaran.  Selain  itu,  metode  paired  storytelling  dapat
memupuk  kerja  sama  siswa,  dan  memotivasi  siswa  untuk  tampil  bercerita  sehingga
mereka tidak lagi takut, malu, dan grogi saat diminta tampil bercerita di depan kelas.
commit to user
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran  berbicara  yang  selama  ini  dilakukan  oleh  guru  adalah  siswa diminta  tampil  berbicara  di  depan  kelas  secara  individu.  Tampil  berbicara  di  depan
kelas  secara  individu  dilaksanakan  setelah  siswa  diberi  penjelasan  mengenai  tema dari pembelajaran tersebut. Tema pembelajaran atau wacana tersebut mereka pahami
kemudian dipresitasikan di depan kelas. Metode  di  atas  ternyata  masih  kurang  optimal  untuk  meningkatkan
keterampilan berbicara di depan kelas. Hal ini terbukti dengan masih sedikitnya siswa yang  berani  tampil  di  depan  kelas.  Mereka  sering  lupa  dan  bingung  apa  yang  akan
dikatakan  setelah  mereka  di  depan  kelas.  Selain  itu,  rasa  takut  dan  grogi  sewaktu tampil di depan kelas masih sering terlihat. Mereka umumnya malu dan takut apabila
diminta  tampil  di  depan  kelas.  Akibatnya,  prestasi  keterampilan  berbicara  siswa masih rendah.
Berdasarkan  hal  tersebut,  dibutuhkan  sebuah  metode  yang  dapat  memotivasi mereka untuk aktif berbicara di depan kelas. Salah satu metode yang dapat dilakukan
adalah dengan metode pasangan terstruktur. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan  berbicara  siswa  di  depan  kelas.  Selain  itu,  mereka  juga  tampil  berdua
atau  berpasangan  sehingga  mereka  tidak  malu  dan  tidak  grogi  serta  waktu pembelajaran  berbicara  akan  lebih  efektif.  Dengan  metode  yang  diterapkan  maka
telah  didapatkan  hasil  yang  cukup  memuaskan  dan  kualitas  keterampilan  berbicara siswa meningkat.
commit to user
Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan dalam bagan berikut ini:
Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan