BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Penentuan Zat Warna
Pemeriksaan zat pewarna buatan dilakukan pada 3 sampelyaitu Minuman Ringan. Sampel tersebut diambil dari beberapa penjual yang ada di wilayah Kota
Medan. Sampel dibawa ke Laboratorium MMHP Minuman dan Makanan serta Hasil Pertanian untuk penentuan jenis zat pewarna dengan menggunakan metode
kromatografi kertas.Hasil Pemeriksaan dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Penentuan Zat Pewarna Sintetis Dalam Minuman
RinganSecara Kromatografi Kertas No
Sampel Warna Minuman
Jenis Zat Pewarna Keterangan
1 Minuman Ringan Nutri
Sari Jeruk Kuning
Sunset Yellow, Tartrazine
Diizinkan
2 Minuman Ringan Pop Ice
Strawberry Merah Muda
Karmoisin Diizinkan
3 Minuman Ringan Kuku
Bima Energi Anggur Ungu
Karmoisin Diizinkan
Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa dari 3 sampel yg diidentifikasi, semuanya positif mengandung zat pewarna sintetis yang diizinkan.
4.2 Pembahasan
Menurut Winarno 1997, penggunaan zat pewarnapada makanan dan minuman adalah untuk mempertajam atau menyeragamkan warna bahan makanan
Universitas Sumatera Utara
yang mengalami perubahan pada saat atau proses pengolahan, memberi warna paada makanan yang tidak berwarna agar keliatan lebih menarik.
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dibandingkan dengan Permenkes RI No. 722MenkesPerIX1988 menunjukkan bahwa dari 3 sampel yang diuji,
semua sampel tersebut mengandung pewarna sintetis yang diizinkan. Adapun jenis zat pewarna yang diizinkan adalah Sunset Yellow, Tartrazine, dan
Karmoisin. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi kertas,hal ini dikarenakan cara tersebut lebih praktis dalam menidentifikasi bahan
pewarna dalam makanan dan minuman secara spesifik. Dalam analisis ini digunakan fase gerak BAW Butanol-Asam Asetat
Glasial-Water dengan perbandingan 4:2:2. Digunakan fase gerak ini karena fase diamnya berupa serat selulosa yang bersifat polar, maka fase gerak yang
digunakan harus bersifat polar. untuk mengetahuibahan pewarna yang terdapat dalam minuman ringan, maka diperlukan beberapa larutan standart zat warna
makanan. Sunset Yellow merupaka jenis pewarna jingga sintetik yang sangat mudah
larut dalam air, dan menghasilkan larutan jingga kekuningan yang biasa digunakan pada produk fermentasi yang telah mengalami proses pemanasan.
Tartrazine merupakan pewarna kuning lemon yang umum digunakan sebagai pewarna makanan di Afrika, Swedia, dan Indonesia.
Karmoisin merupakan pewarna sintetis yang memberikan warna merah hingga maroon.dengan level maksimal penggunaan yang diperbolehkan
50-500
mgkg
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN