V-32
customer .Filosofi yang mendasarinya adalah bahwa pelanggan tidak selalu puas
dengan suatu produk meskipun produk tersebut telah dihasilkan dengan sempurna. The house ofquality
adalah suatu kerangka kerja atas pendekatan dalam mendesain manajemen yang dikenal sebagai Quality Function Deployment
QFD.TheHouse of Quality memperlihatkan struktur untuk mendesain dan membentuk suatu siklus, dan bentuknya menyerupai sebuah rumah. Kunci dalam
membangun HOQ adalah difokuskan kepada kebutuhan pelanggan, sehingga proses desain dan pengembangannya lebih sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh pelanggan daripada teknologi inovasi. Hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi yang lebih penting dari pelanggan.
3.3.1 Tahapan QFD
Menurut Yuniarto 2006 ada beberapa tahapn dalam membuat QFD, antara lain:
1. Fase I adalah mengumpulkan suara pelanggan voice of customer, yaitu penentuan kebutuhan atribut yang diperoleh melalui kuesioner.
2. Fase II adalah menyusun rumah kualitas house of quality, yang terdiri atas penentuan derajat kepentingan, evaluasi kinerja atribut terhadap pesaing,
Nilai,target, rasio perbaikan, sales point, bobot, normalisasi bobot, parameter teknik,hubungan antara parameter teknik dengan kebutuhan konsumen,
hubungan antar parameter teknik, nilai matriks interaksi dengan parameter teknik, prioritas dari setiap parameter teknik.
3. Fase III adalah analisa dari tahap-tahap di atas.
V-33
3.3.2 Manfaat QFD
Manfaat dari QFD adalah sebagai berikut: 1. Rancangan produk baru dapat dipusatkan pada kebutuhan pelanggan karena
kebutuhan tersebut sudah lebih dulu dipahami. 2. Kegiatan menganalisa dapat lebih diutamakan dan dipusatkan pada kebutuhan
pelanggan. 3. Dapat menganalisis kinerja produk perusahaan terhadap pesaing utama untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan 4. Dapat memfokuskan pada upaya rancangan sehingga akan mengurangi waktu
untuk perubahan rancangan secara keseluruhan sehingga akan mengurangi waktu pemasaran produk baru
5. Dapat mendorong terselenggaranya tim kerja antardepartemen 6. Dapat menyediakan cara untuk membuat dokumentasi proses dan dasar yang
kuat untuk pengambilan keputusan.
3.3.3 House of Quality HOQ
3
3
Lou Cohen,Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You,USA : Addison- Wesley Publishing Company, 1995,h :11-13
The house ofquality adalah suatu kerangka kerja atas pendekatan dalam
mendesain manajemen yang dikenal sebagai Quality Function Deployment QFD. Cohen,L.,1995.
V-34
The house of quality memperlihatkan struktur untuk mendesain dan
membentuk suatu siklus, dan bentuknya menyerupai sebuah rumah. Kunci dalam membangun HOQ adalah difokuskan kepada kebutuhan pelanggan, sehingga
proses desain dan pengembangannya lebih sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelanggan daripada teknologi inovasi. Hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi yang lebih penting dari pelanggan. Adapun komponen penting dalam menyusun The house of quality dapat dilihat pada Gambar 3.2.
A Customer Needs and
Benefits D
Relationships - What do the customer requirement mean
to the manufaktur - Where are the interactions between
relationships
F Technical Matrix
- Technical Response Priorities - Competitive Technical Benchmarks
- Technical Targets B
Planning Matrix - Importance to Customer
- Current Satisfaction Performance - Competitive Satisfaction
Performance - Goal
- Improvement Ratio - Sales Point
- Raw Weight - Normalized Raw Weight
C Technical Response
Technical Requirement E
Technical Correlations
Sumber :Lou Cohen 1995
Gambar 3.2.House of Quality
Keterangan dari setiap bagiannya adalah sebagai berikut Lou Cohen, 1995 :
V-35
1. Customer need
Customer need berisi daftar semua kebutuhan dan harapan pelanggan yang
biasanya ditentukan dengan penelitian secara kualitatif. Cara mengetahui suara pelanggan dapat dilakukan dengan wawancara langsung dengan pelanggan
untuk mengetahui keinginan, harapan, keluhan, maupun saran pelanggan, dan dapat juga dilakukan dengan pembagian kuisioner.
2. Planning matrix
Planning matrix merupakan matriks perencanaan produk yang berisikan data
kuantitatif kebutuhan konsumen dan tujuan-tujuan performansi yang hendak dicapai.
3. Technical response
Technical response merupakan parameter teknik yang memberikan gambaran
bagaimana cara tim pengembangan produkjasa pelayanan dalam merespon kebutuhan dan keinginan konsumen. Suara konsumen yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif harus diterjemahkan ke dalam suara pengembang voice of developer
. 4.
Relationship Relationship
menunjukkan hubungan antara parameter teknik dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang telah dimodelkan dalam QFD.
Hubungan tersebut merupakan dari tim pengembangan yang dapat bersifat kuat, moderat, dan lemah atau tidak ada hubungannya.
V-36
5. Technical corelation
Technical correlation menggambarkan hubungan yang terjadi antar respon
teknis yang dapat dibedakan menjadi korelasi positif sangat kuat, positif cukup kuat, negatif sangat kuat serta tidak ada hubuungannya.
6. Technical matrix
Technical Matrix berisi informasi berupa prioritas dari aspek teknis produk
serta target teknis yang direncanakan berdasarkan competitive benchmark untuk tujuan pengembangan kualitas produk.
3.4 Pembuatan Kuesioner