49
4.5 Analisis Menggunakan Kriteria Bank Dunia
Tabel 4.13 Tingkat Ketimpangan Pendapatan di Kabupaten Pakpak Bharat
Menggunakan Kriteria Bank Dunia
No. Kelompok Masyarakat Sampel
Jumlah Kumulatif
Masyarakat Jumlah
Kumulatif Pendapatan
Persentase Kumulatif
Pendapatan Jiwa
Rupiah
1 40 Berpendapatan Terendah
40 33.300.000
15,40
2 40 Berpendapatan Menengah
40 92.500.000
42,76
3 20 Berpendapatan Tertinggi
20 90.500.000
41,84 Jumlah
100 216.300.000
100,00 12 Dari
Jumlah Pendapatan
25.956.000 17 Dari
Jumlah Pendapatan
36.771.000
Sumber: Data Primer Diolah
Pada penelitian ini selain menggunakan metode perhitungan dengan koefisien gin, peneliti juga menggunakan kriteria tingkat ketimpangan yang
ditetapkan Bank Dunia. Maka dapat disimpulkan bahwa ketimpangan di Kabupaten Pakpak Bharat termasuk dalam kategori ketimpangan rendah karena
kelompok 40 masyarakat sampel berpendapatan rendah mengausai lebih dari 17 jumlah keseluruhan pendapatan masyarakat sampel di kabupaten Pakpak
Bharat.
Universitas Sumatera Utara
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan di Kabupaten Pakpak Bharat guna mengetahui tingkat ketimpangan distribusi pendapatan dan tingkat kesejahteraan
masyarakatnya telah dianalisis dan dibahas, sehingga dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Tingkat ketimpangan distribusi pendapatan masyarakat Kabupaten
Pakpak Bharat berada pada kategori tingkat ketimpangan sedang yaitu dengan perolehan angka sebesar 0, 36 yang dianalisis melalui
perhitungan Indeks Gini. Ketimpangan yang terjadi di Kabupaten Pakpak Bharat disebabkan karena pola perkembangan sosial ekonomi
yang kurang progresif, yakni wilayahnya yang masih didominasi oleh lahan pertanian ataupun lahan kosong yang tidak dimanfaatkan secara
optimal serta kurangnya penerapan teknologi dan pendidikan untuk masyarakat.
2. Berdasarkan pada indikator keluarga sejahtera menurut BPS 2005,
tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat mayoritas berada pada kategori tingkat kesejahteraan sedang, yaitu dengan
jumlah responden sebanyak 83 jiwa rumah tangga dari 100 responden. Selanjutnya, hanya 1 responden rumah tangga telah
berada pada kategori tingkat kesejahteraan tinggi dan sisanya sebanyak
Universitas Sumatera Utara