Desain Knalpot Tipe I Perhitungan Kebisingan Knalpot Tipe I

4.6 Desain Knalpot Tipe I

Pada desain knalpot tipe I ini dapat dilihat pada gambar 4.6 panjang tabung knalpot 452, dimeter tabung knalpot 90 mm dan memiliki tebal 2 mm berbahan stainsless stell. Didalam tabung knalpot terdapat gulungan glasswool dan pipa perporate berbahan aluminium. Pada pipa perporate dibuat lubang-lubang berdiameter 3 mm dan banyak lubang 156 dapat dilihat pada gambar 4.7 dibawah. Desain lubang pada pipa perporate diharapkan dapat mengurangi kebisingan yang disebabkan oleh mesin karena pembuatan lubang dapat menurunkan tekanan gas buang. Untuk lebih jelas dapat dapat dilihat gambar 4.6, 4.7, dan 4.8 knalpot yang dirancang. Gambar 4.6 2d Knalpot Tipe I yang dirancang Gambar 4.7 Pipa Perporate Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 Assembling knalpot Tipe I yang dirancang 4.7 Perhitungan Kebisingan Mesin Berdasarkan spesifikas mesin Jupiter Z besarnya daya mesin adalah 6.7 kW pada putaran 7000 rpm, dapat dilihat pada halaman 40. Lw = 95 + 5 Log 10 Ni – � . Dimana : Lw = Kebisingan Mesin dB Lp = Panjang Pipa Exaust m Ni = Daya Mesin kW Lw = 95 + 5 Log 10 Ni – � . = 95 + 5 Log 10 6.7 – . . = 95 + 9.13 - 0.4 = 103.73 dB Universitas Sumatera Utara

4.8 Perhitungan Kebisingan Knalpot Tipe I

4.8.1 Kehilangan Bunyi PadaTabung Knalpot Tipe I

Panjang knalpot = 425 mm = 0.425 m Diameter knalpot = 90 mm = 0.09 m Diameter inlet = 30 mm = 0.03 m Material = Stainless steel TL = log [ + . Sc Se - Se Sc sin πLc λ ] Dimana : TL = Kehilangan bunyi pada tabung knalpot dB Se = Luas daerah masuk atau keluar m 2 Sc = Luas daerah knalpot m 2 Lc = Panjang knalpot m λ = Panjang gelombang m Sc = x π.d 2 = x 3.14. 0.09 = 0.07 m 2 Se = x π.d 2 = x 3.14. 0.03 = 0.023 m 2 c = 20,05 √ T = 215 o C dari pengukuran c = 20,05 √ + c = 441.81 ms Frekuensi = 200 Hz Asumsi = � � = . = 2.2 m Universitas Sumatera Utara TL = log [ + . . . - . . sin x , x . . ] TL = log [ + . . − . . ] = . dB

4.8.2 Kehilangan Bunyi Akibat Penyerapan Glasswooll

Karena glasswoll mempunyai koefisien serap α sebasar 0.28 dapat dilihat pada lampiran. Maka kebisingan yang dapat diserap oleh glasswool adalah : K = α x Lw Dimana : K = Besarnya bunyi yang dapat diserap dB α = Koefisien serap Lw = Kebisingan mesin dB K = α x Lw = 0.28 x 103.73 dB = 29 dB

4.8.3 Total kehilangan bunyi yang disebabkan oleh adanya knalpot Tipe I

Kehilangan bunyi pada knalpot tipe I diasumsikan karena adanya tabung knalpot dan material glasswool. Maka kehilangan total bunyi pada knalpot tipe I : Ktb = TL + K Dimana : Ktb = Kehilangan bunyi akibat adanya knalpot dB TL = Kehilangan bunyi pada tabung knalpot dB K = Besarnya bunyi yang dapat diserap dB Ktb = 15.84 dB + 29 dB = 44.84 dB Universitas Sumatera Utara

4.8.4 Bunyi yang Keluar dari Knalpot Tipe I

Diasumsikan bunyi yang keluar dari knalpot tipe I adalah kebisingan mesin dikurang kehilangan bunyi akibat adanya knalpot tipe I. Spl = Lw – Ktb Dimana : Spl = Kebisingan yang keluar dari knalpot dB Lw = Kebisingan mesin dB Ktb = Kehilangan bunyi akibat adanya knalpot dB = 103.73 dB – 44.84 dB = 58.89 dB Maka kebisingan yang keluar dari knalpot tipe I berdasarkan perhitungan diatas adalah 63.66 dB pada putaran 7000 rpm.

4.9 Desain Knalpot Tipe II