Prevalensi Umur Paritas Status Pernikahan

17 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Abortus Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan, dengan cara apapun sebelum janin cukup pertumbuhannya untuk hidup. Pada penelitian ini, abortus adalah ibu- ibu hamil di RSUP. Haji Adam Malik, Medan yang mengalami pengakhiran pada kehamilan.

3.2.2. Prevalensi

Prevalensi didefenisikan sebagai jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu di suatu wilayah. Pada penelitian ini, penyakit yang dimaksudkan ialah abortus pada ibu-ibu hamil. Maka, defenisi operasional prevalensi bagi penelitian ini adalah jumlah keseluruhan kasus abortus pada ibu- ibu hamil di RSUP. Haji Adam Malik, Medan periode Januari 2010 hingga Desember 2010.

3.2.3. Umur

Umur adalah usia ibu hamil pada saat abortus terjadi dan dinyatakan dalam tahun. Cara untuk mengukur umur adalah dengan melakukan observasi pada rekam medis. Alat ukur adalah rekam medis. Hasil ukur adalah seperti berikut: i. ≤ 20 tahun ii. 21 – 30 tahun iii. 31 – 40 tahun iv. 41 – 50 tahun Skala pengukuran: ordinal Universitas Sumatera Utara 18

3.2.4. Paritas

Paritas adalah frekuensi proses persalinan pada ibu-ibu hamil. Pada penelitian ini, paritas ialah frekuensi proses persalinan pada ibu-ibu hamil yang mengalami abortus. Menurut Mochtar 1998, paritas dibedakan menjadi empat: 1. Nullipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi viable. 2. Primipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi hidup untuk pertama kali. 3. Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viable beberapa kali sampai lima kali. 4. Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi enam kali atau lebih hidup atau mati. Cara pengukuran paritas adalah melalui observasi pada rekam medis dan alat ukurnya adalah dengan menggunakan rekam medis. Hasil ukur adalah seperti berikut: i. P Nullipara ii. P 1 Primipara iii. P 2-5 Multipara iv. P 5 Grandemultipara Skala pengukuran: ordinal

3.2.5. Status Pernikahan

Status pernikahan adalah status ibu hamil berdasarkan riwayat pernikahan. Cara pengukuran adalah dengan melakukan observasi pada rekam medis. Alat ukur yang digunakan adalah rekam medis. Hasil ukur adalah seperti berikut: i. Belum bernikah ii. Sudah bernikah Skala pengukuran: nominal Universitas Sumatera Utara 19

3.2.6. Klasifikasi