Aplikasi Watermarking Trade-Off dalam Watermarking Berbagai Domain untuk Penerapan Watermarking

Berbeda dengan metode Cox, metode ini berdasarkan prinsip format citra JPEG, membagi citra menjadi blok-blok 8 x 8 dan kemudian dilakukan transforamsi DCT, kemudian menggunakan prinsip spread spectrum metoda frequency hopped dan RSPPMC Randomly Sequenced Pulse Position Modulated Code, koefisien-koefisien DCT tersebut diubah sedemikian rupa sehingga akan mengandung informasi 1 bit dari label, seperti dipilih tiga koefisien untuk disesuaikan dengan bit label yang ingin ditanamkan. Contohnya untuk menanamkan bit 1 ke dalam suatu blok koefisien DCT 8 x 8, koefisien ketiga dari ketiga koefisien yang terpilih harus diubah sedemikian rupa sehingga lebih kecil dari kedua koefisien lainnya.

2.4.2 Aplikasi Watermarking

Berikut ini merupakan berbagai macam aplikasi watermarking yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan [1] seperti: a. Tamper-proofing, merupakan watermarking yang digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasikan atau alat indikator yang menunjukkan tinta digital host telah mengalami perubahan dari aslinya. b. Feature location, merupakan penggunaan metoda watermarking sebagai alat untuk identifikasikan isi dan data digital pada lokasi-lokasi tertentu, seperti contohnya penamaan objek tertentu dari beberapa objek yang lain pada suatu citra digital. c. Annotationcaption, merupakan watermarking yang hanya digunakan sebagai keterangan tentang data digital itu sendiri. d. Copyright-Labeling, merupakan watermarking yang dapat digunakan sebagai metoda untuk penyembunyikan label hak cipta pada data digital sebagai bukti kepemilikan karya digital yang otentik..

2.4.3 Trade-Off dalam Watermarking

Setiap aplikasi Watermarking memiliki parameter yang berbeda dalam penerapannya. Parameter-parameter yang perlu diperhatikan tersebut adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Jumlah data bitrate yang akan disembunyikan. 2. Ketahanan robustness terhadap proses pengolahan sinyal. 3. Nilai penyembunyian data invisibly. Bila diinginkan ketahanan yang tinggi maka jumlah data akan menjadi rendah, sedangkan akan semakin tampak, dan sebaliknya semakin tidak tampak maka ketahanan akan menurun. Jadi harus dipilih nilai-nilai dan parameter tersebut agar memberikan hasil yang sesuai dengan kita inginkan.

2.4.4 Berbagai Domain untuk Penerapan Watermarking

Penerapan watermarking terhadap data digital dapat diterapkan pada berbagai domain. Maksudnya penerapan watermarking pada data digital seperti text, citra, video dan audio, dilakukan langsung pada jenis data digital tersebut Misalnya untuk citra dan video pada domain spasial, dan audio pada domain waktu atau terlebih dahulu dilakukan transformasi ke dalam domain yang lain. Berbagai transformasi yang dikenal dalam pemrosesan sinyal digital seperti Fast Fourier Transform FFT, DCT Discrete Cosine Transform, Discrete Wavelet Transform DWT dan sebagainya. Penerapan watermarking pada berbagai