Tabel 4.6 Hasil Regresi Iklim Organisasi dengan Perilaku
Cyberloafing
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 39,510
9,137 4,324
,000 iklimorganisasi
-,031 ,111
-,031 -,277
,019 a. Dependent Variable: cyberloafing
Selain itu, pada tabel di atas persamaan garis regresi yang dihasilkan adalah Y = 39,510 – 0,031 X. Artinya setiap penambahan satu satuan skor
variabel iklim organisasi X, maka perilaku cyberloafing Y akan berkurang sebesar 39,510 – 0,031, dengan kata lain semakin baik iklim organisasi maka akan
semakin rendah frekuensi perilaku cyberloafing.
4. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian dilampirkan untuk mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Deskripsi data pokok
yang dilampirkan adalah perbandingan rerata empiris dan rerata hipotetik penelitian dan distribusi skor perolehan berdasarkan kategori tertentu.
Rerata empiris diperoleh dari respon subjek, sedangkan rerata hipotetik diperoleh dari rerata yang kemungkinan diperoleh subjek atas jawaban skala yang
diberikan. Dalam penelitian ini skala yang diberikan adalah skala perilaku cyberloafing dan skala iklim organisasi. Berdasarkan data yang diperoleh di
Universitas Sumatera Utara
lapangan, maka perbandingan data empiris dan hipotetik dari variabel perilaku cyberloafing dan iklim organisasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.7 Perbandingan Mean Empirik dan Mean Hipotetik
Variabel Mean Empirik
Mean Hipotetik Mean
SD Mean
SD
Perilaku Cyberloafing 36,98
7,76 42
9,33 Iklim Organisasi
81,80 7,85
60 13,33
Tabel di atas menunjukkan bahwa mean empirik perilaku cyberloafing sebesar 36,98 lebih rendah dari mean hipotetiknya yaitu 42 yang menjelaskan
bahwa perilaku cyberloafing cenderung rendah dari populasinya. Kemudian mean empirik iklim organisasi sebesar 81,80 lebih tinggi dari mean hipotetiknya yaitu
60 yang menjelaskan bahwa iklim organisasi cenderung baik dari populasinya. Selain tujuan di atas, deskripsi data juga diharapkan dapat menghasilkan
penyebaran subjek berdasarkan kategori skor yang diperoleh. Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada
kriteria kategorisasi. Azwar 2000 menyatakan bahwa kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subyek penelitian terdistribusi normal.
Kriterianya terbagi atas tiga kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah.
Universitas Sumatera Utara
Norma kategorisasi data penelitian perilaku cyberloafing dan iklim organisasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Norma Kategorisasi Data Penelitian
Rentang Nilai Kategorisasi
X µ-1.0 SD Rendah
µ-1.0SD ≤ X ≤ µ+1.0 SD
Sedang X µ+1.0 SD
Tinggi
a. Kategorisasi data penelitian perilaku cyberloafing Besar nilai rata-rata hipotetik data perilaku cyberloafing adalah 42 dengan
standar deviasi 9,33 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Kategori Data Penelitian Perilaku
Cyberloafing Rentang Nilai
Kategorisasi Jumlah
Persentase
32,67 Rendah
24 29,63
32,67 – 51,33 Sedang
55 67,90
51,33 Tinggi
2 2,47
Total 81
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa subjek memiliki tingkat perilaku cyberloafing rendah sebanyak 29,63 sedangkan 67,90 subjek
penelitian memiliki tingkat perilaku cyberloafing sedang dan subjek penelitian yang memiliki tingkat perilaku cyberloafing tinggi sebanyak 2,47. Hal ini
berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki tingkat perilaku cyberloafing sedang.
b. Kategorisasi data penelitian iklim organisasi Besar nilai rata-rata hipotetik data iklim organisasi adalah 60 dengan
standar deviasi 13,33 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Kategori Data Penelitian Iklim Organisasi
Rentang Nilai Kategorisasi
Jumlah Persentase
46,67 Buruk
- -
46,67 – 73,33 Sedang
9 11,11
73,33 Baik
72 88,89
Total 81
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak ada subjek memiliki iklim organisasi yang buruk sedangkan 11,11 subjek penelitian memiliki iklim
organisasi sedang dan subjek penelitian yang memiliki iklim organisasi yang baik
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 88,89. Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki iklim organisasi yang baik.
B. PEMBAHASAN