Uji Koefisien Determinasi R Uji Signifikansi Parsial Uji-t

terjadi korelasi antara variabel independen. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mulitkolinieritas adalah : Tolerance 0.1 sedangkan variance inflation factor VIF 5. Tabel 4.7 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.440 1.708 2.014 .047 Implementasi_CSR .961 .077 .809 12.545 .000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: Pengembangan_Masyarakat Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2013 Pada Tabel 4.7 variabel Implementasi CSR memiliki nilai Tolerance 1,000; 0,1 dan nilai VIF 1,000; 5 maka variabel tersebut tidak mempunyai persoalan multikolinearitas.

4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

4.2.2.1 Uji Koefisien Determinasi R

2 Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≤ 1. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel Universitas Sumatera Utara bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Derajat pengaruh variabel X 1 , terhadap variabel Y dapat dilihat pada hasil berikut ini: Tabel 4.8 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .809 a .655 .651 2.77815 a. Predictors: Constant, Implementasi_CSR Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2013 Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa : 1. R = 0,809 berarti hubungan relation antara Implementasi CSR sebesar 80,9, artinya hubungannya sangat erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Hubungan Antar Variabel Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0,39 Tidak Erat 0,4 – 0,59 Cukup Erat 0,6 – 0,79 Erat 0,8 – 0,99 Sangat Erat Sumber : Situmorang dan Lufti 2012: 155 2. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas, digunakan Adjusted R Square sebagai koefisien determinasi. Adjusted R Square sebesar 0,651 berarti 65,1 PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Dalam Pengembangan Masyarakat dapat dijelaskan oleh Implementasi CSR. Sedangkan sisanya 34,9 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standard Error of Estimated juga dapat disebut standar deviasi. Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 2.77815. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.2.2.1 Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel Implementasi CSR X 1 , dan variabel terikat Y berupa PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Dalam Pengembangan Masyarakat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut : H : b 1 = 0, yang berarti variabel bebas yang terdiri dari Implementasi CSR X 1 , , dan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y berupa PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Dalam Pengembangan Masyarakat. H : b 1 = 0, yang berarti variabel bebas yang terdiri dari Iplementasi CSR X 1 , dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y berupa PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Dalam Pengembangan Masyarakat. H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.440 1.708 2.014 .047 Implementasi_CSR .961 .077 .809 12.545 .000 a. Dependent Variable: Pengembangan_Masyarakat Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2013 Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa : Variabel Iplementasi CSR X 1 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Dalam Pengembangan Masyarakat, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000. Nilait hitung t tabel artinya jika ditingkatkan variabel Iplementasi CSR maka PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Dalam Pengembangan Masyarakat Y akan meningkat sebesar 0,961. Ini berarti PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Dalam Pengembangan Masyarakat harus meningkatkan implementasinya lebih dalam lagi agar pengembangan masyarakat dapat terwujud dengan baik.

4.3 Pembahasan