87
Tabel 5. Jumlah Sampel Tiap Kelas
No Kelas
Jumlah siswa Penentuan sampel
Jumlah sampel
1 XI- BHS
30 x 30 = 20,1
20 2
XI- MIA 1 21
x 21 = 14,07 14
3 XI- MIA 2
25 x 25 = 16,75
17 4
XI- MIA 3 25
x 25 = 16,75 17
5 XI- MIA 4
25 x 25 = 16, 75
17 6
XI- IIS 1 32
x 32 = 21,44 22
7 XI- IIS 2
33 x 33 = 22,11
23 Jumlah siswa 191
Jumlah sampel 130
D. Variabel Penelitian 1. Variabel
independen variabel bebas
Variabel independen atau variabel bebas dari penelitian ini adalah : a. Kematangan emosi
b. Teman Sebaya
2. Variabel dependen variabel terikat
Variabel dependen atau variabel terikat dari penelitian ini adalah : Perilaku berpacaran pada remaja siswa SMA N 2 Wonosari,
Gunungkidul.
88
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Menurut Zainal Mustafa E. Q. 2009 : 40, definisi operasional dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran bagaimana suatu variabel
akan diukur, jadi variabel harus mempunyai pengertian yang sangat spesifik dan terukur. Berdasarkan tujuan tersebut, dapat dirumuskan definisi operasional dari
variabel penelitian adalah sebagai berikut: 1. Interaksi Teman Sebaya
Teman sebaya yaitu teman yang terdiri dari usia yang sama, mereka berinteraksi secara teratur, berkaitan, serta terdapat norma dan peran
dalam kelompok tersebut. Seiring dengan pertumbuhan usia remaja, interaksi antara remaja dengan orang tua akan semakin berkurang dan
digantikan dengan interaksi antara remaja dengan teman sebaya. Shaffer Kipp 2014: 572 mengemukakan kriteria teman sebaya adalah mereka
yang dalam berinteraksi terdapat : 1 Interaksi secara teratur.
2 Memiliki ikatan antara satu dengan yang lainnya. 3 Terdapat norma dalam kelompok.
4 Terdapat peran dalam kelompok 2. Kematangan Emosi
Kematangan emosi adalah keadaan dimana individu mampu mengelola perasaannya, serta mampu menyikapi berbagai peristiwa yang
ia hadapi tersebut dengan tenang, wajar, penuh pemikiran, kontrol diri, keadaan diri yang sudah tidak meledak-ledak, mampu menerima keadaan
89
diri, serta menerima berbagai situasi yang terjadi. Ciri yang penting dalam mengidentifikasikan
kematangan emosi
menurut Sutardjo
A. Wiramihardja 2005 : 10 adalah bahwa remaja mampu menerapkan
sikap : a. Disiplin Diri :
1 Mampu mengendalikan diri. 2 Menaati aturan atau norma yang berlaku.
3 Mendahulukan apa yang seharusnya didahulukan. b. Determinasi
1 Mampu membuat keputusan sendiri. 2 Mengikuti keputusan yang telah dibuat.
3 Tidak mudah menyerah. c. Kemandirian
1 Mampu melakukan apa yang harus dilakukan sendiri. 2 Mampu mengarahkan diri menuju pribadi yang sehat.
3. Perilaku Berpacaran Perilaku berpacaran merupakan perilaku yang timbul akibat
interaksi antara remaja dengan teman lawan jenis atas dasar hubungan cinta kasih antara keduanya. Proses berpacaran pada remaja terdiri dari
beberapa tahap, mulai dari tahap bertambahnya interaksi dengan teman sebaya terutama teman lawan jenis, yang mengakibatkan ketertarikan satu
dengan yang lainnya, timbul rasa jatuh cinta, hingga memutuskan untuk berpacaran. Perilaku seksual sering kali terdapat dalam perilaku
90
berpacaran pada sebagai ekspresi dari dorongan seksual yang muncul akibat perubahan hormon pada remaja. Sarlito Wirawan Sarwono 2006 :
166 mengemukakan bentuk perilaku seksual yang sering terjadi pada remaja adalah meliputi berpegangan tangan, berpelukan, berciuman,
meraba payudara, meraba alat kelamin, dan hubungan seksual. Dengan demikian, yang mencirikan perilaku berpacaran adalah sebagai berikut :
a. Interaksi dengan lawan jenis atas dasar cinta kasih. b. Memiliki tujuan dalam menjalin hubungan.
c. Perilaku seksual.
F. Metode Pengumpulan Data