Variabel belanja pembangunan BP mempunyai nilai VIF sebesar 7,256 dan tolerance sebesar 0,138.
Variabel pendapatan asli daerah PAD mempunyai nilai VIF sebesar 8,295 dan tolerance sebesar 0,121.Variabel Investasi I mempunyai nilai VIF sebesar 1,384 dan
tolerance sebesar 0,722. Variebel Tenaga kerja TK mempunyai nilai VIF sebesar 2,013 dan tolerance
sebesar 0,497. Dari ketentuan yang ada bahwa jika nilai VIF 10 dan tolerance 0,10 maka
tidak terjadi gejala multikolinearitas dan nilai-nilai yang didapat dari perhitungan adalah sesuai dengan ketetapan nilai VIF dan tolerance, dan dari hasil analisis diatas
dapat diketahui nilai toleransi semua variabel independen BP, PAD, I dan TK lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
independennya tidak terjadi multikolinieritas sehingga model tersebut telah memenuhi syarat asumsi klasik dalam analisis regresi.
c. Uji Autokorelasi
Dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16 diatas dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson menunjukkan angka 2,301, hal ini dapat dilihat pada
Tabel 4.9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Hasil Uji Autokorelasi Model
Durbin-Watson
1 2.301
a Predictors: Constant, T.Kerja, Investasi, B.Pembangunan, PAD b Dependent Variable: PAHK
Sumber : Data diolah, 2011 Nilai dl dan du didapat dengan melihat Tabel Durbin Watson dengan n = 20
dan k = 4. Nilai dl sebesar 1,01 dan nilai du sebesar 1,86. Oleh karena nilai DW 2,301 lebih besar dari batas atas du 1,86 dan kurang dari 4-1,86 dU DW
≤ 4 – dU atau 1,86 2,301
≤ 2,41 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16 diatas dapat diketahui bahwa titik-titik yang menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka nol,
pada sumbu Y serta tidak membentuk pola atau kecenderungan tertentu pada diagram plot, sehingga dapat mengidentifikasikan tidak terjadi adanya heteroskedastisitas dan
model regresi tersebut layak digunakan untuk memprediksi pertumbuhan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3. Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
4.2.2. Analisis Statistik dan Interpretasi Ekonomi Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi yang dapat lihat dari nilai R Square. Untuk mengetahui tingkat perkembangan
perekonomian di Kota Medan yang disebabkan beberapa oleh beberapa faktor antara lain yaitu belanja pembangunan, pendapatan asli daerah PAD, investasi, dan jumlah
tenaga kerja dapat dilihat melalui besarnya koefisien determinasi.
Tabel 4.7. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model
R R
Square Adjusted R
Square Std.
Error of the Estimate
1 .972a
.946 .931
2749334.22026
a Predictors: Constant, T.Kerja, Investasi, B.Pembangunan, PAD
Sumber : Data diolah 2011
-1 1
2 Regression Standardized Predicted Value
-3 -2
-1 1
2
Regression Student
ized R esi
dual Dependent Variable: PAHK
Scatterplot
Universitas Sumatera Utara
Dari perhitungan nilai R Square adalah 0,946. Hal ini berarti 94,6 persen perekonomian Kota Medan dapat dijelaskan oleh kelempat variabel independen di
atas, sedangkan sisanya yaitu 5,4 persen dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.
Hasil Uji Simultan Uji F
Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variable independent secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependent.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel. 4.8. Hasil Uji Simultan
Mode l
Sum of Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 1969252036003011.000
4 492313009000752.000
65.131 .000a
Residual 113382579820134.500
15 7558838654675.630
Total 2082634615823145.000
19 a Predictors: Constant, T.Kerja, Investasi, B.Pembangunan, PAD
b Dependent Variable: PAHK
Sumber : Data diolah, 2011 Uji Statistik secara serentak ditunjukkan oleh perbandingan nilai F
hitung
dengan F
tabel
. Nilai F
tabel
dengan df = k-1, n-k, dengan derajat kepercayaan sebesar 95 persen, adalah F0,05, 4, 15 sebesar 3,06. Pada Tabel 4.8 di atas terlihat bahwa
pada persamaan, F
hitung
65,131 adalah jauh lebih besar dari pada F
tabel
Hasil Uji Parsial Uji-t
nya. Ini berarti bahwa keempat variabel independen signifikan dalam menjelaskan perekonomian di
Kota Medan.
Pada uji statistik secara parsial dengan nilai t kritis critical value pada df =n-k, dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen
Universitas Sumatera Utara
termasuk konstanta. Untuk menguji koefisian regresi parsial secara individu dari masing-masing variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Hasil Analisis Koefisien Regresi
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 10489410.890
7046754.061 1.489
.157 B.Pembangunan
.013 .006
.352 2.167
.047 PAD
.046 .015
.539 3.105
.007 Investasi
59.438 26.202
.161 2.268
.038 T.Kerja
43.599 19.633
.227 2.221
.018
a Dependent Variable: PAHK
Sumber : Data diolah, 2011 a.
Pengaruh belanja pembangunan BP terhadap perekonomian di Kota Medan tahun 1989–2009
Hipotesis yang diajukan adalah:
H0 ≠ β ≠ 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan nilai Belanja
Pembangunan BP terhadap perekonomian di Kota Medan. H1
= β = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan nilai Belanja Pembangunan BPterhadap perekonomian di Kota Medan.
Dari hasil regresi diperoleh nilai t
hitung
untuk pertumbuhan nilai Belanja Pembangunan BP sebesar 2,167 dan pada t
tabel
dengan tingkat signifikansi sebesar 95
α = 5, df = 15 diperoleh 1,753. Terlihat bahwa t
hitung
lebih besar dari t
kritis
Berdasarkan probabilitasnya, maka jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Dari
atas, maka H0 ditolak yang berarti bahwa realisasi nilai Belanja Pembangunan BP berpengaruh secara signifikan terhadap perekonomian di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
hasil perhitungan diketahui sig. atau significance adalah 0,047 atau probabilitas di bawah 0.05, maka H0 ditolak artinya bahwa nilai Belanja Pembangunan BP benar-
benar berpengaruh secara signifikan terhadap perekonomian di Kota Medan sejak tahun 1989 – 2008.
b. Pengaruh PAD terhadap perekonomian di Kota Medan tahun 1989-2009
Hipotesis yang diajukan adalah: H0
≠ β ≠ Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara realisasi nilai PAD terhadap perekonomian di Kota Medan.
H1 = β = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara realisasi nilai PAD terhadap
perekonomian di Kota Medan. Dari hasil regresi diperoleh nilai t
hitung
untuk nilai PAD sebesar 3,105 dan pada t
tabel
dengan tingkat signifikansi sebesar 95 α = 5, df = 15 diperoleh 1,753.
Terlihat bahwa t
hitung
lebih besar dari t
kritis
Berdasarkan probabilitasnya, maka jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan jika probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak. Dari
hasil perhitungan diketahui sig. atau significance adalah 0.007 atau probabilitas jauh di bawah 0.05, maka H0 ditolak artinya bahwa nilai PAD benar-benar berpengaruh
secara signifikan terhadap perekonomian di Kota Medan sejak tahun 1989 – 2008. atas, maka H0 ditolak yang berarti bahwa
nilai PAD berpengaruh secara signifikan terhadap perekonomian di Kota Medan.
c. Pengaruh Investasi terhadap perekonomian di Kota Medan tahun 1989 – 2008
Hipotesis yang diajukan adalah:
Universitas Sumatera Utara
H0 ≠ β ≠ Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara investasi terhadap
perekonomian di Kota Medan. H1
= β = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara investasi terhadap perekonomian di Kota Medan.
Dari hasil regresi diperoleh nilai t
hitung
untuk investasi sebesar 2,268 dan pada t
tabel
dengan tingkat signifikansi sebesar 95 α = 5, df = 15 diperoleh 1,753.
Terlihat bahwa t
hitung
lebih besar dari t
kritis
Berdasarkan probabilitasnya, maka jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan jika probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak. Dari
hasil perhitungan diketahui sig. atau significance adalah 0.038 atau probabilitas jauh di bawah 0.05, maka H0 ditolak artinya bahwa nilai investasi benar-benar
berpengaruh secara signifikan terhadap perekonomian di Kota Medan sejak tahun 1989 – 2008.
atas, maka H0 ditolak yang berarti bahwa nilai investasi berpengaruh secara signifikan terhadap perekonomian di Kota Medan.
d. Pengaruh Tenaga Kerja TK terhadap perekonomian di Kota Medan tahun 1989 – 2008