V-44
2. Kuesioner Pendahuluan
8
Kuesioner pendahuluan berguna untuk mendapatkan permasalahan awal terhadap pemakaian alat pemotong skim. Teknik sampling yang digunakan
adalah total sampling dimana seluruh populasi dijadikan sampel.
3. Kuesioner tertutup
9
Kuesioner Tertutup berisi tingkat kepentingan terhadap atribut produk. Penilaian pada kuesioner tertutup menggunakan skala Likert, yakni untuk
melihat tingkat kesetujuan degree of agreeness dari responden terhadap suatu pertanyaan yang diisi oleh operator PT. BSP. Teknik sampling yang
digunakan adalah total sampling dimana seluruh populasi dijadikan sampel. 4.
Kuesioner karakteristik teknis
10
Kuesioner karakteristik teknis dan hubungannya digunakan untuk mengumpulkan karakteristik teknis dari produk alat pemotong skim dan
hubungan dari setiap karakteristik teknis untuk menghasilkan produk alat pemotong skim, yang diisi pihak perusahaan.
5. Kuesioner Part Kritis
11
Kuesioner Part kritis diberikan kepada pihak pabrik yang memiliki pengetahuan mengenai bagian atribut yang secara khusus mempengaruhi
kualitas maupun kuantitas produk sehingga layak dipilih untuk menentukan bobot hubungan antar variabel.
4.6 Kerangka Konseptual
8
Sukaria Sinulingga, 2013. Metodologi Penelitian. Medan: USU Press
9
Sukaria Sinulingga, op.cit., h. 181
10
Lou Cohen,Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You, USA: Addison- Wesley Publishing Company, 1995., h. 123
11
Ronald, G Day. Quality Function Deployment.1993. USA : ASQC Quality Press. Hal : 128
V-45
Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah kelelahan otot yang dirasakan operator pemotong skim di stasiun block skim rubber PT. Bakrie
Sumatera Plantation. Disebabkan oleh desain dari alat pemotong skim yang tidak sesuai dengan dimensi operator di area bak kougulasi.
Gambar kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Dimensi Tubuh Operator
Keluhan Operator
Spesifkasi Alat Re-desain Alat Pemotong
Skim
Gambar 4.2 Kerangka Konseptual Penelitian
Tabel 4.1 Keterangan Variabel Kerangka Konseptual No
Variabel Keterangan
1
Dimensi tubuh operator
Ketidak sesuaian antara ukurang alat dengan dimensi tubuh operator, sehingga perlu di
sesuaikan
2
Keluhan Operator Rasa sakit yang dirasakan operator setelah menggunakan alat
3 Spesifikasi Alat
Rincian atribut alat seperti dimensi dan material penyusun alat yang digunakan untuk
menyesuikan alat dengan kebutuhan pekerja
V-46
4 Re-desain alat
pemotong skim Desain alat baru yang memberikan kenyamanan
bagi operator
4.7 Metode Pengumpulan Data 4.7.1 Data Primer
Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat dikumpulkan dengan cara sebagai berikut:
1. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan adalah Standard Nordic Qustionare
SNQ. adalah tools yang digunakan untuk mengidentifikasi keluhan yang dirasakan operator pemotong skim. Pada
kuesioner SNQ terdapat 28 dimensi tubuh yang ditanyakan. Kuesioner dibagikan kepada 8 operator pemotong skim di PT. BSP untuk mengetahui
keluhan yang dirasakan oleh operator.
2. Observasi pengamatan
Pengumpulan data ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap subjek penelitian di lapangan terutama pada operator. Alat yang
digunakan dalam pengumpulan data secara observasi ini adalah pengukuran dimensi tubuh.
3. Wawancara
Wawancara yang dilakukan kepada pihak perusahaan untuk mendapatkan data karakteristik teknik .
4.7.2 Data Sekunder
Data skunder dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. File Record
V-47
Pengumpulan file record perusahaan sebagai data pelengkap yaitu data Gambaran umum persahaan.
4.7.3 Ukuran dan Teknik Sampling
Ukuran sampel pada setiap jenis kuesioner yaitu sebagai berikut: 1.
Kuesioner Pendahuluan Kuesioner ini berbentuk SNQ yang akan disebarkan kepada operator.
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui keluhan yang dirasakan operator selama menggunakan alat. Teknik sampling yang digunakan adalah total
sampling dimana seluruh populasi dijadikan sampel.
2. Kuesioner Tebuka
Kuesioner ini berisi delapan 8 pertanyaan yang diberikan kepada operator pemotong skim, untuk mengetahui keinginan dan harapan operator akan
produk baru yang akan dirancang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dimana seluruh operator pemotong skim dijadikan sampel
3. Kuesioner Tertutup
Kuesioner tertutup berisi delapan 8 pertanyaan yang diberikan kepada operator pemotong skim untuk mengetahui tingkat kepentingan dari atribut
yang di berikan kepada responden. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dimana seluruh operator pemotong skim dijadikan sampel
4.8 Metode Pengolahan Data
V-48
Tahap ini, data yang diperoleh selama pengamatan diolah sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan.
1. Standard Nordic Qustionaere
SNQ untuk menentukan bagian tubuh yang mengalami risiko kelelahan otot. Tabulasi keluhan konsumen terhadap
penggunaan produk pemotong skim. 2.
Penentuan tingkat kepentingan konsumen dari setiap atribut. Hasil kuesioner tertutup didapatkan modus tingkat kepentingan dari atribut pemotong skim.
3. Penetuan Karakteristik teknis. Karakteristik teknis diperoleh dari kuesioner
yang diberikan kepada pihak pabrik . Setelah karakteristik teknis ditentukan, selanjutnya adalah melihat hubungannya
5. Pembuatan House of Quality
Matrix HoQ dibuat berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara. Dari house of quality
akan didapat tingkat kepentingan tertinggi. House of Quality digunakan untuk mendapatkan karakteristik teknis. Pengolahan data QFD
Fase I dapat dilihat pada Gambar 4.3. 6.
Pembuatan matriks design deployment didasarkan pada kesimpulan yang diperoleh dari matriks HOQ pada QFD fase I yang berisi masalah yang
harus diperbaiki. Langkah pengolahan data QFD Fase II dapat dilihat pada Gambar 4.4.
V-49
Identifikasi Kebutuhan Responden Penentuan Tingkat Kepentingan
Menetapkan Karakterisitk Teknis Produk
Menetapkan Tingkat Hubungan Antara Karakteristik Teknis Produk dengan
Kebutuhan Responden Menyusun Matriks Perencanaan Planning
Matriks Menentapkan Hubungan Antara
Karakteristik Produk
Membangun Matriks House of Quality Produk
Hitung Ukuran Kinerja HOQ
Sumber: Lou Couhen 1997
Gambar 4.3 Diagram Alir Pembangunan House of Quality Fase I
V-50
Menetapkan karakteristik teknik produk Menetapkan part kritis
Menetapkan Tingkat Hubungan Antara Karakteristik Teknis Produk dengan Part
kritis Menyusun Matriks Perencanaan Planning
Matriks Menentapkan Hubungan Antara Part kritis
Membangun Matriks Design Deplyment
Menentukan bobot kepentingan desain
Penentuan usulan rancangan perbaikan
Sumber: Ronald G Day 1993
Gambar 4.4 Diagram Alir Pembangunan House of Quality QFD fase II
7. Pengolahan dengan Antropometri
Antropometri digunakan untuk pengukuran dimensi tubuh yang cocok
digunakan untuk pekerja agar sesuai dengan fasilitas kerja yang disediakan. Pengolahan antropometri dapat dilihat pada Gambar 4.5.
V-51
Uji Kenormalan
Penentuan Persentil
Pengolahan Data Uji Keseragaman dan Kecukupan
Data Antropometri
Gambar 4.5 Diagram Alir Pengolahan Antropometri 4.9 Analisis Pemecahan Masalah
Analisis dan pemecahan masalah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Analisis kondisi kerja aktual dengan cara meganalisis hasil SNQ, menganalisis karakteristik teknik menggunakan kuesioner QFD.
2. Analisis kondisi kerja setelah perbaikan dengan memberi usulan alat bantu
berdasarkan antropometri.
4.10 Kesimpulan dan Saran