2.2 Konsep Pengembangan Masyarakat 2.2.1 Komunitas sebagai Basis Pemberdayaan Masyarakat
Komunitas menurut Nasdian 2006 adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial tertentu. Dalam aktivitas suatu
komunitas dicirikan dengan pertisipasi dan keterlibatan langsung anggota komunitas dalam kegiatan tersebut, dimana semua usaha swadaya masyarakat
diintegrasikan dengan usaha-usaha pemerintah setempat untuk meningkatkan taraf hidup, dengan sebesar mungkin ketergantungan pada inisiatif penduduk sendiri,
serta pembentukan pelayanan teknis, sifat berswadaya dan kegotongroyongan sehingga proses pembangunan berjalan efektif.
Secara umum, Syahyuti 2006 mendefinisikan komunitas community sebagai sekelompok orang yang hidup bersama pada lokasi yang sama, sehingga
mereka telah berkembang menjadi sebuah “kelompok hidup” group lives yang diikat oleh kesamaan kepentingan common interests.
2.2.2 Definisi Pengembangan Masyarakat
Pengembangan masyarakat adalah salah satu pendekatan yang harus menjadi prinsip utama bagi seluruh unit-unit kepemerintahan maupun pihak
korporasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam memberikan pelayanan sosial Ambaddar, 2008. Pengembangan masyarakat menurut Giarci 2001
dalam Subejo dan Supriyanto 2004 adalah suatu hal yang memiliki pusat perhatian dalam membantu masyarakat pada berbagai tingkatan umur untuk
tumbuh dan berkembang melalui berbagai fasilitasi dan dukungan agar mereka mampu memutuskan, merencanakan dan mengambil tindakan untuk mengelola
Universitas Sumatera Utara
dan mengembangkan lingkungan fisiknya serta kesejahteraan sosialnya. Proses ini berlangsung dengan dukungan collective action dan networking yang
dikembangkan masyarakat. Sejalan dengan itu, Payne 1995:165 dalam Ambadar 2008 menjelaskan bahwa pengembangan masyarakat memiliki fokus terhadap
upaya membantu anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama, dengan mengidentifikasikan kebutuhan bersama dan kemudian
melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berdasarkan persinggungan dan saling menggantikannya pengertian
community development dan community empowerment, secara sederhana, Subejo dan Supriyanto 2004 memaknai pemberdayaan masyarakat sebagai upaya yang
disengaja untuk memfasilitasi masyarakat lokal dalam merencanakan, memutuskan dan mengelola sumberdaya lokal yang dimiliki melalui collective
action dan networking sehingga pada akhirnya mereka memiliki kemampuan dan kemandirian secara ekonomi, ekologi, dan sosial. Sementara itu Ambadar 2008,
menjelaskan bahwa pengembangan masyarakat merupakan sebuah aktualisasi dari CSR yang lebih bermakna daripada sekedar aktivitas charity ataupun tujuh
dimensi CSR lainnya, antara lain community relation. Hal ini disebabkan pelaksanaan pengembangan masyarakat terdapat kolaborasi kepentingan bersama
antara perusahaan dengan komunitas, adanya partisipasi, produktivitas dan keberlanjutan.
Budimanta dalam Rudito,dkk 2003 mendefinisikan pengembangan masyarakat sebagai kegiatan yang diarahkan untuk memperbesar akses
masyarakat untuk mencapai kondisi sosial-ekonomi-budaya yang lebih baik
Universitas Sumatera Utara
apabila dibandingkan dengan kegiatan pembangunan sebelumnya, sehingga masyarakat di tempat tersebut diharapkan dapat menjadi lebih mandiri dengan
kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik.
2.2.3 Asas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat