Tehnik Pengumpulan Data Tehnik Analisa Data Sejarah Berdirinya Panti Asuhan Elida

sebanyak 9 orang, SMA sebanyak 1 orang, anak yang tidak bersekolah sebanyak 2 orang. C.2. Sampel Menurut Prof. Dr. Suharsini Arikunto, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto,1997: 109. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dalam tehnik ini, siapa yang akan diambil sebagai anggota sampel diserahkan pada pertimbangan-pertimbangan pengumpul data yang menurut dia sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian Soehartono, 2004:63. Maka berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang dimiliki peneliti terhadap kondisi anak binaan panti asuhan Elida yang tidaksama, maka yang menjadi sampel penelitian adalah batasan usia 10 tahun ke atas sebanyak 31 orang. Dimana anak SD sebanyak 21 orang, SMP sebanyak 9 orang, SMA sebanyak 1 orang, dan staf panti sebagai key informan atau sebagai pelengkap data. Adapun alasannya karena mereka inilah yang dianggap mampu untuk memberikan jawaban untuk mengisi bahan pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang diberikan peneliti nantinya, sedangkan sebagian lagi anak binaan tidak ikut menjadi sampel dikarenakan, pada usia belum sekolah sampai pada TK, SD dan juga yang tidak bersekolah belum mampu memahami dan menangkap dengan tepat secara psikologi, juga belum mampu berbahasa Indonesia dengan baik.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini akan menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui buku, jurnal, karya ilmiah dan bentuk tulisan lainnya yang ada relevansinyan dengan masalah yang diteliti. Universitas Sumatera Utara 2. Studi Lapangan yaitu pengumulan data yang diperoleh dari kegiatan secara langsung di lapangan, tehnik penelitian lapangan ditempuh dengan cara : a. Observasi, yaitu mengamati objek yang diteliti secara langsung dengan mengadakan pencatatan seperlunya dengan kondisi yang dihadapi secara objektif. b. Wawancara, yaitu mendapatkan dan mengumpulkan data, berdialog secara langsung dengan anak panti asuhan. c. Kuesioner, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran angket yang berisikan pertannyaan yang diajukan secara tertulis.

E. Tehnik Analisa Data

Dalam penelitian ini, tehnik analisa data yang digunakan adalah tehnik analisa deskriptif kuantitatif dengan cara mentabulasi data yang berhasil dijaring keterangan yang diperoleh dari responden. Data yang didapat akan dipaparkan dan dianalisa dengan menggunakan tabel tunggal, selanjutnya diberi keterangan sesuai dengan gejala yang diamati. Universitas Sumatera Utara

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A.Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah salah satu lembaga sosial yang khusus menangani anak-anak terlantar, anak yatim, anak yatim piatu dan prasejahtera, yang tidak mempunyai kesempatan memadai untuk bertumbuh dan berkembang secara wajar, karena keadaan dimana salah satu atau kedua orang tuanya meninggal dunia, perceraian dan kemiskinanan sehingga tidak dapat menjalankan fungsi sosial sebagaimana mestinya. Lembaga ini merupakan lembagayayasan Kristen yang berlokasi di Jalan Flamboyan Raya IV A No. 2 Tanjung Selamat, Medan.

B. Sejarah Berdirinya Panti Asuhan Elida

Panti Asuhan Elida berdiri pada bulan Januari 1990, dengan cikal bakal 3 orang anak terlantar abang beradik yang diserahkan oleh seorang yang tidak dikenal kepada bapak Pdt. Domianus dan Sarah Devi yang mana pada saat itu baru menikah kira-kira 2 minggu. Dalam keadaan yang masih bingung, keluarga ini tetap merawat ketiga anak itu dengan baik. Kemudian pada hari-hari berikutnya ada saja anak-anak yang terlantar diserahkan kepada keluarga hamba Tuhan ini oleh seseorang yang berbeda, dan asal daerah yang berbeda-beda, sehingga pada usia pernikahan mereka baru 3 bulan keluarga ini sudah memiliki 15 orang anak yatim dan anak terlantar. Dengan semakin banyaknya jumlah anak yang datang pada keluarga ini, mengakibatkan mereka semakin bingung untuk merawatnya dan bertanya-tanya mengapa orang-orang tersebut datang kepada keluarga mereka. Tetapi bapak Pdt. Universitas Sumatera Utara Domianus tahu bahwa ini nazar yang pernah ia janjikan kepada tuhan ketika ia masih anak-anak. Bapak Pdt. Domianus berjanji “jika aku nanti menjadi orang yang berhasil, Aku akan menolong setiap orang yang tidak mampu yang sama seperti aku”. Bapak Pdt. Domianus adalah seorang anak yatim yang tinggal dengan ibunya yang selalu merasakan kesusahan dan kesedihan. Tetapi didalam kesusahan dan kesedihannya, ia merasakan bahwa Tuhan selalu menolong keluarganya melalui orang-orang yang ada disekitarnya. Sehingga dengan pertolongan dari orang lain terutama dalam hal biaya pendidikan serta kerja keras dan semangat yang dimiliki, Bapak ini terus berjuang untuk belajar dengan maksimal memanfaatkan waktu serta fasilitas yang ada. Usaha dan kerja kerasnya tidak sia-sia karena pada akhirnya dia menjadi orang yang berhasil, mampu untuk mencukupi semua kebutuhan keluarganya, bahkan mereka dapat merawat setiap anak-anak yang diserahkan kepada mereka, membiayai pendidikan anak binaan dan memenuhi kebutuhan pokok anak- anak binaan tersebut. Meskipun dengan susah payah keluarga hamba Tuhan ini merawat anak-anak setiap harinya, tetapi Tuhan selalu membuktikan kuasa dan anugrah-Nya. Tuhan senantiasa memberikan dan menyediakan jalan keluar untuk setiap kebutuhan anak- anak setiap harinya. Sehingga keluarga ini menyadari bahwa merawat anak-anak yatim dan terlantar adalah beban dan panggilan Tuhan bagi mereka. Dengan melihat ini Bapak Pdt. Domnianus mendirikan Panti Asuhan Elida, yang telah terdaftar pada tanggal 6 Oktober 1990 di pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara, dan Dinas Sosial Cabang Medan mengeluarkan surat izin dengan nomor 467-61471 Brosur Panti Asuhan Elida. Universitas Sumatera Utara Adapun yang menjadi Misi dan Visi panti asuhan Elida adalah sebagai berikut: VISI: Panti asuhan Elida ingin menjadi panti asuhan yang dipercaya di linggkungannya dan mempunyai kemampuan finansial untuk mendidik, menanamkan kasih dan memberikan kehidupan yang layak bagi anak binaan MISI: 1. Sebagai rumah asuh bagi setiap anak yatim piatu dengan didikan iman kristiani yang terbuka bagi setiap anak yatim piatu di seluruh Indonesia. 2. Menanamkan kasih kepada Kristus dan kepada sesama manusia dan peka terhadap lingkungan. 3. Memberikan kehidupan yang layak kepada anak binaan sebagaimana orang tua terhadap anak kandungnya. 4. Memberikan pendidikan dan keahlian khusus untuk mempersiapkan mereka sebagai manusia yang mampu memberikan kontribusi terhadap perkembangan kehidupan manusia manusia dan lingkungannya di seluruh dunia. E : EvangelisticPenginjilan L : Life Kehidupan I : Inpiration Insipirasi D : Deliverance Kelepasan A : Amen Amin Jadi Elida dapat disimpulkan sebagai panti asuhan yang memiliki inspirasi kehidupan dan kelepasan. Universitas Sumatera Utara

C. SUSUNAN PENGURUS PANTI ASUHAN ELIDA