Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Publik

Tabel 4.9 Tingkat Ketidakhadiran Aparat Diluar kin dan Sakit Tanpa Keterangan Pada Kantor Kelurahan Lubuk Pakam 111 Januari 2007 sd Desember 2009 No. Bulan Ketidakhadiran Pegawai Tanpa Keterangan 2007 2008 2009 1 2 3 4 5 1 Januari 5 7 3 2 Pehrunri 4 5 3 3 Maret 10 3 5 4 April 5 4 7 5 Mei 3 5 7 6 Juni 5 7 5 7 Juli 6 5 3 8 Agustus 10 6 8 9 September 8 8 12 10 Oktober 6 16 7 11 Nopember 13 6 5 12 Desember 9 8 9 Jumlah 84 80 74 Sumber : Kantor Kelurahan Lubuk Pakam III Tahun 2009 Tingkat ketidakhadiran pegawai tanpa keterangan sangat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat, keadaan ini tentu saja akan membuat masyarakat kecewa karena aparat yang seharusnya bertugas memberikan pelayanan jarang masuk kantor.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Publik

Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya tentang kualitas pelayanan publik pada Kantor Kelurahan Lubuk Pakam III Kecamatan Lubuk Pakam, masih ditemukan beberapa kekurangan atau kelemahan dalam pelayanan. Beberapa faktor yang menyebabkan tidik adanya pelayanan yang memadai kepada masyarakat disebabkan antara lain : 1. Kurangnya kesadaran para pegawai terhadap tugas dan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya dimana para pegawai bekerja dan melayani tidak maksimal sehingga membuat masyarakat bosan menunggu. 2. Pendapatan pegawai yang kurang mencukupi kebutuhan hidup. Akibatnya pegawai Universitas Sumatera Utara tersebut berusaha mencari pendapatan tambahan walaupun hak tersebut merupakan tanggung jawabnya. Misal : menjual jasa pelayanan. 3. Kemampuan pegawai yang tidak memadai atas tugas yang dibebankan kepadanya sehingga kurang memenuhi standard yang ditetapkan. 4. Tidak tersedianya sarana pelayanan yang memadai yang mengakibatkan penyelesaian pekerjaan menjadi lambat. 5. Sistem, prosedur, dan metode kerja yang ada tidak memadai sehingga mekanisme kerja tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. 5. Kelambatan pelayanan publik tidak hanya disebabkan oleh kurang baiknya cara pelayanan di tingkat bawah, akan tetapi juga disebabkan buruknya tata kerja dalam organisasi. Sikap pandang organisasi birokrasi pemerintah kita misalnya terlalu berorientasi kepada kegiatan dan pertanggungjawaban yang sifatnya formal. Penekanan kepada hasil produksi atau kualitas pelayanan sangatlah kurang, sehingga lambat laun pekerjaan-pekerjaan menjadi kurang menantang dan menggairahkan. Dengan ditambah oleh semangat kerja yang buruk maka terjadilah suasana rutinitas yang semakin menggejala dan akhirnya aktivitas-aktivitas yang dijalankan itu menjadi counter- production. 6. Penyebab hambatan-hambatan terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik tidak terlepas dan sistem dan mekanisme kerja yang diterapkan dalam birokrasi pemerintah kita. Formalitas dalam rincian tugas-tugas organisasi menuntut uni-informalitas dan keseragaman yang tinggi. Akibatnya para pegawai menjadi takut berbuat salah dan cendening menyesuaikan pekerjaannya menurut petunjuk pelaksanaan meskipun juklak tersebut tidak sesuai dengan kenyataan-keinyataan yang dihadapi di lapangan yang pada akhirnya mematikan daya inovasi dan kreatifitas para pegawai. Universitas Sumatera Utara

C. Kualitas Pelayanan Publik Berdasarkan Kepmenpan Nomor Kep25M.PAN22004