Faktor Ancaman RENSTRA BAPPEDA 2012 - 2017

42 Perkembangan wilayah yang pesat akibat pengaruh pelaksanaan pembangunan.

b. Faktor Ancaman

Tuntutan dan aspirasi semakin beragam dengan berbagai kepentingan yang semuanya harus ditampung dan diperhatikan. Semakin meningkatnya pengawasan dan kontrol dari berbagai elemen masyarakat atau pemangku kepentingan dan juga DPRD terhadap berbagai kebijakan pembangunan. Masih terdapat aparat pemerintahan dan juga kelompok masyarakat yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan pembangunan parsitipatif. Bervariasinya tingkat pendidikan, sosial ekonomi masyarakat yang berpengaruh pada pola pikir dan pola tindak dari masyarakat Kabupaten Batang. Masih adanya kebijakan yang kadang-kadang tidak berpihak pada masyarakat. Munculnya berbagai kebijakan nasional yang berdampak pada perubahan kebijakan daerah secara mendadak sehingga menyebabkan 43 inkonsistensi perencanaan pembangunan di daerah; Terdapatnya pertentangan atau ketidak sesuaian antara peraturan perundangan yang mengatur sistem perencanaan pembangunan dengan peraturan perundangan lainnya yang berkaitan sehingga berdampak terhadap mekanisme perencanaan pembangunan daerah; Belum optimalnya hasil perencanaan pembangunan karena masih terdapatnya tumpang tindih perencanaan yang dilakukan oleh BadanDinasKantor; Belum adanya keterbukaan dan kemudahan akses informasi untuk kepentingan perencanaan pembangunan; Perubahan paradigma perencanaan pembangunan yang menuntut perencana sebagai fasilitator dan mediator dalam menata inisiatif masyarakat; Belum optimalnya kegiatan evaluasi pelaksanaan pembangunan dalam memberikan konstribusi terhadap penyusunan kegiatan perencanaan selanjutnya. 44 A. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN Setelah melaksanakan analisis kondisi lingkungan Bappeda saat ini, maka langkah selanjutnya adalah menetukan kondisi yang diinginkan dan proyeksi kedepan Bappeda Kabupaten Batang.

1. K

ONDISI Y ANG DIINGINKAN a. Proses dan mekanisme perencanaan pembangunan berjalan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. b. Jumlah tenaga teknis perencanaan dan penelitian atau pengkajian sesuai dengan kebutuhan. c. Data-data pembangunan tersusun secara sistemik dan akurat yang digunakan dalam perencanaan pembangunan secara komprehensif dan berkelanjutan sustainable. d. Terwujudnya perencanaan pembangunan partisipatif kepada seluruh pemangku kepentingan stakeholders e. Kebijakan – kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah adalah kebijakan yang berpihak pada masyarakat. 45 f. Komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan untuk melaksanakan perencanaan pembangunan partisipatif.

2. P

ROYEKSI K EDEPAN B APPEDA a. Makin besarnya tantangan berkaitan dengan tinggi dan beragamnya tuntutan serta aspirasi masyarakat yang harus ditampung dan ditindak lanjuti. b. Makin besarnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah. c. Pemantapan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan data – data pembangunan dan penyebarluasan informasi pembangunan.

3. F

AKTOR – F AKTOR K UNCI K EBERHASILAN Berdasar analisa lingkungan organisasi, maka asumsi kesimpulan yang dapat diambil sebagai faktor penentu kunci keberhasilan pelaksanaan kebijakan dan program yang telah ditetapkan Bappeda adalah sebagai berikut : a. Kelembagaan dengan susunan organisasi, tata laksana dan kedudukan yang mengatur tugas pokok dan fungsi Bappeda secra tegas dan jelas. b. Profesionalisme dan kreatifitas sumber daya manusia yang ada pada Bappeda Kabupaten Batang dalam 46 menjalankan fungsinya sebagai pelaksana dan pengontrol proses perencanaan pembangunan daerah yang telah ditetapkan. c. Formulasi sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan daerah dan terjadwal secara teratur. d. Motivasi kerja aparat Bappeda sebagai implementasi dari dukungan dan kepercyaan yang telah diberikan oleh pimpinan. e. Kecukupan dana, sarana dan prasarana dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas-tugas kedinasan. f. Pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam meningkatkan akurasi dan validasi data yang diperlukan dalam proses penetapan kebijakan terhadap perencanaan pembangunan daerah. g. Keleluasaan menyusun kebijakan perencanaan pembangunan daerah dengan ditunjang adanya sistem penerapan otonomi daerah. h. situasi dan kondisi sosial, ekonomi dan politik masyarakat yang kondusif sehingga mendukung peran aktifnya dalam proses perencanaan pembangunan. 47 i. Kualitas sistem monitoring dan evaluasi program pembangunan syang dilaksanakan secara periodik dan terukur serta pemanfaatannya untuk perencanaan pembangunan tahap berikutnya. j. Efektifitas dan efisiensi koordinasi dalam proses penyusunan dan penetapan perencanaan pembangunan daerah. k. Sistem birokrasi Pemerintah Kabupaten Batang yang tertata dengan baik. 48 B. ISU STRATEGIS Berdasarkan gambaran kondisi saat ini serta kondisi yang diinginkan dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan Bappeda Kabupaten Batang sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah. Identifikasi masalah atau isu strategis ini akan digunakan untuk mendukung justifikasi penetapan tujuan, sasaran, kebijakan dan program sesuai dengan visi misi yang ditetapkan. Hasil analisis terhadap kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan menunjukkan beberapa permasalahan atau isu strategis di bidang perencanaan pembangunan daerah sebagai berikut: 1. Kelembagaan perencanaan pembangunan daerah yang belum optimal; 2. Mekanisme pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah belum optimal; 3. Sumber daya perencanaan yang memadai dan berkualitas belum tercukupi. 49 3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN KEPALA DAERAH Rumusan visi dan misi SKPD Bappeda Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 sangat ditentukan oleh rumusan dan substansi visi dan misi pembangunan daerah yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Batang Tahun 2012-2017. Visi Bupati dan Wakil Bupati Batang periode Tahun 2012-2017 yang menjadi Visi Misi RPJMD Kabupaten Batang, yaitu: Terwujudnya pemerintahan yang bersih, efektif, efisien dan profesional, untuk penguatan ekonomi daerah, dan pencapaian kesejahteraan masyarakat Batang Visi tersebut sejalan dengan visi yang ada dalam RPJPD Kabupaten Batang 2005- 2025, yakni: “Batang yang sejahtera, maju, mantap, dan mandiri berbasis potensi unggulan”. Visi yang dibuat oleh kepemimpinan YODI mengandung pengertian bahwa pemerintahan kabupaten harus bisa bekerja secara efektif, bersih dan professional sehingga dapat memperkuat perekonomian daerah dan mewujudkan masyarakat Kabupaten Batang yang sejahtera. Berdasarkan visi tersebut, untuk memperjelas tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan, maka diberikan pengertian tentang terjemahan dan batasan operasionalnya, yaitu: 50 PEMERINTAHAN YANG BERSIH, EFEKTIF, EFISIEN, DAN PROFESIONAL Mengandung pengertian bahwa pemerintahan harus bersih dari praktek-praktek yang dapat merugikan masyarakat, memiliki rancang bangun organisasi dan sistem kinerja yang efektif dalam mencapai tujuan, efisien dalam menggunakan anggaran, serta professional dan ramah dalam melayani masyarakat. PEREKONOMIAN DAERAH YANG KUAT Mengandung pengertian bahwa Kabupaten Batang harus memiliki kemampuan untuk membangun daerah secara mandiri, dimana pemerintah daerah dan masyarakat mampu membangun, mengatur dan mengurus kepentingan daerahrumah tangganya sendiri menurut prakarsa dan aspirasi masyarakat. Termasuk dalam hal ini adalah upaya yang sungguh-sungguh untuk mengembangkan potensi perekonomian daerah dan menarik investasi untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin bagi para putra daerah. MASYARAKAT YANG SEJAHTERA Mengandung arti suatu keadaan dimana masyarakat memiliki kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, tercukupi kebutuhan dasar pokok, seperti pangan, papan, 51 sandang, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur fisik, sosial budaya ekonomi yang memadai. Usaha akan lebih difokuskan pada upaya pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan pengusaha lokal untuk berusaha dan berkegiatan ekonomi yang sehat untuk menarik kelompok-kelompok masyarakat lainnya. Harus diingat bahwa kemajuan-kemajuan yang ingin diraih tidak hanya berkaitan dengan kemajuan di bidang fisik dan ekonomi saja, melainkan juga kemajuan dengan dimensi batin, mental, dan spiritual. Masyarakat diarahkan supaya memiliki dan mempraktekkan sikap keimanan dan ketaqwaan yang tinggi. Usaha juga diarahkan untuk budaya dan peradaban masyarakat agar bisa meningkatkan keteraturan mengikuti perkembangan zaman namun tetap menjunjung tinggi kebudayaan asli dan budaya-budaya positif yang telah ada sehingga identitas Kabupaten Batang tetap terjaga. MISI Rumusan misi dalam rancangan dokumen RPJM daerah ini sebagai penjabaran atas visi “Terwujudnya pemerintahan yang efektif, bersih, profesional, untuk penguatan ekonomi daerah, dan pencapaian kesejahteraan masyarakat Batang” adalah : 52 1. Mengembangkan penataan dan pembinaan birokrasi di semua tingkatan demi terciptanya pemerintahan yang baik, bersih dan berpelayanan publik yang prima. 2. Menciptakan iklim investasi yang baik dan mendukung usaha pengembangan ekonomi yang berorientasi pada peningakatan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat dan peningkatan pendapatan daerah. 3. Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk menunjang peningkatan ekonomi daerah dan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. 4. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat supaya dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1-5 tahun mengacu visi dan misi serta didasarkan isu dan analisis strategis.Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran. 53 Tujuan MISI 1 1 Menciptakan pemerintahan yang baik, bersih transparan dan berpelayanan publik yang prima. Dengan sasaran: a Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah dan desa b Meningkatkan kapasitas lembaga pemerintah; c Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi; d Meningkatnya kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah. e Meningkatnya kepercayaan publik kepada pemerintah 2 Meningkatkan kualitas layanan dengan memastikan terciptanya proses pelayanan prima yang terjangkau masyarakat serta mencakup Standar Pelayanan Minimal SPM dan memenuhi syarat Sistem Manajemen Mutu Dengan sasaran: a Meningkatnya kualitas pelayanan publik; b Mempersingkat waktu penyelesaian pengaduan; c Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat IKM. 54 3 Membuat system pemerintahan berteknologi informasi electronic government sampai ke tingkat desa Dengan sasaran: a Tersedianya layanan pemerintahan berbasis teknologi informasi on line, baik dalam perijinan maupun pengadaan barang-jasa. b Terwujudnya sinkronisasi data dan kebijakan ke semua unit pemerintahan c Terwujudnya basis data dan Sistem Informasi yang up to date berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK untuk pengambilan kebijakan; 4 Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat Dengan sasaran: a Terciptanya kepastian hukum dan ketertiban masyarakat; b Meningkatnya pemahaman prinsip-prinsip dasar hukum dan HAM 5 Menata ulang peraturan prosedur perijinan dan peraturan daerah lain yang tidak efisien Dengan sasaran: a Memangkas prosedur yang berbelit-belit. b Mempersingkat waktu penyelesaian ijin; 55 Tujuan MISI 2 1 Meningkatkan kemampuan birokrasi untuk bekerja pro investasi, kreatif dan responsive terhadap kebutuhan investor Dengan sasaran: a Meningkatnya kualitas pelayanan yang efisien dan efektif b Meningkatnya kreatifitas birokrat untuk menarik investasi. 2 Meningkatkan usaha promosi potensi dan investasi daerah Dengan sasaran: a Meningkatnya popularitas daerah di mata pengusaha nasional dan internasional b Meningkatnya jumlah investor yang menyediakan lapangan kerja dan menggunakan bahan lokal c Terbentuknya jaringan bapak angkat bagi industry kecil dan menengah 3 Meningkatkan pemberdayaan dan pembinaan koperasi, usaha kecil dan menengah Dengan sasaran a Meningkatnya ketersediaan kredit dan program pengembangan kapasitas usaha 56 b Meningkatnya kuantitas dan kualitas koperasi, usaha kecil dan menengah c Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja 4 Merevitalisasi prasar tradisional sehingga memiliki daya saing terhadap pasar modern Dengan sasaran: a Meningkatnya sarana prasarana dan efisiensimodernisasi tata kelola pasar b Meningkatnya fungsi pasar sebagai sentra kegiatan ekonomi c Meningkatnya jumlah pengunjung pasar 5 Meningkatkan pemeliharan, pembangunan dan peningkatan sarana perikanan, kelautan dan fasilitas nelayan Dengan sasaran: a Meningkatnya fungsi TPI b Terbangunnya area dan fasilitas pengembangan perikanan darat terpadu, c Terbangunnya system pencegahan abrasi pantai dan rob 6 Meningkatkan industri pertanian agriculture dengan pemberdayaan dan perlindungan terhadap petani Dengan sasaran: 57 a Meningkatnya ketersediaan pupuk, bibit dan obat pertanian, b Meningkatnya sarana, program usaha tani dan aktivitas kelembagaan petani dan penyuluh. c Terciptanya industrialisasi hasil pertanian dan pemasarannya d Terkendalinya laju alih fungsi lahan pertanian; e Meningkatnya produksi bahan pangan, pertanian, peternakan dan perikanan serta agropolitan. 7 Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengembangan kebudayaan dan pariwisata Dengan sasaran: a Meningkatnya jumlah desa wisata, desa budaya, peristiwa budaya, penghargaan budaya, dan kelompok kesenian, b Meningkatnya jumlah pengunjung objek wisata, c Meningkatnya jumlah investasi kepariwisataan. 58 Tujuan MISI 3 1 Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur transportasi Dengan sasaran: a Mempermudah akses dan sarana distribusi pangan serta akses sarana dan prasarana produksi pertanian serta perikanan dan kelautan; b Terbangunnya jalan tembus Batang-Dieng untuk menunjang pariwisata dan mobilitas penduduk c Terbangunnya jalan lingkar luar kota Batang 2 Meningkatkan ketertiban, keserasian tata ruang dan kelestarian lingkungan hidup daerah Dengan sasaran: a Meningkatnya fasilitas dan keindahan estetika kota Batang dan Limpung sebagai icon Kabupaten dengan mempertimbangkan keserasian lingkungan b Terbangunnya alun-alun kota Batang yang modern c Meningkatnya kelestarian dan perlindungan terhadap daerah konservasi d Terwujudnya pembuatan RIPK Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan 59 e Terwujudnya pengelolaan limbah dan sampah yang terpadu dan bervisi ramah lingkungan dengan penerapan teknologi daur ulang 3 Meningkatkan pemenuhan kebutuhan perumahan rakyat melalui perencaan tata kota yang komprehensif Dengan sasaran a Meningkatkan ketersediaan rumah sehat. b Meningkatkan keteraturan tata kota. c Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya pemenuhan permukiman sehat secara partisipatif Tujuan MISI 4 1 Membina dan membentuk forum ormas dan LSM untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Dengan sasaran: a Terbentuknya forum warga LSM untuk berpartisipasi aktif dalam Musrenbang, dan kegiatan pemerintahan lainnya, b Meningkatnya partisipasi publik dalam kegiatan- kegiatan pemerintahan dan pembangunan 60 2 Meningkatkan motivasi dan etos masyarakat berwirausaha, penciptaan peluang kerja, pelatihan keterampilan, serta perlindungan dan pengawasan tenaga kerja Dengan sasaran : a Meningkatnya keterampilan pencari kerja b Meningkatnya jumlah tenaga terampil c Meningkatnya jumlah rakyat yang berkemampuan wirausaha 3 Meningkatkan kualitas program wajib belajar 12 tahun yang meliputi layanan pendidikan baik pada jenjang pra- sekolah, pendidikan dasar, maupun pendidikan menengah yang bermutu, relevan, dan memperhatikan kearifan lokal Dengan sasaran: a Meningkatnya kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan b Meningkatnya kualitas sekolah, pesantren, madrasah dan sekolah swasta lain sehingga mampu memperoleh akreditasi yang baik c Terjangkaunya penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah yang murah dan terjangkau bagi semua kalangan d Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan yang telah ada 61 e Meningkatnya pendidikan life skills kecakapan hidup siswa yang mencakup aspek kecakapan personal budi pekertiakhlak, sosial, akademik dan vocasional f Terbentuknya kelassekolah berkebutuhan khusus; g Meningkatnya kualitas dan kuantitas perpustakaan; 4 Meningkatkan derajat kualitas hidup masyarakat dalam bidang kesehatan Dengan sasaran: a Menguatnya kembali program KB dan Posyandu terutama dengan pendekatan partisipatif b Meningkatnya pemerataan pelayanan kesehatan terutama melalui peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap c Meningkatnya sarana prasarana dan kuailtas pelayanan institusi kesehatan d Meningkatnya kesadaran budaya hidup sehat dan bersih BHSD e Meningkatnya perlindungan terhadap peserta Jamkesda f Meningkatnya program Jampermas Jaminan Persalinan Massal g Meningkatnya kuantitas dan kualitas keterampilan dan peningkatan kesejahteraan tenaga medis 62 h Meningkatnya upaya pencegahan-pemberantasan penyakit menular HIVAIDS6 Meningkatkan kualitas kepemudaan dan olahraga 5 Meningkatkan kualitas harmonisasi kehidupan sosial, spiritual dan budaya masyarakat Dengan sasaran: a Meningkatnya kualitas iman dan taqwa, b Meningkatnya pelayanan terhadap fakir-miskin, anak terlantar serta warga kurang mampu lainnya, c Menguatnya rasa solidaritas sosial dan gotong royong masyarakat d Terbinanya PGOT pengemis, gelandangan, orang terlantar dan anak punk, pengedarpengguna obat terlarang, prostitusi, dan minuman keras, e Berkembangnya seni budaya lokal, f Terciptanya suasana masyarakat yang damai dan terbebas dari konflik SARA, baik horisontal maupun vertikal 6 Meningkatkan kualitas kegiatan kewanitaan, kepemudaan, dan keolahragaan Dengan sasaran: a Meningkatnya prestasi pemuda Kabupaten Batang di bidang olahraga secara kuantitatif dan kualitatif; 63 b Meningkatnya sarana dan prasarana olahraga yang memadai c Meningkatnya pengarusutamaan gender dan peran perempuan dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat d Meningkatnya kualitas dan peranan pemuda sebagai subyek dan obyek pembangunan e Meningkatnya pembinaan bakat untuk meningkatkan prestasi keolahragaan sehingga mampu mengangkat nama baik daerah. Bappeda sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah mengemban tercapainya Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2012-2017 yaitu pada : MISI I Mengembangkan penataan dan pembinaan birokrasi di semua tingkatan demi terciptanya pemerintahan yang baik, bersih dan berpelayanan publik yang prima. Tujuan MISI 1 Menciptakan pemerintahan yang baik, bersih transparan dan berpelayanan publik yang prima. Sasaran Sinkronisasi dan konsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. 64 Strategi Perencanaan pembangunan yang koprehensif dan terukur. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Bappeda Kabupaten Batang sebagai lembaga perencanaan pembangunan akan mendukung terwujudnya visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Batang Tahun 2012-2017, dengan Visi dan Misi sebagai berikut : Visi Bappeda Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 : “Terwujudnya Lembaga Perencanaan yang Profesional Serta Mewujudkan Perencanaan Daerah yang Dinamis, Demokrat is dan Akuntabel” Dengan misi sebagai berikut : 1. M ISI P ERTAMA : Mengembangkan kualitas sumber daya manusia dibidang perencanaan. 2. M ISI K EDUA : Meningkatkan kapasitas institusi perencanaan yang kredibel, profesional, dan dinamis, mengedepankan prinsip good governance. 3. M ISI K ETIGA : Meningkatkan mutu perencanaan pembangunan daerah sesuai 65 dinamika dan potensi daerah. 4. M ISI K EEMPAT : Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan segenap pemangku kepentingan dalam penyerapan aspirasi masyarakat. 5. M ISI K ELIMA : Meningkatkan akuntabilitas perencanaan daerah dan pembinaan perencanaan. 3.3 TELAAHAN RENSTRA SKPD Rencana Strategis Renstra Bappeda Kabupaten Batang merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah lima tahunan tingkat SKPD sebagai acuan resmi penyusunan Rencana Kerja Renja SKPD dalam mencapai tujuan pembangunan daerah. Telaah terhadap faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran renstra SKPD; Faktor-faktor pendorong antara lain : 3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN KLHS. 66 Telaahan RTRW terhadap pelayanan SKPD. Bappeda sebagai penyusun perencanaan pembangunan daerah memberikan masukan dalam penyusunan perencanaan secara makro termasuk juga pada Penyusunan RTRW Kabupaten Batang. Penyusunan RTRW telah sesuai dengan amanat Undang- undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan saat ini sudah diperdakan yaitu Perda No. 7 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Batang tahun 2011-2031. Adapun penyusunan KLHS RTRW Kabupaten Batang tahun 2011-2031 dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap pemanfaatan ruang wilayah saat ini dan pemanfaatan ruang ke depan, yang bertujuan untuk mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup dan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan di dalam RTRW sehingga kebijakan, rencana dan program tersebut dapat disempurnakan. Potensi pengembangan kawasanwilayah, berdasarkan deskriptif karakteristik wilayah dan berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batang, adalah sebagai berikut : 1. Kawasan Lindung, meliputi ; a. Kawasan hutan lindung b. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya 67 c. Kawasan perlindungan setempat d. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dam cagar budaya e. Kawasan rawan bencana alam f. Kawasan lindung geologi g. Kawasan lindung lainnya 2. Kawasan Budidaya, melliputi : a. Kawasan peruntukan hutan produksi b. Kawasan hutan rakyat c. Kawasan peruntukan pertanian d. Kawasan peruntukan perikanan e. Kawasan peruntukan pertambangan f. Kawasan peruntukan industri g. Kawasan peruntukan pariwisata h. Kawasan peruntukan permukiman i. Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan. Faktor-faktor pendorong dalam pelayanan SKPD terhadap implikasi RTRW dan Lingkungan adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya arah pengembangan kawasanwilayah sebagaimana RTRW, dapat menjadi pertimbangan dalam perumusan dan penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan Kabupaten Batang; 2. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan tata ruang dan lingkungan hidup; 68 3. Pemberdayaan SDM dan SDA Kabupaten Batang yang terus dilakukan. Sedangkan faktor-faktor penghambat antara lain : 1. Perubahan alih fungsi lahan yang tidak memperhatikan RTRW; 2. Pembangunan wilayahkawasan yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan; 3. Belum optimalnya publikasi informasi rencana kawasanwilayah. 4. Masih lemahnya tindak pengawasan dan pelaksanaan sanksi terhadap bentuk pelanggaran. 3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS. Gambaran Pelayanan SKPD Lima tahun terakhir, pada umumnya, kualitas penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Batang terus menerus mengalami peningkatan. Beberapa indikator yang menyebabkan adanya peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tersebut meliputi : a. Meningkatnya intensitas keterlibatan berbagai unsur pemangku kepentingan pembangunan antara lain: DPRD, LSM, 69 Lembaga masyarakat tingkat desa, organisasi profesi, perguruan tinggi, dan sektor swasta; b. Meningkatnya kualitas sistem perencanaan dengan terselenggaranya mekanisme perencanaan partisipatif; c. Terselenggaranya forum SKPD dan gabungan SKPD; d. Meningkatnya konsistensi antara dokumen perencanaan dengan mekanisme penyusunan anggaran; e. Meningkatnya intensitas pendampingan perencanaan di tingkat kecamatan oleh Bappeda dan SKPD terkait. Peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tidak lepas dari meningkatnya kapasitas kelembagaan Bappeda meliputi kapasitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sistem perencanaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, meliputi: a. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal dan diklat fungsional; b. Tersedianya hasil-hasil kajian perencanaan, meliputi: masterplan, grand design, RDTRK, RTRW, data base, dan kajian sektor lainnya sebagai pendukung perencanaan; c. Fasilitasi berbagai forum multistakeholders di bidang perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan lainnya; 70 d. Meningkatnya koordinasi perencanaan intern yang mantap, sinergis, dan terpadu antara lain melalui focussed group discussion FGD; e. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi. 71 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,