27
2.1.2. Teori-Teori Perdagangan Internasional
2.1.2.1. Teori Klasik
Dalam melakukan sebuah perdagangan, negara memiliki alasan yaitu untuk mendapatkan keuntungan dalam perdagangan dan bertujuan agar dalam
proses produksi dilakukan dengan skala ekonomis sehingga negara dapat berdagang satu sama lainnya. Dengan demikian aliran kaum klasik yakni Adam
Smith dan David Ricardo mengemukan teori Absolute Advantage Keunggulan Mutlak dan Comparative Advantage Keunggulan Komparatif.
1. Teori Absolute Advantage Keunggulan Mutlak
Adam Smith berprinsip bahwa, “pendapatnya merupakan pengkoreksian dari kelemahan kaum merkantilisme terhadap pernyataan surplus perdagangan
internasional sebagai suatu doktrin. Surplus Perdagangan dilakukan dengan memanfaatkan sepenuhnya sumberdaya alam yang tersedia. Akan tetapi smith
berpendapat bahwa pemanfaatan sumber daya alam sepenuhnya kelak akan membahayakan negara itu sendiri, yaitu berupa peningkatan impor secara besar-
besaran”. Jadi inti dari teori ini adalah suatu negara akan melakukan spesialisasi terhadap ekspor suatu jenis atau beberapa jenis barang tertentu, dimana negara
tersebut tidak mempunyai keunggulan absolut dan melakukan impor dengan jenis lain dimana negara tersebut dengan tidak memiliki keunggulan absolut terhadap
negara lain yang memproduksi barang lain Tambunan: 2001. Maka yang dimaksud dengan teori Absolute Advantage Keunggulan
Mutlak ialah bahwa tenaga kerja sebagai input produksi sekaligus mengukur nilai suatu barang, sedangkan untuk upah tenaga kerja pada masing-masing negara
Universitas Sumatera Utara
28
tidak diperhitungkan. Disinilah terlihat satu kelemahan dari teori Absolute Advantage
Keunggulan Mutlak yang dikemukan oleh Adam Smith.
2. Teori Comparative Advantage Keunggulan Komparatif
David Ricardo mengkritik teori Absolute Advantage oleh Adam Smith dimana ini termasuk aliran klasik juga bahwa Absolute Advantage sangat
sederhana sekali. Menurut David Ricardo 1817 adalah “Perdagangan internasional bisa saja terjadi walaupun negara tidak mempunyai keunggulan
mutlak, akan tetapi mempunyai keunggulan komparatif dari negara lain. Ada beberapa asumsi yang membangun konsep komparatif oleh David Ricardo, yakni:
1. Dua negara masing-masing memproduksi dua jenis komoditi dengan hanya
menggunakan satu faktor produksi tenaga kerja. 2.
Kedua komoditi bersifat identik homogen. 3.
Kedua komoditi dapat dipindahkan antar negara dengan biaya transportasi nol. 4.
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang bersifat homogen dalam suatu negara, namun heterogen tidak identik antar negara.
5. Tenaga kerja dapat bergerak antar industri dalam suatu negara namun tidak
antar negara. 6.
Pasar barang dan pasar tenaga kerja dalam kondisi persaingan sempurna. Dari teori klasik di atas bahwa proses perdagangan internasional terjadi
karena adanya keunggulan oleh suatu negara yang menghasilkan sesuatu barang dengan biaya yang rendah atas penggunaan input tenaga kerja. Perdagangan
internasional dalam perkembangannya memiliki pengertian advantage yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
29
1. Banyak negara dan banyak barang.
Bahwa perdagangan dilakukan tidak hanya pada dua negara akan tetapi banyak negara sehingga barang yang diperdagangkan juga tidak dua barang
melainkan banyak barang. Namun bisa saja terjadi satu negara unggul dapat menghasilkan berbagai jenis barang.
2. Berbagai input produksi
Dalam proses produksi input yang digunakan tidak hanya menggunakan tenaga kerja saja, akan tetapi banyak input produksi yang lainnya dimana
input tersebut meliputi: tenaga kerja, sumber daya lahan, barang-barang modal, teknologi, dan lain-lain. Sehingga dalam menciptakan suatu output
banyak diperlukan berbagai kombinasi input. 3.
Keunggulan disebabkan faktor selera Suatu negara dapat menghasilkan barang yang sama dengan negara lain dan
dengan biaya yang lebih murah dan harga barang yang lebih rendah, dengan itu negara tersebut tidak lagi perlu untuk mengimpor barang yang sama dari
negara lain. dimana konsumen sangat berpengaruh pada naiknya pendapatan yang diikuti naiknya hasrat konsumsi dan selera.
4. Kekayaan sumber daya potensi ekonomi
Dengan kekayaan sumber daya potensi ekonomi ini negara tentunya dapat menghasilkan jenis-jenis barang yang dapat diperdagangkan. Indonesia
mempunyai perbedaan dengan negara ASEAN lainnya yang dinyatakan dalam advantage
disebabkan bahwa Indonesia mempunyai berbagai jenis komoditas perdagangan internasional.
Universitas Sumatera Utara
30
5. Penggunaanpenguasaan teknologi
Dalam suatu proses produksi untuk menghasilkan barang diperlukan penggunaan teknologi yang maju. Dimana dengan ini tentunya dapat
membuat biaya produksi akan lebih rendah dan harga barang juga lebih murah.
6. Karakteristik sumber daya alam
Potensi yang di miliki oleh suatu negara yakni termasuk sumber daya lahan, ini merupakan yang diperlukan bagi negara untuk mendapatkan penghasilan
dari jenis-jenis komoditas yang dapat dikembangkan sehingga menjadi negara yang advantage.
7. Berbagai faktor lain juga dapat menentukan konsep advantage.
Hal ini merupakan suatu bentuk dari kelompok-kelompok negara penghasil komoditas dan dapat menjadikan kelompok negara-negara produsen.
2.1.2.3. Teori Neoklasik
Menurut para aliran kaum neoklasik, mereka mengemukakan teorinya yakni dapat dilihat dari model Eli Heckscher dan Bertil Ohlin teori H-O dan
Leontiev Paradox.
1. Model Eli Heckscher dan Bertil Ohlin teori H-O