Tanda Sumbatan Jalan Napas Defenisi

darah. Muntahan mungkin sekali membuntu jalan nafas tenggorokantrachea atau cabang tenggorokanbronchus. 3 Benda Asing Benda asing yang sering kali membuntu jalan nafas ialah sisa makanan, kompononen mainan, biji-bijian, atau kelereng, uang logam, gigi yang tanggal atau gigi palsu yang terlepas. 4 Pembengkakan Reaksi alergi dan benda yang bersifat mengiritasi misal: asap, bahan kimia dapat menyebabkan pembengkakan jalan nafas. 5 Penyempitan spasm Bila tiba-tiba tertelan, air dapat menyebabkan penyempitan tenggorokan. Ini terjadi pada kira-kira 10 pada kasus tenggelam.

b. Tanda Sumbatan Jalan Napas

1 Sumbatan jalan nafas sebagian Keadaan baik ditandai dengan batuk-batuk kuat pada korban yang sadar. Keadaan buruk ditandai dengan penderita lemah, batuk lemah, suara nafas tinggi, korban ungu kebiruan cyanotic. Terjadi perubahan suara nafas sebagai berikut: 1 Mendengkur: lidah mungkin menutup jalan nafas. 2 Serak: penyempitan jalan nafas larynx. 3 Seperti bunyi tiupan peluit wheezing: pembengkakan atau penyempitan jalan nafas bronchus, bronchiolus. 4 Suara kasa: cairan di jalan nafas: darah, muntahan, lendir. Universitas Sumatera Utara 2 Sumbatan jalan nafas total Ditandai dengan: 1 Tidak dapat bersuara, bernafas atau batuk. 2 Korban mencengkeram lehernya dengan satu atau dua tangan dikenal dengan “tanda umum kesulitan bernafas” 2 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

2.1 Defenisi

Pertolongan pertama adalah perawatan segera yang diberikan pada orang yang mengalami cedera atau sakit mendadak Purwoko, 2006. Menurut Rassat 1991, Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah untuk memberikan pertolongan pertama ditempat kejadian dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa kerumah sakit agar kejadian yang lebih buruk dapat dihindari. Menurut Mohammad 2005 sikap penolong adalah: 1 Tidak panik, bertindak cekatan, tenang, tidak terpengaruh keluhan korban, jangan menganggap enteng luka yang diderita korban. 2 Melihat pernapasan korban jika perlu berikan pernapasan buatan. 3 Hentikan pendarahan, terutama luka luar yang lebar. 4 Perhatikan tanda-tanda shock. 5 Jangan terburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis dan keparahan luka yang dialami korban. Sedangkan kewajiban penolong adalah: 1 Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan. 2 Perhatikan keadaan penderita. 3 Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yang akan dilakukan. 4 Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban kerumah sakit Mukono Wasono, 2002. Universitas Sumatera Utara Dalam melakukan pertolongan pertama terdapat batasan wilayah penolong yaitu pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya sementara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan Mukono Wasono, 2002.

2.2 Penatalaksanaan Pertolongan Pertama Berdasarkan Jenis Kecelakaan