Hubungan Obesitas dengan Kadar Trigliserida

fosfat asiltransferase dan 1 -asilgliserol-3-fosfat asiltransferase. Fosfatidat diubah oleh fosfatidat fosfohidrolase dan diasilgliserol transferase DGAT menjadi 1,2- diasilgliserol dan kemudian triasilgliserol. tahap yang spesifik untuk sintesis Diasilglierol transferase mengatalisis satu-satunya triasilgliserol. Monoasilgliserol asiltransferase mengubah monoasilgliserol menjadi 1,2- diasilgliserol pada jalur monoasilgliserol di mukosa usus halus. Aktivitas enzim enzim ini sebagian besar dijumpai di retikulum endoplasma, tetapi sebagian dijumpai di mitokondria. Fosfatidat fosfohidrolase terutama ditemukan di sitosol, tetapi bentuk aktif ini terikat dengan membran. Pengaturan biosintesis triasilgliserol didorong oleh ketersediaan asam lemak bebas. Asam-asam lemak yang lolos dari oksidasi umumnya diubah menjadi fosfolipid, dan jika kebutuhan ini telah terpenuhi maka asam-asam tersebut digunakan untuk sintesis triasilgliserol. 22

2.4 Hubungan Obesitas dengan Kadar Trigliserida

Obesitas berhubungan dengan kadar lipoprotein serum yang abnormal. Lipoprotein terdiri atas kolesterol bebas atau ester, trigliserida, fosfolipid, dan apoprotein. Trigliserida adalah simpanan lipid yang utama dalam jaringan adiposa. Pada penderita obesitas kadar trigliserida dalam plasma darah lebih tinggi atau mengalami peningkatan dibanding pada orang yang tidak obesitas. Keadaan obesitas meningkatkan risiko dari penyakit kardiovaskular hal ini erat kaitannya dengan sindroma metabolik meliputi resistensi insulin, gangguan toleransi glukosa, abnormalitas trigliserida, hemostasis, disfungsi endotel dan hipertensi. Akumulasi lemak berlebih pada penderita obesitas mengakibatkan peningkatan jumlah asam lemak bebas dari hasil hidrolisis LPL endotel. Peningkatan ini menyebabkan produksi oksidan yang berefek negatif terhadap retikulum endoplasma dan mitokondria. Penimbunan lemak berlebih dilepas dalam bentuk free fatty acid FFA juga akan menghambat terjadinya lipogenesis sehingga menghambat klirens serum triasilgliserol sehingga menimbulkan peningkatan kadar trigliserida hipertrigliseridemia. 24 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pernyataan dari American Heart Association AHA dari tahun 1999 hingga tahun 2004 dilaporkan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dan konsentrasi dengan trigliserida. Sekitar 80 dari partisipan yang mengalami overweight IMT ≥30kgm 2 memiliki kadar ≥150 mgdL. 83 . 43 partisipan dengan IMT normal 25kgm 2 cenderung memiliki kadar trigliserida150mgdL dan 39 200mgdL. Pernyataan ini didukung dengan laporan oleh survei NHANES National Health and Nutrition Examination Survey pada tahun 1999-2006 bahwa partisipan yang termasuk dalam kategori berat badan normal memiliki kadar trigliserida yang tinggi ≥150mgdL sejumlah 5.9. Dan partisipan yang mengalami overweight atau obesitas dengan peningkatan kadar trigliserida berjumlah 13.8 dan 24. 8

2.5 Hubungan Trigliserida dengan Gangguan Kardiovaskular