36
barang impor ataupun ekspor yang dilakukan pemerintah. Kuota terbagi menjadi: kuota ekspor dan kuota impor.
a. Kuota ekspor merupakan kuota yang dilakukan untuk melindungi
konsumen di dalam negeri sekaligus kebutuhan dalam negeri. b.
Kuota impor merupakan suatu bentuk pembatasan langsung dimana jumlah barang yang diperbolehkan untuk impor dan dilakukan dengan
memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu perusahaan maupun perusahaan domestik agar sejumlah produk yang diimpor dapat
langsung dibatasi.
2.1.4. Perdagangan Internasional Pada Perekonomian Indonesia
Perdagangan dapat diartikan sebagai ekspor dan impor di dalam industri yang sama di suatu negara. Perdagangan internasional termasuk salah satu hal
yang berpengaruh penting bagi para pihak termasuk diantaranya produsen dan konsumen untuk mendapatkan keuntungan. Dimana bagi para produsen dengan
pola produksi yang memiliki keunggulan akan mendapatkan keuntungan tersebut yaitu kenaikan harga barang yang berlaku di pasar domestik surplus produsen,
tetapi bagi negara yang tidak memiliki keunggulan ini akan menyebabkan kerugian dimana jumlah produksi dalam negeri berkurang. Sedangkan untuk
konsumen negara ekspor yang memiliki keunggulan akan mendapatkan kerugian dikarenakan harga barang di pasar domestik secara perlahan mengalami kenaikan
yang menyebabkan daya beli masyarakat berkurang. Namun akan tetapi masyarakat konsumen negara impor akan mendapatkan keuntungan surplus
Universitas Sumatera Utara
37
konsumen melalui impor dengan tingkat harga yang relatif rendah sehingga daya beli masyarakat meningkat. Adapun besarnya suatu nilai ekspor negara
merupakan kemampuan bagi negara tersebut untuk melakukan impor. Tetapi pengertian ekspor menurut Tambunan 2004, “ekspor diartikan sebagai
mengeluarkan atau membawa barang dan jasa yang berasal dari pasar atau produk domestik dalam daerah pabean ke suatu tempat tertentu di luar negeri luar
daerah pabean dengan tujuan dipertukarkan atau dijual”. Sedangkan impor menurut Salvatore 1997, “impor adalah sejumlah barang atau jasa yang
diproduksi negara lain yang kemudian di kirim dan di jual dalam pasar domestik pasar dalam negeri”.
Sedangkan untuk ekspor Indonesia sendiri pada tahun 2008 perlahan mengalami peningkatkan setelah melewati krisis ekonomi yang terjadi pada tahun
sebelumnya. Pada tahun 2008 nilai ekspor mencapai 20,1 persen dibanding tahun 2007 namun pada tahun 2009 ekspor mengalami penurunan, dimana terjadi krisis
ekonomi dunia yang menyebabkan kemunduran permintaan untuk ekspor produk Indonesia. Namun pada tahun 2010 ekspor mulai tumbuh, sehingga meningkat
sampai 35,4 persen dibanding tahun 2009. Kemudian untuk impor Indonesia pada tahun 2008 mengalami pertumbuhan yang signifikan sampai mencapai sebesar
73,6 persen. Pertumbuhan yang signifikan ini mengalami penurunan hingga 25 persen pada tahun 2009. Inilah kondisi perkembangan perdagangan internasional
Indonesia didalam pasar ASEAN yaitu perdagangan bebas. Perdagangan internasional suatu negara sangat mempengaruhi
perekonomian negara tersebut, hal ini dapat dilihat dari pendapatan produksi
Universitas Sumatera Utara
38
negara, dimana ini merupakan nilai produk yang berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara domestik
yang disebut GDP Gross Domestic product. Untuk nilai GDP Indonesia sendiri di kanca ASEAN dari tahun 2011 sebesar 246.467,7 juta dollar AS dan 2012
sebesar 261.813,9 juta dollar AS mengalami peningkatan walaupun hanya cuma beberapa persen dari peningkatan tersebut. Sedangkan untuk konsumsi dan
investasi Indonesia juga mengalami peningkatan dari tahun 2011-2012. Dalam hal ini perhitungan pendekatan pengeluaran yang dapat
menjelaskan bagaimana pendapatan suatu negara. Persamaan tersebut dapat dinyatakan sebagai Y = C + I + G + X-M, dimana Y merupakan jumlah output
yang dihasilkan oleh suatu negara, C merupakan pengeluaran konsumsi belanja rumah tangga dan belanja pemerintah, I merupakan pengeluaran investasi suatu
negara, X merupakan ekspor yang dilakukan negara dan M merupakan barang atau jasa yang dibeli dari negara ke negara lain. Ini akan menjadi satu hal yang
baik untuk perkembangan ekonomi Indonesia. Akan tetapi pengaruh perdagangan internasional ini juga akan membawa neraca perdagangan negara ke surplus X –
M 0 atau defisit X – M 0. Jadi dari hal ini kenaikan ekspor juga akan membuat peningkatan jumlah output dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat.
2.1.5. Sistem Perdagangan Indonesia Terhadap Masyarakat Ekonomi