20
intravenaIV pada bayidan anak-anak, agen volatile diberikanmelalui maskeruntuk induksi general anestesi.
5. Obat laintermasuk agenantiemetikuntuk melindungi terhadap mual dan muntah, relaksan otot, obat-obatanuntuk mengontroltekanan darahatau
heart rate, dan sebagai obatantiinflamasi nonsteroidNSAID.
2.4.3 Keuntungan dan Kerugian General Anesthesia
Penyedia anestesi bertanggung jawab untuk menilai semua faktor yang mempengaruhi kondisi medis pasien dan memilih teknik anestesi yang
optimalsesuai. Atribut general anestesi meliputi Press, 2013: 1. Keuntungan
a Mengurangi kesadaran dan ingatan intraoperatif pasien. b Memungkinkan relaksasi otot yang diperlukan untuk jangka waktu
yang lama. c Memfasilitasi kontrol penuh terhadap jalan napas, pernapasan, dan
sirkulasi. d Dapat digunakan dalam kasus-kasus alergi terhadap agen anestesi
lokal. e Dapat diberikan tanpa memindahkan pasien dari posisi terlentang.
f Dapat disesuaikan dengan mudah dengan durasi prosedur yang tak terduga.
g Dapat diberikan dengan cepat dan bersifat reversibel. 2. Kekurangan
a Membutuhkan peningkatan kompleksitas perawatan dan biaya terkait. b Membutuhkan beberapa derajat persiapan pasien sebelum operasi.
c Dapat menyebabkan fluktuasi fisiologis yang memerlukan intervensi aktif.
d Terkait dengan komplikasi yang kurang serius seperti mual atau muntah, sakit tenggorokan, sakit kepala, menggigil, dan tertunda
kembali ke fungsi mental yang normal.
Universitas Sumatera Utara
21
Dengan kemajuan modern di obat-obatan, teknologi pemantauan, dan sistem keamanan, serta penyedia anestesi yang berpendidikan tinggi, resiko yang
disebabkan oleh anestesi kepada pasien yang menjalani operasi rutin sangat kecil. Kematian disebabkan general anethesia dikatakan terjadi pada tingkat kurang dari
1:100.000. Komplikasi minor terjadi pada tingkat yang dapat diprediksi, bahkan pada pasien yang sebelumnya dalam keadaan sehat.
Frekuensi gejala yang terkait anestesi selama 24 jam pertama setelah operasi rawat jalan adalah sebagai berikut Press, 2013:
a Muntah: 10-20 b Mual: 10-40
c Sakit tenggorokan: 25 d Nyeri Insisional: 30
Universitas Sumatera Utara
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut The International Association for the Study of Pain IASP tahun 2011, definisi nyeri adalah suatu pengalaman sensoris dan emosional yang tidak
menyenangkan, dihubungkan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau potensial terjadi kerusakan jaringan atau digambarkan dalam keadan yang
berkaitan dengan kerusakan tersebut. Definisi tersebut dapat juga menjelaskan bahwa persepsi nyeri sangat subjektif tergantung impuls nyeri respon emosional
terhadap nyeri,
dan tingkah
laku berdasarkan
pengalaman nyeri
sebelumnya.Menurut the American Pain SocietyAPS pada tahun 1996, dampak nyeri pada perasaan sejahtera pasien sudah sedemikian luas diterima sehingga
banyak institusi sekarang menyebut nyeri sebagai “tanda vital kelima” fifth vital sign, dan mengelompokkannya bersama tanda-tanda klasik suhu, nadi,
pernapasan, dan tekanan darah.
Saat ini semakin banyak pasien yang mendapatkan tindakan operasi sebagai salah satu pilihan pengobatan. Hal ini terlihat dengan adanya
kecenderungan peningkatan jumlah tindakan operasi pada beberapa rumah sakit dari waktu ke waktuWindiarto, 2010. Berkaitan dengan itu, salah satu hal
terpenting yang harus diperhatikan dalam tindakan operasi adalah anestesi. Tindakan general anestesi merupakan salah satu jenis anestesi yang sering
dilakukan pada pasien yang akan menjalani operasi Windiarto, 2010. General anestesi adalah ketidaksadaran yang dihasilkan oleh medikasi.
Inilah sebab mengapa pembedahan dan pengobatan lain yang sebenarnya menyebabkan rasa yang sangat sakit dapat dilakukan Torpy, 2011. Selama
dalam keadaan anestesi, pasien tidak dapat dibangunkan, sekalipun diberikan stilmulasi yang menyakitkan, dan kemampuan untuk mempertahankan fungsi
ventilasi serta sistem kardiovaskular sering mengalami gangguan BlueCross BlueShield of North Carolina, 2014.
Universitas Sumatera Utara