sumber daya informasi yang terdapat pada perpustakaan dan bagaimana pemanfaatan dari perpustakaan itu sendiri.
Menurut Chowdhury 1999: 92 bahwa: “Kebutuhan informasi merupakan suatu konsep yang samar. Kebutuhan informasi muncul ketika seseorang
menyadari pengetahuan yang ada padanya tidak cukup untuk mengatasi permasalahan tentang subjek tertentu”. Seperti yang telah dikatakan oleh
Chowdhury 1999, 24: Sifat-sifat kebutuhan informasi antara lain:
1. Mempunyai konsep yang relatif
2. Berubah pada periode tertentu
3. Berbeda antara satu orang dengan orang lain
4. Dipengaruhi oleh lingkungan
5. Sulit diukur secara kuantitas
6. Sulit diekspresikan
7. Seringkali berubah setelah seseorang menerima informasi lain.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi adalah kebutuhan informasi merupakan suatu konsep yang samar.
Kebutuhan informasi merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh pengguna berupa data yang menggambarkan kejadian-kejadian nyata yang telah diolah dalam satu
bentuk sehingga menjadi lebih berguna dan lebih berarti.
2.5.1 Jenis-Jenis Kebutuhan Informasi
Jenis kebutuhan informasi pengguna sangat beraneka ragam. Berhubungan dengan tugas pekerjaan, Jarverlin yang dikutip oleh Ishak 2003, 4, Klasifikasi
terhadap jenis kebutuhan informasi, yaitu: 1.
Informasi yang berkaitan dengan masalah, menggambarkan struktur, sifat dan syarat dari masalah yang sedang dihadapi,
misalnya dalam masalah konstruksi jembatan, informasi yang dibutuhkan adalah mengenal jenis, tujuan dan masalah yang
dihadapi dalam membangun, konstruksi jembatan. Pada kasus ini kemungkinan telah ada sumber informasi yang telah membahas
hal yang sama.
2. Informasi yang berkaitan dengan wilayah, terdiri dari
pengetahuan tentang fakta, konsep, hukum dan teori dari wilayah permasalahan. Misalnya dalam masalah kontruksi jembatan,
wilayah informasi yang diperlukan adalah kekuatan dan tingkat pemuaian besi. Jenis ini yang dibutuhkan berupa uji ilmiah dan
teknologi informasi. Informasi tersebut terdapat dalam terbitan jurnal ilmiah dan buku teks.
Universitas Sumatera Utara
3. Informasi sebagai pemecahan masalah, menggambarkan
bagaimana melihat dan memformulasikan masalah, apa masalah dan wilayah informasi bagaimana yang akan digunakan dalam
upaya memecahkan masalah. Misalnya dalam konstruksi jembatan, insinyur perencana akan menghadapi pro dan kontra
mengenai berbagai informasi mengenai desain jenis jembatan. Ini hanya dapat dipecahkan pada keahlian seseorang dan pengetahuan
yang dimiliki.
Dari uraian di atas menjelaskan bahwa untuk mendefenisikan dan mengukur kebutuhan informasi pengguna dapat dilihat dari keanekaragaman
kebutuhan dan permintaan informasi menuntut dilakukannya pendekatan terhadap kebutuhan pengguna, agar dapat memenuhi dan menyediakan informasi yang
mereka cari. Keempat pendekatan di atas, merupakan metode untuk mendefinisikan jenis-jenis kebutuhan informasi dari setiap pengguna agar
mempermudah proses pemenuhannya.
2.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi
Menurut Nicholas dalam Ishak 2006, 93 faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemakai adalah:
1. Jenis pekerjaan
2. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi yang
meliputi ketepatan, ketekunan mencari informasi, pencarian secara sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari
teman, kolega dan atasan
3. Waktu
4. Akses, yaitu menelusur informasi secara internal di dalam
organisasi atau eksternal di luar organisasi 5.
Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi Sehubungan dengan hal di atas Devadason 1996, 56 mengemukakan
bahwa kebutuhan informasi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: 1.
Ketersediaan sumber informasi 2.
Kegunaan informasi 3.
Latar belakang, motivasi, kepentingan profesional, dan karakteristik lain yang dimiliki pemakai
4. Sosial, politik, ekonomi, hukum dan sistem yang berkaitan
dengan pemakai, 5.
Konsekuensi dari penggunaan informasi.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan Pannen 1990, 32 mengatakan bahwa “Faktor yang paling umum mempengaruhi kebutuhan informasi adalah pekerjaan, termasuk kegiatan
profesi, disiplin ilmu yang meminati, kebiasaan, dan lingkungan pekerjaan”. Berdasarkan ketiga pernyataan di atas terdapat persamaan dan perbedaan
faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi. Persamaannya terdapat pada pekerjaan atau profesi, akses terhadap informasi dan faktor koleksi atau informasi
yang tersedia. Sedangkan perbedaannya terletak pada sistem sosial, ekonomi dan politik tempat pemakai berada, dan waktu. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kebutuhan informasi setiap orang tersebut berbeda satu sama lain. Wilson dalam Ishak 2006, 93 menguraikan faktor yang secara bertingkat
mempengaruhi kebutuhan informasi, yaitu : 1.
Kebutuhan individu person Kebutuhan yang ada dalam diri individu meliputi kebutuhan
psikologis psychological needs, kebutuhan afektif affectif needs dan kebutuhan kognitif cognitive needs.
2. Peran sosial social role
Peran sosial meliputi peran kerja work role dan tingkat kinerja performance level, akan mempengaruhi faktor kebutuhan yang
ada dalam diri individu.
3. Lingkungan environment
Faktor lingkungan meliputi lingkungan kerja work environment, lingkungan sosial budaya socio-cultural
environment, lingkungan politik-ekonomi politic-economic environment dan lingkungan fisik physical environment
mempengaruhi faktor peran sosial maupun faktor kebutuhan individu, sehingga terjadi pengaruh bertingkat yang akan
membentuk kebutuhan informasi.
Terdapat tiga tingkatan yang mempengaruhi kebutuhan informasi yaitu kebutuhan individu yang meliputi kebutuhan psikologis, efektif dan kognitif.
Faktor peran sosial meliputi peran kerja dan tingkat kinerja dan faktor lingkungan meliputi lingkungan kerja, lingkungan sosial budaya, lingkungan politik ekonomi
dan lingkungan fisik.
2.5.3 Karakteristik Kebutuhan Informasi