Mencari Alternatif Penjelasan Bagi Data Menulis Hasil Penelitian Gambaran subjek dalam menopause

penelitian ini menggunakan wawancara tak terstruktur ini untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam tentang subjek terlepas dari subjektivitas peneliti.

G. Tehnik Analisis Data

Menurut Marshall dan Rossman dalam Desianty, 1995, dalam menganalisa penelitian kualitatif terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut adalah:

1. Mengorganisasikan

Data Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam in-depth interview, yang mana data direkam dengan tape recorder dibantu alat tulis lainnya. Kemudian dibuatkan transkripnya dengan mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbatim setelah selesai menemui subjek. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang, agar penulis mengerti benar data atau hasil yang telah didapat.

2. Pengelompokan Berdasarkan

Kategori, Tema Dan Pola Jawaban Dalam tahap ini dibutuhkan pengertian yang mendalam terhadap data perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian kembali membaca transkrip wawancara dan melakukan coding, melakukan data relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan penjelasan singkat, kemudian dikelompokkan atau dikategorikan berdasarkan kerangka analisis yang telah dibuat. Dalam penelitian ini, analisis dilakukan pertama-tama terhadap masing-masing kasus. Peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal yang diungkapkan oleh responden. Data yang telah dikelompokkan tersebut oleh peneliti dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema-tema penting serta kata kuncinya. Sehingga peneliti dapat menangkap pengalaman, permasalahan dan dinamika yang terjadi tiap-tiap subjek. Pada bagian kedua dari analisis, peneliti melakukan analisis antar kasus. Tujuannya untuk menangkap persamaan dan perbedaan antar subjek, menyimpulkan hal-hal umum dan memberi perhatian pada hal-hal khusus yang ditemukan di antara subjek-subjek penelitian dengan mengacu kepada teori dan permasalahan penelitian.

3. Menguji Asumsi atau

Permasalahan Yang Ada terhadap Data Setelah kategori dan pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kembali berasarkan landasan teori sehingga dapat dicocokkan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep- konsep dan faktor-faktor yang ada.

4. Mencari Alternatif Penjelasan Bagi Data

Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud penulis masuk ke dalam tahap penjelasan. Berdasarkan pada kesimpulan yang telah didapat dari kaitan tersebut, penulis perlu mencari suatu alternatif penjelasan lain tentang kesimpulan yang telah didapat. Sebab dalam penelitian kualitatif memang selalu ada alternatif penjelasan yang lain. Dari hasil analisis ada kemungkinan terdapat hal-hal yang menyimpang dari asumsi atau tidak terpikirkan sebelumnya. Dalam tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian kesimpulan, diskusi dan saran.

5. Menulis Hasil Penelitian

Penulisan analisis data masing- masing subjek yang telah berhasil dikumpulkan, merupakan suatu hal yang membantu penulis untuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini penulisan yang dipakai adalah presentasi data yang didapat yaitu, penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam dan observasi dengan tiap-tiap subjek. Proses dimulai dari data- data yang telah diperoleh dari tiap dibaca berulang kali sampai penulis mengerti benar permasalahannya lalu dianalisis secara perorangan, sehingga didapatkan gambaran mengenai penghayatan pengalaman masing-masing subjek. Selanjutnya dilakukan interpretasi secara keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian ini. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian diatas dapat dijelaskan beberapa hal yaitu:

1. Gambaran subjek dalam menopause

Menurut Yatim 2001 wanita pada usia 40 sampai 50 tahun mengalami masa peralihan dari siklus haid yang rutin setiap bulan ke masa menopause dimana, terjadi perubahaan-perubahaan fisik dan juga kejiwaan pada diri seorang wanita. Pada masa menjelang menopause, estrogen yang dihasilkan semakin turun sampai masa menopause tiba. Sulit memang untuk menentukan batasan dan mengelompokkan gejala serta tanda-tanda menopause secara medis dengan tepat. Misalnya, mengartikan menopause dengan berhentinya haid, padahal menopause bukan hanya ditandai oleh berhentinya haid, tetapi beberapa tahun sebelumnya sudah ditandai oleh keluhan-keluhan fisik maupun psikis. Pada awal menopause subjek merasakan gelisah, berkeringat dingin serta jantung berdebar-debar. Gejala lain yang dialami subjek setahun sebelum menopause adalah badan pegal-pegal, pusing. Keluhan-keluhan tersebut datang pada saat sehabis melakukan aktivitas yaitu bekerja jika capai tapi jika sedang barada di rumah keluhan tersebut tidak begitu terasa. Biasanya jika keluhan tersebut dating subjek cukup beristirahat sebentar hingga kembali seperti biasa dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Selain itu dukungan dari orang- orang terdekat subjek seperti anak dan suami serta teman-teman dekat menjadikan subjek berfikir positif dalam segala hal. Sebaliknya tidak memandang negatif terhadap hal yang dialami subjek saat masa menopause ini. Karena hal tersebut wajar adanya yang pasti setiap wanita pasti akan mengalaminya yang membedakan adalah bagaimana cara menghadapi semua itu dengan baik sehingga kualitas hidup yang dijalani menjadi tidak terganggu berjalan sebagaimana adanya.

2. Faktor-faktor yang