Struktur Kimia Trigliserida Metabolisme Trigliserida

4. Setiap hari melewatkan waktu makan satu kali atau lebih. 5. Pemilihan makanan selingan antara rentang jam makan yang kurang atau tidak tepat. 6. Perhatian terhadap makanan tertentu yang menyebabkan jerawat. 7. Takut mengalami obesitas. 8. Tidak mau minum susu. 9. Mulai mengkonsumsi alkohol. Disamping itu remaja juga memiliki kebiasaan makan cemilan diluar jam makan. Gaya hidup duduk lama sambil ngemil makanan tinggi kalori dan lemak serta rendah gizi dan kurang serat menjadi faktor penunjang kelebihan berat badan. 15

2.3 Trigliserida

Trigliserida adalah sebuah molekul lemak yang terdiri dari senyawa gliserol dan 3 asam lemak yang diproduksi oleh hati. 20 Obesitas, merokok, aktifitas fisik yang kurang aktif, diet tinggi karbohidrat, konsumsi alkohol berlebih merupakan faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan kadar trigliserida. 7 Trigliserida juga berperan sebagai molekul bahan bakar, asam lemak disimpan dalam bentuk triasilgliserol yang berupa ester gliserol yang tidak bermuatan digunakan dalam tubuh terutama untuk menyediakan energi. Tempat utama penimbunan trigliserida adalah sitoplasma sel adiposa sel lemak. Titik- titik trigliserida membentuk butiran besar yang mengisi hampir seluruh sel. Sel adiposa dikhususkan untuk mensintesis dan penyimpanan trigliserida untuk mobalisasi trigliserida menjadi molekul bahan bakar untuk energi dan dipindahkan oleh darah kedalam jaringan. 21

2.3.1 Struktur Kimia Trigliserida

Berdasarkan sifat kimianya, gugus dasar lipid dari trigliserida dan fosfolipid adalah asam lemak, yang terdiri dari hidrokarbon berantai panjang asam organik. Sebuah asam lemak yang khas yaitu asam palmitat, adalah sebagai berikut: CH3 CH2 14COOH. Trigliserida yang terdiri dari gliserol yang Universitas Sumatera Utara berikatan dengan 3 asam lemak. Ketiga asam lemak yang berikatan dengan gliserol dapat sama maupun berbeda. Rumus kimia trigliserida adalah RCOOCH2CHOOC-R’CH2-OOCR’’ dimana R,R’,R” adalah rantai alkil. 1 Gambar 2.3 Struktur Kimia Trigliserida Universitas Sumatera Utara Pada tubuh manusia, lemak yang paling sering terdapat dalam trigliserida adalah 1 asam stearat ditunjukkan pada contoh tristearin , yang mempunyai rantai karbon-18 yang sangat jenuh dengan atom hidrogen, 2 asam oleat, yang juga mempunyai rantai karbon-18 tetapi mempunyai satu ikatan ganda dibagian tengah rantai, dan 3 asam palmitat, yang mempunyai 16 atom karbon dan sangat jenuh. 21,22

2.3.2 Metabolisme Trigliserida

Orang dewasa mengonsumsi sekitar 60-150 gram lipid per hari. Lebih dari 90 lipid yang dikonsumsi adalah trigliserida. Sisanya mengandung kolesterol, ester kolesterol, fosfolipid, dan asam lemak yang tidak mengalami esterifikasi. Metabolisme lipid terdiri atas tiga jalur yaitu, eksogen, endogen dan reverse cholesterol transport. Jalur eksogen dan endogen berhubungan dengan metabolisme LDL dan trigliserida, sedangkan reverse cholesterol transport mengenai metabolisme HDL. Dalam jalur eksogen, pencernaan lipid dimulai di dalam lambung. Lipid dikatalisis oleh lipase yang berasal dari lipase lingual berada di belakang lidah. Target utama enzim ini adalah molekul triasilgliserol. Pada lambung triasilgliserol didegradasi oleh lipase lambung. Kedua enzim ini relatif stabil terhadap kondisi asam, dengan pH optimum 4 sampai 6. Selanjutnya di usus halus metabolisme lipid yang terjadi diatur oleh kolesitokinin CCK, enzim pankreas, dan sekretin. Produk utama degradasi lipid pada usus halus adalah asam lemak bebas, kolesterol bebas, dan 2-monoasilgliserol. Kemudian produk-produk tersebut bersama dengan garam empedu membentuk misel campuran mixed micelles, yang merupakan kumpulan lipid amfipatik berbentuk cakram, bercampur dengan gugus hidrofobik di bagian dalam dan hidrofilik di bagian luar, sehingga penyerapan dapat terjadi pada membran brush border enterosit sel mukosa. Campuran lipid yang telah diserap oleh enterosit bermigrasi ke retikulum endoplasma. Asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi triasilgliserol Universitas Sumatera Utara sedangkan kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester. Lalu kedua hasil ini bersama fosfolipid dan apoliprotein akan membentuk partikel besar lipoprotein yang dikenal dengan kilomikron. Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe dan akhirnya melalui duktus torasikus lalu masuk ke aliran darah. Triasilgliserol dalam kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh lipoprotein lipase menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas dapat disimpan sebagai triasilgliserol kembali di jaringan lemak adiposa, namun bila terdapat dalam jumlah yang banyak sebagian akan diam bil oleh hepar atau hati menjadi bahan untuk pembentukan triasilgliserol dihepar. Setelah hampir semua triasilgliserol dihilangkan, sisa-sisa kilomikron yang mengandung kolesterol ester, fosfolipid, apolipoprotein, akan dibawa ke hepar. Pada metabolisme endogen triasilgliserol dan kolesterol disintesis di hepar diangkut dan disekresi ke dalam sirkulasi dalam bentuk sebagai lipoprotein Very Low Density Lipoprotein VLDL. Triasilgliserol di VLDL akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase dalam sirkulasi. Kemudian VLDL akan berubah menjadi Intermediate Density Lipoprotein IDL, yang mengalami hidrolisis sehingga menjadi LDL. Sebagian dari kolesterol VLDL, kolesterol IDL dan kolesterol LDL akan mengangkut kolesterol ester kembali ke hepar. Sebagian kolesterol di LDL akan dibawa ke hepar dan jaringan steroidogenik lain yang memiliki reseptor untuk kolesterol LDL seperti ovarium, testis dan kelenjar adrenal. Sebagian dari kolesterol LDL akan mengalami oksidasi dan ditangkap scavenger receptor A SR-A di makrofag dan akan menjadi sel busa. Semakin banyak kadar kolesterol LDL dalam plasma, maka akan semakin banyak mengalami oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag. Meningkatnya jumlah small dense LDL pada sindrom metabolik dan kadar kolesterol High Density Lipoprotein HDL merupakan dua hal yang mempengaruhi tingkat oksidasi. 23 Gambar 2.4 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Proses Metabolisme Lipid Eksogen dan Endogen.

2.3.3 Biosintesis Trigliserida