Obesitas 1 Defenisi Obesitas Kadar Trigliserida pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang Obesitas dan Non-obesitas Tahun 2016
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Obesitas 2.1.1 Defenisi Obesitas
Obesitas adalah deposit atau akumulasi jaringan lemak yang berlebihan didalam tubuh.
1
Obesitas dapat juga diartikan sebagai suatu kondisi abnormal atau peningkatan akumulasi lemak dalam tubuh yang berisiko bagi kesehatan.
2
Obesitas dinilai paling mudah dengan berat badan dan tinggi badan, yaitu dengan cara menghubungkan berat badan dengan rentang tinggi badan rata-rata dan umur
disebut pengukuran antropometri. Secara alternatif, antropometri dapat digunakan untuk menilai derajat lemak.
3
Indeks Massa Tubuh IMT merupakan salah satu indikator status gizi yang diperoleh dari perbandingan berat badan dalam kilogram
kg dan tinggi badan dalam meter kuadrat m
2
.
9
Indeks massa tubuh digunakan sebagai alat skrining masalah berat badan pada anak.
10
Setelah dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan anak, Grafik WHO 2006 digunakan
untuk usia 0-2 tahun kemudian untuk anak yang berusia lebih dari 2 tahun kita dapat memplot hasil IMT pada kurva cdc BMI-for-age growth chart yang
dibedakan berdasarkan jenis kelamin.
11,12
Sedangkan perhitungan IMT pada orang dewasa berbeda oleh karena kriteria IMT pada anak maupun remaja spesifik
terhadap umur dan jenis kelamin. Umur dan jenis kelamin pada anak dan remaja dipertimbangkan karena jumlah lemak tubuh akan berubah sesuai dengan usia dan
jenis kelamin yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Central for Disease Control and Prevention CDC dan American Academy Pediatrics AAP
merekombinasikan perhitungan IMT dimulai sejak umur 2 tahun untuk skrining overweight obesitas pada anak.
10
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Dasar pemilihan penggunaan grafik IMT sesuai usia.
Usia Grafik IMT yang dipakai
Alasan 0-2 tahun
WHO 2006 Grafik IMT CDC
2000 tidak tersedia untuk
klasifikasi usia
dibawah 2
tahun 2-18 tahun
CDC 2000 Dengan
menggunakan grafik IMT
CDC 2000
persentil 95, deteksi dini obesitas dapat
ditegakkan
Grafik IMT CDC 2000 ambang bata yang digunakan untuk kategori overweight adalah diatas P
85-
P
95
sedangkan untuk kategori obesitas adalah jika lebih besar dari P
95
grafik CDC 2000.
13
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kurva CDC BMI-for-age growth chart
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Kurva CDC BMI-for-age growth chart
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui nilai IMT pada orang dewasa, dapat dihitung dengan rumus berikut:
Berat Badan Kg IMT
= -------------------------------------------------------
Tinggi Badan m X Tinggi Badan m Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan Food and Agriculture
Organization FAOWHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Dengan ketentuan bahwa batas ambang normal untuk laki-laki
adalah: 20,1–25,0; dan untuk perempuan adalah : 18,7-23,8. Untuk kepentingan pemantauan dan tingkat kegemukan ataupun tingkat defesiensi kalori lebih lanjut,
FAOWHO merekombinasikan menggunakan satu batas ambang antara laki-laki dan perempuan. Ketentuan yang digunakan adalah menggunakan ambang batas
laki-laki untuk kategori kurus tingkat berat dan menggunakan ambang batas pada perempuan untuk kategori gemuk tingkat berat. Untuk kepentingan Indonesia,
batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian dibeberapa negara berkembang. Pada akhirnya dapat disimpulkan,
batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 IMT berdasarkan WHO 2000 Kategori
IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat
17,0 Kekurangan berat badan tingkat ringan
17,0 – 18,4 Normal
18,5 – 25,0 Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat 27,0
Universitas Sumatera Utara
Jika seseorang termasuk kategori : 1. IMT 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat
badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis KEK berat. 2. IMT 17,0 – 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan
berat badan tingkat ringan atau KEK ringan.
14
Tabel 2.3 Kategori Status Berat dengan Jangkauan Persentil CDC,2011.
Kategori Status Berat Jangkauan Persentil
Underweigth
Persentil ke-50
Healthy weigth
Persentil ke-50 - Persentil ke-85
Overweigth
Persentil ke-85 - Persentil ke-95
Obesitas
≥ Persentil ke-95
2.2 Faktor Risiko Obesitas 2.2.1 Jenis Kelamin