Citra Warna True Color Citra Keabu-abuan Grayscale

digambarkan sebagai suatu matriks, di mana indeks baris dan indeks kolom dari matriks menyatakan posisi suatu titik di dalam citra dan harga dari elemen matriks menyatakan warna citra pada titik tersebut. Dalam citra digital yang dinyatakan sebagai susunan matriks seperti ini, elemen-elemen matriks tadi disebut juga dengan istilah piksel yang berasal dari kata picture element [7]. Untuk mendapatkan suatu citra digital, dapat digunakan alat yang memiliki kemampuan untuk mengubah sinyal yang diterima oleh sensor citra menjadi bentuk digital, misalnya dengan menggunakan kamera digital atau scanner. Cara yang lain adalah dengan menggunakan ADC Analog-to-Digital Converter untuk mengubah sinyal analog yang dihasilkan oleh keluaran sensor citra menjadi sinyal digital, misalnya dengan menggunakan perangkat keras video capture yang dapat mengubah sinyal video analog menjadi citra digital [12].

2.2 Mode Warna

Menampilkan sebuah citra pada layar monitor diperlukan lebih dari sekedar informasi tentang letak dari piksel-piksel pembentuk citra. Untuk memperoleh gambar yang tepat dibutuhkan juga informasi tentang warna yang dipakai untuk menggambarkan sebuah citra digital. Beberapa mode warna yang sering digunakan adalah: 1. Bitmap mode memerlukan 1 bit data untuk menampilkan warna dan warna yang dapat ditampilkan hanya warna hitam dan putih monokrom 2. Indexed Color Mode, mengurutkan warna dalam jangkauan 0-255 8 bit 3. Grayscale Mode, menampilkan citra dalam 256 tingkat keabuan. 4. RGB Mode, menampilkan citra dalam kombinasi 3 warna dasar Red, Green, Blue tiap warna dasar memiliki intensitas warna 0-255 8 bit 5. CMYK Mode, menampilkan citra dalam kombinasi 4 warna dasar cyan, magenta, yellow, black tiap warna dasar memiliki intensitas warna 0-255 8 bit.

2.2.1 Citra Warna True Color

Citra warna memiliki mode warna RGB yang menghasilkan warna menggunakan kombinasi dari tiga warna primer merah, hijau, biru. RGB adalah model warna Universitas Sumatera Utara penambahan, yang berarti bahwa warna primer dikombinasikan pada jumlah tertentu untuk menghasilkan warna yang diinginkan. RGB dimulai dengan warna hitam ketiadaan semua warna dan menambahkan merah, hijau, biru terang untuk membuat putih. Kuning diproduksi dengan mencampurkan merah, hijau; warna cyan dengan mencampurkan hijau dan biru; warna magenta dari kombinasi merah dan biru. Sensor utama dalam mata adalah sel kerucut. Manusia mempunyai 5-7 juta sel yang yang dibagi menjadi tiga kategori sensor merah, hijau, biru. 65 sel kerucut sensitif pada warna merah, 33 hijau, dan 2 biru. Kombinasi warna RGB dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Kombinasi Warna RGB [12] Warna campuran selain dari putih dihasilkan dengan menambahkan warna komponen RGB individual dengan berbagai tingkat saturasi, dengan tingkatan mulai dari 0.0 hingga 1.0 0 berarti tidak menggunakan warna tersebut; 1 berarti menggunakan warna tersebut pada saturasi penuh. Untuk mendapatkan masing-masing nilai R, G dan B setiap piksel dengan rumus sebagai berikut: Nilai R = c and 255 ……………………………………………...…….. 2.1 Nilai G = c and 65280 256…………………………………..….……. 2.2 Nilai B = c and 16,711,680 256256 ……....……...…………..…....... 2.3 Dimana c adalah nilai piksel citra Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Citra Keabu-abuan Grayscale

Citra keabu-abuan hanya memiliki satu komponen warna yang besarnya berkisar antara 0 sampai 255. Citra keabu-abuan dapat dihasilkan dari citra warna dengan cara menghitung rata-rata nilai komponen warnanya. Secara matematis penghitungannya adalah sebagai berikut. f x,y = .….......………………..…… 2.4 f x,y = nilai keabu-abuan pada kordinat x,y. f R = nilai komponen merah f G = nilai komponen hijau f B = nilai komponen biru Dalam proses watermarking , untuk menghitung nilai biner Citra label penyisip maka akan dikonversi menjadi citra grayscale. Setelah citra grayscale didapat, maka akan dicari nilai tengah threshold. Persamaan untuk perhitungan nilai threshold seperti berikut: T = G min + G maks 2 ...............................................................2.5 Sebagai contoh diberikan perbandingan antara citra warna dengan citra grayscale dapat dilihat seperti pada Gambar 2.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Citra Warna dan Grayscale [12]

2.3 Definisi Steganografi