Kerangka Konsep Penelitian Hipotesis Jenis Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 3.1. Kerangka konsep 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Definisi 1. Madu adalah suatu cairan manis dan kental dengan rasa yang unik yang diproduksi oleh lebah Apis mellifera yang berasal dari nektar tumbuhan dan dikumpulkan dalam sarang lebah. 2. Propolis adalah suatu bahan resin yang berasal dari kulit kayu dan pucuk- pucuk tanaman yang dikumpulkan oleh lebah dari berbagai macam jenis tumbuhan dan dicampurkan dengan lilin dan air liur lebah untuk melindungi serta memperbaiki sarang lebah. 3. Aspirin adalah obat kelompok salisilat dan digunakan sebagai antiplatelet 80- 325 mg per hari. Pemberian Aspirin, Madu dan Propolis sebagai Antiplatelet Waktu Perdarahan pada Ekor Mencit Universitas Sumatera Utara 4. Antiplatelet adalah obat yang dapat menghambat pembentukan trombus yang sering ditemukan pada pembuluh darah arteri dengan menghambat agregasi trombosit. 5. Waktu perdarahan adalah waktu mulai perdarahan pada ekor mencit yang dipotong sampai darah berhenti keluar yaitu ketika sudah tidak ada darah pada kertas serap untuk mengetahui efektivitas dari hasil pemberian obat yang akan diteliti.

3.2.2. Cara Ukur

Metode Duke-Tail Bleeding

3.2.3. Alat Ukur

1. Pisau bedah 2. Kapas alkohol 3. Stopwatch 4. Kertas saring

3.2.4. Hasil Ukur

1. Dinyatakan Normal bila hasil interpretasi menunjukkan waktu perdarahan normal antara 1-3 menit 60-180 detik 2. Dinyatakan Memendek bila hasil interpretasi menunjukkan waktu perdarahan kurang dari satu menit 60 detik. 3. Dinyatakan Memanjang bila hasil interpretasi menunjukkan waktu perdarahan lebih dari tiga menit 180 detik.

3.2.5. Skala Pengukuran

Rasio Universitas Sumatera Utara

3.3. Hipotesis

Tidak ada perbedaan waktu perdarahan antara aspirin dengan madu dan propolis. Universitas Sumatera Utara BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian true experimental design karena melakukan randomisasi simple random sampling, kontrol, dan perlakuan. Rancangan penelitian adalah posttest only control group design. K1 P R K2 K3 K4 P = Populasi Mencit R = Randomisasi K1 = Kel. Plasebo Kontrol - tanpa perlakuan K2 = Kel. Plasebo Kontrol + dengan pemberian Aspirin tanpa perlakuan K3 = Kel. Perlakuan dengan pemberian Propolis per oral selama 12 hari K4 = Kel. Perlakuan dengan pemberian Madu per oral selama 12 hari Universitas Sumatera Utara Pengambilan sampel acak sederhana simple random sampling 1. Dibuat label nomor pada setiap hewan coba yang memenuhi kriteria inklusi. 2. Kemudian dipilih sebanyak 32 ekor mencit dari mereka untuk dijadikan sampel dan dibagi menjadi 4 kelompok secara random. Pemberian intervensi pada hewan coba mencit dilakukan secara single blind.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Farmakologi Departemen Farmakologi dan Terapetik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September hingga Desember 2015. Penelitian telah dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Ethical Clearance dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Pada penelitian ini telah digunakan mencit jantan mus musculus, galur Double Ditsch Webster umur : ± 3 bulan dewasa, berat badan 20-30 gram, sehat, belum pernah digunakan untuk penelitian lain. Mencit diperoleh dari Laboratorium FMIPA Biologi Universitas Sumatera Utara Medan. Jumlah hewan coba perkelompok ditentukan dengan rumus menurut Federer 1963, sebagai berikut: t-1n-1 ≥ 15 Keterangan : n = besar sampel t = jumlah kelompok hewan coba Universitas Sumatera Utara Maka besar sampel yang dibutuhkan adalah : t-1 n- 1 ≥ 15 4-1n-1 ≥ 15 n-1 ≥ 5 n ≥ 6 Dibutuhkan sampel sebanyak enam ekor hewan coba untuk masing-masing kelompok berdasarkan rumus Federer. Ditambahkan dengan perkiraan drop out 10, maka besar sampel minimal yang diperlukan untuk tiap kelompok adalah tujuh ekor hewan coba. Berdasarkan jumlah sampel minimal yang diperbolehkan secara statistik dan tidak melanggar prinsip 3 R Reduction, Replacement, Refinement dalam penelitian hewan coba, maka jumlah sampel yang diambil menjadi delapan ekor untuk tiap-tiap kelompok. Jadi jumlah seluruh hewan coba yang digunakan sebanyak 32 ekor. 4.4. Kriteria Inklusi, Eksklusi dan Drop Out 4.4.1. Kriteria Inklusi :