42
Perkembangan wilayah yang pesat akibat pengaruh pelaksanaan pembangunan.
b. Faktor Ancaman
Tuntutan dan aspirasi semakin beragam dengan berbagai kepentingan yang semuanya harus
ditampung dan diperhatikan. Semakin
meningkatnya pengawasan
dan kontrol dari berbagai elemen masyarakat atau
pemangku kepentingan
dan juga
DPRD terhadap berbagai kebijakan pembangunan.
Masih terdapat aparat pemerintahan dan juga kelompok masyarakat yang belum memahami
arti penting
dari proses
perencanaan pembangunan parsitipatif.
Bervariasinya tingkat
pendidikan, sosial
ekonomi masyarakat yang berpengaruh pada pola pikir dan pola tindak dari masyarakat
Kabupaten Batang. Masih adanya kebijakan yang kadang-kadang
tidak berpihak pada masyarakat. Munculnya berbagai kebijakan nasional yang
berdampak pada perubahan kebijakan daerah secara
mendadak sehingga
menyebabkan
43
inkonsistensi perencanaan pembangunan di daerah;
Terdapatnya pertentangan
atau ketidak
sesuaian antara peraturan perundangan yang mengatur sistem perencanaan pembangunan
dengan peraturan perundangan lainnya yang berkaitan
sehingga berdampak
terhadap mekanisme perencanaan pembangunan daerah;
Belum optimalnya
hasil perencanaan
pembangunan karena
masih terdapatnya
tumpang tindih perencanaan yang dilakukan oleh BadanDinasKantor;
Belum adanya keterbukaan dan kemudahan akses informasi untuk kepentingan perencanaan
pembangunan; Perubahan
paradigma perencanaan
pembangunan yang
menuntut perencana
sebagai fasilitator dan mediator dalam menata inisiatif masyarakat;
Belum optimalnya
kegiatan evaluasi
pelaksanaan pembangunan dalam memberikan konstribusi terhadap penyusunan kegiatan
perencanaan selanjutnya.
44 A.
FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN Setelah
melaksanakan analisis
kondisi lingkungan
Bappeda saat ini, maka langkah selanjutnya adalah menetukan kondisi yang diinginkan dan proyeksi kedepan Bappeda
Kabupaten Batang.
1. K
ONDISI
Y
ANG DIINGINKAN
a. Proses dan mekanisme perencanaan pembangunan
berjalan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
b. Jumlah tenaga teknis perencanaan dan penelitian
atau pengkajian sesuai dengan kebutuhan. c.
Data-data pembangunan tersusun secara sistemik dan akurat yang digunakan dalam perencanaan
pembangunan secara
komprehensif dan
berkelanjutan sustainable.
d. Terwujudnya perencanaan pembangunan partisipatif
kepada seluruh
pemangku kepentingan
stakeholders e.
Kebijakan – kebijakan yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah adalah kebijakan yang berpihak pada masyarakat.
45
f. Komitmen yang kuat dari seluruh pemangku
kepentingan untuk
melaksanakan perencanaan
pembangunan partisipatif.
2. P
ROYEKSI
K
EDEPAN
B
APPEDA
a. Makin besarnya tantangan berkaitan dengan tinggi
dan beragamnya tuntutan serta aspirasi masyarakat yang harus ditampung dan ditindak lanjuti.
b. Makin besarnya partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan pembangunan daerah. c.
Pemantapan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan
data – data pembangunan dan
penyebarluasan informasi pembangunan.
3. F
AKTOR
– F
AKTOR
K
UNCI
K
EBERHASILAN
Berdasar analisa lingkungan organisasi, maka asumsi kesimpulan yang dapat diambil sebagai faktor penentu
kunci keberhasilan pelaksanaan kebijakan dan program yang telah ditetapkan Bappeda adalah sebagai berikut :
a. Kelembagaan dengan susunan organisasi, tata
laksana dan kedudukan yang mengatur tugas pokok dan fungsi Bappeda secra tegas dan jelas.
b. Profesionalisme dan kreatifitas sumber daya manusia
yang ada pada Bappeda Kabupaten Batang dalam
46
menjalankan fungsinya sebagai pelaksana dan pengontrol
proses perencanaan
pembangunan daerah yang telah ditetapkan.
c. Formulasi sistem dan mekanisme perencanaan
pembangunan daerah dan terjadwal secara teratur. d.
Motivasi kerja aparat Bappeda sebagai implementasi dari dukungan dan kepercyaan yang telah diberikan
oleh pimpinan. e.
Kecukupan dana, sarana dan prasarana dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas-tugas
kedinasan. f.
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam meningkatkan akurasi dan validasi data yang
diperlukan dalam proses penetapan kebijakan terhadap perencanaan pembangunan daerah.
g. Keleluasaan
menyusun kebijakan
perencanaan pembangunan daerah dengan ditunjang adanya
sistem penerapan otonomi daerah. h.
situasi dan kondisi sosial, ekonomi dan politik masyarakat yang kondusif sehingga mendukung
peran aktifnya
dalam proses
perencanaan pembangunan.
47
i. Kualitas sistem monitoring dan evaluasi program
pembangunan syang dilaksanakan secara periodik dan
terukur serta
pemanfaatannya untuk
perencanaan pembangunan tahap berikutnya. j.
Efektifitas dan efisiensi koordinasi dalam proses penyusunan
dan penetapan
perencanaan pembangunan daerah.
k. Sistem birokrasi Pemerintah Kabupaten Batang yang
tertata dengan baik.
48 B.
ISU STRATEGIS Berdasarkan gambaran kondisi saat ini serta kondisi yang
diinginkan dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan Bappeda Kabupaten Batang sebagai lembaga perencanaan
pembangunan daerah. Identifikasi masalah atau isu strategis ini akan digunakan
untuk mendukung justifikasi penetapan tujuan, sasaran, kebijakan dan program sesuai dengan visi misi yang
ditetapkan. Hasil analisis terhadap kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan menunjukkan beberapa permasalahan atau
isu strategis di bidang perencanaan pembangunan daerah sebagai berikut:
1. Kelembagaan perencanaan pembangunan daerah yang
belum optimal; 2.
Mekanisme pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah belum optimal;
3. Sumber daya perencanaan yang memadai dan berkualitas
belum tercukupi.
49
3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN KEPALA DAERAH Rumusan visi dan misi SKPD Bappeda Kabupaten Batang
Tahun 2012-2017 sangat ditentukan oleh rumusan dan substansi visi dan misi pembangunan daerah yang tercantum
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Batang Tahun 2012-2017. Visi Bupati
dan Wakil Bupati Batang periode Tahun 2012-2017 yang menjadi Visi Misi RPJMD Kabupaten Batang, yaitu:
Terwujudnya pemerintahan yang bersih, efektif, efisien dan profesional, untuk penguatan ekonomi daerah, dan
pencapaian kesejahteraan masyarakat Batang Visi tersebut sejalan dengan visi yang ada dalam RPJPD
Kabupaten Batang 2005- 2025, yakni: “Batang yang sejahtera,
maju, mantap, dan mandiri berbasis potensi unggulan”. Visi yang
dibuat oleh
kepemimpinan YODI
mengandung pengertian bahwa pemerintahan kabupaten harus bisa
bekerja secara efektif, bersih dan professional sehingga dapat memperkuat perekonomian daerah dan mewujudkan
masyarakat Kabupaten Batang yang sejahtera. Berdasarkan visi tersebut, untuk memperjelas tujuan dan
sasaran yang akan diwujudkan, maka diberikan pengertian tentang terjemahan dan batasan operasionalnya, yaitu:
50
PEMERINTAHAN YANG BERSIH, EFEKTIF, EFISIEN, DAN PROFESIONAL
Mengandung pengertian bahwa pemerintahan harus bersih
dari praktek-praktek
yang dapat
merugikan masyarakat, memiliki rancang bangun organisasi dan sistem
kinerja yang efektif dalam mencapai tujuan, efisien dalam menggunakan anggaran, serta professional dan ramah dalam
melayani masyarakat. PEREKONOMIAN DAERAH YANG KUAT
Mengandung pengertian bahwa Kabupaten Batang harus memiliki kemampuan untuk membangun daerah secara
mandiri, dimana pemerintah daerah dan masyarakat mampu membangun,
mengatur dan
mengurus kepentingan
daerahrumah tangganya sendiri menurut prakarsa dan aspirasi masyarakat. Termasuk dalam hal ini adalah upaya
yang sungguh-sungguh untuk mengembangkan potensi perekonomian
daerah dan
menarik investasi
untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin bagi para
putra daerah. MASYARAKAT YANG SEJAHTERA
Mengandung arti suatu keadaan dimana masyarakat memiliki kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat,
tercukupi kebutuhan dasar pokok, seperti pangan, papan,
51
sandang, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur fisik, sosial budaya ekonomi
yang memadai. Usaha akan lebih difokuskan pada upaya pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan pengusaha
lokal untuk berusaha dan berkegiatan ekonomi yang sehat untuk menarik kelompok-kelompok masyarakat lainnya.
Harus diingat bahwa kemajuan-kemajuan yang ingin diraih tidak hanya berkaitan dengan kemajuan di bidang fisik dan
ekonomi saja, melainkan juga kemajuan dengan dimensi batin, mental, dan spiritual. Masyarakat diarahkan supaya
memiliki dan mempraktekkan sikap keimanan dan ketaqwaan yang tinggi. Usaha juga diarahkan untuk budaya dan
peradaban masyarakat agar bisa meningkatkan keteraturan mengikuti perkembangan zaman namun tetap menjunjung
tinggi kebudayaan asli dan budaya-budaya positif yang telah ada sehingga identitas Kabupaten Batang tetap terjaga.
MISI Rumusan misi dalam rancangan dokumen RPJM daerah
ini sebagai penjabaran atas visi “Terwujudnya pemerintahan yang efektif, bersih, profesional, untuk penguatan ekonomi
daerah, dan pencapaian kesejahteraan masyarakat Batang” adalah :
52
1. Mengembangkan penataan dan pembinaan birokrasi di semua tingkatan demi terciptanya pemerintahan yang
baik, bersih dan berpelayanan publik yang prima. 2. Menciptakan iklim investasi yang baik dan mendukung
usaha pengembangan ekonomi yang berorientasi pada peningakatan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat
dan peningkatan pendapatan daerah. 3. Meningkatkan
pembangunan infrastruktur
untuk menunjang
peningkatan ekonomi
daerah dan
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. 4. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat supaya
dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
TUJUAN DAN SASARAN Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu 1-5 tahun mengacu visi dan misi serta didasarkan isu dan analisis strategis.Tujuan akan
mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Sasaran
merupakan hasil yang ingin dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu
yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran.
53
Tujuan MISI 1 1 Menciptakan pemerintahan yang baik, bersih transparan dan
berpelayanan publik yang prima. Dengan sasaran:
a Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah dan desa
b Meningkatkan kapasitas lembaga pemerintah; c Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi
birokrasi; d Meningkatnya kemampuan pengelolaan keuangan dan
kekayaan daerah. e Meningkatnya kepercayaan publik kepada pemerintah
2 Meningkatkan kualitas
layanan dengan
memastikan terciptanya proses pelayanan prima yang terjangkau
masyarakat serta mencakup Standar Pelayanan Minimal SPM dan memenuhi syarat Sistem Manajemen Mutu
Dengan sasaran: a Meningkatnya kualitas pelayanan publik;
b Mempersingkat waktu penyelesaian pengaduan; c Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat IKM.
54
3 Membuat system pemerintahan berteknologi informasi electronic government sampai ke tingkat desa
Dengan sasaran: a Tersedianya layanan pemerintahan berbasis teknologi
informasi on line, baik dalam perijinan maupun
pengadaan barang-jasa. b Terwujudnya sinkronisasi data dan kebijakan ke semua
unit pemerintahan c Terwujudnya basis data dan Sistem Informasi yang up to
date berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK untuk pengambilan kebijakan;
4 Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat Dengan sasaran:
a Terciptanya kepastian
hukum dan
ketertiban masyarakat;
b Meningkatnya pemahaman prinsip-prinsip dasar hukum dan HAM
5 Menata ulang peraturan prosedur perijinan dan peraturan daerah lain yang tidak efisien
Dengan sasaran: a Memangkas prosedur yang berbelit-belit.
b Mempersingkat waktu penyelesaian ijin;
55
Tujuan MISI 2 1 Meningkatkan kemampuan birokrasi untuk bekerja pro
investasi, kreatif dan responsive terhadap kebutuhan investor
Dengan sasaran: a Meningkatnya kualitas pelayanan yang efisien dan
efektif b Meningkatnya kreatifitas birokrat untuk menarik
investasi. 2 Meningkatkan usaha promosi potensi dan investasi daerah
Dengan sasaran: a Meningkatnya popularitas daerah di mata pengusaha
nasional dan internasional b Meningkatnya jumlah investor yang menyediakan
lapangan kerja dan menggunakan bahan lokal c Terbentuknya jaringan bapak angkat bagi industry kecil
dan menengah 3 Meningkatkan pemberdayaan dan pembinaan koperasi,
usaha kecil dan menengah Dengan sasaran
a Meningkatnya ketersediaan
kredit dan
program pengembangan kapasitas usaha
56
b Meningkatnya kuantitas dan kualitas koperasi, usaha kecil dan menengah
c Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja 4 Merevitalisasi prasar tradisional sehingga memiliki daya
saing terhadap pasar modern Dengan sasaran:
a Meningkatnya sarana
prasarana dan
efisiensimodernisasi tata kelola pasar b Meningkatnya fungsi pasar sebagai sentra kegiatan
ekonomi c Meningkatnya jumlah pengunjung pasar
5 Meningkatkan pemeliharan,
pembangunan dan
peningkatan sarana perikanan, kelautan dan fasilitas nelayan
Dengan sasaran: a Meningkatnya fungsi TPI
b Terbangunnya area dan fasilitas pengembangan perikanan darat terpadu,
c Terbangunnya system pencegahan abrasi pantai dan rob
6 Meningkatkan industri pertanian agriculture dengan pemberdayaan dan perlindungan terhadap petani
Dengan sasaran:
57
a Meningkatnya ketersediaan pupuk, bibit dan obat pertanian,
b Meningkatnya sarana, program usaha tani dan aktivitas kelembagaan petani dan penyuluh.
c Terciptanya industrialisasi
hasil pertanian
dan pemasarannya
d Terkendalinya laju alih fungsi lahan pertanian; e Meningkatnya produksi bahan pangan, pertanian,
peternakan dan perikanan serta agropolitan. 7 Meningkatkan
perekonomian masyarakat
melalui pengembangan kebudayaan dan pariwisata
Dengan sasaran: a Meningkatnya jumlah desa wisata, desa budaya,
peristiwa budaya, penghargaan budaya, dan kelompok kesenian,
b Meningkatnya jumlah pengunjung objek wisata, c Meningkatnya jumlah investasi kepariwisataan.
58
Tujuan MISI 3 1 Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas infrastruktur
transportasi Dengan sasaran:
a Mempermudah akses dan sarana distribusi pangan serta akses sarana dan prasarana produksi pertanian
serta perikanan dan kelautan; b Terbangunnya jalan tembus Batang-Dieng untuk
menunjang pariwisata dan mobilitas penduduk c Terbangunnya jalan lingkar luar kota Batang
2 Meningkatkan ketertiban, keserasian tata ruang dan kelestarian lingkungan hidup daerah
Dengan sasaran: a Meningkatnya fasilitas dan keindahan estetika kota
Batang dan Limpung sebagai icon Kabupaten dengan mempertimbangkan keserasian lingkungan
b Terbangunnya alun-alun kota Batang yang modern c Meningkatnya kelestarian dan perlindungan terhadap
daerah konservasi d Terwujudnya pembuatan RIPK Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan
59
e Terwujudnya pengelolaan limbah dan sampah yang terpadu dan bervisi ramah lingkungan dengan
penerapan teknologi daur ulang 3 Meningkatkan pemenuhan kebutuhan perumahan rakyat
melalui perencaan tata kota yang komprehensif Dengan sasaran
a Meningkatkan ketersediaan rumah sehat. b Meningkatkan keteraturan tata kota.
c Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya pemenuhan permukiman sehat secara partisipatif
Tujuan MISI 4 1 Membina dan membentuk forum ormas dan LSM untuk
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
Dengan sasaran: a Terbentuknya forum warga LSM untuk berpartisipasi
aktif dalam Musrenbang, dan kegiatan pemerintahan lainnya,
b Meningkatnya partisipasi publik dalam kegiatan- kegiatan pemerintahan dan pembangunan
60
2 Meningkatkan motivasi dan etos masyarakat berwirausaha, penciptaan peluang kerja, pelatihan keterampilan, serta
perlindungan dan pengawasan tenaga kerja Dengan sasaran :
a Meningkatnya keterampilan pencari kerja b Meningkatnya jumlah tenaga terampil
c Meningkatnya jumlah rakyat yang berkemampuan wirausaha
3 Meningkatkan kualitas program wajib belajar 12 tahun yang meliputi layanan pendidikan baik pada jenjang pra-
sekolah, pendidikan dasar, maupun pendidikan menengah yang bermutu, relevan, dan memperhatikan kearifan lokal
Dengan sasaran: a Meningkatnya kesejahteraan tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan b Meningkatnya kualitas sekolah, pesantren, madrasah
dan sekolah swasta lain sehingga mampu memperoleh akreditasi yang baik
c Terjangkaunya penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah yang murah dan terjangkau bagi semua
kalangan d Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan yang
telah ada
61
e Meningkatnya pendidikan life skills kecakapan hidup siswa yang mencakup aspek kecakapan personal budi
pekertiakhlak, sosial, akademik dan vocasional f Terbentuknya kelassekolah berkebutuhan khusus;
g Meningkatnya kualitas dan kuantitas perpustakaan; 4 Meningkatkan derajat kualitas hidup masyarakat dalam
bidang kesehatan Dengan sasaran:
a Menguatnya kembali program KB dan Posyandu terutama dengan pendekatan partisipatif
b Meningkatnya pemerataan
pelayanan kesehatan
terutama melalui peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap
c Meningkatnya sarana prasarana dan kuailtas pelayanan institusi kesehatan
d Meningkatnya kesadaran budaya hidup sehat dan bersih BHSD
e Meningkatnya perlindungan terhadap peserta Jamkesda f Meningkatnya program Jampermas Jaminan Persalinan
Massal g Meningkatnya kuantitas dan kualitas keterampilan dan
peningkatan kesejahteraan tenaga medis
62
h Meningkatnya upaya
pencegahan-pemberantasan penyakit menular HIVAIDS6 Meningkatkan kualitas
kepemudaan dan olahraga 5 Meningkatkan kualitas harmonisasi kehidupan sosial,
spiritual dan budaya masyarakat Dengan sasaran:
a Meningkatnya kualitas iman dan taqwa, b Meningkatnya pelayanan terhadap fakir-miskin, anak
terlantar serta warga kurang mampu lainnya, c Menguatnya rasa solidaritas sosial dan gotong royong
masyarakat d Terbinanya PGOT pengemis, gelandangan, orang
terlantar dan anak punk, pengedarpengguna obat terlarang, prostitusi, dan minuman keras,
e Berkembangnya seni budaya lokal, f Terciptanya suasana masyarakat yang damai dan
terbebas dari konflik SARA, baik horisontal maupun vertikal
6 Meningkatkan kualitas kegiatan kewanitaan, kepemudaan, dan keolahragaan
Dengan sasaran: a
Meningkatnya prestasi pemuda Kabupaten Batang di bidang olahraga secara kuantitatif dan kualitatif;
63
b Meningkatnya sarana dan prasarana olahraga yang
memadai c
Meningkatnya pengarusutamaan gender dan peran perempuan
dalam setiap
aspek kehidupan
bermasyarakat d
Meningkatnya kualitas dan peranan pemuda sebagai subyek dan obyek pembangunan
e Meningkatnya pembinaan bakat untuk meningkatkan
prestasi keolahragaan sehingga mampu mengangkat nama baik daerah.
Bappeda sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah mengemban tercapainya Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati
Tahun 2012-2017 yaitu pada : MISI I
Mengembangkan penataan dan pembinaan birokrasi di semua tingkatan demi terciptanya pemerintahan yang baik, bersih dan
berpelayanan publik yang prima. Tujuan MISI 1
Menciptakan pemerintahan yang baik, bersih transparan dan berpelayanan publik yang prima.
Sasaran Sinkronisasi dan konsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan.
64
Strategi Perencanaan pembangunan yang koprehensif dan terukur.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Bappeda Kabupaten Batang sebagai lembaga perencanaan pembangunan akan
mendukung terwujudnya visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Batang Tahun 2012-2017, dengan Visi dan Misi sebagai berikut :
Visi Bappeda Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 : “Terwujudnya Lembaga Perencanaan yang Profesional
Serta Mewujudkan Perencanaan Daerah yang Dinamis, Demokrat
is dan Akuntabel” Dengan misi sebagai berikut :
1. M
ISI
P
ERTAMA
: Mengembangkan kualitas sumber daya
manusia dibidang
perencanaan. 2.
M
ISI
K
EDUA
: Meningkatkan kapasitas institusi perencanaan
yang kredibel,
profesional, dan
dinamis, mengedepankan
prinsip good
governance. 3.
M
ISI
K
ETIGA
: Meningkatkan mutu perencanaan pembangunan
daerah sesuai
65
dinamika dan potensi daerah. 4.
M
ISI
K
EEMPAT
: Meningkatkan kerjasama
dan koordinasi
dengan segenap
pemangku kepentingan
dalam penyerapan aspirasi masyarakat.
5. M
ISI
K
ELIMA
: Meningkatkan akuntabilitas
perencanaan daerah dan pembinaan perencanaan.
3.3 TELAAHAN RENSTRA SKPD Rencana Strategis Renstra Bappeda Kabupaten Batang
merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah lima tahunan tingkat SKPD sebagai acuan resmi
penyusunan Rencana Kerja Renja SKPD dalam mencapai tujuan pembangunan daerah.
Telaah terhadap faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan
pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran renstra SKPD; Faktor-faktor pendorong antara lain :
3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN KLHS.
66
Telaahan RTRW terhadap pelayanan SKPD. Bappeda sebagai penyusun perencanaan pembangunan daerah memberikan
masukan dalam penyusunan perencanaan secara makro termasuk juga pada Penyusunan RTRW Kabupaten Batang.
Penyusunan RTRW telah sesuai dengan amanat Undang- undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan saat
ini sudah diperdakan yaitu Perda No. 7 Tahun 2011 tentang RTRW
Kabupaten Batang
tahun 2011-2031.
Adapun penyusunan KLHS RTRW Kabupaten Batang tahun 2011-2031
dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap pemanfaatan ruang wilayah saat ini dan pemanfaatan ruang ke depan, yang
bertujuan untuk mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup dan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan di
dalam RTRW sehingga kebijakan, rencana dan program tersebut dapat disempurnakan.
Potensi pengembangan
kawasanwilayah, berdasarkan
deskriptif karakteristik wilayah dan berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batang, adalah sebagai berikut
: 1. Kawasan Lindung, meliputi ;
a. Kawasan hutan lindung b. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
kawasan bawahannya
67
c. Kawasan perlindungan setempat d. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dam cagar budaya
e. Kawasan rawan bencana alam f. Kawasan lindung geologi
g. Kawasan lindung lainnya 2. Kawasan Budidaya, melliputi :
a. Kawasan peruntukan hutan produksi b. Kawasan hutan rakyat
c. Kawasan peruntukan pertanian d. Kawasan peruntukan perikanan
e. Kawasan peruntukan pertambangan f. Kawasan peruntukan industri
g. Kawasan peruntukan pariwisata h. Kawasan peruntukan permukiman
i. Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan. Faktor-faktor pendorong dalam pelayanan SKPD terhadap
implikasi RTRW dan Lingkungan adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya
arah pengembangan
kawasanwilayah sebagaimana RTRW, dapat menjadi pertimbangan dalam
perumusan dan
penyusunan kebijakan
perencanaan pembangunan Kabupaten Batang;
2. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan tata ruang dan lingkungan hidup;
68
3. Pemberdayaan SDM dan SDA Kabupaten Batang yang terus dilakukan.
Sedangkan faktor-faktor penghambat antara lain : 1. Perubahan alih fungsi lahan yang tidak memperhatikan
RTRW; 2. Pembangunan wilayahkawasan yang tidak memperhatikan
daya dukung lingkungan; 3. Belum
optimalnya publikasi
informasi rencana
kawasanwilayah. 4. Masih lemahnya tindak pengawasan dan pelaksanaan
sanksi terhadap bentuk pelanggaran.
3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS. Gambaran Pelayanan SKPD
Lima tahun terakhir, pada umumnya, kualitas penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Batang terus
menerus mengalami peningkatan. Beberapa indikator yang menyebabkan adanya peningkatan kualitas penyelenggaraan
perencanaan tersebut meliputi : a.
Meningkatnya intensitas
keterlibatan berbagai
unsur pemangku kepentingan pembangunan antara lain: DPRD, LSM,
69
Lembaga masyarakat tingkat desa, organisasi profesi, perguruan tinggi, dan sektor swasta;
b. Meningkatnya
kualitas sistem
perencanaan dengan
terselenggaranya mekanisme perencanaan partisipatif; c.
Terselenggaranya forum SKPD dan gabungan SKPD; d.
Meningkatnya konsistensi antara dokumen perencanaan dengan mekanisme penyusunan anggaran;
e. Meningkatnya intensitas pendampingan perencanaan di
tingkat kecamatan oleh Bappeda dan SKPD terkait. Peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tidak
lepas dari meningkatnya kapasitas kelembagaan Bappeda meliputi kapasitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sistem
perencanaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, meliputi:
a. Peningkatan
kapasitas sumber
daya manusia
melalui pendidikan formal dan diklat fungsional;
b. Tersedianya
hasil-hasil kajian
perencanaan, meliputi:
masterplan, grand design, RDTRK, RTRW, data base, dan kajian sektor lainnya sebagai pendukung perencanaan;
c. Fasilitasi berbagai forum
multistakeholders di bidang perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan lainnya;
70
d. Meningkatnya koordinasi perencanaan intern yang mantap,
sinergis, dan terpadu antara lain melalui focussed group
discussion FGD; e.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi.
71
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,